Tim Matematika
semacam ini biasanya muncul dalam studi mengenai vibrasi, genetika, dinamika
Pada modul ini, akan dipelajari penyelesaian dari sistem-sistem semacam itu
melalui pendekatan aljabar yang dikenal dengan istilah nilai eigen dan vektor
eigen. Namun demikian, pembahasan akan dibatasi pada vektor berdimensi dua.
Tujuan Instruksional Khusus yang harus dicapai pada pembelajaran ini antara
lain:
1|Page
5.2 PEMETAAN LINIER, NILAI
5.2.1 VEKTOR
Vektor adalah suatu kuantitas fisik yang memiliki besar dan arah. Suatu
vektor dapat dinyatakan secara geometri sebagai ruas garis berarah atau
anak panah pada ruang berdimensi dua atau ruang berdimensi tiga. Arah
menyatakan besarannya. Pangkal anak panah disebut sebagai titik awal dan
ujung anak panah disebut sebagai titik akhir dari vektor. Suatu vektor
dinotasikan dengan huruf kecil tebal (misalnya , , ) atau huruf kecil yang
Contoh:
Vektor
3
=
4
dapat digambarkan pada sistem koordinat Cartesius berdimensi dua
(bidang- ) sebagai ruas garis berarah dengan titik awal (0, 0) dan titik
akhir (3, 4). Hal ini dapat dilihat pada Gambar 5.1 berikut.
2|Page
( , ) = (3,4)
sin
cos
Gambar 5.1
Jika titik awal suatu vektor tidak berada di (0, 0), maka identifikasi suatu
vektor dilakukan dengan menggeser titik awal vektor tersebut ke (0, 0).
Misalkan adalah suatu vektor dengan titik awal ( , ) dan titik akhir
−
( , ), maka vektor dinyatakan sebagai = .
−
Contoh:
Vektor dengan titik awal (−1, 2) dan titik akhir (1, 3) dinyatakan sebagai
1 − (−1) 2
= = . Hal ini dapat dilihat pada Gambar 5.2 berikut.
3−2 1
(1, 3)
(−1, 2)
(2, 1)
Gambar 5.2
3|Page
Misalkan adalah suatu vektor berdimensi dua dengan
untuk suatu skalar dan . Panjang dari vektor , yang dinotasikan dengan
‖ ‖, dinyatakan sebagai
‖ ‖= +
dan arah (dengan 0 ≤ ≤ 2 ) memenuhi
tan = .
Sudut selalu diukur berlawanan arah jarum jam dari sumbu- positif.
Contoh:
3
Vektor = memiliki panjang ‖ ‖ = √3 + 4 = √9 + 16 = 5. Sedangkan
4
−2
vektor = memiliki panjang ‖ ‖ = (−2) + 6 = √4 + 36 = 2√10.
6
dapat direpresentasikan pada bidang dalam dua cara berbeda, yaitu sebagai
4|Page
Contoh:
Penyelesaian:
Sudut 120° dengan sumbu- positif yang diukur searah jarum jam setara
dengan sudut 360° − 120° = 240° ( = 240°) jika diukur berlawanan arah
berikut.
+
+ = +
dan
= .
sebagai nilai mutlak dari dikalikan dengan panjang dari vektor , yaitu
‖ ‖ = | |‖ ‖.
5|Page
Contoh:
3 −2 −3
Misalkan = , = , dan = . Tentukan nilai dari − , + , 3 , dan
1 −1 2
‖−2 ‖.
Penyelesaian:
3 −3
− =− =
1 −1
3 −2 1
+ = + =
1 −1 0
−3 −9
3 =3 =
2 6
‖−2 ‖ = |−2|‖ ‖ = 2 (−2) + (−1) = 2√5.
dinyatakan sebagai:
= ⋮ .
pemetaan linier.
Fungsi adalah suatu aturan yang menghubungkan setiap unsur pada domain
dengan tepat satu unsur pada kodomain. Misalkan domain dari fungsi
berdimensi (ℝ ), yaitu
∶ℝ →ℝ
maka dikatakan bahwa fungsi memetakan ℝ ke ℝ .
6|Page
Misalkan ∶ℝ →ℝ adalah suatu pemetaan. Pemetaan dikatakan suatu
pemetaan linier jika untuk setiap dan di ℝ dan untuk setiap skalar
berlaku:
1. ( + ) = ( ) + ( ), dan
2. ( )= ( ).
1. ( + )= ( + )= + = ( ) + ( ), dan
2. ( )= ( )= ( )= ( ).
dilatasi (perubahan ukuran). Namun demikian, pada modul ini pemetaan yang
7|Page
dibahas difokuskan pada rotasi dan refleksi. Rotasi dan refleksi yang
berikut.
1. Rotasi
Matriks
cos − sin
=
sin cos
merotasikan suatu vektor dengan sudut .
Jika > 0 maka arah rotasi berlawanan arah jarum jam. Jika < 0 maka
sebagai
cos
=
sin
dengan menyatakan panjang dari vektor dan menyatakan sudut
8|Page
Dengan demikian, dihasilkan vektor baru dengan panjang yang sama,
dengan sudut . Hal ini dapat dilihat pada Gambar 5.3 berikut.
Gambar 5.3
2. Refleksi
vektor di bidang- .
