= (3.2)
61
Vektor dan Geometri Ruang
Vektor satuan , dan , berturut-turut merupakan vektor satuan
pada arah sumbu x, y dan z. Vektor dalam koordinat kartesian
dinyatakan sebagai :
(3.3)
dengan merupakan komponen vektor pada arah sumbu x, y
dan z (Gambar 3.2).
(3.4)
Contoh 3.1
Tentukan vektor satuan dari vektor
Penyelesaian:
Besarnya vektor ,
Vektor satuan ,
62
Matematika untuk Fisika 1
vektor posisinya. Jadi vektor posisi mununjukkan posisi suatu titik,
biasanya dilambangkan dengan .
Secara grafis vektor posisi adalah vektor yang titik pangkalnya
pada titik pangkal koordinat dan ujungnya pada titik tersebut. Sebagai
misal, Gambar 3.3. menunjukkan vektor posisi titik P(x,y,z) digambarkan
sebagai vektor yang pangkalnya pada pangkal koordinat (titik O) dan
ujungnya pada titik P. Sehingga vektor jari-jari atau vektor posisi titik P
ditulis sebagai
B. Aljabar Vektor
1. Perkalian Vektor dengan Tetapan
Perkalian vektor dengan tetapan skalar c menghasilkan vektor
baru yang nilainya merupakan kelipatan c dari nilai vektor .
=c =c A (3.5)
63
Vektor dan Geometri Ruang
Tentukan nilai a dan b agar ketiga titik A (1,2,5); B (4, a, 9) dan C
(7, 10, b) menjadi segaris!
Penyelesaian :
Penyelesaian soal tersebut menggunakan persamaan (3.5). Vektor
=6 +8 +(b-5) dan = 3 + (a - 2) + 4 . Karena ketiga
titik segaris, maka berlaku =c , sehingga
6 +8 + (b - 5) = c(3 + (a - 2) + 4 ).
Dengan menyamakan setiap komponen yang bersesuaian didapat 6 =
3c atau c = 2 , 8 = 2(a - 2) atau a = 6 dan b - 5 = 8 atau b=13. Dengan
demikian, ketiga titik A(1,2,5), B(4,6,9) dan C(7,10,13) akan berada pada
satu garis lurus.
2. Pejumlahan Vektor
(3.6)
Penjumlahan vektor secara matrik,
(3.7)
diperoleh
(3.8)
Contoh 3.4
Diketahui vektor = 2 + 5 + dan = 3 + 2 + 7 .
Tentukan + dan besarnya ?
Penyelesaian :
Untuk menyelesaikan soal tersebut digunakan persamaan (1.13)
+ = (2 + 5 + ) + (3 + 2 + 7 ) = 5 + 7 +8
= =
Sifat-sifat Penjumlahan
(3.14)
atau secara matrik,
(3.15)
Pengurangan sama dengan penjumlahan dengan lawan vektornya,
sehingga - = + (- ).
Dalam pengurangan berlaku sifat anti komutatif yaitu
65
Vektor dan Geometri Ruang
- = - ( + ) (3.16)
Contoh 3.5
= = 13
Contoh 3.6
Berapakah jarak antara titik A (1 , 0 , 2) dan B (0 , 1 , 1) ?
Penyelesaian :
Gambar 3.5
Dari Gambar 3.5 nampak bahwa,
= - =( + )-( +2 )=- + – .
Dengan demikian jarak kedua titik,
= = satuan.
66
Matematika untuk Fisika 1
Hasil perkalian titik (dot) antara dua buah vektor dan yang
mengapit sudut θ, didefinisikan sebagai skalar sebesar AB cos θ .
. = ABB= AB cos θ (3.17)
ij = (3.20)
dengan ij= . (ij disebut delta kronecker), sehingga
. + + (3.21)
Secara geometri . , sama dengan perkalian proyeksi vektor pada
dengan nilai (Gambar 3.6).
. = ABB =AB cos θ
Contoh 3.7
Hitung . jika =3 +4 dan = 5 + 12 . Apakah kedua
vektor tegak lurus?
67
Vektor dan Geometri Ruang
Penyelesaian :
. = (3 + 4 ). (5 + 12 )
= (3)(0) + (4)(5) + (0)(12) = 20 satuan
. =AB cos θ
20 = 5. 13 cos θ
Contoh 3.8
Jika = + , dengan menggunakan perkalian dua vektor
tunjukkan bahwa berlaku aturan cosinus C2 = A2 + B2 + 2 A B cos θ, (θ
sudut yang diapit vektor dan ).
Penyelesaian :
. =( + ).( + )= . + . + . + .
2 2 2
C = A + 2 A B cos θ + B (terbukti).
