Anda di halaman 1dari 3

M.

SYAIFUDDIN UMM posted Feb 3, 2019 7:03 AM

Subscribe
This page automatically marks posts as read as you scroll.
Adjust automatic marking as read setting
Saran dari bapak/ibu telah dilakukan oleh pak Sumartono. Pak Sumartono telah
mengembangkan soal tes objektif pilihan ganda dan merekap dalam bentuk Tabel berikut:

Siswa Jawaban Siswa pada Butir Soal ke


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0
2 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1
3 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1
4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
5 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0
6 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1
7 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1
8 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0
9 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1
10 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
11 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
12 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0
Pak Suamrtono diminta oleh Pengawas untuk menganalisis dan menjelaskan pemanfaatan
hasil tes tersebut dan pelaporannya untuk siapa saja?

Pak Sumartono kesulitan dalam menganalisis soal tersebut, yaitu untuk mencari tingkat
kesulitan soal, dan daya beda soal.

Juga mengalami kebingungan, setelah mengetahui hasil / skor yang diperoleh dari
siswanya digunakan untuk apa ya?

Mencoba menjawab kebingungan pak sumartono

1. Manfaat hasil tes bagi siswa

(a) mengetahui kemajuan hasil belajar diri, (b) mengetahui konsep-konsep atau teori yang
belum dikuasai, (c) memotivasi diri untuk belajar lebih baik, dan (d) memperbaiki strategi
belajar.Berdasarkan hasil penilaian, Dapat mengetahui siswa mana yang sudah berhak
melanjutkan pelajarannya dan siswa mana yang belum berhasil menguasai bahan.
2. Manfaat bagi Guru:
 Guru dapat mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi siswa atau
belum, apabila materi tepat maka diwaktu akan datang tidak perlu diadakan
perubahan.
 Guru akan mengetahui metode yang digunakan sudah tepat atau belum.
3. Bagi sekolah

 Mengetahui kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah sesuai dengan harapan atau
belum. Hasil belajar merupakan cermin kualitas suatu sekolah.
 Untuk mengetahui tepat tidaknya kurikulum yang dipakai
 Untuk dapat mengetahui kemajuan perkembangan penilaian dari tahun ke tahun
sehingga menjadi pedoman bagi sekolah untuk tindakan selanjutnya.

Tingkat Kesukaran

P=B/JS
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut:


Soal dengan P antara 0,00 sampai dengan 0,30 adalah soal sukar
Soal dengan P antara 0,30 sampai dengan 0,70 adalah soal sedang
Soal dengan P antara 0,70 sampai dengan 1,00 adalah soal mudah

Daya Pembeda

DP = daya pembeda soal,


BA = jumlah jawaban benar pada kelompok atas,
BB = jumlah jawaban benar pada kelompok bawah,
N =jumlah siswa yang mengerjakan tes.

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas dapat menggambarkan tingkat


kemampuan soal dalam membedakan antar peserta didik yang sudah memahami materi yang
diujikan dengan peserta didik yang belum/tidak memahami materi yang diujikan. Adapun
klasifikasinya adalah seperti berikut ini (Crocker dan Algina, 1986: 315).

0,40 - 1,00 soal diterima baik


0,30 - 0,39 soal diterima tetapi perlu diperbaiki
0,20 - 0,29 soal diperbaiki
0,19 - 0,00 soal tidak dipakai/dibuang

Siswa Jawaban Siswa pada Butir Soal ke


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 skor
1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 4
2 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 7
3 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 5
4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8
5 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 6
6 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 5
7 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 7
8 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 4
9 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 5
10 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8
11 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 2
12 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 6
JAWAB BENAR 3 9 9 9 5 7 8 5 6 6

KRITERIA KESUKARAN SOAL NO 2


Tingkat kesukaran = B/JS
P= 5/12 =0,41
Sehingga untuk soal nomer 5 soal sedang
𝐵𝐴−𝐵𝐵
Sedangkan daya beda 𝐷𝑃 = 1
𝑁
2
4−1
𝐷𝑃 = 1 =0,5
12
2

Sehingga untuk daya bedanya soal tidak dipakai/ dibuang


Setelah mengetahui hasil tes siswa

Anda mungkin juga menyukai