Anda di halaman 1dari 11

TUGAS CATER REVIEW KALKULUS II

DISUSUN OLEH :
ALDOTRI NATAL DAMANIK
2211078

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI BATAM

2023
A. DERET TAK HINGGA
1. Pengertian Deret Tak Hingga
Deret geometri tak hingga adalah penjumlahan suku-suku pada barisan geometri
yang banyaknya tidak terbatas (tak hingga). Deret geometri tak hingga biasanya
dinotasikan sebagai S∞. Deret geometro ini pun biasanya dipakai dalam
kehidupan sehari-hari seperti menghitung biasiswa, dan sebagainya. Contoh deret
geometri tak hingga 4,3,2,...,.... Bentuk umum dari deret geometri tak hingga
adalah a + ar + ar2 + ar3 + ... dimana a adalah suku pertama dan r adalah rasio.
Tanda titik tiga (...) diatas menandakan bahwa penjumlahan dilanjutkan terus
menerus dengan mengikuti pola deret tersebut.
2. Sifat-sifat Deret Tak Hingga
a. Konvergen
Konvergen artinya memusat atau tidak menyebar. Deret geometri tak hingga
yang konvergen berarti deret geometri yang masih memiliki limit jumlah.
Syarat deret geometri tak hingga jenis ini adalah rasio berada di antara -1 dan
1, yaitu -1 < r < 1 atau |r| < 1.
b. Divergen
Divergen artinya menyebar. Deret geometri tak hingga yang divergen berarti
deret geometri tak hingga yang tidak terbatas jumlahnya. Syarat deret
geometri tak hingga yang divergen adalah r < -1 atau r > 1.

3. Rumus Deret Tak Hingga


Dengan kata lain, jumlah dari suatu deret tak hingga adalah limit dari jumlah
parsial deret tersebut. Dalam notasi limit kita tulis

S=limn→∞Sn

Dengan demikian, jumlah dari deret geometri tak hingga dapat dinyatakan
sebagai

S=limn→∞a(1− rn)1− r

Jika |r| < 1 maka limit dari r n untuk n menuju tak hingga akan sama dengan
nol. Akibatnya,
limn→∞a(1−rn)1−r=a1−r

Misalkan:
S = a + ar + ar2 + ...
Jika |r| < 1, maka S=a1−r

Rumus Mencari Rasio

Jika sudah mengetahui a dan r nya, sekarang pelajari rumus suku ke – n


(Un) dan juga rumus jumlah n suku yang pertama (Sn).

Rumus Mencari Un
Untuk mencari suku ke n pada barisan dan deret geometri, bisa memakai
rumus berikut ini
4. Contoh soal Deret Tak Hingga
1. Periksa apakah deret berikut konvergen atau divergen dengan mengamati
rasionya!
a. 3 + 6 + 12 + 24 + ...
b. 2 + 2 + 2 + 2 + ...
c. 1/2 + 1/4 + 1/8 + 1/16 + ...
d. 3 - 1 + 1/3 - 1/9 + ..

Penyelesaian
a. 3 + 6 + 12 + 24 + ... (divergen)
karena |r| = |2| ≥ 1
b. 2 + 2 + 2 + 2 + ... (divergen)
karena |r| = |1| ≥ 1
c. 1/2 + 1/4 + + 1/8 + 1/16 + ... (konvergen)
karena |r| = |1/2| < 1
d. 3 - 1 + 1/3 - 1/9 + ... (konvergen)
karena |r| = |-1/3| < 1

B. DERET PANGKAT
Deret pangkat atau Deret kuasa (satu variabel) dalam matematika adalah deret tak
terhingga dalam bentuk

dengan an melambangkan koefisien suku ke-n, c adalah konstanta dan x berubah-ubah


di sekitar c (karena alasan ini kadang-kadang deret seperti ini dikatakan berpusat di c).
Deret ini biasanya berupa deret Taylor dari suatu fungsi. Pada banyak keadaan c sama
dengan nol, contohnya pada deret Maclaurin. Dalam hal tersebut deret pangkat
mengambil bentuk yang lebih sederhana:
Deret pangkat biasanya ditemukan dalam analisis matematika, tetapi juga dapat
ditemukan pada kombinatorika (dengan nama fungsi pembangkit), dan pada teknik
elektro (dengan nama transformasi Z).
Contoh Soal Deret Pangkat
Untuk nilai-nilai x manakah deret pangkat

konvergen dan berapakah jumlahnya? Anggap a≠0


Penyelesaian
Deret di atas dinamaka deret geometri. Deret tersebut konvergen untuk −1< x <
1dengan jumlah S(x)yang memenuhi hubungan

Himpunan Kekonvergenan (Convergence Set)


Himpunan bilangan riil yang anggota-anggotanya membentuk suatu deret pangkat
konvergen dinamakan himpunan kekonvergenan. dapat ditarik kesimpulan bahwa
himpunan tersebut dapat berbentuk suatu selang terbuka.

