Disusun Oleh:
Kelompok 3
Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd, M.Sc
obyek-obyek diskrit. Diskrit itu sendiri adalah sejumlah berhingga elemen yang berbeda
atau elemen-elemen yang tidak bersambungan. Dimana data diskrit merupakan data yang
satuannya selalu bulat dalam bilangan asli, tidak berbentuk pecahan. Matematika Diskrit
itu sendiri meliputi kombinatorik, relasi dan fungsi, relasi rekursif (relasi berulang),
relasi ulang memerlukan nilai awal yang sudah ditentukan. Relasi rekursif adalah suatu
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah agar para pembaca dapat:
PEMBAHASAN
Pada bagian ini akan kita bahas penyelesaian RR dengan Fungsi Pembangkit Biasa.
Agar dapat dibandingkan, kita gunakan contoh yang sama dengan contoh pertama dalam
penyelesaian RR dengan Metode Akar Karakteristik.
Contoh 1
∞
n
1) Misalkan P ( x ) =∑ an x
n=0
2) Kalikan setiap suku pada bagian rekursif dengan x n, kemudian ambil sigmanya dari n
= 2 sampai ∞, sehingga diperoleh:
∞ ∞ ∞
∑ an x =¿ ∑ 7 an−1 x −∑ 12 an−2 x n ¿
n n
n =2 n=2 n=2
3) Selanjutnya, kita usahakan untuk merubah setiap ekspresi sigma menjadi ekspresi
yang melibatkan P(x) atau ekspresi-ekspresi lain yang telah kita daftarkan pada Bab
VI. Agar proses perubahan lebih mudah dimengerti, maka kita akan melakukannya
satu persatu.
∞ ∞ ∞
a. ∑ an x =¿ ∑ an x −a0 −a1 x=∑ a n x n−0+ x=P ( x ) + x ¿
n n
n =2 n=0 n=0
∞ ∞ ∞
b.
n
∑ 7 an−1 x =7 x ∑ an−1 x
n =2 n=2
n−1
=7 x [∑
n=1
]
an−1 x n−1−a 0 =7 x [ P ( x )−0 ]=7 xP ( x )
∞ ∞
c. ∑ 12 a n−2 x n=12 x2 ∑ an −2 x n−2=12 x 2 P ( x )
n =2 n=2
Diperoleh:
P ( x ) + x=7 xP ( x )−12 x 2 P ( x )
(1−7 x +12 x2 )P ( x )=−x
−x
P ( x) =
1−7 x+12 x 2
−x
P ( x) =
(1−4 x)(1−3 x )
4) Menggunakan kesamaan fungsi Aljabar, bentuk terakhir dapat kita nyatakan dalam
bentuk:
−x A B
P ( x) = = +
(1−4 x)(1−3 x ) 1−4 x 1−3 x
A ( 1−3 x ) + B ( 1−4 x )
¿
( 1−4 x ) ( 1−3 x )
A−3 Ax+ B−4 Bx
¿
( 1−4 x )( 1−3 x )
(−3 A−4 B ) x +( A +B)
¿
(1−4 x)(1−3 x )
5) Dengan menyelesaikan persamaan untuk koefisien ruas kiri dan ruas kanan, diperoleh
A+ B=0 ×3
−3 A−4 B=−1 ×1
3 A +3 B=0
−3 A−4 B=−1 +
−1 B=−¿1
B=1
Substitusi B=1ke persamaan A+ B=0
A+ B=0
A+1=0
A=−1
6) Setelah diperoleh A=−1dan B=1, maka persamaannya menjadi:
−1 1
P ( x) = +
1−4 x 1−3 x
∞ ∞
P ( x ) =(−1) ∑ 4 x +¿ ∑ 3n x n ¿
n n
n=0 n=0
∞
n
Karena pada awalnya kita memisalkanP ( x ) =∑ an x , maka dari ekspresi terakhir
n=0
diperoleh solusi khusus dari RR, yaitu: a n=−4 n +3n =3n−4n . Setelah melalui proses yang
cukup panjang, diperoleh hasil yang sama dengan contoh menyelesaikan RR
menggunakan Metode Akar Karakteristik.
Sekarang mari kita periksa kebenaran hasil yang diperoleh untuk beberapa nilai n,
dengan membandingkan hasil subsitusi langsung ke solusi khusus RR dan ke RR pada
soal.
a 1=31−41=−1 a 1=−1
Contoh 2
Selesaikan RR berikut dengan Fungsi Pembangkit Biasa
a 0=1, a 1=0, dan a n−3 an−1 +2 an−2=2n , n ≥ 2
Penyelesaian:
∞
n
1) Misalkan P ( x ) =∑ an x
n=0
2) Kalikan setiap suku pada bagian rekursif dengan x n, kemudian ambil sigmanya dari
n=2sampai ∞, sehingga diperoleh:
∞ ∞ ∞ ∞
∑ an x n −¿ ∑ 3 an−1 x n +∑ 2 an −2 x n=∑ 2n x n ¿
n =2 n=2 n=2 n=2
3) Perubahan dari setiap ekspresi di atas ke bentuk yang familiar bagi kita,
menghasilkan:
∞ ∞ ∞
a. ∑ an x =¿ ∑ an x −a0 −a1 x=∑ a n x n−1−0 x=P ( x )−1 ¿
n n
n =2 n=0 n=0
∞ ∞ ∞
b.
