Sumber:
Sales Statistics – National Sales Executive Association
Menurut penelitian dari
Google’s Zero Moment of Truth
1. Kemampuan komunikasi
2. Kemampuan dalam memahami produk dan perusahaannya
3. Kemampuan dalam memahami prospek
4. Kemampuan menggali informasi (kemampuan bertanya, mendengar,
mengingat/mencatat, merespon, menjelaskan dan menyimpulkan
apa yg sudah disampaikan prospek)
5. Kemampuan dalam presentasi
6. Kemampuan dalam mengelola komplain
7. Kemampuan dalam bernegosiasi
8. Kemampuan dalam memberikan solusi
9. Kemampuan dalam membangun hubungan yang baik dengan prospek
Peranan Salesman dalam Consultative Selling
1. Perencanaan
a. Pastikan Database customer sudah tepat sasaran
b. Tentukan siapa yang akan ditemui
c. Pastikan jadwal untuk call, visit dan follow up telah terjadwal
dengan baik
Tahapan Consultative Selling
2. Persiapan
a. Melakukan riset terhadap prospek
b. Menyusun strategi dan goal
c. Perdalam pengetahuan soal produk yang akan dijual sehingga dapat
memberikan solusi yang tepat dan sesuai dengan jenis produk yang dijual
d. Perdalam pengetahuan tentang perusahaan anda hingga portofolio
perusahaan
e. Persiapkan pertanyaan-pertanyaan inti yang akan ditanyakan kepada prospek
f. Persiapkan jawaban atau solusi dari pertanyaan yang mungkin akan
dilontarkan oleh prospek.
g. Persiapkan skill dan mental dalam menjual
Tahapan Consultative Selling
2. Tahap Percakapan
Fokus pada tahap ini adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya terkait
permasalahan prospek sehingga dapat dicari solusi yang tepat, dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Ajukan pertanyaan
b. Dengarkan dan tangkap setiap informasi yang diberikan
c. Tentukan gejala dari setiap permasalahan yang ada
d. Analisis akar penyebab permasalahan
e. Konfirmasi dengan mengajukan pertaanyaan terkait dampak
• Dampak bisnis perusahaan (pertumbuhan, profitabilitas, moral, atau kinerja)
• Dampak keuangan
• Dampak pribadi
f. Ajukan Alternatif Solusi
Komunikasi dalam Consultative Selling
Verbal and Non – Verbal Communication
Sumber:
Hasil penelitian Prof. Albert Mehrabian
tahun 1960 – 1970an
Menurut ilmuwan saraf dari Amerika,
Paul D.Maclean dengan konsep Triune
Brain pada tahun 1960an, otak
manusia terbagi menjadi 3 bagian
utama, yaitu:
KEKUATAN
KELEMAHAN
JUMLAH
PERSONALITY PLUS
(Florence Littauer)
Ada 4 type kepribadian
S Sanguinis
K Koleris
M Melankolis
P Plegmatis
1. Sanguinis (Populer)
Sanguinis merupakan tipe karakter kepribadian yang suka menjadi bahan perhatian,
periang, ramah, friendly, ingin selalu disenangi oleh orang lain, menyukai
kepopuleran, memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan senang menjadi pusat
perhatian. Namun sangat tidak teratur, kurang rapi sehingga sangat berantakan.
• SPIN Selling adalah strategi penjualan yang berasal dari buku karya Neil Rackham
yang dirilis di tahun 1988, konsep SPIN Selling ini didapatkan setelah 12 tahun
penelitian dan 35 ribu sales call.
• SPIN Selling merupakan rangkaian pertanyaan terstruktur yang pada akhirnya
dapat mengantarkan tenaga penjual untuk menemukan sebuah clue tentang apa
yang dibutuhkan oleh seorang pelanggan/ sebuah perusahaan, serta hal apa saja
yang menjadi concern dari mereka.
(S)ituation
Tahapan pertama dari metodologi SPIN selling adalah dengan
mengajukan pertanyaan seputar situasi atau kondisi dari klien. Agar
pertanyaan yang ditanyakan bisa relevan dengan situasi yang saat ini
dialami oleh klien, maka sebaiknya lakukan riset terlebih dahulu.