68
Matematika untuk Fisika 1
Gambar 3.7. Perkalian Vektor Antara Dua Vektor
Dari Gambar 3.7, nampak bahwa secara geometris nilai dari hasil
kali vektor antara vektor dan vektor , sama dengan luas jajargenjang
dengan sisi A dan B, yaitu
(3.26)
= (3.28)
Pada perkalian vektor antara dua vektor berlaku sifat anti komutatif, yaitu
= - ( ) (3.29)
Beberapa sifat perkalian vektor antara dua vektor sebagai berikut :
( + ) = + (3.30)
69
Vektor dan Geometri Ruang
n( ) = (n ) = (n ) (3.31)
Persamaan (3.28) dapat ditulis sebagai
= A B sin (3.32)
Dengan merupakan simbol permutasi atau kerapatan Levi Civita,
yaitu = dengan nilai adalah:
Contoh 3.9
Penyelesaian :
Untuk menyelesaikan soal tersebut digunakan persamaan (1.31)
70
Matematika untuk Fisika 1
. ( ) = (3.33)
Karena sifat determinan matrik maka,
.( ) = ( ). = .( )= .( )
Contoh 3.10
Jika , dan , tunjukkan bahwa persamaan
(3.34) adalah benar.
Penyelesaian:
Ruas kiri
Misal , maka
71
Vektor dan Geometri Ruang
Ruas kanan
(3.35)
dengan merupakan vektor posisi titik P0 dan P.
(3.36)
72
Matematika untuk Fisika 1
Gambar 3.8. Garis l melalui titik P0(x0,y0,z0) sejajar/segaris dengan vektor
(3.37)
Dengan . Persamaan (3.37) dikenal sebagai persamaan
garis simetrik.Untuk kasus dua dimensi, nilai c=0, sehingga
(3.38)
(3.39)
Persamaan (3.39) dinamakan persamaan garis parametrik. Dengan
menggunakan persamaan (3.37) dan persamaan (3.39), maka persamaan
garis yang melalui sebuah titik P dan sejajar/segaris dengan vektor
dapat ditentukan.
Contoh 3.11
Tentukan persamaan garis parametrik dan simetrik yang melalui dua titik
B(1,1,1) dan C(1,6,8).
Penyelesaian:
73
Vektor dan Geometri Ruang
Pertama-tama perlu dicari vektor yang segaris dengan garis yang
dicari, yaitu dapat dipilih
2. Persamaan Bidang
Untuk menentukan persamaan sebuah bidang tempat kedudukan
sebuah titik yang tegak lurus dengan vektor
, amati Gambar 3.9.
Setiap ruas garis yang berada pada bidang datar α tegak lurus terhadap
vektor normal . Karena titik dan berada
74
Matematika untuk Fisika 1
pada bidang α, maka vektor tegak lurus pada vektor , sehingga
perkalian skalar antara kedua vektor bernilai nol.
(3.40)
atau
(3.41)
Dengan , persamaan (3.41) dapat ditulis menjadi
(3.42)
Persamaan (3.41) dan (3.42) dinamakan persamaan bidang yang
merupakan tempat kedudukan titik dengan vektor normal
.
Contoh 3.12
Tentukan titik potong antara garis pada contoh (3.11) dengan bidang
Penyelesaian:
Pertama-tama dipilih persamaan garis parametrik
Contoh 3.13
Tentukan titik potong antara bidang α: dan bidang β:
.
Penyelesaian:
75
Vektor dan Geometri Ruang
Perpotongan antara dua buah bidang berupa garis lurus. Dengan melihat
koefisien kedua persamaan bidang nampak bahwa vektor normalnya
tidak sama, sehingga kedua bidang berpotongan.
Persamaan garis perpotongan diperoleh dari penyelesaian sistem
persamaan,
atau
Jadi persamaan garis perpotongan parametrik antara kedua bidang adalah:
, , z=t
Catatan:
Arah perpotongan kedua bidang akan tegak lurus pada normal kedua
bidang, sehingga dapat dicari dengan
Contoh 3.14
Tentukan sudut yang dibentuk antara kedua bidang pada contoh (3.13).
Penyelesaian:
76
Matematika untuk Fisika 1
Vektor normal bidang dan berturut-
Contoh 3.15
Tentukan jarak dari titik A(1,6,8) ke bidang .
Penyelesaian:
Untuk menyelesaian permasalahan ini, maka pertama-tama dipilih sebuah
titik pada bidang, misal titik B dengan x=0, y=0 diperoleh z=1, sehingga
diperoleh koordinat titik B(0,0,1).
Untuk selanjutnya perhatikan Gambar 9 berikut,
78
Matematika untuk Fisika 1
Contoh 3.16
Hitung jarak dari garis l: ke garis k:
.
