Dosen Pengampu:
Rajo Hasim Lubis, S.Pd.,M.Pd
Winsyahputra Ritonga, S.Pd.,M.Si
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IV
PSPF 2020 B
JURUSAN FISIKA
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini. Makalah ini di
ketik untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Pendalaman Konsep Fisika” dengan
dosen pembimbingnya adalah bapak Rajo Hasim Lubis, S.Pd., M.Pd dan bapak Winsyahputra
Ritonga, S.Pd.,M.Si yang sudah banyak memberikan bimbingan atas tugas ini. Kami sangat
berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam memberikan semangat
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat dalam waktu pengumpulannya.
Dan kami mengira makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas
ini.
Sebagai penutup dengan kerendahan hati, kami meminta maaf jika terdapat kesalahan
dalam penulisan atau penguraian tugas ini. Dengan harapan dapat diterima oleh bapak dan
dapat dijadikan sebagai acauan dalam proses pembelajaran kami.
Kelompok IV
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
2.1 Gerak Harmonik Sederhana....................................................................................5
2.2 Karakteristik Gelombang.......................................................................................10
2.3 Gelombang Bunyi....................................................................................................10
2.4 Gelombang Cahaya.................................................................................................14
2.5 Optika Geometri......................................................................................................19
2.6 Miskonsepsi Apa saja miskonsepsi pada Gelombang: GHS, Karakteristik
Gelombang, Gelombang Bunyi dan Gelombang Cahaya, Optika Geometri................22
BAB III....................................................................................................................................23
PENUTUP...............................................................................................................................23
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................23
3.2 Saran.........................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................24
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Gelombang adalah getaran yang merambat, baik melalui medium ataupun tidak
melalui medium. Perambatan gelombang ada yang memerlukan medium, seperti gelombang
tali melalui tali dan ada pula yang tidak memerlukan medium yang berarti bahwa gelombang
tersebut dapat merambat melalui vakum (hampa udara), seperti gelombang listrik magnet
dapat merambat dalam vakum. Perambatan gelombang dalam medium tidak diikuti oleh
perambatan media, tapi partikel-partikel mediumnya akan bergetar. Perumusan matematika
suatu gelombang dapat diturunkan dengan peninjauan penjalaran suatu pulsa. Dilihat dari
ketentuan pengulangan bentuk. gelombang dibagi atas gelombang periodik dan gelombang
non periodik Gelombang mekanik adalah sesuatu yang dapat dibentuk dan dirambatkan
dalam zat perantara bahan elastis. Sebagai contoh khusus diantaranya adalah gelombang
bunyi dalam gas, dalam zat cair dan dalam zat padat. Gelombang Elektromagnetik
perambatan secara transversal antara medan listrik dan medan magnet ke segala arah
Gelombang didefinisikan sebagai energi getaran yang merambat.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak orang berfikir bahwa yang merambat dalam
gelombang adalah getarannya atau partikelnya, hal ini sedikit tidak benar karena yang
merambat dalam gelombang adalah energi yang dipunyai getaran tersebut. Dari sini timbul
benarkan medium yang digunakan gelombang tidak ikut merambat? Padahal pada
kenyataannya terjadi aliran air di laut yang luas. Menurut aliran air dilaut itu tidak disebabkab
oleh gelombang tetapi lebih disebabkan oleh perbedaan suhu pada air laut.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
C. Besaran Gerak Harmonik Sederhana
Besaran fisika pada Gerak Harmonik Sederhana pada pegas pada dasarnya sama dengan
ayunan sederhana, yakni terdapat periode, frekuensi dan amplitudo. Jarak x dari posisi
setimbang disebut simpangan Simpangan maksimum alias jarak terbesar dari titik setimbang
disebut amplitudo (A). Satu getaran Gerak Harmonik Sederhana pada pegas adalah gerak
bolak balik lengkap dari titik awal dan kembali ke titik yang sama.
1. Perpindahan
Bola mulai dari sumbu x pada x = +A dan bergerak menempuh sudut θ dalam waktu t.
Karena gerak ini merupakan gerak melingkar beraturan, maka bola bergerak dengan laju
sudut konstan w (dalam rad/s). Akibatnya dapat dinyatakan, θ= wt. Perpindahan bayangan
pada arah x adalah proyeksi jari-jari lingkaran A pada sumbu
X = A cos θ = A cos wt
2. Periode (T)
Waktu yang dibutuhkan oleh benda yang bergerak harmonik sederhana untuk
menempuh satu putaran pernah disebut perioda. Besar perioda bergantung pada laju sudut
bola ω. Semakin besar sudut, semakin singkat waktu yang diperlukan untuk menempuh satu
putaran.
1
T=
f
Hubungan antara ω dan T diperoleh dari ω = ∆θ/∆t
2π
ω=
T
3. Frekuensi (f)
Selain periode, terdapat juga frekuensi alias banyaknya getaran yang dilakukan oleh
benda selama satu detik. Frekuensi menunjukkan seberapa cepat Gerak Harmonik Sederhana
berlangsung, dalam grafik y-t frekuensi yang lebih besar ditunjukkan dengan grafik
sinusoidal yang lebih rapat.
6
4. Amplitudo (A)
Amplitudo adalah perpindahan maksimum dari titik kesetimbangan.
Sebuah pegas jika ditarik atau ditekan dari posisi normalnya akan melawan dengan gaya
tertentu untuk menormalkan dirinya. Gaya ini disebut gaya pemulih (restoring force), yang
besarnya sebanding dengan seberapa besar kita menarik/menekan pegas tersebut dan arahnya
berlawanan dengan arah tarikan kita. Hubungan ini dirumuskan oleh Robert Hooke:
F = -ky
7
Dimana;
Y = simpangan gerak harmonik
A = Amplitudo (m)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
T = Periode getaran
F = Frekuensi getaran (Hz)
t = waktu tempuh (s)
Nilai percepatan (a) akan maksimum pada saat sin ωt = 1, sehingga percepatan
maksimumnya adalah;
A m = ω2 A
Hubungan percepatan dengan simpanagn harmonik:
8
a = -ω2y
9
Berdasarkan persamaannya, energi mekanik suatu benda yang bergerak
harmonik tidak bergantung waktu dan tempat. Jadi, energi mekanik sebuah
yang bergerak dimana pun besarnya sama.
3. Difraksi Gelombang
Difraksi merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang pada
saat gelombang tersebut melintas melalui bukaan atau mengelilingi ujung penghalang.
Besarnya difraksi bergantung pada ukuran penghalang dan panjang gelombang.
10
4. Interferensi Gelombang
Interaksi antara dua gerakan gelombang atau lebih yang mempengaruhi suatu bagian
medium yang sama sehingga gangguan sesaat pada gelombang paduan merupakan jumlah
vektor gangguan-gangguan sesaat pada masing-masing gelombang merupakan penjelasan
fenomena interferensi.
11
merupakan gelombang yang dapat merambat melalui 3 medium yaitu zat padat, zat cair dan
zat gas. Namun gelombang bunyi tidak dapat merambat diruang hampa udara.
Bunyi dapat pula dipantulkan atau pun diserap. Jika bunyi mengenai bidang yang
keras maka bunyi akan dipantulkan namun jika mengenai bidang yang lembut maka bunyi
akan diserap. Beberapa benda yang dapat menyerap bunyi ialah kain wol, karton, gelas, karet,
dan besi.
12
D. Aplitudo Dan Kuat Nada
Untuk menentukan hubungan antara amplitudo dan kuat nada dapat ditunjukan
dengan memetik senar sebuah gitar perlahan-lahan. Kemudian ulangi dengan lebih kuat,
ternyata pada petikan kedua bunyi yang keluar lebih kuat dibandingkan pada petikan yang
pertama. Begitu pula pada saat kita memukulkan garpu tala dengan kekuatan yang berbeda
maka bunyi yang didapat memiliki besar yang berbeda pula. Pada kedua benda tersebutsenar
gitar serta garpu tala yang memilki bunyi lebih besar berarti memiliki amplitudo yang lebih
besar pula. Maka makin besar amplitudonya maka bunyi yang dihasilkan akan semakin besar
pula.
