Anda di halaman 1dari 6

KOMBINATORIKA

D Uraian Materi

4 Relasi Rekursif
Konsep relasi rekursif disajikan pada Definisi 4.
Definisi 4. Relasi Rekursif untuk barisan {𝑎𝑛 } didefinisikan sebagai sebuah persamaan yang
menyatakan 𝑎𝑛 dalam salah satu atau lebih suku-suku sebelumnya, yaitu 𝑎0 , 𝑎1 , … , 𝑎𝑛−1, untuk
semua 𝑛 dengan 𝑛 ≥ 𝑛0 dengan 𝑛0 bilangan bulat tak negatif. Selanjutnya, barisan {𝑎𝑛 } dikatakan
sebagai solusi dari relasi rekursif ini bila 𝑎𝑛 memenuhi relasi rekursif.
Ilustrasi tentang relasi rekursif dijelaskan pada contoh-contoh berikut ini.
Contoh 14.
1. Misal barisan {𝑎𝑛 } memenuhi relasi rekursif 𝑎𝑛 = 𝑎𝑛−1 − 𝑎𝑛−2 untuk 𝑛 = 2,3,4, … Serta
diberikan nilai awal: 𝑎0 = 3 dan 𝑎1 = 5. Diperoleh:
𝑎2 = 𝑎1 − 𝑎0 = 5 − 3 = 2
𝑎3 = 𝑎2 − 𝑎1 = 2 − 5 = −3
𝑎4 = 𝑎3 − 𝑎2 = −3 − 2 = −5
𝑎5 = 𝑎4 − 𝑎3 = −5 + 3 = −2
Dan seterusnya. Jelas bahwa 𝑎𝑛 mengaitkan dua suku sebelumnya.
2. Apakah barisan {𝑎𝑛 } dengan 𝑎𝑛 = 3𝑛 merupakan solusi dari relasi rekursif
𝑎𝑛 = 2𝑎𝑛−1 − 𝑎𝑛−2 untuk 𝑛 = 2,3,4, …
dengan n bilangan bulat tak negatif?
Penyelesaian: Dengan mensubtitusi 𝑎𝑛 = 3𝑛 ke ruas kanan relasi rekursif, diperoleh:
2.3. (𝑛 − 1) − 3(n − 2) = 6n − 6 − 3n + 6 = 3n = 𝑎𝑛
Dapat dibuktikan bahwa 𝑎𝑛 = 3𝑛 memenuhi relasi rekursif.
Jadi 𝑎𝑛 = 3𝑛 merupakan solusi dari relasi rekursif.
3. Bagaimana dengan barisan {𝑎𝑛 } dengan 𝑎𝑛 = 2𝑛 ? Apakah barisan ini merupakan solusi
dari relasi rekursif
𝑎𝑛 = 2𝑎𝑛−1 − 𝑎𝑛−2 untuk 𝑛 = 2,3,4, …
Penyelesaian: Dengan mensubtitusi 𝑎𝑛 = 2𝑛 ke ruas kanan relasi rekursif, diperoleh:
2. 2𝑛−1 − 2𝑛−2 = 2𝑛 − 0.25(2𝑛 ) = 0.75(2𝑛 ) ≠ 𝑎𝑛
Dapat dibuktikan bahwa 𝑎𝑛 = 2𝑛 tidak memenuhi relasi rekursif.
Jadi 𝑎𝑛 = 2𝑛 bukan solusi dari relasi rekursif.

Relasi rekursif dapat digunakan untk memodelkan permasalahan real. Sebagai ilustrasi,
diperhatikan contoh berikut ini.
Contoh 15.
1. Barisan Fibonacci: Sepasang kelinci diletakkan di sebuah pulau. Pasangan kelinci ini tidak
akan beranak sampai berumur 2 bulan, Setelah 2 bulan, setiap pasang kelinci akan
menghasilkan sepasang kelinci lainnya setiap bulan. Misal 𝑓𝑛 menyatakan banyaknya
pasangan kelinci setelah 𝑛 bulan, relasi rekursif untuk barisan {𝑓𝑛 } adalah
𝑓𝑛 = 𝑓𝑛−1 + 𝑓𝑛−2
2. Masalah derangement: Misal 𝐷𝑛 menyatakan banyak derangement dari 𝑛 obyek berbeda.
Diperhatikan kembali formula untuk menentukan 𝐷𝑛 . Jelas bahwa 𝐷0 = 1, 𝐷1 = 0, 𝐷2 =
1, 𝐷3 = 2, 𝐷4 = 9, 𝐷5 = 44, 𝐷6 = 265, dan seterusnya. Relasi rekusif untuk menentukan
𝐷𝑛 sebagai berikut: 𝐷𝑛 = (𝑛 − 1)𝐷𝑛−1 + 𝐷𝑛−2

Menentukan solusi dari sebuah relasi rekursif sama dengan menentukan rumus eksplisit
dari barisan {𝑎𝑛 }. Metode untuk menentukan solusi dari sebuah relasi rekursif bergantung pada
jenis relasi rekursif tersebut. Terdapat dua jenis relasi rekursif, yaitu relasi rekursif linear homogen
dan relasi rekursif linear tak homogen.
Definisi 5. Bentuk umum relasi rekursif linear homogen berderajat 𝑘 dengan koefisien-koefisien
konstan sebagai berikut:
𝑎𝑛 = 𝑐1 𝑎𝑛−1 + 𝑐2 𝑎𝑛−2 + ⋯ + 𝑐𝑘 𝑎𝑛−𝑘 (3)
dengan 𝑐1 , 𝑐2 , … , 𝑐𝑘 bilangan-bilangan real dan 𝑐𝑘 ≠ 0.

Untuk lebih memahami bentuk relasi rekursif linear homogen berderajat 𝑘 dengan
koefisien konstan, diperhatikan contoh berikut ini.
1. 𝑃n = (1.11)𝑃𝑛−1, merupakan relasi rekursif linear homogen berderajat 1
2. 𝑓𝑛 = 4𝑓𝑛−2 , merupakan relasi rekursif linear homogen berderajat 2
3. 𝐻𝑛 = 2𝐻𝑛−1 − 𝐻𝑛−2 + 𝐻𝑛−3 , merupakan relasi rekursif linear homogen
berderajat 3
4. 𝐻𝑛 = 2𝐻𝑛−1 − 𝐻𝑛−2 + 𝐻𝑛−3 + 𝐻𝑛−4 , merupakan relasi rekursif linear homogen
berderajat 4.
Langkah untuk menentukan solusi relasi rekursif homogen linear adalah dengan
mensubtitusi bentuk 𝑎𝑛 = 𝑟 𝑛 dengan 𝑟 konstanta. Bentuk 𝑎𝑛 = 𝑟 𝑛 solusi dari relasi rekursif (3)
jika dan hanya jika 𝑎𝑛 memenuhi relasi rekursif (3). Dengan cara mensubtitusi 𝑎𝑛 = 𝑟 𝑛 ke relasi
rekursif (3), diperoleh persamaan karakteristik sebagai berikut:
𝑟 𝑘 − 𝑐1 𝑟 𝑘−1 + 𝑐2 𝑟 𝑘−2 + ⋯ + 𝑐𝑘−1 𝑟 − 𝑐𝑘 = 0,
dan akar dari persamaan tersebut di atas disebut akar-akar karakteristik.
Bentuk solusi homogen dari relasi rekursif (3) dibedakan berdasarkan akar-akar persaam
karakteristiknya. Beberapa teorema yang dapat digunakan untuk menentukan bentuk solusi
homogen relasi rekursif linear homogen berderajat 𝑘 disajikan berikut ini.