PENTING
• Kurangi pertanyaan-pertanyaan situasi yang tidak perlu
• Pertanyaan yang tidak dilandasi riset, umumnya hanya akan menjadi
pertanyaan basa basi saja
(P)roblem
• Setelah mengajukan beberapa pertanyaan di tahap Situation, tentunya kini
penjual akan lebih mengerti dengan keadaan klien.
• Selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi apa sebenarnya
masalah yang sedang dihadapi oleh mereka.
• Pertanyaan yang diajukan di tahap ini haruslah tepat karena penjual akan tahu
seperti apa permasalahan yang sedang dihadapi oleh klien.
Fokus:
• Dampak dari problem yang dialami pelanggan saat ini
• Efek dari masalah yang belum disadari pelanggan
• Menemukan kemungkinan efek dari masalah meluas dan dapat mengakibatkan masalah
lain
(N)eed-Pay Off
• Tahapan terakhir dari metode SPIN selling adalah dengan menanyakan
pertanyaan yang akhirnya membantu klien mendapatkan solusi dari masalahnya.
• Di tahap ini penjual harus mampu menempatkan produk atau layanan yang
ditawarkannya sebagai suatu solusi yang dapat menguntungkan klien.
• Pada tahap ini penjual harus mencoba memimpin klien untuk mengidentifikasi
solusi dari masalah yang dihadapinya.
• Saat tahap ini berjalan lancar, maka nantinya klien akan merasa bahwa produk
atau layanan yang ditawarkan memang bisa menjadi solusi untuk
permasalahannya.
Fokus
1. Menanyakan value atau kegunaan dari solusi yang ditawarkan
2. Usahakan pelanggan menyatakan sendiri benefit yang Anda tawarkan
Teknik Bertanya
Contoh:
Pertanyaan terbuka
“Bagaimana dampak dari permasalahan yang anda sampaikan tadi pada kinerja dan motivasi
pegawai diperusahaan ini?”
Pertanyaan tertutup
“Sudah berapa lama permasalahan ini terjadi diperusahaan anda?”
Teknik Bertanya
2. Pertanyaan Pengalihan (Redirect)
Contoh:
Jika prospek bertanya “Berapa biayanya?” tetapi Anda belum membahas Akar Penyebab
masalah, dampak bisnis atau dampak keuangan. Maka bisa Anda katakan.
“Terima kasih sudah menanyakan terkait biaya, namun untuk saat ini kami belum dapat
menentukan berapa besaran biaya karena kami masih memerlukan beberapa informasi
dari anda. Apakah bisa saya mendapat informasi lebih jauh tentang mengapa Anda
merasa memiliki masalah dengan xyz?”
Teknik Bertanya
3. Pertanyaan Dugaan (Presumptive )
Pertanyaan dugaan adalah pertanyaan yang digunakan ketika kita ingin mengetahui sebuah
informasi berdasarkan sebuah dugaan. Terdapat 2 skenario pada pertanyaan dugaan ini.
1. Kita tau bahwa prospek tidak mengetahui jawabannya, maka pada akhirnya kita yang akan
menjelaskannya.
2. Kita tau bahwa prospek sudah mengetahui jawabannya, maka pada akhirnya prospek yang
akan menjelaskannya.
Contoh:
3. Apabila penilaian kinerja pegawai diterapkan diperusahaan anda, apakah performa
karyawan akan meningkat 100%?
4. Apakah performa karyawan meningkat 100% dengan penilaian kinerja yang telah
diterapkan selama ini?
Teknik Bertanya
Contoh:
“Saya kira kita sudah sepakat tentang apa akar penyebab masalahnya,
apakah bisa kita bahas bagaimana hal ini akan berdampak pada
bisnis?”
Teknik Bertanya
Contoh:
Prospek: “Harga Anda tinggi!”
Penjual: “Tinggi rendah harga itu relatif, tergantung kualitas dan performa
yang diberikan. Kira-kira menurut Anda mengapa semua pelanggan kami
dengan senang hati membayarnya?”
Teknik Bertanya
Contoh :
“Bisakah saya rekap untuk memastikan saya melakukannya dengan
benar? Anda mengatakan Anda memiliki masalah dengan X yang
berdampak negatif pada Y dan ini merugikan Anda di area Z. Benarkah?”
Tips Meningkatkan kualitas Pertanyaan
1. Jangan ajukan pertanyaan investigasi seperti interogasi, bertanyalah
secara “bersahabat“ dan lakukan seperti mengobrol sehingga prospek
tidak merasa seperti diselidiki.
2. Bangkitkan sisi emosi, susun pertanyaan Anda sehingga mereka
menjawab berdasarkan sisi emosi dan bukan dari sisi logis.
3. Bertanyalah dengan pertanyaan sederhana dan terbuka, yang mampu
memancing prospek berpikir dan berbicara lebih banyak, sehingga
prospek tidak menjawab “Ya” atau “Tidak”
4. Setiap pertanyaan harus Relevan dengan situasi dan kondisi prospek
serta sesuai dengan tujuan pembicaraan yang akan mengarahkan
solusi masalah ke produk kita.
Tips Meningkatkan kualitas Pertanyaan
5. Temukan GAP antara harapan dan realitas, sehingga solusi dari kita lah
yang dapat memangkas GAP itu.
6. Disela-sela pertanyaan, dapat diselipkan Pernyataan Pelunakan dengan
rasa hormat dan empati kepada prospek.
7. Gunakan semua enam jenis pertanyaan secara efektif dan natural
8. Gali Lebih Dalam, jangan berhenti pada jawaban pertama, ajukan
pertanyaan yang lebih dalam, ini akan membangkitkan respons
emosional yang lebih dalam terutama jika Anda berfokus pada:
a. Kesempatan, promosi, status, bisnis atau pekerjaan.
b. Kinerja atau hasil yang buruk dari diri sendiri, perusahaan atau
pekerja.
c. Waktu, uang atau kepastian.
Teknik mendengar
Contoh:
“Kita kan sama-sama ingin untung pak, saya untung karena produk kami laku dan
bapak juga untuk karena harga yang sudah kita sesuaikan ulang tanpa
mengurangi kualitas dan layanan”
Teknik NLP dalam Consultative Selling
3. Chunking
b. Chunk Down
Membangun sudut pandang dengan menggunakan perpindahan ke level
informasi dari sudut pandang yang lebih spesifik, detil dan konkret. Umumnya
teknik ini digunakan apabila secara umum prospek masih belum menemukan
keyakinan pada solusi yang ditawarkan, maka kita bisa mengajak prospek untuk
melihat lebih rinci pada tiap elemen didalam solusi yang kita tawarkan.
Contoh:
“Dari solusi yang saya ajukan, jika kita lihat lebih dalam maka terdapat 2 aspek
yang akan menguntungkan pihak bapak, yaitu aspek A dan aspek B”
Teknik NLP dalam Consultative Selling
3. Chunking
c. Chunk Side
Membangun sudut pandang dengan menggunakan perpindahan ke level
informasi dari sudut pandang lain namun masih dalam lingkup informasi yang
sama. Umumnya teknik ini digunakan apabila kita ingin memberikan gambaran
pembanding untuk konteks negosiasi yang serupa untuk meyakinkan prospek
kita.
Contoh:
“Produk yang kami tawarkan ini juga sudah dibeli oleh beberapa pelanggan kami
seperti PT A, PT B dan PT C”
Teknik NLP dalam Consultative Selling
4. Reframing
Reframing adalah sebuah teknik untuk mengajak prospek melihat situasinya dari
sudut pandang lain, yang membuatnya tampak tidak terlalu rumit dan lebih normal,
sehingga kemudian dapat lebih terbuka terhadap solusi yang ditawarkan.
Contoh:
Prospek : ”Harga yang ditawarkan mahal!”
Penjual : “Harga yang kami tawarkan masih sangat wajar jika dilihat dari kualitas
dan layanan yang kami berikan”
Prospek : “Tapi perusahaan kami tidak punya dana sebesar itu!”
