Anda di halaman 1dari 7

Innovation Engine: Driving Execution for Breakthrough Results

By: Jatin DeSai

QUICK OVERVIEW
Innovation Engine adalah gabungan antara pengetahuan dan ide yang bermanfaat bagi
beberapa atau semua pemangku kepentingan, yang mungkin digunakan untuk kepentingan
komersial ataupun untuk kepentingan publik.
Inovasi dianggap sebagai terobosan ketika produk/jasa secara signifikan memberikan manfaat
bagi konsumen, dan ada perubahan positif yang signifikan dalam perilaku
pelanggan/konsumen yang dilayani (penghematan waktu, kemudahan penggunaan, biaya,
produktivitas, dll).
Innovation Engine dibagi menjadi tiga bagian. Bagian I membahas cara membangun inovasi
dan membantu menciptakan strategi inovasi yang jelas untuk mendukung strategi bisnis.
Bagian II adalah tentang membangun pedoman untuk inovasi, dan Bagian III menyediakan
pedoman, tools, dan teknik untuk memulai implementasi program inovasi. Beberapa hal yang
dibahas dalam Innovation Engine adalah:
Cara menghubungkan inovasi dengan strategi bisnis
Mengembangkan niat inovasi yang jelas
Menilai kesiapan organisasi untuk melakukan inovasi
membuat short-term dan long-term road map
Membangun momentum Inovasi
Menerapkan dan melaksanakan Inovasi
Struktur – struktur dalam inovasi
Menerapkan proses manajemen yang baik
Mengembangkan para inovator - inovator berkualitas
Bagaimana memunculkan ide - ide terbaik
Bagaimana berinovasi dari tahun ke tahun

Chapter 1 Develop a Clear Innovation Intent


Mengembangkan Niat Inovasi yang Jelas.
Dalam lingkungan bisnis yang dinamis saat ini strategi yang dilakukan akan terus beradaptasi
dan berkembang, Perusahaan akan gagal kecuali mereka memiliki Innovation Engine yang
dapat melihat masa depan. Sebagian besar Pimpinan menginginkan inovasi untuk
menciptakan diferensiasi di pasar, tetapi mereka tidak memiliki pendidikan, pengetahuan, dan
keterampilan mengenai Innovation Engine. Mereka masih terjebak mengoperasikan
Mechanical Engine (diibaratkan seperti mesin yang hanya efektif ketika lingkungan faktor
dapat diprediksi).
Langkah – Langkah Mengembangkan Niat Inovasi yang jelas adalah sebagai berikut:
Membangun tim kepemimpinan untuk membahas inovasi perusahaan dan melibatkan
mereka dalam keputusan inovasi yang diterapkan.
Menilai kesiapan organisasi untuk melakukan inovasi.
Menghubungkan inovasi dengan strategi bisnis saat ini.
Membangun Road Map inovasi.

Chapter 2 Assess Innovation Readiness


“Menilai Kesiapan Inovasi.” Banyak organisasi melewatkan langkah penting ini. Seberapa
siapkah kecenderungan organisasi untuk berinovasi. Dengan mengevaluasi komponen inovasi
dan meninjau struktur organisasi, maka perusahaan dapat mengembangkan Roadmap yang
fleksibel untuk inovasi.
Dalam konteks ini, istilah “kesiapan inovasi” identik dengan pengukuran “kecenderungan
untuk inovasi.” Kesiapan inovasi ditentukan oleh lima kesiapan ini:
Business case. Apa kondisi yang dihadapi perusahaan untuk inovasi ini;
Sustained sponsorship. Siapa yang bertanggung jawab agar inovasi terlaksana;
Culture and systems. Keselarasan antara proses, struktur organisasi, dan sistem untuk
beradaptasi terhadap prinsip dan praktik inovasi terbaru dengan sistem yang sudah
berjalan saat ini;
Financial resources. Apakah ada anggaran yang sesuai untuk meluncurkan dan
mempertahankan program inovasi;
Program management. Apakah rencana implementasi inovasi ditugaskan kepada
orang yang tepat/ memiliki wewenang yang cukup.

Chapter 3 Creating an Innovation Strategy


“Membuat Strategi Inovasi.” mengembangkan target kemudian membuat keselarasan
organisasi vertikal dan horizontal di mana setiap orang dapat berkontribusi dalam visi dan
misi inovasi sangat penting untuk pengembangan finansial dan non-finansial perusahaan di
masa depan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat strategi inovasi Anda:
Why, Mengapa inovasi ini penting untuk dikejar saat ini?
Who, Siapa yang terlibat, dan siapa yang diuntungkan dari inovasi ini?
What, Apa kita akan melakukan inovasi yang akan sulit ditiru?
How, Seberapa berbeda inovasi ini dari yang kita lakukan sebelumnya?
When, Kapan kita akan melakukannya, siapa, apa, dan bagaimana caranya? dan
bagaimana kita mengetahui kalau kita di arah yang benar?

PART II DEVELOP AN INNOVATION PLAYBOOK


Chapter 4 Creating a Roadmap
“Membuat Road Map.” Langkah selanjutnya sebelum Kita berkomitmen pada inisiatif
inovasi jangka panjang adalah mengembangkan rencana implementasi program, dan
Innovation Scorecard yang akan membuat Kita tetap pada tujuan yang benar. Ada banyak
cara untuk mulai menciptakan ruang, membangun kekuatan, atau mempercepat pertumbuhan
inovasi. Setiap organisasi harus mengevaluasi di mana mereka terhambat pada tahapan ini.
Selain itu, kesiapan organisasi, sponsor, keselarasan pemimpin, dan urgensi untuk berinovasi
merupakan komponen penting untuk membangun Road Map inovasi Kita.

Chapter 5 Building Momentum


“Membangun Momentum.” Setelah mengaitkan inovasi dengan strategi bisnis organisasi dan
target nilai yang diinginkan, maka diperlukan pemahaman karyawan di semua tingkatan
tentang bagaimana organisasi menghasilkan suatu keuntungan. Setelah menciptakan
transparansi ini, semua karyawan akan memiliki ide yang lebih baik tentang bagaimana
nantinya menghasilkan ide-ide cemerlang yang dapat dijalankan.
Beberapa langkah untuk membangun momentum dan mempersiapkan pelaksanaan inovasi:
Memastikan visi dan strategi inovasi Anda mendapat partisipasi dari semua orang
yang terlibat.
Identifikasi dan membentuk para Change Agent inovasi (karyawan strategis yang
akan membantu menyebarkan agenda dan pesan inovasi dan membantu memberikan
hasil yang ditargetkan).
Menggalang dukungan melalui komunikasi sistematis dan aktivitas branding. Dan
pastikan sponsor utama terlihat dan sering mendukung jalannya inovasi.
Membuat akses informasi mengenai inovasi dapat diakses oleh semua target (bisa
melalui Workshops, webcast, dan portal intranet).
Membuat sistem kontrol untuk mengakomodasi perubahan inovasi, karena tidak
semua rencana mungkin berjalan dengan sempurna. Bersikaplah fleksibel terhadap
perubahan kebutuhan peserta dan target audiens saat program inovasi Anda mulai
mendapatkan momentum.

PART III PLAYING THE GAME


Chapter 6 Structuring for Innovation
“Penataan Struktur Inovasi.” Salah satu prioritas pertama yang diperlukan untuk Inovasi
menjadi bagian inti dari organisasi adalah dengan menciptakan struktur keselarasan
organisasi secara vertikal dan horizontal. Struktur ini menguraikan bagaimana setiap
karyawan dapat dengan jelas melihat dirinya sendiri dan bagaimana karyawan dapat
berkontribusi pada visi dan misi inovasi tersebut. Rencana ini mencakup manajemen
perubahan dan sistem kontrol yang efektif untuk membuat keputusan tepat waktu. Saat Anda
mulai membangun momentum, menyelaraskan struktur inovasi Anda dengan arus struktur
organisasi akan sangat meningkatkan peluang Anda untuk sukses.
Beberapa elemen penting agar didapat Struktur Pemimpin yang sigap dalam berinovasi,
diantaranya adalah:
Para pemimpin teratas/ puncak saat ini harus menjadi panutan oleh para pemimpin
lain di bawah terkait pengembangan inovasi. Pemimpin tidak bisa “menuntut inovasi”
dari orang lain. Mereka harus menunjukkan bagaimana mendorong inovasi melalui
pengalaman mereka sendiri.
Para Pemimpin harus mengidentifikasi tantangan besar yang harus diselesaikan oleh
orang-orang terbaik mereka. Ini akan menciptakan rasa percaya bagi karyawan untuk
menjadi sukarelawan agar tantangan yang dihadapi tersebut dapat diselesaikan
bersama.
Memberikan kebebasan untuk bereksperimen dan belajar. Pemimpin harus
menciptakan lingkungan yang aman bagi intrapreneur untuk berhasil.
Menyediakan sumber daya yang sesuai untuk menemukan inovasi baru.

Chapter 7 Innovation Management Process


“Proses Manajemen Inovasi.” Perlu diterapkan proses formal untuk mengelola inovasi dalam
perusahaan. Proses inovasi adalah rangkaian formal dari input, tindakan, dan output yang
dapat diidentifikasi yang akan digunakan untuk memahami relevansi, risiko, dan nilai sebuah
ide. Jika dirancang dengan baik, Inovasi harus fleksibel dan terukur untuk memungkinkan
evaluasi cepat dan keterlibatan semua pemangku kepentingan dalam mencapai kesuksesan.
Tujuan dari proses ini tidak hanya untuk mengidentifikasi peluang inovatif baru, tetapi juga
untuk segera membuang ide-ide yang tidak memiliki nilai berkelanjutan.
Ada tiga elemen penting dari proses manajemen inovasi yang baik, yaitu:
Menemukan dan menghasilkan ide untuk kebutuhan saat ini atau yang akan datang;
Mengelola inovasi dari awal hingga implementasi;
Menerapkan atau mengkomersialkan ide dengan cepat untuk competitive advantage.

Chapter 8 Building Intrapreneurs


“Membangun para Intrapreneur.” Inovasi dapat terjadi dengan memiliki orang-orang yang
dapat menghasilkan keuntungan yang nyata, bukan hanya ide-ide hebat. Para pemimpin yang
menggunakan sumber daya secara berlebihan dan nilai yang kurang memuaskan tidak dapat
disebut sebagai inovator sejati. Inovasi membutuhkan keragaman dalam kemampuan dan
kompetensi orang-orang terlibat. Kemampuan dan kompetensi harus beriringan, dan pada
akhirnya keduanya akan mendorong pertumbuhan dan kinerja.

Chapter 9 Sourcing Radical Ideas


“Mendapatkan Ide-ide Radikal.” Pada titik tertentu Kita akan kehabisan semua ide bagus dari
dalam perusahaan Kita. Untuk dapat melakukan pertumbuhan yang berkelanjutan, kita juga
memerlukan akses ke ide-ide radikal yang dapat melontarkan kita ke model bisnis berikutnya.
Melakukan hal ini membutuhkan re-imajinasi yang baik. Dengan melihat tren, Kita dapat
mengembangkan ide-ide baru untuk dimasukkan ke dalam jalur inovasi perusahaan.
Dalam mendapatkan ide – ide radikal, dibutuhkan beberapa Skill untuk mendorong
terbentuknya ide – ide tersebut. Diantaranya adalah:
Skill #1: Develop Discontent, Cara yang efektif untuk menciptakan Discontent/
ketidakpuasan adalah dengan mengajukan pertanyaan yang mengguncang orang
banyak. Banyak yang berpendapat bahwa karena kita sudah memiliki beberapa
teknologi energi alternatif yang tersedia, kita harus segera menerapkannya, tetapi ini
tidak akan menyelesaikan masalah yang kita hadapi saat ini. Setiap kali berfokus pada
solusi inkremental jangka pendek hanya akan mengurangi pekerjaan rumah yang
dapat mengubah asumsi seputar energi dan sumber daya masyarakat.
Skill #2: Convergence Thinking, Tiga faktor utama mendorong konvergensi:
teknologi, persaingan, dan pelanggan. Teknologi hanyalah salah satu kontributor
konvergensi, yang mungkin berasal dari interaksi banyak pihak, termasuk persaingan
intra-industri yang berkembang dan kebutuhan pelanggan. Esensi dari konvergensi
adalah didorong oleh bentuk-bentuk baru persaingan yang tumbuh antar industri dan
persaingan lintas industri dan runtuhnya batas antar industri.
Skill #3: Find Pivots, Banyak organisasi yang tidak memiliki proses untuk melihat
teknologi terbaru yang mengancam keberlangsungan organisasi mereka. Pivot
dipengaruhi, dan terkadang dibuat, oleh orang-orang yang sangat pintar di dunia.
Temukan di mana mereka melakukan investasi, dan Anda akan menemukan Pivot/
poros baru yang akan muncul.
Skill #4: Overturn Orthodoxies, Skill ini dapat memberikan kejelasan tentang
paradigma yang ada apakah layak diubah untuk meningkatkan model bisnis, produk,
layanan, proses, customer experience atau Brand perusahaan.
Skill #5: Think Frugally, skill ini membutuhkan frugal thinking, kemampuan untuk
merekayasa solusi dari biaya untuk mengatasi kebutuhan besar pelanggan internal dan
eksternal yang tidak terpenuhi. Frugal thinking memaksa individu untuk menjadi
sangat kreatif untuk menyelesaikan pekerjaan rutin. inovasi sejatinya dekat dengan
kendala. Dengan menerapkan Frugal thinking, para inovator dan intrapreneur kelas
dunia mampu menahan pendatang baru dan juga tetap kompetitif dengan portofolio
produk yang ada.

Chapter 10 The One Secret about Innovation


“Rahasia tentang Inovasi.” Setiap orang dapat berinovasi atau berkontribusi dalam upaya
mengembangkan inovasi. Tapi bisakah mereka melakukannya dari tahun ke tahun?
Organisasi dapat mengidentifikasi dan meluncurkan inovasi hebat yang tak ada habisnya jika
mereka menerima rahasia ini, yang dapat membuat kita terus menghasilkan kesuksesan dalam
berinovasi. Rahasia ini ada dalam genggaman Anda. Anda sudah memilikinya. Anda tidak
perlu membelinya. Anda hanya perlu menemukannya untuk diri sendiri dan semua orang di
sekitar Anda, di semua tingkatan.
Inovasi membantu memindahkan perusahaan dan pasar dari model bisnis yang ada ke model
bisnis lainnya. Dalam perjalanan itu, inovasi membutuhkan sedikit keberuntungan, beberapa
persiapan, kerja keras, dan pendalaman ide.
Satu pelajaran penting tentang inovasi adalah untuk membangun iklim dan budaya
“Independence” yang menyenangkan di setiap sudut organisasi Anda. Mempromosikan
kemandirian sebagai perilaku sehari-hari bagi setiap karyawan.
“Independence” adalah kebebasan untuk berpikir, berbicara, dan bertindak selaras dengan
keyakinan, nilai, dan asumsi seseorang. Ketika kemandirian seperti itu ada, orang tersebut
merasa hati terbuka dan tidak dibatasi. Hal ini akan menimbulkan perasaan loyalitas terhadap
pekerjaan. Tolak ukur kesuksesan karyawan menjadi kebebasan untuk mengumpulkan
keterampilan, kompetensi, dan pengetahuan baru, jadi bukan hanya mencari jabatan saja.

Anda mungkin juga menyukai