E. Efek Doppler
Dalam kehidupan sehari-hari kita tentu sering mendengar bunyi disekeliling kita, Kita
ambil contoh suara kendaraan. Jika kendaraan mendekati kita maka suara kendaraan itu
semakin lama semakin kuat begitu pula saat kendaraan tersebut menjauhi kita maka suara
kendaraan tersebut semakin lama semakin pelan. Telah dijelaskan bahwa tinggi rendahnya
bunyi ditentukan oleh besarnya panjang gelombang bunyi tersebut. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa apabila sumber bunyi dan telinga pendengar saling mendekat maka frekuensi yang
didengar akan semakin besar begitu pula sebaliknya. Peristiwa ini pertama kali dikemukakan
oleh Christian johann Doppler.
Berikut kita tetapkan vs sebagai kecepatan sumber bunyi, v sebagai cepat rambat
bunyi diudara, dan vp adalah kecepatan pendengar. Ts dan fs sebagai periode dan frekuensi
gelombang yang dipancarkan oleh sumber bunyi, sedangkan Tp dan fp adalah periode dan
frekuensi gelombang yang diterima pendengar. Panjang gelombang yang dipancarkan sumber
bunyi yang diam dinyatakan dengan persamaan
λs = vTs
untuk menentukan periode yang diterima oleh pendengar Tp , kita harus menentukan
dahulu selang waktu yang diperlukan panjang gelombang λ p untuk sampai pada pendengar.
Jika pendengar diam, maka
Tp = λ p / v
Tp = (v-vs) Ts/v
Jika pendengar bergerak dapat dirumuskan dengan
Tp = (v-vs) Ts / v-vp
Namun jika terdapat benda yang bergerak pada kecepatan supersonik, maka
persamaan Doppler tidak dapat lagi berlaku.
13
Percobaan melde untuk menentukan cepat rambat menunjukkan sebuah
sonometer,yaitu peralatan yang digunakan oleh melde dalam percobaannya untuk
menentukan cepat rambat gelombang transversal pada dawai.percobaan dilakukan dengan
mengganti-ganti beban ( gaya tegangan dawai F ) dan jenis dawai (massa per satuan panjang
dawai µ=m/l ). Dari hasil percobaan melde disimpulkan bahwa cepat rambat gelombang
dalam dawai ( v ).
G. Sumber Bunyi
1. Senar Sebagai Sumber Bunyi (Resonansi)
Alat musik seperti gitar menggunakan dawai sebagai alat getar,getaran yang terjadi
pada senar gitar merupakan gelombang stasioner pada dawai dengan ujung terikat.
Nada terendah yang dihasilkan oleh sumber bunyi disebut nada dasar atau harmonik
pertama.selanjutnya,untuk nada yang ebih tinggi seaa berurutan disebut nada atas pertama
( harmonik kedua ),nada atas kedua ( harmonik ketiga ),dan seterusnya.frekuensi-frekuensi
ƒc,ƒ1,ƒ2,dan seterusnya disebut frekuensi alami atau frekuensi resonansi.
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat benda lain yang
bergetar.kedua benda yang beresonansi akan memiliki frekuensi yang sama,atau frekuensi
benda yang satu merupakan kelipatan frekuensi benda yang lain.
14
a. Pipa Organa Terbuka
Pipa organa terbuka merupakan alat tiup berupa tabung yang kedua ujung
penampangnya terbuka.
b. Pipa Organa Tertutup
Pipa organa tertutup merupakan alat tiup berupa tabung yang salah satu pipa organa
terbuka dan ujungnya terbuka dan ujung lainnya tertutup.
H. Energi Gelombang
a. Intensitas Gelombang Bunyi
Intensitas gelombang bunyi didefenisikan sebagai energi yang dipindahkan per satuan
luas per satuan waktu atau daya per satuan luas yang tegak lurus pada arah cepat rambat
gelombang.
Sumber bunyi menghasilkan suatu gelombang yang merambat ke segala arah.gelombang
ini akan bergerak dengan kecepatan konstan jika medium perambatannya homogen dengan
muka gelombang berbentuk bola.karena semua titik pada permukaan bola berperilaku
sama,maka daya rata-rata yang dipancarkan sumber bunyi akan tersebar secara merata pada
permukaan bola seluas A = 4πr2.
b. Taraf Intensitas Bunyi
Telinga manusia memiliki keterbatasan dalam memberikan tanggapan atau respon
terhadap rangsangan pendengaran gelombang bunyi.intensitas bunyi terendah yang masih
dapat didengar oleh telinga manusia 10-12 W/m2,dan disebut intensitas ambang
pendengarannya l0.intensitas bunyi tertinggi yang masih dapat didengar oleh telinga manusia
tanpa menimbulkan rasa sakit adalah 1 W/m2,dan disebut intensitas ambang perasaan.
Mengingat jangkauan intensitas bunyi yang dapat didengar manusia sangat besar,yaitu
dari 10-12 W/m2 sampai W/m2,maka perlu didefenisikan besaran baru yang menyatakan
intensitas dalam bilangan yang lebih kecil.besaran ini disebut taraf intensitas bunyi yang
didefenisikan sebagai logaritma.
c. Pelayangan Bunyi Aplikasi Interferensi Bunyi
Pada saat dua buah gelombang bunyi yang memiliki amplitudo sama dan merambat
dalam arah yang sama,namun memiliki frekuensi yang berbeda sedikit,maka bunyi akan
terdengar keras dan lemah secara bergantian,peristiwa ini disebut pelayangan bunyi.
15
oleh indera penglihatan sebagai warna. Nah, karena proses inilah, kita bisa melihat benda-
benda di sekitar kita.
Karena termasuk gelombang elektromagnetik, gelombang cahaya mampu merambat
tanpa medium atau biasa disebut dengan ruang hampa. Contoh peristiwa gelombang cahaya
yaitu cahaya yang dihasilkan matahari dapat sampai ke bumi meskipun melewati jutaan
kilometer ruang hampa.
B. Jenis Gelombang Cahaya
16
e. Gelombang cahaya biru (450-495 nm, 606-66 THz)
Merupakan gelombang cahaya yang banyak dipantulkan oleh langit dan laut. Hal ini
karena banyak cahaya biru yang dipantulkan oleh molekul dalam atmosfer dan laut.
17
Untuk peristiwa pelangi, cahaya matahari yang turun ke bumi melewati bias
titik-titik air hujan. Air hujan ini membiaskan cahaya putih matahari di bumi
menjadi bentuk pelangi di langit.
g. Interferensi cahaya
18
Ketika sebuah gelombang cahaya monokromatis dilewatkan pada
lempeng kisi atau celah banyak, maka terbentuklah pola difraksi gelap-terang
pada layar.
i. Polarisasi cahaya
19
f. Bidang industri, sinar laser dapat digunakan untuk memotong material atau bahan
tertentu misal mengelas dan memotong lempengan baja
g. Dalam bidang pendidikan, cahaya tampak menjadi salah satu sumber studi literasi
A. Pemantulan Cahaya
Pemantulan cahaya dibedakan menjadi dua jenis yaitu pemantulan baur dan pemantulan
teratur.
a. Hukum pemantulan
1 Sinar datang adalah sinar yang dipantulkan oleh permukaan benda.
2 Sinar pantul adalah sinar yang dipantulkan oleh permukaan benda.
3 Garis normal adalah garis yang dibuat tegak lurus pada permukaan benda.
4 Sudut datang adalah sudut antara sinar datang dengan garis normal.
5 Sudut pantul adalah sudut antara sinar pantul dengan garis normal.
b. Pemantulan pada Cermin Datar
Cermin datar adalah cermin yang mempunuai permukaan pantul berbentuk bidang
datar.
1 Sifat-sifat bayangan pada cermin datar
a. Bayangan sama besar dengan bendanya.
b. Bayangan tegak.
c. Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda kecermin.
d. Bayangan tertukar sisinya, artinya bagian kanan benda menjadi bagian kiri
bayangan.
e. Bayangan semu atau maya, artinya tidak dapat ditangkap dengan layar.
2 Bayangan yang dibentuk oleh 2 cermin datar dengan sudut lancip
Dua cermin datar yang membentuk sudut lancip (θ) maka jumlah bayangan benda
(n) yang dibentuk oleh cermin tersebut dapat dicari dengan rumus berikut:
360
n= −1
∝
c. Pemantulan pada Cermin Lengkung
Cermin lengkung adalah cermin yang mempunyai permukaan pantul berbentuk
lengkung .Cermin lengkung dibedakan menjadi 2 yaitu cermin cengkung dan cermin
cembung.
