Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

GELOMBANG DAN OPTIK

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pendalaman konsep Fisika”

OLEH:

Nama Mahasiswa : Laila Tulisna Tulung (4203121016)

Restina Tiolenta Sihombing (4201121017)

Three Man Saing (4203121001)

Tri Anggraini (4202421024)

Valentina Agustus Br. Simbolon (4202421001)

Kelompok : III (Tiga)

Kelas : Pendidikan Fisika B 2020

Dosen Pengampu : Winsyahputra Ritonga, S.Pd., M.Si

Rajo Hasim Lubis S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan
hidayahnya, tugas Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini di disusun untuk
menambah wawasan kepada para Mahasiswa. Semoga Makalah yang telah kami selesaikan ini
dapat dinilai dengan baik. Dalam Makalah ini diadakan pembahasan mengenai yang dapat
mendukung dalam kegiatan pendalaman konsep fisika menjelaskan tentang pembelajaran fisika
di Gelombang

Pada kesempatan ini Kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada bapak
Winsyahputra Ritonga S.Pd M.Si & Rajo Hasim Lubis S.Pd M.Pd selaku Dosen pengampu
yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami sehingga kami termotivasi dan dapat
menyelesaikan tugas makalah ini.

Kami sangat menyadari dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kekurangan
dan kesalahan. Oleh karen aitu, kami mengharapkan kritik dan saran sehingga dapat membuat
makalah lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah
pengetahuan pembaca.

Medan, 21 Oktober 2022

Penulis

(kelompok VI)

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 4
C. Tujuan................................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 5
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 13
A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu fenomena fisis yang menarik dalam Fisika adalah gelombang dan dinamikanya.
Dunia teknik mesin, sipil, elektronika, aeronautika, geosains, akustik, adalah sebagian kecil
bidang yang sangat membutuhkan pemahaman pada fisika gelombang. Gelombang ada di
manapun dalam kehidupan kita, secara sadar maupun tidak beberapa hal yang sering kita “lihat”
sesungguhnya berbasiskan gelombang. Suara, cahaya, televisi, microwave, internet, komputer,
handphone, dan banyak lagi ternyata adalah fenomena pemanfaatan gelombang semata. Dalam
pembahasan kali ini, kita ingin memahami apa sesungguhnya gelombang itu. Untuk mengawali
pembahasan kita tentang gelombang, ada baiknya anda kembali membaca pembahasan kita
tentang gerak harmonik sederhana, mengingat beberapa terminology seperti frekuensi,
amplitudo, periode, persamaan gelombang .

B. Rumusan Masalah
• Apa itu gelombang ?
• Apa saja konsep dari gelombang : GHS , Gelombang Bunyi, gelombang , gelombang
cahaya, optika geometri ?
• Apa saja miskonsepsi dari Gelombang ?
C. Tujuan
• Konsep Essensial, Miskonsepsi dan Penurunan rumus pada topik Gelombang:
• GHS; Karakteritik gelombang, gelombang bunyi dan gelombang cahaya, optika
geometri

4
BAB II

PEMBAHASAN

Definisi gelombang adalah getaran yang merambat dari suatu titik ke titik lainnya
melalui suatu media atau ruang hampa. Menurut Prof. Yohanes Surya, Ph.D. dalam buku
berjudul Getaran dan Gelombang (2009), getaran yang merambat ini menghantarkan energi
dan bergerak dalam kecepatan tertentu, namun tidak menyeret materi atau media yang dilewati.
sebenarnya kita sering „menciptakan‟ gelombang dalam kegiatan sehari-hari? Gelombang
dapat muncul dan dihantarkan pada berbagai media atau benda, mulai dari permukaan air,
bunyi, cahaya, hingga gempa. Contohnya, ketika kalian mengeluarkan suara sekecil apa pun,
maka kalian sudah menciptakan gelombang bunyi yang merambat melalui udara di sekitar.
Ketika kita di tengah suatu danau di atas sebuah perahu sampan, kemudian kita jatuhkan sebuah
batu ke dalam sungai sehingga ketenangan permukaan danau “terganggu”, maka kemudian
“gangguan” yang berasal dari batu tersebut akan menjalar dan menyebar ke seluruh danau
berupa riakriak. Dalam kasus seperti ini kita biasa menamakan hal tersebut sebagai gelombang
permukaan, dan yang menjadi mediumnya adalah air.

