Anda di halaman 1dari 20

Gugus Kendali Mutu

Ratnawati
Definisi
Menurut Kaoru Ishikawa (1989) GKM adalah sekelompok kecil
orang yang secara sukarela (JISHUTEKI= tidak terikat, atas
inisiatif sendiri, secara otonom dan seterusnya) menyelenggarakan
kegiatan kendali mutu di dalam suatu lingkungan kerja.

menurut Dewar (1980) Gugus Kendali Mutu adalah


sekelompok orang yang secara sukarela bertemu secara
teratur untuk mengidentifikasikan, mengawasi dan
memecahkan masalah pengendalian kualitas atas masalah
lainnya di bidang mereka.

Menurut Wahyudi, Suryohadi dan Sudarsa (1984) Gugus KendaliMutu adalah


sekelompok karyawan yang berjumlah antara 5 sampai 10 orang dari bidang
tugas yang sama atau kurang lebih sama, dimana mereka mengadakan
pertemuan secara berkala dalam waktu tertentu untuk mengenal bidang
masalah yang ada dalam bidang tugas mereka, mempelajari dan menganalisis
masalah tersebut untuk menemukan faktor-faktor penyebabnya yang dominan,
mencari alternative atau pemilihan pemecahan masalahtersebut, mengajukan
usulan pemecahan masalah kepada atasannya untukhal-hal yang berada di luar
wewenangnya.
TUJUAN
1. Pengembangan diri dan kepemimpinan
2. Meningkatkan produktifitas
3. Efisiensi sumber daya
4. Meningkatkan kerjasama dan peranserta karyawan
5. Meningkatkan komunikasi dan interaksi
6. Mendapatkan kepuasan kerja
7. Optimalisasi daya pikir
MANFAAT GUGUS KENDALI
MUTU
1. Meningkatkan kemampuan manajemen.
2. Meningkatkan keuntungan perusahaan
3. Perbaikan kualitas produk dan peningkatan layanan serta nilai tambah.
4. Peningkatan produktivitas perusahaan sekaligus penurunan biaya.
5. Peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan target.
6. Peningkatan moral kerja karyawan dengan mengubah prilaku.
7. Meningkatan hubungan antara atasan dan bawahan.
8. Meningkatan ketrampilan karyawan dan keselamatan kerja.
9. Meningkatan kepuasan kerja dengan menghasilkan semangat kerja
yang tinggi.
10. Meningkatkan kerjasama tim melalui dorongan oleh manajemen dan
rekan kerja.
PEMBENTUKAN GUGUS KENDALI
MUTU
1. Keanggotaan suatu kelompok terdiri dari 3-10 orang dengan rinciansatu orang
diantara mereka dipilih oleh anggota sebagai ketua kelompok,satu orang dipilih
sebagai sekretaris dan yang lainnya sebagai anggota
2. Kelompok dibentuk atas dasar suatu kesadaran akan perbaikan dan peningkatan
mutu serta ada kesediaan untuk bekerja secara
3. Tujuan kelompok melalui diskusi yang dilakukan, diarahkan guna upaya
pengendalian dan perbaikan mutu jasa atau barang yang dihasilkan
4. Seluruh anggotanya harus dibidang pekerjaan yang sejenis
5. Seluruh anggota tanpa memandang latar belakang pendidikan, status,jabatan
dan pengalaman harus bersedia bekerja sama dalam tim serta berpartisipasi
6. Pembentukan kelompok diarahkan sebagai sarana pengembangan diri
7. Dalam mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan persoalan yang
dihadapi, wajib menggunakan metode pengendalian kualitas 7(seven) tools
8. Gugus Kendali Mutu atau Gugus Kendali Mutu Proyek merupakan bagian dari
Pengendalian Mutu Terpadu
LANGKAH-LANGKAH GKM
7 Alat Bantu (even tools)
1. Lembar periksa (check sheet)
Lembar periksa merupakan formulir yang sangat efisien dan efektif
untuk suatu tujuan pengumpulan data.Lembar data ini disusun sesuai
dengan kebutuhan yang diperlukan.Oleh karena itu tujuan
pengumpulan data haruslah jelas terlebih dahulu.Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan lembar pengumpulan data adalah:
)Maksud pembuatan harus jelas
2)Stratifikasi atau pengelompokan data harus baik3
)Lembar pengumpulan data untuk lokasi cacat
4)Lembar pengumpulan data jenis cacat
5)Lembar pengumpulan data untuk check information
LANGKAH-LANGKAH GKM
7 Alat Bantu (even tools)
2. Stratifikasi Adalah upaya pengelompokan aneka data
ke dalam kelompok-kelompok yang mempunyai
karaktristik yang sama. Gunanya untuk melihat
masalah dan mempersempit ruang lingkup
masalahsehingga biasanya ditinjau dari satu segi
saja, misalnya dari segi penyebab, gejala, waktu,
orang, bahan dan lain-lain.
LANGKAH-LANGKAH GKM
7 Alat Bantu (even tools)
3. Diagram pareto
Adalah suatu diagram yang menggambarkan masalah utama
menurut bobotnya. Kegunaannya adalah:
1)Menunjukkan jenis persoalan utama
2)Membandingkanmasing-masingjenis persoalan
terhadapkeseluruhan
3)Menunjukkan tingkat perbaikan setelah tindakan pada unit
yangterbatas
4)Membandingkan hasil perbaikan masing-masing jenis
persoalan sebelum dan sesudah perbaikan
LANGKAH-LANGKAH GKM
7 Alat Bantu (even tools)
4. Diagram sebab akibat (tulang ikan)
Diagram ini biasanya digunakan untuk menemukan
danmenggambarkan semua faktor yang menjadi
penyebab, serta akibat muncul akibat adanya penyebab-
penyebab tadi. Untuk menggambarkan diagram ini,
biasanya digunakan tehnik sumbang saransehingga
semua anggota dapat memberikan pendapatnya secara
bebas dan kreatif
LANGKAH-LANGKAH GKM
7 Alat Bantu (even tools)
5. Diagram pencar (scatter diagram)
Diagram pencar dipakai untuk melihat korelasi dari suatu
penyebab yang kontinyu terhadap suatu karakteristik
kualitas faktor-faktor yang lainnya.
LANGKAH-LANGKAH GKM
7 Alat Bantu (even tools)
6. Peta control (control chart)
Peta control merupakan alat control mutu pada proses
dan memberikan petunjuk jika terdapat penyimpangan
dalam hal kualitas proses produksi
LANGKAH-LANGKAH GKM
7 Alat Bantu (even tools)
7. Grafik (histogram) Adalah peta yang menunjukkan
tingkat frekuensi dari rata-rata.Umumnya histogram ini
dibentuk dari sebuah populasi yang berdistribusi normal.
Nilai rata-rata biasanya akan berada di puncak tertinggi
dengan beberapa penyebaran yang dapat bergerak ke
kanan dan ke kiri. Apapun penyebaran dari puncak peta
menunjukkan simpangan baku dari rata-rata
sebenarnya.Histogram merupakan grafik garis dengan
mencantumkan batas maksimum atau minimum yang
merupakan batas daerah pengendalian.Peta ini dapat
memperlihatkan penyimpangan
8 Langkah
Dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian mutu, GKM memutar roda Deming
(PDCA) dan melakukan 8 langkah secara berkesinambungan yaitu :
P berarti “Planning” (perencanaan) meliputi 4 langkah yaitu
L1 : Menentukan pokok masalah
L2 : Membahas penyebab
L3 : Menguji Penyebab
L4 : Menyusun rencana penanggulangan
D berarti “Do” (pelaksanaan) meliputi 1 langkah yaitu :
L5 : Pelaksanaan penanggulangan
C berarti “Check” (meneliti hasil) meliputi 1 langkah yaitu :
L6 : Meneliti hasil
A berarti “Action” (tindakan) meliputi 2 langkah yaitu :
L7 : Standarisasi
L8 : Langkah berikutnya
Tahap Pemecahan Alat Kendali yang
Masalah Digunakan
Menemukan persoalan Lembar periksa, Diagram
(menetapkan tema Pareto, Histogram, Bagan
masalah). Kendali.

Menemukan penyebab Stratifikasi, Diagram


persoalan (mengapa tema Sebab Akibat.
dipilih).

Menemukan penyebab
utama (mengenali status Diagram Pareto, Diagram
masalah). Pencar.

Membuat rencana
penanggulangan.

Melaksanakan langkah-
langkah perbaikan.

Mengevaluasi hasil Diagram Pareto,


terhadap rencana Histogram, Bagan
(pemeriksaan hasil). Kendali.

Standarisasi tindakan
perbaikan.

Mencatat persoalan yang


belum terpecahkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai