Anda di halaman 1dari 65

Metode Pengumpulan dan

Analisis Data

Oleh :
Sudarmadji
Lily Handayani *
Pengumpulan dan Analisis Data
Hidrologi
Akan dibahas:

– Pengumpulan dan Analisis Data Hujan


– Pengumpulan dan Analisis Data Aliran
– Sedimen dan
– Airtanah
PRESIPITASI

Adalah istilah umum untuk semua


bentuk hasil kondensasi uap air
yang terkandung di atmosfer
Hujan merupakan salah satu
bentuk presipitasi
Faktor utama terjadinya
presipitasi
1) Massa uap air
2) Inti-inti kondensasi (seperti partikel-
partikel debu, kristal, garam dan lain-lain)
3) Pendinginan udara karena
pengangkatan udara (pengangkatan
udara dapat terjadi secara siklonik,
orografik, dan konvektif)
SYARAT TERJADINYA HUJAN
• Diperlukan persediaan uap air yg cukup
di udara
• Udara tsb harus mengalami pendinginan
di bawah titik embun
• Uap air harus menyatu membentuk
titik-titik embun atau butir-butir es
• Partikel-partikel (butir-butir) air
atau es harus mencapai ukuran tertentu
supaya dapat jatuh sebagai hujan
Presipitasi menurut bentuknya
• Drizzle : presipitasi yang terdiri
terdiri dari
dari butir-butir air yang berdiameter
berdiameter
kurang dari 0,02 milimeter dan
dan intensitasnya kurang dari dari 0,4
0,4 mm
mm per
per
jam.

• Rain (hujan):
(hujan): bentuk
bentuk presipitasi
presipitasi dengan
dengan ukuran
ukuran butir
butir air
air lebih
lebih dari
dari
0,02 mm.

• Glaze
Glaze : presipitasi yang berupa
berupa es
es yang terbentuk
terbentuk dari
dari hujan
hujan atau
atau
drizzle yang membeku akibat
akibat kontak dengan obyek dingin.
dingin.

• Sleet : terbentuk apabila butir-butir


butir-butir hujan sewaktu jatuh
mengalami pembekuan akibat udara yangyang dingin
dingin (32F)
(32F)

• Snow : presipitasi dalam bentuk kristal es

• Hail : presipitasi dalam bentuk


bentuk bola-bola es,
es, diamter
diamter lebih dari
0,2
0,2 inci
inci..
Karakteristik
Karakteristik presipitasi
presipitasi yang
yang
dipelajari
•• Intensitas
Intensitas :: jumlah
jumlah presipitasi
presipitasi per
per satuan
satuan waktu
waktu
(satuannya:
(satuannya: mm/jam,
mm/jam, mm/menit,
mm/menit, dll)dll)
•• Jumlah
Jumlah hujan
hujan :: jumlah
jumlah presipitasi
presipitasi selama
selama
presipitasi
presipitasi berlangsung
berlangsung (satuan
(satuan :mm,cm,inchi)
:mm,cm,inchi)
•• Durasi
Durasi (duration)
(duration) :: periode
periode waktu
waktu selama
selama
presipitasi
presipitasi berlangsung
berlangsung (satuan
(satuan :: menit,
menit, jam)
jam)
•• Frekuensi
Frekuensi (frequency)
(frequency)
•• Peluang
Peluang (probability)
(probability) dan
dan kala
kala ulang
ulang (return
(return
periode)
periode)
•• Penyebaran
Penyebaran menurut
menurut ruang
ruang :: distribusi
distribusi hujan
hujan yang
yang
jatuh
jatuh di
di suatu
suatu daerah
daerah
Pengukuran Presipitasi
Tujuan pengukuran adalah untuk mengetahui jumlah,
intensitas, durasi dan daerah penyebarannya.
Dalam kuliah ini yang akan dibahas adalah
presipitasi dalam bentuk hujan (rain).

• Alat pengukur hujan disebut penakar hujan (rain


gauge), yang terdiri dari :
• Penakar hujan biasa (manual) disebut non
recording rain gauge
• Penakar hujan otomatis disebut recording rain-
gauge, jenis ini ada dua macam yaitu : siphon type
dan tipping bucket type
Penakar hujan biasa (Non recording rain
gauge) (Chorley, 1969)
Penakar hujan otomatis (recording
rain-gauge) (Seyhan, 1977)
Perlu
Perlu dipahami
dipahami bahwa:
bahwa:

Pengukuran
Pengukuran hujan
hujan dengan
dengan penakar
penakar
hujan
hujan di
di suatu
suatu tempat
tempat hanya
hanya
menggambarkan
menggambarkan hujan hujan di
di tempat
tempat
itu.
itu. Untuk
Untuk mengetahui
mengetahui keadaan
keadaan
hujan
hujan di
di daerah
daerah yang
yang lebih
lebih luas
luas
diperlukan
diperlukan banyak
banyak stasiun
stasiun penakar
penakar
hujan
hujan
Curah
Curah Hujan
Hujan Rata-Rata
Rata-Rata Daerah
Daerah
Data
Data curah
curah hujan
hujan untuk
untuk perhitungan
perhitungan hujan
hujan
rata-rata
rata-rata area
area diperoleh
diperoleh dari
dari stasiun
stasiun penakar
penakar
hujan
hujan yang
yang terdapat
terdapat di
di daerah
daerah penelitian.
penelitian.
Selanjutnya,
Selanjutnya, curah
curah hujan
hujan rata-rata
rata-rata daerah
daerah
dapat
dapat dihitung
dihitung dengan
dengan cara
cara ::
•• Arithmatic
Arithmatic
•• Thiessen
Thiessen Polygon
Polygon
•• Isohyet
Isohyet

Dalam contoh perhitungan ini, daerah penelitian diambil


satu satuan daerah aliran sungai (DAS)
Cara arithmatic

PP == P1
P1 ++ P2
P2 ++ …
… ++ Pn
Pn
nn

•• PP == curah
curah hujan
hujan rata-rata
rata-rata daerah
daerah
•• P1
P1 == curah
curah hujan
hujan stasiun
stasiun 11
•• Pn
Pn == curah
curah hujan
hujan stasiun
stasiun ke-n
ke-n
•• nn == jumlah
jumlah stasiun
stasiun curah
curah hujan
hujan yang
yang ada
ada di
di daerah
daerah penelitian
penelitian

Cara
Cara arithmatic
arithmatic merupakan
merupakan cara
cara yang
yang sederhana,
sederhana, cara
cara ini
ini ::
•• cocok
cocok untuk
untuk daerah
daerah dengan
dengan topografi
topografi datar
datar
•• cocok
cocok untuk
untuk DAS
DAS yang
yang memiliki
memiliki stasiun
stasiun dengan
dengan jumlah
jumlah
banyak
banyak dan
dan curah
curah hujannya
hujannya tersebar
tersebar seragam
seragam (uniform)
(uniform)
Cara Poligon Thiessen

•• memerlukan
memerlukan stasiun
stasiun hujan
hujan yang
yang ada
ada di
di
dalam
dalam dan
dan didi luar
luar DAS
DAS yang
yang dekat
dekat
•• cara
cara ini
ini tidak
tidak memperhatikan
memperhatikan topografi
topografi
(tidak
(tidak memperhatikan
memperhatikan pengaruh
pengaruh ketinggian
ketinggian
daerah)
daerah)
•• daerah
daerah di di dalam
dalam poligon,
poligon, curah
curah hujannya
hujannya
dianggap
dianggap samasama dengan
dengan curah
curah hujan
hujan yang
yang
tercatat
tercatat pada
pada stasiun
stasiun dalam
dalam poligon
poligon
Cara Poligon Thiessen
Cara
Cara Poligon
Poligon Thiessen
Thiessen
PP ==  Ai
Ai Pi
Pi
 Ai
Ai
Keterangan
Keterangan
PP == curah
curah hujan
hujan rata-rata
rata-rata yang
yang jatuh
jatuh didi dalam
dalam
daerah
daerah DAS
DAS
Pi
Pi == curah
curah hujan
hujan pada
pada stasiun
stasiun ke ke –– ii
Ai
Ai == luas
luas poligon
poligon stasiun
stasiun ke
ke –– ii
Ai
Ai == luasluas DAS
DAS
Cara Poligon Thiessen

Untuk memudahkan perhitungan dibuat tabel


sebagai berikut
Cara
Cara Isohyet
Isohyet

•• Hujan
Hujan rata-rata
rata-rata DAS
DAS dihitung
dihitung dengan
dengan ::
••  (Pi-1
(Pi-1 ++ P1)
P1) A1/2
A1/2
•• P
P == ---------------------
---------------------
••  Ai
Ai
•• P
P == hujan
hujan rata-rata
rata-rata DAS
DAS
•• Pi
Pi == tebal
tebal hujan
hujan ant
ant isohyet
isohyet ke
ke i+1
i+1 dan
dan -1
-1
•• A1/2
A1/2 == luas luas daerah
daerah antara
antara dua
dua isohyet
isohyet
ke
ke 11 dan
dan keke 22 dalam
dalam batas
batas DAS
DAS
Cara
Cara Isohyet
Isohyet
Contoh Peta Isohyet
(isohyet DIY bulan Februari)
PENGUKURAN ALIRAN
• Pada prinsipnya, debit aliran adalah
sejumlah air yang mengalir melalui suatu
titik tertentu dalam waktu tertentu
• Satuan yang digunakan biasanya
m3/detik, liter/detik
• Pengukuran dilakukan dengan berbagai
macam cara, tergantung
• Kondisi sungai, alat yang tersedia,
ketelitian yang diharapkan
Pengukuran Aliran Sungai
Runoff
Stream
Flow

Groundwater

Aliran = Aliran Permukaan + Aliran Dasar

Discharge is a measure of the volume of water passing a


given point over a period of time.

Units?
Hidrogaf
plot discharge menurut waktu

See USGS Website for discharge data (www.usgs.gov)


Losing vs Gaining Streams

Daerah Arid Daerah Humid


Bagaimana Kita Mengukur Debit?

Discharge mudah untuk menghitung:


Luas Penampang saluran dikalikan dengan
Kecepatan aliran air
Pengukuran Luas Penampang Sungai
The cross-sectional area of a stream is the
area of the stream perpendicular to flow.

It should be estimated by first constructing an accurate cross


section of the stream, based on width and depth measurements.
Pengukuran lebar sungai
The distance between stream’s banks
in a perpendicular direction to flow.

Using a tape measure.


Pengukuran kedalaman
The distance between stream’s surface and stream’s bottom.

Because rivers depth may vary significantly from bank


to bank, it is important to take many measurements to get an
accurate cross-sectional view of the stream.
Pengukuran kedalaman

Partition stream into equal length segments


Measure the depth
Perhitungan luas penampang
Kita anggap bahwa penampang terdiri dari banyak
bujur sangkar.
Each rectangle is defined by a depth measurement and the
width of your sampling interval along the transect
across the stream.
Bagaimana kita mengukur kecepatan?

Paling sederhana

Metode apung

Current Meter

Rata-rata pada 0 .6 kedalaman total


Kecepatan (Velocity)

0.6 depth
Metode
apung
Diperlukan dua orang untuk melakukan pengukuran ini.
Seorang ditempatkan di bagian hulu dan seorang lagi
ditempatkan di bagian hilir Jarak di antaranya harus diukur

Orang di bagian hulu melepaskan pelampung


dan menekan stopwacth, sedangkan orang di bagian
hilir mengamati pelampung melintasi batas
dan memberi tanda, dan pada saat itu orang di bagian hulu
menekan stopwatch untuk berhenti .

Kecepatan adalah jarak yang ditempuh dibagi dengan


waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut.

Apabila telah diperoleh kecepatan aliran permukaan,


kecepatan rata-rata yang paling baik diperoleh
dengan mengalikan 0,8
Metode Apung

kecepatan permukaan = jarak / waktu

kecepatan rata-rata = (0.8*kecepatan permukaan)


Float Method in Action
Menggunakan a Flowmeter

Debit =
kecepatan x luas penampang

Kecepatan rata-rata pada .6 * total kedalaman


Menghadap ke arah hulu
When using a flowmeter, a single measurement at
approximately 60% of the depth of the stream will
give a reliable vertical average.
Perputaran baling-baling
Membuat suara ‘klick’

Bila arus kuat


diperlukan pemberat
• FLOW METER
• V = a +b.n
• Jika:
• 1) n< 2,22 maka : V = 0,2543 n + 0,018

• 2) n > 2,22 maka : V = 0,2615 n + 0,02


V : kecepatan arus ( m/det)
n : jumlah putaran per detik
a dan b : angka tetapan/koefisien
Flowmeter in action
Bagaimana orang memperkirakan debit sungai?
Tinggi Muka Air Sungai
(The Stage of a Stream)

Tinggi muka air (TMA) adalah tinggi muka air diatas


datum.

Yang paling umum digunakan sebagai datum


adalah rata-rata tinggi muka air laut.

Alat yang digunakan untuk mengukur TMA


pengukur TMA, yang mempunyai jenis/tipe
- recording
- non-recording
Bagaimana menghubungkan TMA dengan Debit?

Rating Curve – hubungan TMA dengan Debit

Hubungan empiris berdasarkan


pengamatan

Mengukur debit pada


aliran yang bervariasi
Rating curve

Dapat dilakukan dengan Excel

Merumuskan hubungan matematis


Bagaimana mengukur TMA?