Teorema 5. Misal 𝑐1 , 𝑐2 bilangan real dan persamaan 𝑟 2 − 𝑐1 𝑟 − 𝑐2 = 0 mempunyai dua akar


berbeda 𝑟1 dan 𝑟2 . Barisan {𝑎𝑛 } solusi dari relasi rekursif 𝑎𝑛 = 𝑐1 𝑎𝑛−1 + 𝑐2 𝑎𝑛−2 jika dan hanya
jika
𝑎𝑛 = 𝛼1 𝑟1𝑛 + 𝛼2 𝑟2𝑛 , 𝑛 = 0,1,2, … dengan 𝛼1 dan 𝛼2 konstanta.

Teorema 5 dapat diterapkan untuk menentukan bentuk solusi homogen relasi rekursif (3)
berderajat 2 dengan semua akar karakteristik berbeda. Jika akar karakteristik dari relasi rekursif
(3) berderajat 2 merupakan akar rangkap 2, dapat digunakan Teorema 6 untuk menentukan bentuk
solusinya.
Teorema 6. Misal 𝑐1 , 𝑐2 bilangan real dan persamaan 𝑟 2 − 𝑐1 𝑟 − 𝑐2 = 0 mempunyai satu akar
(rangkap) 𝑟0 . Barisan {𝑎𝑛 } solusi dari relasi rekursif 𝑎𝑛 = 𝑐1 𝑎𝑛−1 + 𝑐2 𝑎𝑛−2 jika dan hanya jika
𝑎𝑛 = 𝛼0 𝑟0𝑛 + 𝛼1 𝑛𝑟1𝑛 , 𝑛 = 0,1,2, … dengan 𝛼1 dan 𝛼2 konstanta.

Bentuk solusi homogen dari relasi rekursif (3) berderajat-k dengan semua akar
karakteristik berbeda, dapat ditentukan berdasarkan Teorema 7. Dengan kata lain, Teorema 7 lebih
umum dari Teorema 6.

Teorema 7. Misal 𝑐1 , 𝑐2 , … , 𝑐𝑘 bilangan real dan persamaan 𝑟 𝑘 − 𝑐1 𝑟 𝑘−1 − 𝑐2 𝑟 𝑘−2 − ⋯ −


𝑐𝑘−1 𝑟 − 𝑐𝑘 = 0 mempunyai 𝑘 akar berbeda 𝑟1 , 𝑟2 , … , 𝑟𝑘 . Barisan {𝑎𝑛 } solusi dari relasi rekursif
𝑎𝑛 = 𝑐1 𝑎𝑛−1 + 𝑐2 𝑎𝑛−2 + ⋯ + 𝑐𝑘 𝑎𝑛−𝑘 jika dan hanya jika
𝑎𝑛 = 𝛼1 𝑟1𝑛 + 𝛼2 𝑟2𝑛 , … + 𝛼𝑘 𝑟𝑘𝑛 , 𝑛 = 0,1,2, … dengan 𝛼1 , 𝛼2 , … , 𝛼𝑘 konstanta.

Bentuk solusi homogen dari relasi rekursif (3) berderajat-k dengan akar karakteristik
rangkap, dapat ditentukan berdasarkan Teorema 8. Dengan kata lain, Teorema 8 merupakan
perumuman dari Teorema 6
Teorema 8. Misal 𝑐1 , 𝑐2 , … , 𝑐𝑘 bilangan real dan persamaan 𝑟 𝑘 − 𝑐1 𝑟 𝑘−1 − 𝑐2 𝑟 𝑘−2 − ⋯ −
𝑐𝑘−1 𝑟 − 𝑐𝑘 = 0 mempunyai mempunyai 𝑡 akar 𝑟1 , 𝑟2 , … , 𝑟𝑡 berbeda dengan multiplisitas
𝑚1 , 𝑚2 , … , 𝑚𝑡 dengan 𝑚1 + 𝑚2 + ⋯ + 𝑚𝑡 = 𝑘. Barisan {𝑎𝑛 } solusi dari relasi rekursif
𝑎𝑛 = 𝑐1 𝑎𝑛−1 + 𝑐2 𝑎𝑛−2 + ⋯ + 𝑐𝑘 𝑎𝑛−𝑘 jika dan hanya jika
𝑎𝑛 = (𝛼1,0 + 𝛼1,1 𝑛 + ⋯ + 𝛼1,𝑚1 −1 𝑛𝑚1 −1 )𝑟1𝑛 + (𝛼2,0 + 𝛼2,1 𝑛 + ⋯ + 𝛼2,𝑚2 −1 𝑛𝑚2 −1 )𝑟2𝑛

