A. Deret Takhingga
1. Barisan dan Deret Takhingga
Barisan adalah urutan suku-suku bilangan yang disusun menurut
aturan atau pola tertentu. Sedangkan barisan takhingga adalah barisan
yang cacah sukunya takhinga. Sebagai contoh,
1,5,9,13, ⋯ (1.1)
Pola atau aturan penyusunan suku-suku suatu barisan di atas dinotasikan
dengan (suku ke-n barisan). Rumus eksplisit dinyatakan sebagai:
= 4 − 3, dengan ≥ 1
sedangkan rumus rekursinya:
= + 4, dengan = 1 dan ≥ 1
Deret adalah penjumlahan semua suku-suku suatu barisan.
Sedangkan deret takhingga adalah deret yang cacah sukunya takhinga.
Dari barisan di atas diperoleh deret,
1 + 5 + 9 + 13 + ⋯ (1.2)
Penulisan deret takhingga biasanya disingkat dengan notasi
(dibaca: “sigma”), diikuti dengan rumus suku ke-n. Sebagai contoh, deret
(1.3) dapat ditulis
1 + 5 + 9 + 13 + ⋯ + (4 − 3) + ⋯ = ∑ (4 − 3) (1.3)
a
n 1
n a1 a2 a3 an (1.4)
Operasi penjumlahan di atas nampak mudah dan sederhana. Tetapi
sebenarnya ini bukan persoalan yang sederhana, sebab dihadapkan
dengan bilangan yang takhingga banyaknya. Jika dijumlahkan suku demi
suku, tak peduli berapa banyak suku yang dijumlahkan, selalu masih ada
suku yang tersisa. Untuk memperkecil masalah ini, dicoba untuk
3. Uji Konvergensi
Meskipun deret divergen mungkin berguna pada suatu kasus
khusus, misal deret harmonis, namun biasanya keberadaan deret
konvergen lebih bermanfaat. Untuk mengidentifikasi apakah sebuah deret
takhingga konvergen atau divergen, telah dikembangkan sejumlah uji
konvergensi deret yang mungkin dapat digunakan, dari uji yang lebih
sederhana dilanjutkan ke uji yang lebih kompleks dan sensitif. Untuk
Contoh 1.1
1
a. Dengan menggunakan uji pendahuluan ujilah deret 2
n 1
n
(deret
geometri)
Penyelesaian:
1 1
lim = = 0 , jadi perlu uji lanjut.
n 2 n
3n
b. Dengan menggunakan uji pendahuluan ujilah deret n
n1 2 3
n
Penyelesaian:
3n 3n 3n 1
lim n n
= lim n n n n
= =1, jadi deret
n 2 3 n 2 3 3 3 0 1
divergen.
1
c. Dengan menggunakan uji pendahuluan ujilah deret n
n 1
(Deret
harmonis)
Penyelesaian:
1
lim = 0, jadi perlu uji lanjut.
n n
Untuk keperluan uji lanjut ini, disini hanya akan dibahas empat macam
uji konvergensi yang sangat berguna untuk deret takhingga positif.
Contoh 1.2
1).Dengan menggunakan uji banding ujilah deret
1 1 1 1
an
n 1 n 1 n!
=1
2 6 24
... , konvergen atau divergen?
Penyelesaian:
Sebagai deret pembanding digunakan deret geometri dengan = 1⁄2,
1 1 1 1 1
yaitu c 2
n 1
n
n 1
n
2 4 8 16
Karena untuk n 4 , = 1⁄24 dan = 1⁄16 ( < ) , maka
1
n!
n 1
konvergen.
Contoh 1.3
1
1). Gunakan uji integral untuk menentukan n konvergen
n 1
atau
divergen?
Penyelesaian:
1 1
I dn = ln n = . Karena = ∞ (takhingga), jadi
n
n
n 1
(deret
harmonis) divergen.
n
2). Gunakan uji integral terhadap deret untuk menentukan
1 n 2
1 2
2 , maka diperoleh:
1 du 1 1 1 1
I 2 = = 2 =0
2 u 2 u 2 n 1
n
Karena = 0 (berhingga), jadi deret konvergen.
