Anda di halaman 1dari 16

4 DX

4 Disciplines of Execution

22 Mei 2019
PANDU WIDIANTO
COC

www.pln.co.id |
Stephen R. Covey, dalam buku The 8th Habit: From
Effectiveness to Greatness, mengatakan, "It's one
thing to come up with great strategies and goals,
but it's quite another to actually get them done.
This is called the execution gap." (Merencanakan
strategi dan sasaran yang hebat adalah satu hal
penting, tetapi melaksanakan strategi dan sasaran
tersebut adalah hal yang berbeda. Inilah yang
disebut dengan " execution gap").

An "A" execution of a "B" strategy is better than a "B" execution of


an "A" strategy (Sebuah eksekusi yang hebat atas strategi yang tidak
terlalu hebat lebih baik daripada eksekusi yang tidak terlalu hebat
atas strategi yang hebat) (Chatherine Nelson)
“mendapatkan hasil/goal (result) berasal dari dua input, yaitu
Strategi dan Eksekusi”
www.pln.co.id |
"Execution is a leader's most important job. Execution is the
major job of a leader and must be the core element of an
organization's culture," (Ram Charan)

1. Eksekusi adalah disiplin dan bagian yang


tidak terpisahkan dari strategi.
2. Eksekusi adalah pekerjaan utama seorang
pemimpin
3. Eksekusi haruslah menjadi komponen utama
dalam budaya organisasi

www.pln.co.id |
Mengapa eksekusi bisa gagal?
Survey terhadap 12.000 pekerja AS sepanjang Desember 2003. Hasil dari survei
tersebut, ditemukan ada empat faktor penyebab kegagalan eksekusi, yakni:

1. Orang tidak tahu apa yang menjadi sasaran (goal)


2. Orang tidak tahu bagaimana cara mencapai sasaran (goal)
tersebut
3. Orang tidak mengukur/menjaga skor
4. Orang tidak bertanggung jawab terhadap kemajuan dalam
pencapaian sasaran (goal).

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh FranklinCovey, ada empat


disiplin yang harus dilakukan dalam mengeksekusi, yang dikenal
dengan istilah "4 Disciplines of Execution", atau disingkat dengan
4DX
www.pln.co.id |
4 DX
4 Disciplines of Execution

1. Fokus pada sasaran paling penting (Focus on the


wildly important goals)
2. Bertindak berdasarkan ukuran penghantar (Act on
the lead measure)
3. Menggunakan papan skor yang menggugah (Keep a
compelling scoreboard)
4. Menciptakan irama pertanggungjawaban (Create a
cadence of accountability).

Disiplin adalah keteraturan konsisten yang memandu kita untuk bertindak secara bebas
dan bertanggung jawab (Discipline is a consistent regiment that leads to freedom of action)
www.pln.co.id |
1. Merumuskan Wildly Important Goals (WIG)
Gunakan format “from X to Y by When

•X adalah kondisi sekarang


•Y adalah hasil yang ingin dicapai
•When adalah tenggat waktu kapan Y akan tercapai
Contoh
1. Menurunkan berat badan dari 77 kg menjadi 70
kg pada tgl 31 Desember 2019”
2. Menambah tabungan dari Rp 10.000.000 menjadi
Rp 15.000.000 pada tgl 31 Desember 2019”
3. Menikah di Desember 2019”

www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
2: Bertindak Pada Lead Measures

Goal saya, turun berat badan 5 kilo akhir tahun ini. Titik

Lead Measures memiliki dua karakteristik:

1.Terprediksi, artinya jika Lead Measures bergerak, maka Goal / Lag Measures akan
bergerak pula
2.Dapat dipengaruhi, artinya kita memiliki kontrol sepenuhnya di tangan kita

Misalnya, turun berat badan 5 kilogram pada akhir tahun 2019 adalah Goal (Lag
Measures), sementara berolahraga 30 menit dan berjalan cepat 3 kilometer per-hari
adalah Lead Measures, karena:

1.Terprediksi: jika kita berolahraga 30 menit dan berjalan cepat 3 km setiap hari
sampai akhir tahun 2016, maka turun berat badan 5 kg akan tercapai
2.Dapat dipengaruhi: berolahraga 30 menit dan berjalan cepat 3 km setiap hari
adalah murni keputusan kita

www.pln.co.id |
3. Gunakan Scoreboard yang Memotivasi

www.pln.co.id |
Ada 3 prinsip penting yang harus dimengerti:
1.Kinerja pemain akan jauh berbeda jika menggunakan skor (karena jika tidak menggunakan
skor, itu namanya latihan)
2.Scoreboard untuk pemain sangatlah sederhana, sedangkan scoreboard untuk pelatih jauh
lebih kompleks
3.Penggunaan Scoreboard adalah untuk memotivasi para pemain untuk menang!

kriteria / karakteristik Scoreboard yang memotivasi tadi?


•Sederhana
•Mudah dilihat oleh seluruh anggota team
•Sebaiknya menunjukkan baik lead dan lag measurement
•Dalam waktu kurang dari 5 detik, harus bisa menunjukkan apakah kita menang
atau kalah
www.pln.co.id |
Apa saja yang harus diperhatikan saat membuat Scoreboard tersebut?

•Sedapat mungkin libatkan seluruh anggota team dalam


pembuatan Scoreboard, sehingga rasa memiliki Scoreboard akan
terbangun total
•Tambahkan nama team, foto seluruh anggota team, slogan, dan
hal-hal lain di Scoreboard yang bisa menggalang kebersamaan
team
•Tentukan siapa yang bertanggungjawab untuk meng-update
Scoreboard tersebut dan tentukan pula seberapa sering frekuensi
update-nya
www.pln.co.id |
4. Menciptakan Irama Accountability

Konsisten pertanggunganjawabs

1. WIG session  membuat team fokus kembali ke WIG walaupun ada


sekian banyak kesibukan (whirlwind) yang melanda setiap harinya.
WIG session seharusnya diadakan secara teratur, minimal seminggu
sekali atau lebih sering
2. Review atas scoreboard yang ada
3. Menyatakan komitmennya untuk minggu berikutnya memilah-
milah komitmen mana yang akan memberikan impact terbesar
bagi pencapaian WIG
www.pln.co.id |
Kunci keberhasilan WIG session adalah:

•Tetapkan jadwal yang teratur dan konsisten


•Jagalah agar durasi WIG session tetap singkat (maksimal 20-30
menit)
•Sebagai Leader, berikan contoh dengan langsung melaporkan
komitmen dan pencapaian kita
•Perbaharui scoreboard
•Rayakan keberhasilan mencapai komitmen
•Bagikan review tentang apa yang membuat berhasil dan yang gagal
•Jangan biarkan whirlwind mengacaukan 4DX kita
•Tetap lakukan lead measures walaupun whirlwind sedang deras-
derasnya

www.pln.co.id |
RESUME

www.pln.co.id |
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai