Anda di halaman 1dari 3

Nama : Cristina Panggabean

NIM : 4203321019
Matakuliah : Pendalaman Konsep Fisika
1. Sebagai calon guru, bagaimana caramu agar siswa tidak mengalami miskonsepsi?
Paul Suparno (2005) mengungkapkan bahwa untuk mengatasi miskonsepsi ada tiga langkah yang
harus dilakukan, yaitu: mencari atau menemukan bentuk-bentuk miskonsepsi, mencari penyebab
terjadinya miskonsepsi, dan memilih metode yang sesuai untuk mengatasi miskonsepsi tersebut.
yaitu:
Ø Mencari atau mengungkap miskonsepsi yang dilakukan siswa;
Ø Mencoba menemukan penyebab miskonsepsi tersebut
Ø Mencari perlakuan yang sesuai untuk mengatasi
2. Rangcanglah/Desainlah sebuah instrumen yang mampu melihat miskonsepsi siswa beserta
jawaban pada masing-masing materi : Impuls & Momentum, Termodinamika (Suhu dan Kalor,
Teori Kinetik Gas) dan Fluida.
Implus dan momentum MENGGUNAKAN TES
DIAGNOSTIK FOUR-TIER TEST MULTIPLE CHOICE.Pendapat lain menurut Clement dan
Twiest, dikatakan bahwa siswa harus menjawab dan menulis mengapa ia mempunyai jawaban
seperti itu. Jawaban yang salah dalam pilihan ganda ini selanjutnya dijadikan bahan tes
berikutnya. Beberapa peneliti lain menggunakan pilihan ganda dengan interviu. Berdasarkan hasil
jawaban yang tidak benar dalam pilihan ganda itu, mereka mewawancarai siswa. Tujuannya
adalah untuk meneliti bagaimana siswa berpikir, dan mengapa mereka berpikir seperti itu.
B. Termodinamika
Menggunakan media MACROMEDIA FLASH Desain uji coba digunakan untuk mengetahui
kelayakan media. Adapun uji coba yang dilaksanakan meliputi :
1. Uji Coba Peer Review Uji coba ini dilakukan saat media telah siap yang kemudian
dikosultasikan kepada dosen pembimbing. Uji coba ini berupa validasi dosen pembimbing pada
lembar validasi yang telah disediakan. Hasil uji coba berupa kritik dan saran penilaian dari dosen
pembimbing.
2. Uji Coba Expert Judgement
Uji coba ini berupa validasi oleh Ahli Materi dan Ahli media yang telah memiliki pengalaman
mengajar lebih dari 5 tahun. Validasi dilakukan terhadap media yang digunakan dalam penelitian
dengan memberi nilai pada setiap rubik penilaian pada lembar validasi. Hasil uji coba berupa
penilaian kelayakan berupa data kuantitatif dan data kualitatif berupa kritik dan saran sebagai
acuan perbaikan media pembelajaran.
3. Uji Coba Terbatas
Uji coba ini dilakukan dengan pemberian tes kepada peserta didik yang telah menempuh materi
yang terdapat dalam media pembelajaran. Hasil uji coba berupa data kuantitatif kelayakan ditinjau
dari penilaian SPSS dan data kualitatif berupa saran untuk perbaikan media.
4. Uji Coba Lapangan
Uji coba ini didasarkan pada desain equivalent control and group design Uji coba dilakukan
terhadap peserta didik SMA kelas XI IPA. Peserta didik dibagi dalam dua kelompok kelas, yaitu
kelas kontrol dan kelas eksperimen yang kemudian diuji dengan melakukan pretest dan postest.
Pada kelas kontrol, peserta didik mengikuti proses pembelajaran yang diberikan oleh guru.
Sedangkan pada kelas eksperimen, peserta mengikuti proses pembelajaran menggunakan media
pembelajaran yang disediakan oleh peneliti.
C. Menggunakan PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL
Salah satu bentuk dari media audio visual adalah video. Video merupakan jenis media yang
menampilkan pesan visual dan audtif yang dapat terwujud dengan animasi gerak, visual statis,
visual dinamis yang dilengkapi dengan audio tertentu. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Sanaky
(2013:123) yang menjelaskan bahwa video merupakan salah satu media audio visual dengan
karakteristik gambar bergerak yang disertai dengan unsur suara, dapat digunakan untuk sekolah
jarak jauh, dan memiliki perangkat slow motion untuk memperlambat proses atau peristiwa yang
berlangsung. Video dapat digunakan sebagai media yang dapat digunakan peserta didik untuk
mempelajari materi.