1 Cermin Cekung
Cermin sekung bersifat mengumpulkan sinar. Secara geometris dapat dibuktikan
bahwa panjang focus (f) yaitu jarak cermin ketitik focus besarnya sama dengan
setengah panjang jari-jari kelengkungan cermin.
R
f=
2
20
a. Sifat Cahaya (sinar) yg dipantulkan Cermin Cekung
1 Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui
fokus
2 Sinar datang yang melewati fokus akan dipantulkann sejajar dengan sumbu
utama
3 Sinar datang yang melalui titik lengkung (R) akan dipantulkan kembali ke
arah yang sama.
2 Cermin Cembung
Cermin cembung bersifat menyebarkan sinar. Cermin cembung fokusnya bernilai
negatif. Jadi dalam perhitungan matematisnya f selalu bernilai negatif. Sifat
bayang yang dibentuk cermin cembung selalu maya, tegak, dan diperkecil.
a. Sinar – sinar istimewa yang dipantulkan cermin cembung
1. Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah dari
fokus
21
2. Sinar datang yang menuju R akan dipantulkan kembali dari R
3. Sinar datang yang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar dengan
B. Pembiasan Cahaya
1. Pengertian Pembiasan
Pembiasan cahaya berarti pembelokan arah rambat cahaya saat
melewati bidang batas dua medium bening yang berbeda indeks biasnya.
2. Hukum Pembiasan
Hukum pembiasan cahaya yang selengkapnya dapat dirumuskan sebagai
berikut:
a. Sinar datang adalah sinar yang datang pada bidang batas dua medium
b. Sinar bias adalah sinar yang dibiaskan oleh bidang batas dua medium
c. Garis normal adalah garis yang tegak lurus pada bidang batas dua medium
d. Sudut datang ( i ) adalah sudut antara sinar datang dengan garis normal
e. Sudut bias ( r ) adalah sudut antara sinar bias dengan garis normal
22
f. Indeks bias mutlak suatu medium ( n ) didefinisikan sebagai perbandingan
cepat rambat cahaya diruang hampa (c) terhadap cepat rambat cahaya
dimedium tersebut (v). Secara matematis dapat dirumuskan sebagai
c
n=
v
Indeks bias mutlak suatu medium didefinisikan sebagai perbandingan
antara cepat rambat cahaya diruang hampa dengan cepat rambat cahaya
didalam medium tersebut.
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perambatan gelombang dalam medium tidak diikuti oleh perambatan media, tapi
partikel-partikel mediumnya akan bergetar. Perumusan matematika suatu gelombang
dapat diturunkan dengan peninjauan penjalaran suatu pulsa. Dilihat dari ketentuan
pengulangan bentuk. gelombang dibagi atas gelombang periodik dan gelombang non
periodik Gelombang mekanik adalah sesuatu yang dapat dibentuk dan dirambatkan
dalam zat perantara bahan elastis. Sebagai contoh khusus diantaranya adalah gelombang
bunyi dalam gas, dalam zat cair dan dalam zat padat. Gelombang Elektromagnetik
perambatan secara transversal antara medan listrik dan medan magnet ke segala arah
Gelombang didefinisikan sebagai energi getaran yang merambat.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak orang berfikir bahwa yang merambat dalam
gelombang adalah getarannya atau partikelnya, hal ini sedikit tidak benar karena yang
merambat dalam gelombang adalah energi yang dipunyai getaran tersebut.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang kami buat. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih karena
kesediaannya untuk membaca makalah yang kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah
pendalaman konsep fisika. Tentunya masih banyak kekurangan karena berbagai keterbatasan
kami baik itu berupa pengetahuan maupun bahan referensi, Oleh karena itu masukan berupa
saran dan kritik sangat kami harapkan.
24
DAFTAR PUSTAKA
Sudiro. 2020. Modul Fisika Kelas XI. Jakarta : Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD,
DIKDAS dan DIKMEN
Yuberti. 2014. Konsep Materi Fisika Dasar 2. Bandar Lampung:Anugrah Utama Raharja
(AURA).
https://saintif.com/gelombang-cahaya/
25