1 n 2
1 2
an
(ii) Jika deret positif d
n 1
n divergen dan lim
n d
0, maka deret
n
a
n 1
n divergen. (1.16)
Contoh 1.4
n2 5
1). Dengan uji banding limit tentukan deret 4 3 konvergen
n 1 n 5n 10
atau divergen?
Penyelesaian:
i). Menentukan deret pembanding
n2 5 n2 1
4 3
n 1 n 5n 10
untuk n
4 = 2
n n
1
Karena untuk n takhinga an mendekati nilai , maka deret
n2
1
pembanding yang digunakan n 2
atau divergen?
Penyelesaian:
3
n 3 5n 1 untuk n n 1
2
n n sin n
3
n 2
=
n
Karena untuk n takhinga an mendekati nilai 1 n , maka dipilih
1
Dengan uji integral diperoleh
n 2 dn = 2 n
= . Jadi
1
n
n
merupakan deret divergen.
an n 3 5n 1 1 4 2
lim = lim 2 = lim n 5n n
n d n n sin n 3 n n n sin n
2 3
n
1 5 n 2 1 n3 1 0 0
= lim = = 1
n 1 sin n 3 n 2 1 0
an
n 3 5n 1
Karena lim
n d
1 0 , maka disimpulkan deret
n n 2 sin n 3
n
merupakan deret divergen.
Contoh1.5
1
1). Gunakan uji bagi untuk menentukan 2n ! konvergen
n 1
atau
divergen!
Penyelesaian:
1 1 1 1
an = , a n 1 = = =
2n! 2n 1! 2n 2! 2n 22n 12n !
1 2n! 1
n = . =
2n 22n 12n ! 1 2n 22n 1
1 1
lim = lim =0
n
2n 22n 1 n 4n 6n 2
2
1
Jadi 2n !
n 1
merupakan deret konvergen.
10n
2). Gunakan uji bagi untuk menentukan konvergen atau
n 1 n!
2
divergen!
Penyelesaian:
10n 10 n1 10n1
an , a =
n!2 n1 n 1n!2 n 12 n!2
an 1 10 n1 n! 2
10 n1 10
n = . = = =
an n 1 n! 10 n 1 10 n 12
2 2 n 2 n
10
2
n 2n 1
10 10 n 2
lim n = lim = lim =0
n n n 2 2n 1 n n 2 n 2 2n n 2 1 n 2
10n
Karena < 1 , maka deret
n 1 n!
2
adalah deret konvergen.
n!
3). Tentukan apakah deret konvergen atau divergen !
n 0 2 n !
n n2 1 n2 0
= lim = =0
n 4 n 2 n 2 6 n n 2 2 n 2 4
n!
Karena ρ < 1 , maka deret 2n ! adalah deret konvergen.
n 0
2n
4). Dengan uji hasil bagi ujilah deret 2 , konvergen atau divergen!
n1 n
Penyelesaian:
an 2 n / n 2
2 n1 /(n 1) 2 2 n1 n 2 2n 2
n .
2n / n 2 2 n (n 1) 2 (n 1) 2
2n 2
lim n lim 2 1.
n n ( n 1) 2
2n
Karena 2 1, maka deret 2 divergen.
n1 n
Dari beberapa contoh di atas, nampak bahwa untuk deret yang
suku ke-n-nya memuat !, uji bagi ini dapat memberikan penyelesaian
yang baik.
Untuk menguji apakah deret positif konvergen atau divergen,
maka hal yang paling utama adalah memperhatikan dengan seksama,
sehingga dapat dipilih uji konvergensi yang tepat. Apabila
mengandung !, atau , maka cobalah uji bagi.
Contoh 1.6
1n n , konvergen atau divergen?
1). Untuk deret n 1 n5
Penyelesaian:
1n n 1 2 3 4
n 1 n5
=
6 7 8 9
Syarat (i):
n n n 1
lim lim 1
n n 5 n n n 5 n 1 0
Jadi syarat (i) lim an 0 tidak terpenuhi.
n
1n n
2). Untuk deret 1 n
n 0
2
, konvergen atau divergen?
Penyelesaian:
1n n 0 1 2 3
1 n
n0
2
2 5 10
n n n2 0
Syarat (i): lim lim 0
n 1 n 2 n 1 n 2 n n 2 0 1
Syarat (ii):
2 1 3 2
diperoleh bahwa dan
5 2 10 5
Jadi syarat (ii) an1 an terpenuhi.
Uji deret mutlak:
n
Deret mutlak dari deret tersebut adalah 1 n
n0
2
.
1n n 0 1 2
3
deret ganti tanda 1 n
n0
2
2 5 10
adalah deret
konvergen bersyarat.
B. Deret Pangkat
a n ( x a ) n a0 a1 ( x a ) a 2 ( x a ) 2 (1.22)
n 0
Contoh 1.7
Tentukan interval konvergensi untuk ketiga contoh deret pangkat di atas.
Penyelesaian:
x n x x 2 x3 ( x)n
1).
n0 2n
1 n
2 4 8 2
a n 1 x n 1 2 n x
n n 1 . n
an 2 x 2
x x
lim n lim
n n 2 2
Syarat konvergen adalah 1
1
x
1
2
x
1 1
2
2 x 2
Uji konvergensi untuk ujung-ujung interval
(i). = 2
x n
2 n 0, untuk n genap
2 n
2 n
111
n 0 n 0 1, untuk n ganjil
Karena S bernilai ganda (tidak tunggal), jadi untuk = 2 deret
divergen.
(ii) x 2
x n
2n 1 11
n 0 2n n0 2n
Karena = ∞, jadi untuk = 2 deret divergen.
x n
Jadi interval konvergensi deret
n0 2n
adalah 2 x 2.
x x
n 12 2
n 2n 1
Syarat konvergen 1
x
lim n lim 2
0
n n n 2n 1
x 1n ( x 1) ( x 1) 2 ( x 1) 3 ( x 1) n
3).
n 1 2n
1
2
4
8
2n
n 1
n
a n 1
x 1
2n
an 2 ( n 1) x 1n
x 1n x 1 2n
2 n.2 x 1n
x 1
2
(i) x 1
x 1n
n
2 n
n 1 2n n 1 2
1 1 1 ....
0 , untuk n genap
1 , untuk n ganjil
Karena S bernilai ganda (tidak tunggal), jadi untuk = −1 deret
divergen.
(ii) x 3
x 1n
2n 111
n 1 2n n 1 2n
Karena = ∞, jadi untuk = 3 deret divergen.
x 1n
Jadi, interval konvergensi deret
n 1 2n
adalah 1 x 3
Contoh 1.8
1). Uraikan f ( x ) sin x ke dalam deret Maclaurin, kemudian tentukan
interval konvergensinya.
Penyelesaian:
( ) = sin , (0) = 0
( ) = cos , (0) = 1
( ) = −sin , (0) = 0
( ) = −cos , (0) = −1
( )( )
= sin , ( ) (0) = 0
⋮
x2
lim 0.
n 2 n ( 2 n 1)
x 3 3x 5 5 x 7
x
6 40 336
2). Uraikan f ( x ) arctan x ke dalam deret Maclaurin.
Penyelesaian:
Deret f ( x ) arctan x dapat diperoleh dengan rumus integral berikut:
x
dt x
1 t 2
arctan t 0 arctan x
0
2
Dengan menguraikan 1 /(1 t ) ke dalam deret Binomial, kemudian
mengintegralkan suku demi suku, diperoleh
x x
dt
f ( x ) arctan x 2
(1 t 2 t 4 t 6 )dt
0
1 t 0
x
t3 t5 t7
t
3 5 7 0
x 3 x5 x 7
x
3 5 7
Contoh 1.14
1
1). Hitunglah sin x 2 dx
0
Penyelesaian
Integral ini muncul dalam optika, yaitu pada difraksi Fresnel. Dengan
substitusi pada , maka diperoleh perluasan deret :
x 6 x 10
sin x 2 x 2
3! 5!
Sehingga,
1 1
2 2 x 6 x 10
0 sin x dx 0 x 3! 5! dx
1 1 1
0,31028
3 7.3! 11 .5!
dengan kesalahan kurang dari = 1⁄15.7! ≅ 10 .
Penyelesaian
Perluasan ln ( x 1) /( x 1) ke dalam deret Maclaurin sebagai berikut:
ln (1 + )⁄(1 − ) =∫
= ∫ (1 + + + + ⋯
= + + + + ⋯
Sehingga dengan menggunakan deret tan x yang telah ditemukan
sebelumnya, diperoleh
1 x
ln tan x
1 x x 0 ,0015
x3 x5 x 7 x3 2 x5 17 x7
x ... x ...
3 5 7 3 15 315 x 0,0015
x5 4 x7
... 5,06 1016
15 45 x 0 ,0015
dengan kesalahan pada orde x7 atau sekitar 10-21.
Contoh 1.15
Hitunglah lim (1 cos x ) x .
x 0
Penyelesaian:
Dengan mensubstitusikan nilai = 0, dihasilkan 0/0. Untuk
memecahkan persoalan ini menggunakan beberapa suku dari deret
Maclaurin untuk cos . Sehingga diperoleh
x2 x4
1 1
1 cos x 2! 4!
lim lim
x0 x x 0 x
3
x x
lim 0
x 0
2! 4!
v2
tenaga kinetik ini dapat dituliskan sebagai E K m0 c 1 1
2
c
2
2 2 1
Dengan menggunakan deret Binomial untuk x v / c dan p 2 ,
diperoleh
+q -q r +q r -q +q -q
Tenaga potensial sistem pada titik A dapat dihitung sebagai:
1 q2 q2 q2 q2 q2
V
r .2 .2 .2 .2 .2
4 2r 3r 4r 5r
2
1 q 1 1 1 1
.2 1
4 r 2 3 4 5
1 1 1 1
1 2 3 4 5 merupakan deret harmonis ganti tanda dengan
x 2 x3 x 4
mengingat ln(1 x ) x , maka
2 3 4
2 2
1 q q ln 2
V .2. ln(1 1)
4 r 2 r
1 n 1
b.
n 2 n ln n
e. 2
n 1 n 1
h. 9n
n 1 6
n 8
c. n f. 2
n 1 e n 1 n 1
8n n
8n
6n
g. h. i. 6
n 1 n! n 1 n! n 1 n
n 8
c. ( 1) n 1 d. ( 1)n 1 2
n 1 8n 9 n 1 n 1
( 1)n 1
1
n4
e. n ln n
f. (1)n1
n2 n1 2n
n 1 1 n 1 1
g. (1)
n 1 n n
h. ( 1) n2 1
n2
6. Tentukan interval konvergensi deret pangkat berikut ini.
xn
xn
( x 1)n
a. (1)n1
n 1 n(n 1)
b. 2
n1 (n 1) 1
c.
n1 n
n 1 xn
n 1 x n 1
2n 1 x n 1
d. (1)
n 1 (2n 1)!
e. (1)
n 1 2n 1
f.
n 1 (n 1)!
x2( n1)
xn
g. (1)n1
n1 (2(n 1))!
h.
n 1 n
7. Tentukan lima suku yang pertama dari deret Maclaurin untuk fungsi
berikut ini!
a. 1. ( ) = sinh b. 5. ( ) = sinh
c. 2. ( ) = sin d. 6. ( ) = sin √1 +
e. 3. ( ) = f. 7. ( ) =
g. 4. ( ) = (1 − ) / h. 8. ( ) =
√