Anda pergi ke kantor dengan tekad untuk melakukan suatu pekerjaan penting dengan
tenggat waktu minggu depan. Sesampai di kantor, suasana begitu sibuk dan hiruk
pikuk. Ada sedemikian banyak email yang harus dibalas, telpon berdering dari
berbagai client dan rekan kerja lain, beberapa rapat penting yang harus dihadiri. Dan
akhirnya di sore hari, Anda duduk di kursi, merasa sangat lelah telah bekerja keras
seharian penuh, dan Anda baru teringat belum melakukan pekerjaan penting yang
telah dijadwalkan sebelumnya.
Sounds familiar?
Saya pun sangat sering mengalami hal ini. Ujung-ujungnya, kita merasa terpuruk,
tidak mendapat pencapaian prestasi yang berarti, jauh berbeda dengan apa yang telah
kita rencanakan jauh-jauh hari sebelumnya; padahal sudah bekerja begitu keras
membanting tulang.
Mari kita simak video berikut ini:
Inilah permasalahan terbesar dalam proses melaksanakan planning kita, yaitu
pekerjaan kita sehari-hari! Ya, untuk melakukan pekerjaan rutin kita membutuhkan
begitu banyak energi dan waktu yang tersita, sehingga ironisnya kita sulit melakukan
hal baru walau telah direncanakan dan diprioritaskan sebelumnya.
Goal yang telah kita rencanakan untuk bergerak maju sangatlah penting, namun saat
berbenturan dengan hal yang mendesak dan penting, tentu saja hal mendesak lah yang
akan didahulukan setiap waktu, bukan?
Beruntung saya mendapatkan informasi buku keren yang ditulis oleh Chris
McChesney, Sean Covey, dan Jim Huling berjudul The 4 Disciplines of Execution,
atau biasa disebut sebagai 4DX.
Buku ini mengungkapkan betapa whirlwind, pusaran angin yang sebenarnya adalah
hal-hal yang mendesak, membuat kita luar biasa terganggu konsentrasinya untuk
menyelesaikan hal-hal yang sifatnya lebih penting. Begitu banyak perencanaan hebat
yang kita lakukan, awalnya terlaksana baik, namun pada akhirnya layu dan sirna
karena semua orang yang terlibat harus menangani hal-hal lain yang kelihatannya
lebih penting dan mendesak.
Benar sekali sih, kalau kita mengabaikan hal-hal yang mendesak, tentu kita akan
mengalami banyak masalah sekarang. Namun jika sebaliknya kita mengabaikan yang
penting, maka kita akan menjumpai masalah di kemudian hari.
Jika kita hanya mengurusi whirlwind saja, maka kita tidak akan maju sejengkal pun,
walau sebesar apapun energi yang kita curahkan di sana. Kita harus fokus
melaksanakan tugas untuk mencapai goal yang paling penting di tengah dahsyatnya
pusaran angin!
Secara sederhana, konsep 4DX ini didasarkan pada
prinsip focus, leverage, engagement, dan accountability, terlihat dari 4 prinsip
berikut:
1. Kinerja pemain akan jauh berbeda jika menggunakan skor (karena jika tidak
menggunakan skor, itu namanya latihan)
2. Scoreboard untuk pemain sangatlah sederhana,
sedangkan scoreboard untuk pelatih jauh lebih kompleks
3. Penggunaan Scoreboard adalah untuk memotivasi para pemain untuk
menang!
Lalu, apa kriteria / karakteristik Scoreboard yang memotivasi tadi?
Sederhana
Mudah dilihat oleh seluruh anggota team
Sebaiknya menunjukkan baik lead dan lag measurement
Dalam waktu kurang dari 5 detik, harus bisa menunjukkan apakah kita
menang atau kalah
Apa saja yang harus diperhatikan saat membuat Scoreboard tersebut?