Heru Kurniawan
Program Studi Pendidikan Matematika
Jalan KHA. Dahlan 3 Purworejo
Abstrak
untuk n keping diperoleh 2n-1 + 2n-2 + suatu suku di dalam deretan sebagai
2n-3 + ... + 4 + 2 + 1. Selanjutnya kombinasi linier dari suku-suku
dengan Prinsip Induksi Matematika sebelumnya.
dapat ditunjukkan bahwa untuk n
Definisi 2.
keping banyak cara yang dipakai
Relasi rekurensi homogen derajat k
adalah 2n – 1
dengan koefisien konstan adalah relasi
Relasi Rekurensi Linier Homogen rekursi berbentuk : an = c1an-1 + c2an-2
dengan Koefisien Konstan + ... + ckan-k. Dimana c1, c2, ..., ck
A. Order dari suatu relasi merupakan bilangan riil dan c k ≠ 0 .
rekurensi Deretan yang memenuhi relasi rekursi
Sebelumnya telah dibahas yang demikian dapat ditentukan
mengenai langkah mencari solusi secara unik dengan relasi rekursi dan
umum dari suatu persamaan relasi k buah kondisi awal. a0 = C0, a1 = C1,
rekurensi. Pada umumnya, lebih a2 = C2, ...ak-1= Ck-1.
dipilih rumus eksplisit untuk
menghitung an, daripada melakukan Definisi 3.
iterasi. Formula tersebut bisa The order of a recurrence relation is
diperoleh dengan cara yang sistematis the difference between the greatest
untuk satu jenis relasi rekurensi, Yaitu and lowest subscripts of the terms of
relasi rekurensi yang menyatakan the sequence in the equation.
z = x + iy ∈ K , dapat dituliskan z
Dimana c1 dan c2 sebagai suatu
= r(cos α + i sin α) dimana
konstanta bilangan kompleks.
r= x +y 2 2
dan tan α = y/x.
(1 + i ) = 2 (cos(π/4) + i sin (π/4))
n n
Maka Theorema De Moivre z = r
(1 − i ) = 2 (cos(-π/4)+i sin (-π/4))
(cos (nα) + i sin (nα)), n > 0
Contoh 7. = 2 (cos(π/4) - i sin (π/4))
r = 12 + ( 3) 2
= 4=2 = ( 2 ) [k cos(nπ/4)+k sin (nπ/4)]
n
1 2