Penyelesaian:
Untuk menyelesaian permasalahan ini, lihat Gambar 3.12. (3DIM)
79
Vektor dan Geometri Ruang
Jarak antara kedua garis sama dengan panjang proyeksi vektor pada
normal bersama, sehingga
Contoh 3.17
Pada sebuah benda bekerja gaya tetap newton selama 5
sekon, sehingga mengakibatka benda mengalami perpindahan
. Tentukan usaha yang dilakukan selama waktu
tersebut. Tentukan pula sudut antara vektor gaya dan perpindahan.
Penyelesaian:
(i). Untuk menentukan usaha digunakan persamaan (3.44)
Nm.
(ii). Untuk menentukan sudutnya digunakan persamaan (3.43)
80
Matematika untuk Fisika 1
2. Momen gaya ( )
Besarnya momen gaya τ atau torsi (torque) sebuah gaya
terhadap titik pangkal koordinat O, didefinisikan sebagai hasil kali besar
gaya tersebut F dengan jarak tegak lurus garis kerja gaya terhadap titik O.
Dari Gambar 12, nampak bahwa jarak tegak lurus garis kerja gaya
terhadap titik O sebesar . Besarnya momen gaya τ dirumuskan
sebagai:
(3.45)
Contoh 3.18
Gaya N bekerja pada titik A(1,1,2)m. Tentukan
besarnya momen gaya terhadap:i).pangkal koordinat, ii). Sumbu x dan
sumbu y, iii). Sumbu pada garis .
Penyelesaian:
(i). Vektor posisi titik A adalah , sehingga momen gaya
terhadap O,
81
Vektor dan Geometri Ruang
(ii). Momen gaya terhadap sumbu y sama dengan proyeksi momen gaya
pada sumbu y.
SOAL - SOAL
d. ; dan
82
Matematika untuk Fisika 1
2. Tiga buah vektor masing-masing = –2 +3 ; = –7 ; =2
+7 + . a). Carilah ; b). Carilah besar sudut
antara vektor terhadap sumbu x, y dan z.
3. Bila dua vektor besarnya sama yaitu A dan membuat sudut apit ,
maka buktikan bahwa jumlah dua vektor tersebut besarnya 2 A cos
½ dan hasil pengurangannya 2 A sin ½ !
4. Vektor posisi sebuah partikel dinyatakan sebagai =5 –6
+3 . Berapakah jarak ujung vektor dari sumbu x?
5. Tentukan persamaan bidang yang melalui titik (1,6,8) dan (1,-2,1)
tegak lurus garis .
6. Sebuah gaya = (– + 6 + ) N bekerja pada sebuah partikel,
sehingga menyebabkannya posisi partikel mengalami perpindahan
=(6 – +8 ) m. Berapakah kerja yang dilakukan gaya tersebut
pada partikel?
7. Buktikan bahwa bila jumlah dan selisih dua buah vektor saling tegak
lurus, maka keduanya sama besar!
8. Tentukan persamaan bidang yang melalui tiga buah titik (1,1,1),
(0,2,2) dan (4,3,9).
9. Gaya Lorentz yang dialami oleh muatan q yang bergerak
dengan kecepatan dalam medan magnet dinyatakan sebagai
=q( ). Jika sebuah elektron bergerak dengan kecepatan
= ( +2 –2 ).106 m/s dalam medan magnet = ( + –8 )
tesla. Tentukan gaya yang dialami oleh elektron tersebut.
10. Jika = a + 6 + dan = 4 – a + 2 saling tegak
lurus, berapakah nilai a?
11. Tentukan persamaan garis parametrik dan simetrik yang melalui dua
titik B(1,0,1) dan C(1,1,8).
12. Tentukan persamaan garis parametrik dan simetrik yang melalui titik
B(1,0,1) dan sejajar dengan garis .
13. Tentukan titik potong antara garis
dengan bidang
83
Vektor dan Geometri Ruang
14. Tentukan titik potong antara bidang α: dan bidang β:
.
15. Tentukan sudut yang dibentuk antara kedua bidang pada soal nomor
(14).
16. Tentukan jarak dari titik A(1,6,1) ke bidang .
17. Hitung jarak dari titik A(1,1,3) ke garis l yang persamaannya
.
18. Hitung jarak dari garis l: ke garis
k: .
19. Gaya N bekerja pada titik A(1,1,4)m. Tentukan
besarnya momen gaya terhadap:i). pangkal koordinat, ii).
Sumbu x dan sumbu y, iii). Sumbu pada garis
.
20. Pada sebuah benda bekerja gaya tetap newton
selama 5 sekon, sehingga mengakibatkan benda mengalami
perpindahan . Tentukan usaha yang
dilakukan selama waktu tersebut. Tentukan pula sudut antara vektor
gaya dan perpindahan.
84
Matematika untuk Fisika 1