Anda di halaman 1dari 2

A.

Gelombang

Berdasarkan pengamatan, definisi umum gelombang adalah osilasi yang merambat (Mikrajuddin,
2017). Berdasarkan cara rambat dan medium yang dilalui, gelombang dibagi menjadi 2, yaitu
gelombang mekanik dan elektromagnetik. Pada Praktikum kali ini, bahasan kita mengenai cahaya.
James Clerk Maxwell mengemukakan teori yang menyebutkan bahwa cahaya adalah rambatan
gelombang yang dihasilkan oleh kombinasi medan listrik dan medan magnetik. Gelombang
elektromagnetik merupakan gelombang transversal (gelombang dengan arah osilasi tegak lurus arah
rambatnya [Mikrajuddin, 2017]) yang dapat merambat dalam ruang hampa (Budiyanto, 2009), tidak
memerlukan medium layaknya gelombang bunyi yang membutuhkan udara sebagai mediumnya.

Cahaya merupakan radiasi gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi mata manusia. Karena
itu, cahaya selain memiliki sifat-sifat gelombang secara umum misal dispersi, interferensi, difraksi,
dan polarisasi (Siswanto & Sukaryadi, 2009). Ada dua jenis cahaya, yaitu cahaya polikromatik dan
cahaya monokromatik. Cahaya polikromatik adalah cahaya yang terdiri atas banyak warna dan
panjang gelombang, contohnya cahaya putih. Cahaya monokromatik adalah cahaya yang hanya
terdiri atas satu warna dan satu panjang gelombang, contohnya cahaya merah dan ungu.

B. Polarisasi
Menurut Siswanto (2009 : 49) menyebutkan bahwa polarisasi cahaya adalah pembatan atau
pengutuban dua arah getar menjadi satu arah getar. Gelombang cahaya yang belum
terpolarisasi mempunyai dua arah getar. Ketika cahaya tersebut dilewatkan pada sebuah
celah (polarisator), cahay mengalami pengutuban (polarisasi) sehingga cahaya hanya
mempunya satu arah getar.

Dengan versi bahasa yang lainnya, Polarisasi adalah peristiwa penyerapan arah bidang getar
dari gelombang. Gejala polarisasi hanya dapat dialami oleh gelombang transversal saja,
sedangkan gelombang longitudinal tidak mengalami gejala polarisasi. Seperti halnya yang
telah dibahas di atas, cahaya merupakan gelombang transversal. Pada umumnya,
gelombang cahaya mempunya banyak arah getar. Suatu gelombang yang mempunyai
banyak arah getar disebut gelombang tak terpolarisasi, sedangkan gelombang yang memiliki
satu arah getar disebut gelombang terpolarisasi (Suharyanto, Karyono, & Palupi, 2009).

Cahaya dapat mengalami polarisasi dengan berbagai cara, antara lain karena peristiwa
pemantulan, pembiasan, bias kembar, abosrbsi selektif, dan hamburan.
1) Polarisasi
Bibliography
Abdullah, M. (2017). Fisika Dasar II. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Budiyanto, J. (2009). Fisika. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Mitrayana. (2016). Gelombang Mikro, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Siswanto, & Sukaryadi. (2009). Fisika. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional .

Suharyanto, Karyono, & Palupi, D. S. (2009). Fisika. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai