Anda di halaman 1dari 13

RELASI REKURENSI

Heru Kurniawan
Program Studi Pendidikan Matematika
Jalan KHA. Dahlan 3 Purworejo

Abstrak

Relasi Rekurensi merupakan salah satu masalah dalam Matematika


Diskrit. Sebuah relasi rekurensi mendefinisikan suku ke-n dari sebuah barisan
secara tak langsung; untuk menghitung an, pertama-tama harus dihitung a0, a1,
a3..., an-1. Untuk mendapatkan suatu persamaan yang unik, maka suatu relasi
rekurensi harus ditentukan oleh suatu kondisi awal tertentu. Salah satu
permasalahan yang melibatkan relasi rekurensi adalah masalah Tower of
Hanoi. Relasi rekurensi juga akan membahas penyelesaian umum yang
melibatkan persamaan linier homogen dengan koefisien konstan yang
melibatkan persamaan karakteristik dengan 2 akar, yaitu (1) r1, r2 dua bilangan
riil yang berbeda. (2) r1, r2 dua bilangan kompleks. (3) r1, r2 dua bilangan riil
yang sama.

Kata Kunci: Relasi Rekurensi, Menara Hanoi, Persamaan Linier Homogen

Pendahuluan lipat dalam setiap 4 jam. Jika bakteri


Dalam matematika diskrit pada awal penelitian berjumlah n
yang melibatkan masalah perhitungan bakteri, maka berapa jumlah bakteri
(Counting Problem) telah dikenalkan pada saat t jam? Jika permasalahan
penyelesaian dengan menggunakan tersebut diselesaikan dengan meng-
Prinsip penjumlahan dan perkalian, gunakan teknik penyelesaian di atas
Permutasi, atau Kombinasi. Salah satu (Prinsip penjumlahan dan perkalian,
Counting Problem disajikan sebagai Permutasi, atau Kombinasi), maka
berikut. Seorang ilmuwan di dalam permasalahan tersebut tidak dapat
laboratorium melakukan sebuah diselesaikan. Teknik penyelesaian
eksperimen mengenai pertumbuhan yang dapat digunakan adalah Prinsip
suatu bakteri. Dalam suatu koloni, Relasi Rekurensi.
bakteri dapat berkembang dua kali

Heru Kurniawan: Relasi Rekurensi 1


Definisi1 Langkah pertama adalah mencari
Sebuah relasi rekurensi untuk barisan rasio (common ratio). Dari
a0, a1, a2, …,an-1. Adalah suatu permasalahan di atas dengan mudah
persamaan yang menghubungkan an akan diperoleh 3 sebagai rasio.
dengan suku-suku sebelumnya. Sehingga akan didapatkan relasi
Suatu deretan disebut sebagai rekurensi an+1 = 3n dengan n > 0.
jawaban dari relasi rekurensi jika Tetapi relasi rekurensi tersebut
suku-sukunya memenuhi relasi tidaklah mendefinisikan suatu deret
rekurensi. Dengan kata lain, relasi geometri yang unik (tunggal).
rekurensi mirip dengan deretan yang Dimisalkan saja 7, 21, 63, 189, ... juga
didefinisikan secara rekursif, tetapi akan menunjukkan relasi tersebut.
tanpa menyebutkan nilai (kondisi) Oleh karena itu harus ditentukan suatu
awalnya. Maka, relasi rekurensi bisa bentuk tertentu sehingga relasi
(dan biasanya) memiliki jawaban tersebut mengacu/ menunjuk pada
ganda (multiple solution). Jika kondisi deret yang unik. Oleh karena itu
awal dan relasi rekurensi disebutkan pembatasan yang dapat dilakukan
dua-duanya, maka deretan dapat adalah sebagai berikut an+1 = 3n
ditentukan secara unik (tunggal). dengan n > 0 dan a0 = 5. Dengan
Sebagai penjelasan dari paparan pembatasan tersebut jelas akan
tersebut perlu diperhatikan contoh mununjuk suatu deret tertentu, yaitu
berikut ini. 5, 15, 45, 135, .... Selanjutnya an+1 =
Misal diberikan suatu deret 3n dengan n > 0 disebut sebagai suatu
geometri 5, 15, 45, 135, ... . relasi rekurensi karena nilai dari an+1
Sebagaimana dalam deret geometri tergantung dari nilai an.
akan dapat dicari suku tertentu dari Sekarang akan dipelajari lebih
deret tersebut dengan menggunakan lanjut dari deret yang telah ditentukan
rumus yang telah familiar. Tetapi di depan, yaitu an+1 = 3n dengan n > 0
dalam hal ini akan dicari dengan dan a0 = 5. Kita akan menderetkan
menggunakan relasi rekurensi.

2 Heru Kurniawan: Relasi Rekurensi


(iterasi) relasi rekurensi di atas, sehingga penyelesaian umum dari
sehingga diperoleh: relasi rekurensi di atas adalah an
a0 = 5 = 7n (2) , n > 0
a1 = 3 (a0) = 3(5) Contoh 2.
a2 = 3 a1 = 3(3 a0) = 32 (a0) = 32(5) Seseorang menginvestasikan $1.000
a3 = 3 a2 = 3(32 a0) = 33 (a0) = 33(5) dengan bungan tahunan 12%. Jika An
… adalah jumlah yang diperoleh pada
an = 3n (5) dengan n > 0
akhir athun ke-n, tentukan hubungan
Bentuk terakhir merupakan
antara An dan An-1.
penyelesaian umum dari relasi
Penyelesaian
rekurensi yang telah ditentukan di
A0 = 1.000
atas. Dengan penyelesaian umum ini,
A1 = 1.000 + 12% (1.000)
jika akan dicari suku ke 10, dengan
= A0 + 0,12A0
mudah akan diperoleh a10 = 310(5)=
= 1,12 A0 = 1,12 (1.000)
295.245.
A2 = A1 + 12% (A1)
Contoh 1.
= 1,12 A0 + 0,12 (1,12 A0)
Selesaikan relasi rekurensi an = 7an -1 ,
= 1,12 A0 (1 + 0,12)
n > 1, a2= 98
= 1,12 A0 (1,12)
Penyelesaian
= 1,122 A0 = 1,122 (1.000)
Untuk n = 1 maka a1 = 7 a0
A3 = A2 + 12% (A2)
a2 = 7 a1 = 7
= 1,122 A0 + 0,122 (1,12 A0)
2
(7 a0) = 7 a0
= 1,122 A0 (1 + 0,12)
dari a2 = 98 maka 98 = 49 a0
= 1,122 A0 (1,12)
sehingga diperoleh a0 = 2. Jika relasi
= 1,122 A0 = 1,122 (1.000)
rekurensi tersebut dideretkan terus
Dan seterusnya, sehingga An = 1,12n
akan diperoleh
(1.000) , n > 0
a3 = 7 a2 = 7 (72 a0) = 73 a0 ....
......dan seterusnya

Heru Kurniawan: Relasi Rekurensi 3


Contoh 3. dilekatkan pada sebuah papan dan n
Diketahui relasi rekurensi Sn = 2Sn-1 disk (keping) dalam berbagai ukuran
dengan syarat awal S0 = 1. Selesaikan dengan lubang ditengahnya.
untuk suku ke-n! Diasumsikan bahwa jika semua disk
Penyelesaian dimasukkan ke dalam salah satu tiang
Dengan iterasi diperoleh: saja, maka disk dengan diameter lebih
Sn = 2Sn-1 kecil selalu berada di atas disk dengan
2
= 2 (2Sn-2) = 2 Sn-2 diameter lebih besar.Permasalahannya
= 23 Sn-3 adalah, dengan berapa cara dapat
= ……… dipindahkan n disk dari tiang pertama
= 2n S 0 ke tiang lain jika harus dipindahkan
disk per disk (satu-satu) dan disk
= 2n
dengan diameter lebih kecil harus
Menara Hanoi (Tower of Hanoi)
selalu berada di atas disk dengan
Menara Hanoi adalah sebuah
diameter lebih besar?
puzzle yang memuat tiga tiang yang

Gambar 1. Permasalahan Menara Hanoi

4 Heru Kurniawan: Relasi Rekurensi


Gambar 2. Langkah Penyelesaian Masalah Hanoi
Tabel 1. Tabel kerja penyelesaian
Jumlah Gerakan Gerakan Gerakan Gerakan …. Jumlah
Keping Keping 1 Keping 2 Keping 3 Keping 4 gerakan
1 1 1
2 1+1 1 3
3 1+1+1+1 1+1 1 7
4 1+1+1+1+1+1+1+1 1+1+1+1 1+1 1 15

Tabel 2. Lanjutan tabel 1
Jumlah Gerakan Gerakan Gerakan Gerakan …. Jumlah
Keping Keping 1 Keping 2 Keping 3 Keping 4 gerakan
1 1 1
2 2 1 3
3 4 2 1 7
4 8 4 2 1 15