Kasus lain misalnya kita memiliki seutas tali yang salah satu ujungnya
diikatkan pada tembok dan ujung lainnya kita pegang. Jika kita ganggu tali
tersebut dengan cara menggetarkan ujung yang kita pegang maka kita akan
melihat gangguan tadi menjalar sepanjang tali. Dalam gambar di samping
gangguan tersebut menjalar dari kiri kemudian ke arah kanan. Dalam hal ini
medium yang dipakai gelombang adalah tali. Walaupun demikian tidak semua
gelombang memerlukan medium. Cahaya (atau gelombang elektromagnet
umumnya) adalah salah satu contoh gelombang yang sama sekali tidak
membutuhkan medium, bahkan dalam ruang hampa cahaya dapat merambat.
Bukankah kita dapat melihat cahaya bintang di malam hari yang jauhnya berjutajuta kilometer

5
dalam ruang hampa udara ? Namun, gelombang selain elektromagnetik pada umumnya
memerlukan medium (perantara) untuk merambat, misalnya gelombang suara, gelombang
elastik, gelombang listrik dan lain-lain.

JENIS-JENIS GELOMBANG

Menurut penjalarannya, kita biasa membagi gelombang dalam dua jenis :

1. Gelombang Transversal Yaitu gelombang yang arah gangguannya tegak lurus terhadap
arah perambatan. Contohnya adalah perambatan gelombang tali pada gambar di atas.
Gangguan yang kita berikan adalah vertikal (turun-naik) sedangkan penjalarannya berarah
horizontal.

Gelombang cahaya, atau gelombang elektromagnetik pada umumnya merupakan salah satu
contoh gelombang transversal, gelombang permukaan air, gelombang tali adalah contoh
lainnya.

2. Gelombang Longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya searah dengan arah
gangguannya. Tidak banyak gelombang yang menjalar dengan cara seperti ini, salah
satunya adalah gelombang rapat (slinky wave) yang terjadi jika kita memilki sebuah pegas
yang cukup panjang kemudian kita ganggu dengan cara menggerakannya secara horizontal.
Maka perambatannya akan terlihat sebagai rapat - tidak rapat – rapat – tidak rapat dan
seterusnya. Contoh yang paling populer dari gelombang longitudinal adalah gelombang
slinky :

6
Gelombang suara, gelombang P pada gempa bumi merupakan contoh lain gelombang
longitudinal.
ANATOMI GELOMBANG
Sebagai contoh kita perhatikan gelombang transversal yang dihasilkan oleh gangguan kita
pada tali seperti gambar dibawah ini, kita “potret” dan kita plot dalam sebuah koordinat
kartesius

beberapa istilah dalam anatomi gelombang :


• Amplitudo : jarak simpangan dari titik setimbangnya (panah A)
• Amplitudo Maksimum : jarak maksimum dari titik setimbang (panah B)
• Satu (Panjang) Gelombang : Adalah jarak satu titik ke titik berikutnya yang fasanya
sama
• (Misal dari a-e, b-f, g-I, dll)
• Perioda : Waktu yang diperlukan gelombang untuk menempuh satu
• panjang gelombang
• Frekuensi : Banyaknya gelombang dalam 1 detik.

PROPERTI GELOMBANG

PERIODE (T)

Adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk menempuh satu panjang gelombang.

• Satuan dari periode dalam SI adalah detik


• Dalam gambar di bawah satu periode adalah waktu dari a ke b

7
FREKUENSI (f)
• Frekuensi suatu gelombang menunjukan seberapa cepat gelombang bergetar bolak-balik di
sekitar titik setimbangnya. Semakin besar frekuensi gelombang maka semakin cepat dia
berosilasi di sekitar titik setimbang.

• Satuan frekuensi adalah Hertz atau detik-1.


• Frekuensi bisa dihitung melalui periodanya melalui hubungan :

GERAK HARMONI SEDERHANA

Gerak harmonik adalah sebuah kajian yang penting terutama jika anda bergelut dalam
bidang teknik, elektronika, geofisika dan lain-lain. Banyak gejala yang bisa dijelaskan melalui
pemahaman yang baik tentang GHS ini dan gelombang pada umumnya. Seperti sinyal arus dan
tegangan pada rangkaian listrik, gelombang seismik, getaran pada mesin dan lain-lain. Sebuah
gelombang seismik yang merambat pada batuan merupakan contoh yang baik melihat salah
satu jenis gerak osilasi.

Meski nampaknya rumit, gambar di atas merupakan gerak osilasi yang sudah tercampur
berbagai jenis gelombang lain yang dikenal dengan ”noise” atau gangguan. Bila suatu benda
bergerak bolak-balik terhadap suatu titik tertentu, maka benda tersebut dinamakan bergetar.
Dalam fisika dasar, terdapat beberapa kasus benda bergetar, diantaranya adalah Gerak

8
Harmonik Sederhana Apabila suatu gaya (dalam hal ini diartikan tarikan atau dorongan)
bekerja pada suatu sistem, misalnya saja pada sebuah pegas yang diberi beban, maka akan
menimbulkan perubahan keadaan, yaitu pemanjangan/pemendekan pegas dan perubahan posisi
beban dari titik setimbang (titik di mana sistem belum diganggu). Gerak Harmonik Sederhana
terjadi karena adanya gaya pemulih (restoring force), dalam kasus di atas gaya pemulihnya
ditimbulkan oleh gaya pegas. Berdasar hukum Hooke gaya pemulih tersebut besarnya :

Dimana k adalah konstanta pegas, dan x adalah perubahan posisi terhadap titik setimbang.
Dinamakan gaya pemulih karena gaya ini selalu melawan perubahan posisi benda agar ‟pulih”
kembali ke titik setimbang. Karena itulah terjadi gerak harmonik. Pengertian sederhana adalah
bahwa kita menganggap tidak ada gaya disipatif, misalnya gaya gesek dengan udara, atau gaya
gesek antar komponen sistem. Tetapan pegas k, berhubungan dengan kekekaran pegas, makin
sulit sebuah pegas direnggangkan maka hal tersebut menunjukkan k pegas makin besar Jika
kita gambarkan dalam sebuah grafik simpangan terhadap waktu maka akan kita dapatkan :

Sebuah grafik sinusoidal (grafik sinus atau cosinus). Ketiadaan gaya disipatif atau gaya gesek
mengakibatkan amplitudo grafik sinus selalu konstan hingga akhir masa. Tentu saja hal ini
hanya ada dalam dunia matematis yang diidealisasi, sebab pada kenyataanya selalu ada gaya
gesek yang mengakibatkan amplitudo makin mengecil dan akhirnya sistem tidak lagi
berosilasi, misalnya gesekan bandul dengan udara, gerak osilasi seperti ini biasa dikenal dengan
istilah ”damped oscillation” atau osilasi terredam. Gerak yang mirip dengan ”damped
oscillation” adalah gerak pegas peredam getaran yang dipasang pada kendaraan.

9
GELOMBANG BUNYI

Gelombang bunyi adalah gelombang yang merambat melalui medium tertentu.


Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik yang digolongkan sebagai gelombang
longitudinal. Kenapa gelombang longitudinal? Karena, arah rambat bunyi itu searah. Dan
dikatakan sebagai gelombang mekanik, karena bunyi membutuhkan medium perambatan. Jadi,
sebelum sampai ke telinga kita, bunyi yang berasal dari sumber bunyi tersebut akan merambat
terlebih dahulu di udara ataupun air. Syarat bunyi dapat didengar ada 3: sumber bunyi, medium
, perambatan, dan pendengar. Medium perambatan bunyi yang paling umum itu udara.
Misalnya, temen elo lagi curhat, elo bisa dengar curhatan temen itu karena bunyi atau suara
yang dia katakan merambat lewat udara. Bayangkan kalau kalian berdua curhatannya lagi di
tempat kedap udara, suara temen elo itu tidak akan bisa didengar. Klasifikasi Bunyi, Kita hanya
dapat mendengar bunyi di rentang frekuensi 20 – 20.000 Hz? Yap, jadi gelombang bunyi juga
ada rentang frekuensinya gitu, Sobat Zenius. Nah, lihat rentangnya di bawah ini.

• Infrasonik: bunyi yang memiliki frekuensi < 20 Hz. Normalnya, manusia tidak bisa
mendengar bunyi ini. Yang bisa mendengar bunyi ini adalah hewan seperti anjing, jangkrik,
gajah, hiu, dan laba-laba. Selain itu, bunyi infrasonik juga dimanfaatkan oleh seismometer
untuk mendeteksi gempa bumi.
• Audiosonik: bunyi yang memiliki frekuensi di kisaran 20 – 20.000 Hz. Nah, bunyi inilah
yang bisa didengar oleh manusia.
• Ultrasonik: bunyi yang memilki frekuensi > 20.000 Hz (20 KHz). Wah, tinggi banget
frekuensinya! Berhubung bunyi ini sangat tinggi, jadi kita tidak bisa mendengarnya, guys.
Yang bisa mendengar bunyi ini adalah kelelawar dan lumba-lumba. Selain itu, bunyi ini
juga dimanfaatkan untuk USG (ultrasonografi) yang digunakan untuk mendiagnosa janin
di dalam kandungan.

GELOMBANG CAHAYA

Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang kasat mata atau dapat terlihat.
Cahaya memiliki spektrum atau paket cahaya yang dipersepsikan secara visual oleh indra
penglihatan sebagai warna. Alasan kenapa cahaya disebut sebagai gelombang elektromagnetik
adalah karena gelombang cahaya yang bergetar adalah medan elektromagnetik dan merambat
di ruang tanpa permukaan medium. Kenapa tanpa medium? Karena di antara matahari bumi
ada ruang hampa, yang artinya tidak ada materi atau medium satupun yang bisa digunakan oleh
gelombang cahaya untuk merambat.

10
SIFAT CAHAYA

• Merambat Lurus, Sifat cahaya yang satu ini sepertinya merupakan sifat yang paling
umum yang paling mudah elo temukan. Secara natural atau alamiah, cahaya akan
memiliki arah rambatan yang lurus. Jika ingin membuktikannya, kita bisa mencoba
menyalakan senter, laser atau flashlight di ponsel pintar. Cahayanya dapat berubah jika
ada gangguan dari faktor eksternal seperti medium rambatan atau dari pergerakan
sumber cahaya.
• Dapat dipantulkan, Bentuk pantulannya berbeda tergantung bidang yang dipantulkan,
berdasarkan bentuk pantulannya, jenis pemantulannya dibagi menjadi 2, yaitu
dipantulkan dan dibiaskan. Untuk permukaan datar seperti cermin, maka cahaya akan
dipantulkan seutuhnya, sedangkan untuk permukaan yang tidak rata seperti batu, maka
cahaya akan dibiarkan.
• Dapat dibiaskan, Refraksi merupakan perubahan arah cahaya datang yang merambat
dari medium ke medium yang lain. Pembiasan biasanya terjadi karena adanya
perbedaan index bias, dan besarnya perubahan arah yang dihasilkan tergantung dengan
index bias kedua mediumnya. Contoh yang paling sering ditemukan adalah sedotan
dalam gelas berisi air yang terlihat seakan-akan patah. Hal ini dikarenakan udara dan
air memiliki index bias yang berbeda.
• Dapat diuraikan , Dispresi merupakan proses terurainya atau terpisahnya cahaya putih
atau cahaya polikromatik menjadi cahaya monokromatik dengan panjang gelombang
yang berbeda setelah melewati sebuah medan pembias seperti prisma yang terbuat dari
bahan gelas bening, atau yang sering kita temui sehabis hujan yaitu pelangi.
• Dapat diserap, Ketika sebuah bahan atau material transparan yang terkena cahaya, maka
sebagian energi dari cahaya tersebut akan terdisipasi (berkurang) oleh material atau
bahan tersebut menjadi energi panas. Hal ini terjadi secara alami pada mata kita, untuk
melihat warna disekitar kita.
• Dapat disearahkan, Polarisasi merupakan keadaan dimana intensitas cahaya berkurang,
dikarenakan sifat cahaya yang secara natural tegak lurus dengan arah perambatannya,
sehingga cahaya terbatas untuk satu arah bidang, dan jika arahkan ke media polarisator,
intensitas cahaya berkurang akibat berkurangnya komponen gelombang cahaya.
Contoh penerapan sifat ini yang paling umum adalah filter pada kamera.

11
• Dapat menembus benda bening, cahaya dapat menembus benda bening. Contoh paling
umumnya adalah lampu rumah . Cahaya dapat menembus kaca pada bohlam lampu
rumah sehingga bisa menerangi satu ruangan rumah.

MIKONSEPSI PADA OPTIKA GEOMETRI


Indikator Profil miskonsepsi Penyebab Miskonsepsi
Mengambarkan Mengangap bendadapat terlihat mata, Prakonsepsi
proses benda apabila benda disinari sumber cahaya,
termasuk dari mata

Menganggap bayangan benda dapat Intuisi yang salah


dilihat setelah disinari cahaya pantul
dari mata.

Melukiskan Mengangap bayangan benda bersifat Pemikiran asosiatif


pembentukan nyata
bayangan benda
pada cermin datar

MISKONSEPSI GELOMBANG BUNYI


Indikator Profil miskonsepsi Penyebab Miskonsepsi
Konsep pipa Perubahan volume udara dengan nada Intuisi yang salah
organa yang dihasilkan

Cepat rambat Tidak bergantung pada frekuensi dan prakonsepsi


gelombang amplitude

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Definisi gelombang adalah getaran yang merambat dari suatu titik ke titik lainnya melalui
suatu media atau ruang hampa. Menurut Prof. Yohanes Surya, Ph.D. dalam buku berjudul
Getaran dan Gelombang (2009), getaran yang merambat ini menghantarkan energi dan
bergerak dalam kecepatan tertentu, namun tidak menyeret materi atau media yang dilewati.
sebenarnya kita sering „menciptakan‟ gelombang dalam kegiatan sehari-hari? Gelombang
dapat muncul dan dihantarkan pada berbagai media atau benda, mulai dari permukaan air,
bunyi, cahaya, hingga gempa. Contohnya, ketika kalian mengeluarkan suara sekecil apa pun,
maka kalian sudah menciptakan gelombang bunyi yang merambat melalui udara di sekitar.

B. Saran

Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat
jauh dari kesempurnaan .tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu
pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.zenius.net/blog/kupas-tuntas-materi-gelombang-bunyi

https://www.zenius.net/blog/materi-fisika-sma-gelombang-cahaya

14

Anda mungkin juga menyukai