3. Tulislah contoh miskonsep beserta konsep yang benar mengikuti Tabel Berikut:
Materi Miskonsepsi Konsep yang Benar Tindaklanjut agar tidak
terjadi miskonsepsi ke
depan
Gelombang 1 Menganggap benda 1 Merambat Lurus, Sifat 1 mencari atau
dapat terlihat cahaya yang satu ini menemukan bentuk-
mata,apabila benda sepertinya bentuk miskonsepsi,
disinari sumber merupakan sifat yang mencari penyebab
cahaya,termasuk dari paling umum yang terjadinya
mata paling mudah elo miskonsepsi, dan
temukan. Secara memilih metode yang
natural atau alamiah, sesuai untuk
cahaya akan mengatasi
memiliki arah miskonsepsi tersebut.
rambatan yang lurus.
Jika ingin
membuktikannya,
kita bisa mencoba
menyalakan senter,
laser atau flashlight
di ponsel pintar.
Cahayanya dapat
berubah jika ada
gangguan dari faktor
eksternal seperti
medium rambatan
atau dari pergerakan
sumber cahaya.
2 Menganggap bayangan 2 Dapat dipantulkan, 2 mencari atau
benda dapat dilihat Bentuk pantulannya menemukan bentuk-
setelah disinari cahaya berbeda tergantung bentuk miskonsepsi,
pantul dari mata bidang yang mencari penyebab
dipantulkan, terjadinya
berdasarkan bentuk miskonsepsi, dan
pantulannya, jenis memilih metode
pemantulannya yang sesuai untuk
dibagi menjadi 2, mengatasi
yaitu dipantulkan miskonsepsi tersebut.
dan dibiaskan. Untuk
permukaan datar
seperti cermin, maka
cahaya akan
dipantulkan
seutuhnya,
sedangkan untuk
permukaan yang
tidak rata seperti
batu, maka cahaya
akan dibiarkan.
Listrik Suatu muatan akan selalu 1 Muatan tidak akan 1 mencari atau
dan bergerak apabila bergerak karena menemukan bentuk-
Magnet didekatkan dengan sebuah muatan yang bentuk miskonsepsi,
magnet karena adanya diam memiliki mencari penyebab
gaya magnet yang kecepatan sama terjadinya
diakibatkan oleh dengan nol dan gaya miskonsepsi, dan
magnet magnet hanya akan memilih metode
terjadi pada muatan yang sesuai untuk
listrik yang bergerak, mengatasi
sehingga muatan miskonsepsi tersebut.
tidak akan bergerak.
2 Siswa menganggap 2 Konsep yang benar 2 mencari atau
bahwa apabila arah yaitu pada suatu menemukan bentuk-
arus pada suatu kawat kawat melingkar bentuk miskonsepsi,
melingkar berlawanan berarus apabila mencari penyebab
maka medan magnet terdapat dua arus terjadinya
dititik pusat lingkaran sama maka arah miskonsepsi, dan
sama dengan nol. induksi magnet memilih metode
kawat ada yang yang sesuai untuk
masuk dan keluar mengatasi
bidang kertas maka miskonsepsi tersebut.
saling meniadakan,
sehingga medan
magnet di titik pusat
kawat melingkar
sama dengan nol.
Siswa menganggap bahwa 3 Arah arah arus sama 3 mencari atau
arah arus sama maka maka arah gaya menemukan bentuk-
arah gaya magnetik magnetik kedua bentuk miskonsepsi,
kedua kawat searah kawat berlawanan mencari penyebab
saling menolak dan sehingga saling terjadinya
terdapat siswa yang menarik. miskonsepsi, dan
menganggap bahwa memilih metode
arah arus sama yang sesuai untuk
sehingga arah gaya mengatasi
magnetik kedua kawat miskonsepsi tersebut.
searah sehingga saling
menarik.
Pemanasan 1 Jika intensitas cahaya 1 Intensitas cahaya yang 1 mencari atau
Global/Fisika meningkat maka meningkat akan menemukan bentuk-
Modern fotoelektron yang menyebabkan bentuk miskonsepsi,
terlepas dari elekron terlepas mencari penyebab
permukaan logam akan namuan permukaan terjadinya
memiliki energi logam tidak akan miskonsepsi, dan
kinetik yang lebih memiliki energi memilih metode
besar. kinetik yang besar, yang sesuai untuk
melainkan mengatasi
sebaliknya semakin miskonsepsi tersebut.
kecil.

4. Judul Artikel : META ANALISIS PENERAPAN PENDEKATAN STEM BERBASIS


HOTS PADA MATA PELAJARAN FISIKA TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR
KRITIS PESERTA DIDIK.
Nama Jurnal yang Dituju :
Link Jurnal : Available online http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/inpafi
Status Jurnal : Revisi.

Anda mungkin juga menyukai