Heru Kurniawan: Relasi Rekurensi 5


Tabel 3. Lanjutan tabel 2
Jumlah Gerakan Gerakan Gerakan Gerakan …. Jumlah
Keping Keping 1 Keping 2 Keping 3 Keping 4 gerakan
1 1 = 20 1
2 2 = 21 1 = 20 3
3 4 = 22 2 = 21 1 = 20 7
4 8 = 23 4 = 22 2 = 21 1= 20 15

N 2n-1 2n-2 2n-3 20

untuk n keping diperoleh 2n-1 + 2n-2 + suatu suku di dalam deretan sebagai
2n-3 + ... + 4 + 2 + 1. Selanjutnya kombinasi linier dari suku-suku
dengan Prinsip Induksi Matematika sebelumnya.
dapat ditunjukkan bahwa untuk n
Definisi 2.
keping banyak cara yang dipakai
Relasi rekurensi homogen derajat k
adalah 2n – 1
dengan koefisien konstan adalah relasi
Relasi Rekurensi Linier Homogen rekursi berbentuk : an = c1an-1 + c2an-2
dengan Koefisien Konstan + ... + ckan-k. Dimana c1, c2, ..., ck
A. Order dari suatu relasi merupakan bilangan riil dan c k ≠ 0 .
rekurensi Deretan yang memenuhi relasi rekursi
Sebelumnya telah dibahas yang demikian dapat ditentukan
mengenai langkah mencari solusi secara unik dengan relasi rekursi dan
umum dari suatu persamaan relasi k buah kondisi awal. a0 = C0, a1 = C1,
rekurensi. Pada umumnya, lebih a2 = C2, ...ak-1= Ck-1.
dipilih rumus eksplisit untuk
menghitung an, daripada melakukan Definisi 3.
iterasi. Formula tersebut bisa The order of a recurrence relation is
diperoleh dengan cara yang sistematis the difference between the greatest
untuk satu jenis relasi rekurensi, Yaitu and lowest subscripts of the terms of
relasi rekurensi yang menyatakan the sequence in the equation.

6 Heru Kurniawan: Relasi Rekurensi


Definisi 4. dengan mudah dapat ditentukan relasi
A recurrence relation of order k is rekurensi, yaitu an+1 = 4an, dengan a0
said to be linier if it is linier in an, an- = 4 dan n > 0. Penyelesaian umum
1, an-2, …., an-k. Otherwise, the dari relasi rekurensi di atas adalah an
recurrence relation is said be non- = 4(3n).
linier. Selanjutnya jika rasio dari deret
Contoh : yang demikian diganti dengan suatu
1. an+1 = 5an adalah relasi rekurensi konstanta r dan suku a0 diganti
linier homogen berderajat satu dengan konstanta c, maka akan
2. a4n+1 + a5n = n adalah relasi didapatkan penyelesaian umum
rekurensi non-linier berderajat sebagai berikut: an = c(rn), dimana
satu. c ≠ 0 dan r ≠ 0 . Selanjutnya jika
3. Relasi rekursi Pn = (1.05) Pn-1 penyelesaian umum tersebut
adalah relasi rekurensi linier disubstitusikan ke suatu relasi
homogen ber-derajat satu rekurensi cnan + cn-1an-1 + cn-2an-2 = 0
4. Relasi rekursi fn = fn-1 + fn-2 akan didapatkan cnrn + cn-1rn-1 + cn-2rn-
adalah relasi rekurensi linier 2
= 0 dengan c ≠ 0 dan r ≠ 0 . Jika
homogen ber-derajat dua Persamaan tersebut dibagi dengan rn-2
5. Relasi an = an-5 adalah relasi akan menjadi : cnr2 + cn-1r + cn-2 = 0.
rekurensi linier homogen ber- Bentuk terakhir merupakan bentuk
derajat lima persamaan kuadrat, yang selanjutnya
akan disebut sebagai persamaan
B. Menyelesaikan relasi rekurensi
karakteristik.
linier homogen
Dalam bentuk persamaan
Sebelum membahas lebih lanjut
kuadrat tentu lebih familiar dan
mengenai cara menyelesaikan relasi
mudah diterima jika persamaan
rekurensi homogen, perhatikan contoh
tersebut akan memiliki 2 akar, misal
sederhana berikut. Jika diberikan
r1 dan r2. Selanjutnya kedua akar ini
suatu deret 4, 12, 36, 108, ..... Maka