n
∑ 3 an−1 x =3 x ∑ an−1 x
n =2 n=2
n−1
=3 x [∑
n=1
]
a n−1 x n−1−a0 =3 x [ P ( x ) −1 ] =3 xP ( x ) −3 x
∞ ∞
c. ∑ 2 a n−2 x n=2 x 2 ∑ a n−2 x n−2=2 x2 P(x)
n =2 n=2
∞ ∞ ∞
n n n n 0 1
1 n 4 x2
n
d. ∑ 2 x =¿ ∑ 2 x −2 a0−2 a1 =∑ 2 x −1−2 x= −1−2 x= ¿
n =2 n=0 n=0 1−2 x 1−2 x
4) Setelah semua perubahan digabungkan, diperoleh :
2 4 x2
P ( x ) −1−[ 3 xP ( x ) −3 x ] +2 x P ( x ) =
1−2 x
2 4 x2
P x −1−3 xP x +3 x +2 x P x =
( ) ( ) ( )
1−2 x
2
( 1−3 x +2 x 2) P ( x )= 4 x + 1−3 x
1−2 x
10 x2 −5 x +1
P ( x) =
( 1−2 x )2 (1−x )
10 x2 −5 x +1 A B C
P ( x) = 2
= + 2
+
( 1−2 x ) (1−x ) 1−2 x ( 1−2 x ) (1−x)
5) Dengan cara yang sama pada contoh 7.10 setelah menyelesaikan SPL, diperoleh : A
= -7, B = 2, dan C = 6
6) Maka persamaannya menjadi:
−7 2 6
P ( x) = + +
1−2 x ( 1−2 x ) ( 1−x )
2
∞ ∞ ∞
P ( x ) =−7 ∑ 2n xn +¿ 2 ∑ (n+1)2n x n+6 ∑ xn ¿
n=0 n=0 n =0
Maka dari ekspresi terakhir diperoleh solusi khusus dari RR, yaitu :
a n=(2 n−5)2n +6
∞
P ( x ) =∑ an x n
n=0
∞
karena n ≥ 2maka ∑ an x n
n=2
Sehingga diperoleh :
∞ ∞ ∞
∑ an x −5 ∑ a n−1 x +6 ∑ an−2 x n =0
n n
n =2 n=2 n=2
∞ ∞
P ( X )−2−5 x−5 x ∑ an−1 xn−1 +6 x 2 ∑ a n−2 x n−2=0
n=2 n =2
( 1−5 x +6 x 2 ) P ( X )=2−5 x
2−5 x
P ( X )=
( 1−2 x ) (1−3 x)
∞ ∞
P ( X )=( 2−5 x ) ∑ ( 2 x )n ∑ (3 x)n
n=0 n=0
∞ n
P ( X )=( 2−5 x ) ∑ ∑ 2k 3n−k x n
n=0 k=0
∞ n ∞ n
k n−k
x −5 x ∑ ∑ 2k 3n−k xn
n
P ( X )=2 ∑ ∑ 2 3
n=0 k=0 n=0 k=0
∞ n ∞ n
k n−k
x −5 ∑ ∑ 2k 3 n−1−k x n
n
P ( X )=2 ∑ ∑ 2 3
n=0 k=0 n=0 k=0
{ n
2 ∑ 2k 3 n−k x n , n=0
k =0
n
2 ∑ 2k 3 n−k x n−5 ∑ 2k 3n−1−k x n , n ≥ 2
k=0 k=0
,
Dapat juga digunakan dengan cara mempartisi pecahan supaya tidak menghasilkan
perkalian antar sigma sehingga dihasilkan bentuk penyelesaian yang lebih sederhana.
2−5 x 1 1
P ( X )= = +
( 1−2 x ) (1−3 x) ( 1−2 x ) ( 1−3 x )
∞ ∞
P ( X )=∑ 2 x + ∑ 3n x n
n n
n =0 n=0
∞
P ( X )=∑ ¿ ¿¿
n =0
a n=2n +3n
∞
P ( x ) =∑ an x n
n=0
3) Sehingga diperoleh :
∞ ∞
∑ an x =∑ (5 a n−1+3 n) x n
n
n =1 n=1
∞ ∞ ∞
∞ ∞
P ( X )−1=5 x ∑ a n−1 x n−1+ ∑ ¿ ¿
n=1 n=0
1
P ( X )−1=5 xP ( X )+ −1
1−3 x
1
P ( X )=5 xP ( X ) +
1−3 x
1
(1−5 x ) P ( X )=
1−3 x
1 1
P ( X )= .
1−3 x 1−5 x
∞ ∞
P ( X )=∑ 3n x n . ∑ 5n x n
n =0 n=0
∞ n
P ( X ) =∑
n =0
( ∑ 3k 5n−k
k=0
) xn
A. Kesimpulan
Relasi rekursif sering disebut relasi berulang. Relasi ini mendefinisikan sebuah
barisan dengan memberikan nilai ke-n yang dikaitkan dengan suku-suku sebelumnya.
Suatu barisan didefinisikan secara rekursif maka kondisi awal barisan diketahui, dan
suku-suku barisan selanjutnya dinyatakan dinyatakan dengan jumlah suku-suku yang
sudah dinyatakan sebelumnya.
Misalkan persamaan karakteristik mempunyai sebuah akar rangkap, katakan x 1 akar
rangkap m (artinya dari ke-k akar-akar terdapat m akar yang masing-masing nilainya x 1).
Maka dapat ditunjukkan bahwa masing-masing dari x 1n, n x 1n, n2 x 1n , … , n m−1 x 1nadalah
penyelesaian dari relasi.