Anda di halaman 1dari 25

BAB 2

TEORI-TEORI
BELAJAR

By: FEBRINA NUR AINI


BAB 2
TEORI-TEORI BELAJAR

1. TEORI BELAJAR TINGKAH LAKU


(BEHAVIORISTIK)

2. TEORI BELAJAR PENGETAHUAN


(KOGNITIF)

3. TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK

4. TEORI BELAJAR HUMANISTIK


TEORI BELAJAR TINGKAH LAKU
(BEHAVIORISTIK)

Belajar dipandang sebagai perubahan


tingkah laku sebagai respon terhadap
berbagai stimulus yang datang dari luar
subyek. Empat unsur pokok dalam teori
belajar tingkah laku (behavioristik):

DRIVE

STIMULUS NEXT RESPON

REINFORCEMENT
Drive: mekanisme psikologi yang mendorong
seseorang untuk memenuhi kebutuhan
melalui aktivitas belajarnya

Stimulus: rangsangan dari luar subjek yang


menyebabkan respon

Respons : tanggapan/reaksi terhadap stimulan


yang diberikan. Biasanya muncul
dalam bentuk perilaku

Reinforcement:penguatan yang diberikan


kepada subjek belajar agar
merasakan adanya kebutuhan
untuk memberi respon lagi
EMPAT TEORI
BELAJAR TINGKAH LAKU
(BEHAVIORISTIK)

1.Pada
 Teori
teori Belajar dari penghargaan
ini guru memberi Thorndike hadiah
atau nilai tinggi sehingga anak akan lebih rajin.

2. Teori Belajar Pavlov

3. Teori Belajar Skinner

4. Teori belajar Bandura


1. Teori Belajar dari Thorndike
( teori koneksionisme)
Hukum belajar (Law of effect), belajar akan lebih berhasil bila
respon siswa terhadap suatu stimulus segera diikuti dengan rasa
senang atau kepuasan, dengan cara mendapatkan pujian atau
ganjaran lainnya.
Terdapat beberapa dalil atau hukum yang terkait dengan teori
stimulus-respon :
1. Hukum kesiapan (law of readiness) menjelaskan kesiapan
seorang anak dalam melakukan suatu kegiatan.
2. Hukum latihan (law of exercise) menyatakan jika stimulus-
respon sering terjadi, maka akan semakin kuat, sedangkan jika
stimulus-respon jarang dipergunakan, maka makin lemah
hubungan yang terjadi.
3. Hukum akibat (law of effect), terbentuknya antara stimulus
dan respon, diikuti oleh suatu kepuasan, kepuasan yang terlahir
dari adanya ganjaran dari guru dan anak cenderung untuk
berusaha melakukan atau meningkatkan apa yang telah
dicapainya.
2. Teori Belajar Pavlov
(Teori classical conditioning)

Pavlov mengemukakan konsep


pembiasaan (conditioning). Agar siswa
belajar dengan baik maka harus
dibiasakan. Respon belajar akan
terjadi melalui stimulus terkondisi dan
terkontrol.
Contoh: Agar siswa mengerjakan PR
dengan baik, biasakanlah dengan
memeriksanya, menjelaskannya,
atau memberi feed back terhadap
hasil pekerjaannya.
3. Teori Belajar Skinner
(Teori Operant Conditioning)

• Ganjaran atau penguatan mempunyai peranan yang


amat penting dalam proses belajar karena merupakan
respon yang sifatnya menggembirakan dan tingkah laku
yang sifatnya subjektif dan lebih mengarah pada hal-hal
yang dapat diamati dan diukur (Skinner).
• Penguatan (stimulus) positif, jika meningkatkan perilaku
anak dalam melakukan pengulangan perilaku positifnya
(hadiah atau pujian akan memotivasi anak untuk rajin
belajar dan mempertahankan prestasinya).
• Jika respon siswa kurang/tidak diharapkan dalam
menunjang tujuan pengajaran, maka segera diberi
penguatan negatif agar tidak diulangi lagi dan berubah
menjadi respon yang sifatnya positif. Penguatan negatif
ini bisa berupa teguran, peringatan, atau sangsi
(hukuman edukatif).
4. Teori belajar Bandura