Penjual : “Jangan khawatir pak, kita bisa membuat skema penawaran yang sesuai
dengan kebutuhan dan dana dari perusahaan anda, apakah kami bisa
menghitungkan ulang pak?”
Negosiasi Dalam Consultative
Selling
Negosiasi
Negosiasi bukanlah kata lain untuk menjual. Juga bukan teknik baru
untuk digunakan sebagai alternatif untuk menjual.
Kesepakatan
Tidak Sepakat
Identifikasi
Ajukan Konsesi
Konsesi
Kemampuan Dasar Bernegosiasi
BATNA Penjual
Area Kesepakatan Penjual
Value/Benefit
ZOPA Value/Benefit
BATNA Pembeli
Area Kesepakatan Pembeli
Gunakan prinsip sebab akibat “Ketika anda X maka anda Y”, contoh: “Ketika
anda menggunakan jasa kami untuk mengurus masalah pajak, maka saya jamin
perusahaan anda bisa melakukan penghematan sebesar 50% dari biasanya”
Gunakan prinsip Motivasi Imajinasi, contoh:”Bisa anda bayangkan seperti apa
jadinya perusahaan anda jika dapat menghemat 50% dari biasanya?”
Gunakan prinsip Embedded Command (perintah yg ditempelkan),
contoh:“Setelah pemaparan saya terkait beberapa solusi yang bisa ditempuh,
apakah anda sudah dapat membuat keputusan untuk solusi yang mana yang
akan dipilih, atau anda masih ingin melihat beberapa opsi lain sebelum
memutuskan, atau ... “
Komunikasi Non Verbal dalam Negosiasi
• Posisi tubuh prospek yang cenderung mendekati menunjukkan bahwa ia nyaman dan tertarik
• Gerakan mengusap hidung, menunjukkan prospek sedang menyembunyikan sifat negatifnya,
seperti bosan, benci, tidak suka atau bentuk tindakan memproteksi diri karena memiliki
pengalaman buruk sebelumnya.
• Mengetuk pulpen diatas meja atau mengetuk lantai dengan kaki, menunjukkan ada
ketidakberesan dari kedatangan salesman, bisa jadi prospek sedang ada pekerjaan atau
mungkin ia akan pergi.
• Gerakan ke 4 jari mengetuk diatas meja menunjukkan bahwa prospek bosan
• Melakukan ketukan dengan 1 jari diatas meja secara perlahan menunjukkan sedang membuat
suatu pertimbangan secara serius, dan jika dilanjutkan dengan mengambil kertas/brosur yang
ada diatas meja maka itu mengisyaratkan bahwa prospek sedang meneliti ulang keputusannya
untuk membeli atau tidak.
• Tatapan mata prospek dapat menjadi petunjuk apakah kehadiran salesman disambut baik atau
tidak.
Taktik Bernegosiasi
Roger Dawson dalam bukunya Secrets of Power Negotiating,
membagi taktik negosiasi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Taktik perundingan awal
2. Taktik perundingan tengah
3. Taktik perundingan akhir
Taktik Bernegosiasi:
Taktik Perundingan Awal
Biasanya konsesi dilakukan apabila sudah tidak ada titik temu dan
harus ada pihak yang mengalah agar dapat terjadi kesepakatan.
Salah Target
Coba gali, mungkin bisa dicarikan solusi untuk produk dengan
harga lebih terjangkau (cross selling), atau gali berapa dana yang
dimiliki sehingga bisa dicari solusinya.
Salah Target
tanyakan kembali kemungkinan kapan butuhnya, atau coba gali
siapa tahu mereka butuh tapi belum menyadari. Alternatif lain
juga bisa ditawarkan produk lain (cross selling)
Jika masih belum ada solusi, maka sementara tinggalkan dahulu &
tetap jaga hubungan dan hubungi lagi kemudian
Alasan Orang Tidak Membeli (4)
Punya uang, Butuh produk/ jasa yang kita
tawarkan tapi salah persepsi
Introspeksi
TERIMA KASIH