Heru Kurniawan: Relasi Rekurensi 7


akan memenuhi kondisi sebagai r = 2 dan r = −1 . Maka, deretan
berikut: (1) r1, r2 dua bilangan riil {an} adalah jawaban dari relasi
yang berbeda. (2) r1, r2 dua bilangan rekurensi jika dan hanya jika
kompleks. (3) r1, r2 dua bilangan riil a n = c1 2 n + c2 (− 1) .
n
Dengan
yang sama. Untuk semua kondisi
a n = c1 2 n + c2 (− 1)
n
persamaan
tersebut selanjutnya r1 dan r2 akan
dan syarat awal a0 = 2 dan
disebut akar-akar karakteristik.
1. r1, r2 dua bilangan riil yang a1 = 7 , diperoleh:
berbeda. a0 = 2 = c1 + c2
Misalkan k1 dan k2 adalah suatu a1 = 7 = 2c1 − c2
bilangan riil. Jika Dengan eliminasi didapatkan
r 2 − k1r − k 2 = 0 mempunyai dua c1 = 3 dan c1 = −1 . Jadi
akar berbeda r1 dan r2, maka penyelesaian umum dari dari
deretan {an} adalah jawaban dari relasi rekurensi di atas adalah
relasi rekurensi an = 3 ⋅ 2 n − (− 1) .
n

a n = m1a n −1 + m2 a n − 2 jika dan


Contoh 5.
hanya jika an = c1 r1n + c2 r2n untuk Berikan rumus eksplisit bilangan
n = 0, 1, 2, 3, .... dimana c1 dan c2 fibonacci!
adalah suatu konstanta. Penyelesaian
Contoh 4. Bilangan Fibonacci memenuhi
Tentukan jawaban dari relasi relasi rekurensi f n = f n −1 + f n −2
rekurensi a n = a n −1 + 2a n− 2 dengan starat awal f 0 = 0 dan
dengan a 0 = 2 dan a1 = 7 ? f1 = 1 .
Penyelesaian Persamaan karakteristiknya adalah
Persamaan karakteristik dari relasi r 2 − r −1 = 0 dengan akar-akar
rekurensi tersebut adalah
1+ 5 1− 5
r1 = , r2 =
r2 − r − 2 = 0 . Dengan akar-akar 2 2

8 Heru Kurniawan: Relasi Rekurensi


Sehingga deret Fibonacci rekurensi a n = m1a n −1 + m 2 a n − 2
diberikan oleh: jika dan hanya jika
n n
1+ 5  1− 5  a n = c1 r n + c2 nr n untuk n = 0, 1,
f n = c1   + c2 
  2 

 2    2, 3, .... dimana c1 dan c2 adalah
Dengan syarat awal f 0 = 0 dan suatu konstanta.
f 1 = 1 , diperoleh: Contoh 6.

f 0 = 0 = c1 + c 2 Tentukan jawaban dari relasi

1+ 5  1− 5  rekurensi a n = 6a n−1 − 9a n − 2


f 1 = 1 = c1   + c2 
  2 

 2    dengan a 0 = 1 dan a1 = 6 .
Solusi unik (tunggal) dari sistem Penyelesaian
1 Dari relasi rekurensi
persamaan ini adalah c1 = dan
5 a n = 6a n−1 − 9a n − 2 akan diperoleh
1
c2 = − persamaan karakteristik
5
r 2 − 6r + 9 = 0 dengan akar r = 3.
Akhirnya didapatkan rumus
Maka, jawaban dari relasi
eksplisit dari Deret Fibonacci
relurensi ini adalah
adalah
n n
a n = c1 3n + c2 n3n .
1 1+ 5  1 1− 5 
fn =   −   Dengan syarat awal diketahui,

5 2   5  2 
akan didapat a 0 = 1 = c1 dan

2. r1, r2 dua bilangan riil yang a1 = 6 = 3 ⋅ c1 + 3 ⋅ c2


sama. Pemecahan kedua persamaan di
Misalkan k1 dan k2 adalah suatu atas menghasilkan c1 = 1 dan
bilangan riil dimana k 2 ≠ 0 . Jika
c2 = 1
r 2 − k1r − k 2 = 0 hanya mempu- Sehingga penyelesaian umum dari
nyai satu akar r, maka deretan permasalahan di atas adalah
{an} adalah jawaban dari relasi an = 3n + n3n