• Siswa belajar melalui meniru, meniru bukan berarti


menyontek, tetapi meniru hal-hal yang dilakukan oleh
orang lain, terutama guru, Jika prilaku guru baik, maka
siswa akan menirunya dan begitupula sebaliknya, sehingga
Guru menjadi Manusia Model yang Profesional (Bandura).
• Teori belajar sosial dari Bandura merupakan gabungan
teori belajar behavioristik dengan penguatan dan psikologi
kognitif, dengan prinsip modifikasi perilaku.
• Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory) Bandura
didasarkan pada tiga konsep, yaitu:
1. Reciprocal determinism (interaksi timbal-balik yang terus
menerus antara kognitif, tingkah laku, dan lingkungan)
2. Beyond reinforcement (Belajar melalui observasi tanpa
ada reinforcement yang terlibat, maka tingkah laku
ditentukan oleh antisipasi konsekuensi.
3. Self-regulation/cognition, (mengatur diri sendiri dan
mengadakan konsekuensi bagi tingkah lakunya sendiri)
PRINSIP DASAR BELAJAR SOSIAL
(SOCIAL LEARNING) ADALAH:

1. Peniruan (imitation) dan penyajian contoh


perilaku (modeling)
2. Mengubah perilaku sendiri melalui
penyaksian cara orang/ kelompok orang
yang mereaksi/merespon sebuah stimulus
tertentu.
3. Mempelajari respons-respons baru dengan
cara pengamatan terhadap perilaku contoh
dari orang lain, misalnya: guru/orang tuanya.
2. TEORI BELAJAR PENGETAHUAN
(KOGNITIF)

Model kognitif ini memiliki perspektif bahwa


para peserta didik memproses infromasi dan
pelajaran melalui upayanya mengorganisir,
menyimpan, dan kemudian menemukan
hubungan antara pengetahuan yang baru
dengan pengetahuan yang telah ada. Model
ini menekankan pada bagaimana informasi
diproses.
TIGA TEORI BELAJAR PENGETAHUAN
(KOGNITIF)

1. Teori Belajar Ausubel

2. Teori Belajar Bruner

3. Teori Belajar Gagne


1. Teori Belajar Ausubel
Ausubel memberi penekanan pada proses belajar
yang bermakna
2. Teori Belajar Bruner

• Aliran psikologi belajar kognitif yang memberikan


dorongan agar pendidikan memberikan perhatian pada
pentingnya pengembangan berpikir.
• Bruner banyak memberikan pandangan mengenai
perkembangan kognitif manusia, bagaimana manusia
belajar atau memperoleh pengetahuan, menyimpan
pengetahuan dan mentransformasikan pengetahuan.

• Dalam bukunya (Bruner, 1960) mengemukakan 4 tema


pendidikan, yakni:
1) Pentingnya arti struktur pengetahuan
2) Kesiapan (readiness) untuk belajar
3) Nilai intuisi dalam proses pendidikan
4) Motivasi atau keinginan untuk belajar beserta cara-
cara yang dimiliki para guru untuk merangsang
motivasi itu.
Teori Belajar Bruner
Belajar sebagai Proses Kognitif, belajar melibatkan tiga
proses yang berlangsung hampir bersamaan :
1) Memperoleh informasi baru
2) Transformasi informasi
3) Menguji relevan informasi dan ketepatan
pengetahuan.
Bruner mengemukakan 3 sistem keterampilan (3 cara
penyajian) untuk menyatakan kemampuan-kemampuan
secara sempurna.
1) Cara penyajian enaktif (melalui tindakan), anak
terlibat secara langsung dalam memanipulasi
(mengotak-atik) objek.
2) Cara penyajian ikonik, pengetahuan disajikan melalui
serangkaian gambar-gambar atau grafik, yang
dilakukan anak berhubungan dengan mental, yang
merupakan gambaran dari objek-objek yang
dimanipulasinya.
3) Cara penyajian simbolik, didasarkan pada sistem
berpikir abstrak, arbitrer, dan lebih fleksibel.
3. Teori Belajar Gagne
Menurut Gagne, cara berpikir seseorang tergantung pada:
(1) keterampilan apa yang telah dipunyainya,
(2) keterampilan serta hirearki apayang diperlukan untuk
mempelajari suatu tugas.