Convergence set.
C. DERET TAYLOR DAN MAC LAURIN
Deret Taylor dan Deret MacLaurin merupakan topik yang menarik dalam
pembelajaran kalkulus. Misalnya terdapat fungsi f(x), maka deret taylor dari
fungsi f(x) ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Jika a = 0, atau deret taylor dengan x di sekitar 0 (x = 0), maka deret yang diperoleh
disebut Deret Maclaurin. Jadi, deret Maclaurin merupakan kasus khusus dari deret
Taylor dengan fungsi yang diekspansi di sekitar a = 0. Kita tuliskan deret Maclaurin
dalam formula berikut:

Sebelum masuk ke contoh soal, ada baiknya kita pelajari darimana rumus Taylor itu
diperoleh. Kita mulai dengan memisalkan sebuah fungsi f(x). Apakah fungsi f(x) ini
dapat diekspansi menjadi sebuah deret pangkat dalam x atau x−a? Atau secara lebih
spesifik, adakah bilangan-bilangan c0,c1,c2,c3,… sehingga

pada sebuah selang sekitar x=a?


Andaikan bilangan-bilangan tersebut ada, maka menurut teorema turunan
(diferensial), kita peroleh hasil berikut:

Apabila kita substitusikan x=a dan menghitung cn, kita peroleh:

atau secara lebih umum, dapat dituliskan sebagai:

Hasil yang kita peroleh di atas dapat dinyatakan dalam teorema berikut:
Andaikan f(x) dapat diekspansi menjadi

untuk semua x dalam suatu selang sekitar a. Maka, kita peroleh


Bentuk koefisien cn mengingatkan kita pada koefisien yang terdapat dalam Rumus
Taylor. Oleh karena ini, deret pangkat dari (x−a) yang menggambarkan sebuah fungsi
dinamakan deret Taylor. Apabila a=0, deret yang bersangkutan disebut deret
Maclaurin.

Kekonvergenan Deret Taylor


Walaupun dengan uraian panjang lebar di atas, masih saja ada pertanyaan yang
hingga saat ini belum terjawab. Yaitu apabila diketahui sebuah fungsi f, dapatkah kita
menggambarkannya sebagai sebuah deret pangkat dalam x–a (yang tentunya adalah
deret Taylor)? Jawabannya ada di dalam teorema berikut.
Andaikan f sebuah fungsi yang mana turunan ke-(n+1) yaitu fn+1(x) ada untuk
setiap x dalam interval terbuka I yang mengandung a. Maka, untuk setiap x dalam I,

di mana sisa (atau error) Rn(x) diberikan oleh rumus:

dan c adalah titik antara x dan a (c is some point between x and a).

Andaikan f sebuah fungsi yang memiliki turunan dari semua tingkatan dalam suatu
selang (a−r,a+r). Syarat yang perlu dan cukup agar deret Taylor

menggambarkan fungsi f pada selang itu, ialah

dengan Rn(x) suku sisa dalam Rumus Taylor, yaitu:


dengan c suatu bilangan dalam selang (a−r,a+r).
Perhatikan kembali Rumus Taylor pada Teorema B, yaitu:

Apabila a=0, kita peroleh deret Maclaurin, yakni

Contoh soal Deret taylor Dan Mac Laurin


1. Tentukan deret Maclaurin untuk sinx dan buktikan bahwa deret itu
menggambarkan sinxsin untuk semua x.
Penyelesaian:

Sehingga,

Uraian deret ini akan berlaku untuk semua x, asal dapat dibuktikan bahwa

Sekarang, |fn+1(x)|=|cosx| atau |fn+1(x)|=|sinx|, sehingga
2. Tentukan deret Maclaurin untuk f(x)=cosh x dengan dua cara, dan buktikan
bahwa uraian itu menggambarkan cosh x untuk semua x.
Penyelesaian:
Metode pertama ialah metode langsung.

Sehingga,

apabila kita dapat membuktikan bahwa limn→∞Rn(x)=0 untuk semua x.


Metode 2: Kita gunakan hubungan

Dari pembahasan pada bagian sebelumnya, kita peroleh:

Dengan menjumlahkan dua deret ini, kita peroleh deret pangkat untuk cosh x,
setelah jumlah tersebut dibagi dengan 2.
Contoh Soal
1. Diketahui deret geometri tak terhingga 2 + 1 + ½ + ... . Tentukan jumlah deret
geometri tersebut.

2. Jumlah deret tak terhingga √2 + 1 + ½√2 + ½ + ... adalah ...


3. Tulislah (1−x)−2 sebagai suatu deret Maclaurin pada selang −1<x<1−1
4. f (x) = sin x, uraikan dengan deret Taylor pada x = (π/4) !

Anda mungkin juga menyukai