+ ⋯ + (𝛼𝑡,0 + 𝛼𝑡,1 𝑛 + ⋯ + 𝛼𝑡,𝑚𝑡−1 𝑛𝑚𝑡 −1 )𝑟𝑡𝑛


dengan 𝑛 = 0,1,2, … dan 𝛼𝑖,𝑗 konstanta untuk 1 ≤ 𝑖 ≤ 𝑡 dan 0 ≤ 𝑗 ≤ 𝑚𝑖 − 1.

Untuk lebih memahami cara menyelesaikan relasi rekursif linear homogen berderajat-k,
diperhatikan contoh-contoh berikut ini.

Contoh 16.
Tentukan solusi dari relasi rekursif 𝑎𝑛 = 6𝑎𝑛−1 − 11𝑎𝑛−2 + 𝑎𝑛−3 dengan kondisi awal
𝑎0 = 2, 𝑎1 = 5, 𝑎2 = 15.
Penyelesaian. Langkah pertama, ditentukan persamaan karakteristik dengan mensubtitusi
𝑎𝑛 = 𝑟 𝑛 dengan 𝑟 konstanta:

𝑟 3 − 6𝑟 2 + 11𝑟 − 6 = 0.
Diperoleh akar-akar persamaan karakteristik: 𝑟 = 1, 𝑟 = 2 dan 𝑟 = 3.
Dengan demikian, bentuk solusinya sebagai berikut: 𝑎𝑛 = 𝑐1 . 1𝑛 + 𝑐2 . 2𝑛 + 𝑐3 . 3𝑛 .
Dengan kondisi awal yang diberikan, diperoleh
𝑎0 = 𝑐1 + 𝑐2 . 1 + 𝑐3 . 1 = 2
𝑎1 = 𝑐1 + 𝑐2 . 2 + 𝑐3 . 3 = 5
𝑎2 = 𝑐1 + 𝑐2 . 4 + 𝑐3 . 9 = 15
Dari tiga persamaan di atas, diperoleh solusi homogen:
𝑎𝑛 = 1 − 2𝑛 + 2. 3𝑛 .