Heru Kurniawan: Relasi Rekurensi 9


3. r1, r2 dua bilangan kompleks 3
tan α = = 3
Misalkan k1 dan k2 adalah suatu 1
π
bilangan riil. Jika α=
3
r − k1 r − k 2 = 0
2
mempunyai
akar-akar r1 dan r2 dengan
Sehingga (1 + 3i ) 10
= 210 (cos
(10π/3) + i sin (10π/3))
r1 , r2 ∈ K , maka deretan {an}
Contoh 8.
adalah jawaban dari relasi
Selesaikan relasi rekurensi
rekurensi a n = m1a n −1 + m2 a n − 2
a n = 2(a n −1 − a n −2 ), n ≥ 2, a 0 = 1,
jika dan hanya jika a1 = 2
an = c r + c r untuk n = 0, 1, 2,
1 1
n
2 2
n
Penyelesaian an = c(rn), dimana
3, .... dimana c1 dan c2 adalah c ≠ 0 dan r ≠ 0. Persamaan
suatu konstanta. karakteristik dari relasi rekursi di
Sebelum membicarakan jika atas adalah r 2 − 2r + 2 = 0 ,
akar-akarnya kompleks, kita akan dengan akar-akar 1± i .
mengulang kembali Theorema De Konsekuensinya, penyelesaian
n
Moivre dimana (cos α + i sin α) = umumnya adalah:
cos (nα) + i sin (nα), n > 0. Jika
a n = c1 (1 + i ) + c2 (1 − i ) .
n n

z = x + iy ∈ K , dapat dituliskan z
Dimana c1 dan c2 sebagai suatu
= r(cos α + i sin α) dimana
konstanta bilangan kompleks.
r= x +y 2 2
dan tan α = y/x.
(1 + i ) = 2 (cos(π/4) + i sin (π/4))
n n
Maka Theorema De Moivre z = r
(1 − i ) = 2 (cos(-π/4)+i sin (-π/4))
(cos (nα) + i sin (nα)), n > 0
Contoh 7. = 2 (cos(π/4) - i sin (π/4))

Tentukan 1 + 3i( )10 ( 2 ) (cos(nπ/4) + i sin (nπ/4))


a n = c1
n

+ c ( 2 ) (cos(nπ/4)-i sin (nπ/4))


n
Penyelesaian 2

r = 12 + ( 3) 2
= 4=2 = ( 2 ) [k cos(nπ/4)+k sin (nπ/4)]
n
1 2

10 Heru Kurniawan: Relasi Rekurensi


Dimana k1 = c1 + c2 dan Contoh 9.
k2 = (c1 - c2)i Tentukan penyelesaian dari relasi
a0 = 1= [k1 cos (0) + k2 sin (0)] rekurensi a n = 6a n −1 − 11a n −2 + 6a n −3
= k1 dengan syarat awal a 0 = 2, a1 = 5, .
a1 = 2 = 2 [k1 cos (π/4) +
α 2 = 15
k2 sin (π/4)]
Penyelesaian
= 1 + k2
Dengan mensubstitusikan an = c(rn)
Sehingga didapatkan k2 = 1
dan selanjutnya membagi masing-
Didapatkan penyeleesaian umum
masing suku dengan rn-3 akan
dari relasi rekurensi di atas adalah
diperoleh Persamaan karakteristik r3
a n = c1 ( 2) [ n
cos (nπ/4) + sin – 6r2 + 11r – 6 = 0. Selanjutnya
(nπ/4)], n > 0. diperoleh akar-akar karakteristik r= 1,
Secara umum relasi rekurensi r = 2, dan r = 3.
linier homogen dengan koefisien Sehingga bentuk umum penyele-
konstan dapat diselesaikan sebagai saiannya adalah:
berikut: a n = α1 ⋅ 1n + α 2 ⋅ 2 n + α 3 ⋅ 3n .
Jika diberikan c1, c2, ..., ck suatu
Nilai konstanta α 1 , α 2 , α 3 diperoleh
bilangan riil, dengan persamaan
dengan cara sebagai berikut:
karakteristik
a0 = 2 = α1 + α 2 + α 3
k −1
r − c1r
k
− ... − c k = 0 memiliki
a1 = 5 = α 1 + α 2 ⋅ 2 + α 3 ⋅ 3
k buah akar-akar yang berbeda.
a 2 = 15 = α 1 + α 2 ⋅ 4 + α 3 ⋅ 9
Maka barisan an memiliki penye-
lesaian umum: Dengan menggunakan sedikit
manipulasi aljabar akan didapatkan:
an = α1 r1n + α 2 r2n + ... + α k rkn
α 1 = 1, α 2 = −1, α 3 = 2 .
untuk n = 1,2, 3, ... dan
α 1 , α 2 ,..., α k suatu konstanta.