Nonrecording gauges

Staff Gauge

Memperkirakan debit puncak


Debris Line
Crest Gauges - Cork
Pengukuran yang sinambung - Water Level Recorders
Tinggi Muka Air

Pelampung naik/turun sejalan


dengan perubahan muka air
Dog Tinggi Muka Air
House

Stilling Well
Pengukuran Debit
Stasiun Pengukur yang Tetap - Weirs

Penampang yang stabil dengan bentuk sederhana


rating curve – hanya mengukur TMA
1) Metode Continue/ Constant injection
rumus : coqo + c1q1 = c2q2
c0 = konsentrasi DHL aliran (mikro mhos)
c1 = konsentrasi DHL larutan
c2 = konsentrasi DHL aliran dan larutan
q0 = debit aliran sungai
q1 = debit larutan konstan
q2 = q0+ q1 : debit aliran + larutan
2) Metode Sudden injection
rumus : c1 v1 = c2.T.Q
Q = c1.v1 / c2. T
Q = debit aliran sungai
c1 = konsentrasi DHL larutan (mikro mhos)
v1 = volume larutan (liter)
c2 = konsentrasi aliran seperti awal sebelum
diberi larutan
T = waktu yg dibutuhkan unt DHL yg sama
Sedimen sebagai output
• Dapat berupa sedimen dasar (bed load)
• Dapat berupa sedimen melayang
(suspended load)
• Diukur di lapangan dengan mengambil
sampel, dilanjutkan dengan analisis di
laboratorium
• Bersamaan dengan pengukuran debit
• Dapat dibuat korelasi antara debit dengan
kadar sedimen
Pengukuran Sedimen
• Diawali dengan pengambilan sampel di
lapangan
• Mengukur Volume sampel air + sedimen (V)
• Menimbang filter kosong (G1)
• Menyaring sampel
• Menguapkan air dlm oven
• Menimbang filter yg berisi sedimen kering (G2)
• Kadar sedimen = (G2-G1)/V (milligram/liter)
Berbagai macam
sediment sampler
Karakteristik Sedimen
• Diukur dengan berbagai macam metode
• Sedimen yang kasar dianalisis dengan metode
ayakan
• Sedimen yang halus dianalisis dengan metode
pemipetan
• Karakteristik sedimen menunjukkan distribusi
butir sedimen menurut ukurannya (size), dari
yang halus sampai dengan yang kasar
(lempung, geluh, pasir, kerikil) dinyatakan
prosen berat setiap ukuran terhadap berat total
Sedimen berdasarkan ukuran
butirnya
Distribusi Ukuran Butir Sedimen
Debit Sedimen
• Apabila kadar sedimen telah diketahui
• Debit aliran sungai telah diketahui
• Debit sedimen dan total sedimen terangkut
dapat dihitung
• Contoh:
– kadar sedimen 50 mg/l
– Debit sungai 2 m3/detik
– Debit sedimen 2x1000x50 mg/detik = 100.000mg/det
– Satu hari, sedimen yang terangkut 24x60x60x100.000
miligram/hari = 8640 kg/hari
Karakteristik Airtanah

• Kedalaman Muka Airtanah


• Fluktuasi Muka Airtanah
• Arah dan Kecepatan Aliran Airtanah
• Debit Airtanah
• Kualitas Airtanah
Kedalaman Muka Airtanah dan
Fluktuasi
• Pengukuran dilakukan dengan pengamatan
langsung di lapangan melalui sumur (biasanya
sumur gali)
• Kedalaman muka air tanah dari muka tanah dapat
diukur menggunakan meteran
• Muka airtanah tertinggi dapat dilihat dari bekas
pada dinding sumur
• Fluktuasi muka airtanah (perbedaan antara muka
airtanah tertinggi dengan muka airtanah
terendah) dapat diperoleh dari pengamatan
melalui AWLR, atau dari wawancara dg
pengguna sumur
Arah dan Kecepatan Airtanah
• Membuat peta elevasi muka airtanah
• Membuat kontur muka airtanah
• Membuat flow net dan menentukan arah
aliran airtanah (arah aliran tegak lurus
garis kontur airtanah)
• Dari peta ini dapat ditentukan gradien
airtanah, kecepatan dll
Debit dan Kualitas Airtanah
• Debit airtanah dilakukan dengan uji pompa
(pumping test), dengan berbagai cara (1 sumur
atau dua sumur)
• Dari pumping test dapat ditentukan jari-jari
lingkaran pengaruh
• Kualitas airtanah dapat diukur di lapangan dan
atau
• Diambil sampelnya kemudian dilanjutkan
dengan analisis laboratorium
Kualitas Airtanah
• Dilakukan pengukuran langsung terhadap
parameter kualitas air (parameter tertentu)
maupun dengan mengambil sampel,
dilanjutkan dengan analisis di laboratorium
• Analisis laboratorium : volumetrik,
colorimetric, metode selectic ion, dll
Uji Pemompaan

Anda mungkin juga menyukai