Contoh 17.
Tentukan solusi dari relasi rekursif 𝑎𝑛 = −3𝑎𝑛−1 − 3𝑎𝑛−2 − 𝑎𝑛−3 dengan kondisi awal
𝑎0 = 1, 𝑎1 = −2, 𝑎2 = −1.
Penyelesaian. Langkah pertama, ditentukan persamaan karakteristik dengan mensubtitusi
𝑎𝑛 = 𝑟 𝑛 dengan 𝑟 konstanta:
r 3 + 3𝑟 2 + 3𝑟 + 1 = 0.
Diperoleh akar-akar persamaan karakteristik: 𝑟 = −1 dgn multiplisitas 3.
Dengan demikian, bentuk solusinya sebagai berikut:
𝑎𝑛 = 𝑐1 . (−1)𝑛 + 𝑐2 . 𝑛. (−1)𝑛 + 𝑐3 . 𝑛2 . (−1)𝑛 .
Dengan kondisi awal yang diberikan, diperoleh
𝑎0 = 𝑐1 . 1 + 0 + 0 = 1,
Diperoleh: 𝑐1 = 1
𝑎1 = 𝑐1 . (−1)1 + 𝑐2 . 1. (−1)1 + 𝑐3 . 12 . (−1)1 = −2
𝑎1 = 𝑐1 . (−1)2 + 𝑐2 . 1. (−1)2 + 𝑐3 . 12 . (−1)2 = −1
Dengan subtitusi nilai 𝑐1 kedua persamaan terakhir, diperoleh solusi homogen
𝑎𝑛 = (1 + 3𝑛 − 2𝑛2 )(−1)𝑛 .
Contoh 18.
Tentukan solusi dari relasi rekursif 𝑎𝑛 = 5𝑎𝑛−1 − 6𝑎𝑛−2 , 𝑛 ≥ 2 dengan kondisi awal
𝑎0 = 1, 𝑎1 = 0.
Penyelesaian. Langkah pertama, ditentukan persamaan karakteristik dengan mensubtitusi
𝑎𝑛 = 𝑟 𝑛 dengan 𝑟 konstanta:
𝑟 2 − 5r + 6 = 0.
Diperoleh akar-akar persamaan karakteristik: 𝑟 = 2, dan 𝑟 = 3
Dengan demikian, bentuk solusinya sebagai berikut: 𝑎𝑛 = 𝑐1 . 2𝑛 + 𝑐2 . 3𝑛 .
Dengan kondisi awal yang diberikan, diperoleh
𝑎0 = 𝑐1 . 1 + 𝑐2 . 1 = 1
𝑎1 = 𝑐1 . 2 + 𝑐2 . 3 = 0
Dari dua persamaan di atas, diperoleh solusi homogen:
𝑎𝑛 = 3. 2𝑛 − 2. 3𝑛 .

Contoh 19.
Tentukan solusi dari relasi rekursif 𝑎𝑛 = 4𝑎𝑛−2 , 𝑛 ≥ 2 dengan kondisi awal
𝑎0 = 0, 𝑎1 = 4.
Penyelesaian. Langkah pertama, ditentukan persamaan karakteristik dengan mensubtitusi
𝑎𝑛 = 𝑟 𝑛 dengan 𝑟 konstanta:
𝑟 2 − 4 = 0.
Diperoleh akar-akar persamaan karakteristik: 𝑟 = 2, dan 𝑟 = −2
Dengan demikian, bentuk solusinya sebagai berikut: 𝑎𝑛 = 𝑐1 . 2𝑛 + 𝑐2 . (−2)𝑛 .
Dengan kondisi awal yang diberikan, diperoleh
𝑎0 = 𝑐1 . 1 + 𝑐2 . 1 = 0
𝑎1 = 𝑐1 . 2 + 𝑐2 . (−2) = 4
Dari dua persamaan di atas, diperoleh solusi homogen:
𝑎𝑛 = 1. 2𝑛 − (−2)𝑛 .

Contoh 20.
Tentukan solusi dari relasi rekursif 𝑎𝑛 = 4𝑎𝑛−1 − 4𝑎𝑛−2 , 𝑛 ≥ 2 dengan kondisi awal
𝑎0 = 1, 𝑎1 = 0.
Penyelesaian. Langkah pertama, ditentukan persamaan karakteristik dengan mensubtitusi
𝑎𝑛 = 𝑟 𝑛 dengan 𝑟 konstanta:
𝑟 2 − 4r + 4 = 0.
Diperoleh akar-akar persamaan karakteristik: 𝑟 = 2 (rangkap 2).
Dengan demikian, bentuk solusinya sebagai berikut: 𝑎𝑛 = 𝑐1 . 2𝑛 + 𝑐2 . n. 2𝑛 .
Dengan kondisi awal yang diberikan, diperoleh
𝑎0 = 𝑐1 . 1 + 0 = 1, diperoleh 𝑐1 = 1
𝑎1 = 𝑐1 . 2 + 𝑐2 . 2 = 0
Dari dua persamaan di atas, diperoleh solusi homogen:
𝑎𝑛 = 1. 2𝑛 − n. 2𝑛 .

Anda mungkin juga menyukai