Heru Kurniawan: Relasi Rekurensi 11


Didapat Penyelesaian Umum dari penyelesaiannya adalah:
relasi rekurensi di atas adalah: An = ( A0 + A1 n + A2 n 2 )3n
a n = 1 − 2 n + 2 ⋅ 3n . Nilai konstanta A0, A1, dan A2
Perhatikan berikut ini diperoleh dengan cara sebagai berikut:
Jika diberikan suatu relasi A0 = 2 = A0
rekurensi
c n a n + c n−1 a n −1 + ... + c n− k a n− k = 0 , A1 = 6 = ( A0 + A1 + A2 )3
c n , c n −1 ,...c n − k ≠ 0 , dengan akar A2 = 66 = ( A0 + A1 ⋅ 2 + A2 ⋅ 2 2 )32
= ( A0 + 2 A1 + 4 A2 )9
karakteristik r sebanyak m,
2 < m < k, maka penyelesaian
umumnya adalah: Dengan menggunakan sedikit
An = A0 r n + A1nr n + A2 n 2 r n + ...
manipulasi aljabar akan didapatkan :
m−1 n
+ Am−1n r
A0 = 2, A1 = -3, dan A2 = 3.
atau
An = ( A0 + A1n + A2 n 2 + ... Jadi, Penyelesaian Umum dari Relasi

+ Am−1n m−1 )r n Rekurensi di atas adalah :


An = (2 − 3n + 3n 2 )3n
Contoh 10.
Contoh 11.
Tentukan penyelesaian umum dari
Diasumsikan pertumbuhan kijang di
Relasi Rekurensi
sebuah taman nasional adalah 1.000
An = 9 An−1 − 27 An −2 + 27 An−3 .
ekor pada waktu n = 0 dan
Dengan A0 = 2, A1 = 6, A2 = 66 !
pertumbuhan populasi dari waktu n-1
Penyelesaian ke waktu n adalah 10% dari jumlah
n
Dengan mensubstitusikan an = c(r ) populasi pada waktu n-1. Tentukan
dan selanjutnya membagi masing- relasi rekurensi sesuai dengan paparan
n-3
masing suku dengan r akan kondisi di atas.
3
diperoleh Persamaan karakteristik r Penyelesaian
2
– 9r + 27r – 27 = 0. Selanjutnya Dimisalkan dn sebagai petumbuhan
diperoleh akar-akar karakteristik kijang pada waktu ke n. Sehingga
r = 3 sehingga bentuk umum didapatkan

12 Heru Kurniawan: Relasi Rekurensi


d0 = 1.000 homogen dengan koefisien konstan
Petumbuhan populasi dari waktu ke n- akan melibatkan bentuk persamaan
1 ke waktu ke n dimisalkan dn – dn-1. kuadrat, yang selanjutnya akan
Karena pertumbuhannya adalah 10% disebut sebagai persamaan
dari populasi waktu ke n-1, maka karakteristik dengan 2 akar, yaitu (1)
dn – dn-1 = 10% dn-1 r1, r2 dua bilangan riil yang berbeda.
dn = 1,1 dn-1 (2) r1, r2 dua bilangan kompleks. (3)
dengan iterasi didapatkan r1, r2 dua bilangan riil yang sama,
selanjutnya r1 dan r2 akan disebut
dn = 1,1 dn-1 = 1,1 (1,1 dn-2) = 1,12 dn-2
akar-akar karakteristik.
= ...= 1,1n d0 = 1,1n (1.000)
Daftar Pustaka
Penutup
Chen, W. W. 1982. Discrete
Relasi rekurensi mendefinisikan Mathematics. Diambil dari
suku ke-n dari sebuah barisan secara www.4shared.com

tak langsung; untuk menghitung an, Knight,Tony. 2006. The Maths


pertama-tama harus dihitung a0, a1, ..., Notebook. Diambil dari
www.4shared.com
an-1. Salah satu permasalahan yang
melibatkan relasi rekurensi adalah Rosen, H. Kenneth. 1998. Discrete
Mathematics and Its
Menara Hanoi dengan bentuk umum Applications. Beijing: China
penyelesaian adalah 2n–1. Penye- Machine Press/ The McGraw-
Hill Companies
lesaian relasi rekurensi linier

Heru Kurniawan: Relasi Rekurensi 13

Anda mungkin juga menyukai