9|Page
Dengan demikian, dihasilkan vektor baru sebagai hasil refleksi
vektor terhadap sumbu- . Hal ini dapat dilihat pada Gambar 5.4
berikut.
( , )
( ,− )
Gambar 5.4
terhadap garis = berturut turut dapat dilihat pada Gambar 5.5 dan
(− , ) ( , )
Gambar 5.5
( , )
( , )
Gambar 5.6
10 | P a g e
Contoh:
yang diberikan.
1
a. Vektor = berlawanan arah jarum jam dengan sudut .
3
2
b. Vektor = searah jarum jam dengan sudut .
1
2
2. Gunakan matriks refleksi untuk merefleksikan vektor = .
5
a. Terhadap sumbu- .
b. Terhadap sumbu- .
c. Terhadap garis = .
3. Misalkan
1 2
= , = .
−1 1
Gunakan matriks refleksi untuk merefleksikan vektor , dan +
Penyelesaian:
⎡ 1 − √3⎤
= ⎢⎢ 2 2 ⎥ 1 = 1 1 − 3√3 .
⎢√3 1 ⎥⎥ 3 2 √3 + 3
⎣2 2 ⎦
11 | P a g e
b. Matriks rotasi untuk sudut (searah jarum jam) adalah
⎡ √2 √2⎤
= ⎢⎢ 2 2 ⎥ 2 = 1 3√2 .
⎥
⎢− √2 √2⎥ 1 2 −√2
⎣ 2 2⎦
−1 0
b. Matriks refleksi terhadap sumbu- adalah = .
0 1
Sehingga vektor hasil refleksi memiliki koordinat
−1 0 2 −2
= = .
0 1 5 5
0 1
c. Matriks refleksi terhadap garis = adalah = .
1 0
Sehingga vektor hasil refleksi memiliki koordinat
0 1 2 5
= = .
1 0 5 2
1 0
3. Matriks refleksi terhadap sumbu- adalah = .
0 −1
Sehingga vektor hasil refleksi memiliki koordinat
1 0 1 1
= = ,
0 −1 −1 1
1 0 2 2
= = ,
0 −1 1 −1
1 0 1 2 1 0 3 3
( + )= + = = .
0 −1 −1 1 0 −1 0 0
12 | P a g e
Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh
( + )= + .
menghasilkan vektor baru dengan besaran dan arah yang berbeda. Dalam
sebagai vektor eigen dari jika merupakan suatu kelipatan skalar dari ,
yaitu
=
untuk suatu skalar . Skalar disebut sebagai nilai eigen dari dan
nol. Pengaruh nilai terhadap vektor dapat dilihat pada Gambar 5.7
berikut.
Gambar 5.7
13 | P a g e
Contoh:
1
Vektor = merupakan suatu vektor eigen dari
2
3 0
=
8 −1
yang terkait dengan nilai eigen = 3 karena
3 0 1 3
= = =3 .
8 −1 2 6
Persamaan Linier. Karena vektor eigen haruslah berupa vektor tak-nol, yaitu
14 | P a g e
persamaan karakteristik. Selanjutnya, masing-masing nilai dimanfaatkan
Contoh:
Penyelesaian:
dari .
sebagai berikut.
= (−1) ,
15 | P a g e
yaitu
1 2
= (−1) .
3 2
=4 ,
yaitu
1 2
=4 .
3 2
16 | P a g e
Diperoleh sistem persamaan linier
+2 =4
3 +2 =4
yang dapat disederhanakan menjadi
−3 +2 =0
3 −2 =0
……………………………………(5.4)
17 | P a g e
Gambar 5.8
18 | P a g e
5.3 LATIHAN
1. Misalkan
2 1
= , = , = .
3 4
a. Tunjukkan bahwa ( + ) = + .
b. Tunjukkan bahwa ( )= ( ).
4. = −√3 .
1
Untuk soal 5-7, diberikan vektor dalam representasi koordinat polar dengan
19 | P a g e
Untuk soal 11-13, berikan interpretasi geometri dari pemetaan → untuk
masing-masing berikut.
1 0
11. = .
0 1
0 −1
12. = .
1 0
√3 −1
13. = .
1 √3
14. Gunakan matriks rotasi untuk merotasikan vektor berikut sesuai sudut
yang diberikan.
−1
a. Vektor = berlawanan arah jarum jam dengan sudut .
2
5
b. Vektor = berlawanan arah jarum jam dengan sudut .
2
5
c. Vektor = searah jarum jam dengan sudut .
−3
−7
15. Gunakan matriks refleksi untuk merefleksikan vektor = .
1
a. Terhadap sumbu- .
b. Terhadap sumbu- .
c. Terhadap garis = .
Untuk soal 16-19, tentukan semua nilai eigen dan vektor eigen dari matriks
yang diberikan.
2 3
16. = .
0 −1
1 0
17. = .
0 −1
−4 2
18. = .
−3 1
2 1
19. = .
2 3
0
20. Tentukan semua nilai eigen dari matriks = .
20 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
[1] Neuhauser, C. 2000. Calculus for Biology and Medicine, 3rd Edition. Pearson
Education, Inc.
[2] Anton, H. and Rorres, C. 2010. Elementary Linear Algebra, 10th Ed. Wiley.
21 | P a g e