Selanjutnya Gagne berpendapat bahwa di dalam proses


belajar terdapat dua fenomena, yaitu:
(1) keterampilan intelektual yang meningkat sejalan dengan
meningkatnya umur serta latihan yang diperoleh individu,
dan
(2) belajar akan lebih cepat apabila strategi kognitif dapat
dipakai dalam memecahkan masalah secara lebih efisien.

Gagne (1985), menyebutkan adanya lima macam hasil


belajar yaitu:
Keterampilan intelektual, Strategi kognitif, Informasi verbal,
Keterampilan motorik dan sikap
3. TEORI BELAJAR
KONSTRUKTIVISTIK

pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi


sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks
yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong.
Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta,
konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan
diingat. Manusia harus mengkontruksi
pengetahuan itu dan memberi makna melalui
pengalaman nyata.
PRINSIP TEORI BELAJAR
KONSTRUKTIVISTIK
a. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri
b. Pengertahuan tidak dapat dipindahkan oleh
guru
c. Murid menuju ke konsep yang lebih rinci
d. Guru sekedar memfasilitasi
TEORI BELAJAR VYGOTSKY

Pandangan konstruktivisme tentang belajar, individu akan


menggunakan pengetahuan dan pengalaman pribadinya
untuk membantu memahami masalah atau materi baru.
Vygotsky menyatakan bahwa siswa dalam mengkonstruksi
suatu konsep perlu memperhatikan lingkungan sosial.
Ada dua konsep penting dalam teori Vygotsky, yaitu Zone
of Proximal Development (ZPD) dan Scaffolding.
ZPD merupakan jarak antara tingkat perkembangan aktual
dan tingkat perkembangan potensial.
Scaffolding merupakan pemberian sejumlah bantuan
kepada siswa pada tahap awal pembelajaran, kemudian
mengurangi bantuan dan memberikan kesempatan untuk
mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar
setelah ia dapat melakukannya.
3 TAHAPAN PENGETAHUAN VYGOTSKY
TEORI BELAJAR VAN HIELE
Van Hiele menyatakan bahwa terdapat 5 tahap
pemahaman geometri yaitu: pengenalan,
analisis, pengurutan, deduksi, dan akurasi.
TEORI BELAJAR HUMANISTIK

1. Teori Belajar Arthur Combs

2. Teori Belajar Abraham Maslow

3. Teori Belajar Carl Rogers


1. TEORI BELAJAR ARTHUR COMBS

Guru harus memahami perilaku siswa dengan


mencoba memahami dunia persepsi siswa tersebut
sehingga apabila ingin merubah perilakunya, guru
harus berusaha merubah keyakinan atau
pandangan siswa yang ada.
2. TEORI BELAJAR ABRAHAM MASLOW

manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-


kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan
tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai
dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis)
sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri).
3. TEORI BELAJAR CARL ROGERS

perlunya sikap saling menghargai dan tanpa


prasangka (antara klien dan terapist) dalam
membantu individu mengatasi masalah-masalah
kehidupannya. Rogers menyakini bahwa klien
sebenarnya memiliki jawaban atas permasalahan
yang dihadapinya dan tugas terapist hanya
membimbing klien menemukan jawaban yang
benar. Menurut Rogers, teknik-teknik assessment
dan pendapat para terapist bukanlah hal yang
penting dalam melakukan treatment kepada klien.

Anda mungkin juga menyukai