Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL BOOK RIVIEW

“Konsep Bunyi dalam Bidang Biologi”

Mata Kuliah : Fisika Dalam Interdisiplin Ilmu

Dosen Pengampu : Deo Demonta Panggabean, S.Pd., M.Pd

Di Susun Oleh

Nama : Asrul

NIM : 4202121001

Kelas : Fisika Dik A 2020

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat dan peyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Critical
Book Review ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Penulisan ini dilakukan dalam rangka pemenuhan 6 tugas wajib di


Universitas Negeri Medan. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan ini adalah
agar pembaca mendapat informasi mengenai lebih dalam materi, dan dapat
memberikan paparan ringkasan dari buku serta kritikan pada buku tersebut.

Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang


telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan ini.Terutama kepada
orangtua yang selalu memberi semangat dan motivasi, dosen yang membantu
penulis dalam memahami pelajaran dan teman-teman yang selalu ada membantu
penulis menyelesaikan Critical Book Review ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Critical Book Review ini


masih terdapat banyak kekurangan dan penulisan ini masih jauh dari taraf
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis menerima segala
masukan dan saran yang sifatnya membangun.

Medan,30 September 2022

Asrul

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii


DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2 Tujuan CBR .......................................................................................................2
1.3 Manfaat CBR.....................................................................................................2
BAB II RINGKASAN ISI BUKU ..........................................................................3
2.1 Identitas Buku ...................................................................................................3
2.2 Buku Utama ......................................................................................................4
2.3 Buku Pembanding ............................................................................................8
BAB III PEMBAHASAN ......................................................................................12
3.1 Kelebihan Buku ..............................................................................................12
3.2 Kekurangan Buku ...........................................................................................13
BAB IV PENUTUP.................................................................................................14
4.1 Kesimpulan .....................................................................................................14
4.2 Saran ................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gelombang adalah getaran yang merambat, baik melalui medium
ataupun tidak melalui medium. Perambatan gelombang ada yang
memerlukan medium, seperti gelombang tali melalui tali dan ada pula yang
tidak memerlukan medium yang berarti bahwa gelombang tersebut dapat
merambat melalui vakum ( hampa udara ) , seperti gelombang listrik magnet
dapat merambat dalam vakum. Perambatan gelombang dalam medium tidak
diikuti oleh perambatan media, tapi partikel-partikel mediumnya akan
bergetar.
Berdasarkan sumber getarnya, tanpa disertai dengan medium
perantaranya, gelombang dapat diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu
gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Bunyi merupakan
gelombang mekanik yang dalam perambatannya arahnya sejajar dengan
arah getarnya (gelombang longitudinal).
Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanis longitudinal”.
Hal ini berarti bahwa bunyi memerlukan medium untuk merambat. Medium
perambatan bunyi dapat berupa zat padat ataupun fluida(zat alir, meliputi
zat cair dan gas). Partikel-partikel bahan yang mentransmisikan sebuah
gelombang seperti itu berosilasi di dalam arah penjalaran gelombang itu
sendiri.
Ada suatu jangkauan frekuensi yang besar dimana dapat dihasilkan
gelombang mekanis longitudinal dan gelombang bunyi adalah dibatasi oleh
jangkauan frekuensi yang dapat merangsang telinga dan otak manusia
kepada sensasi pendengaran. Jangkauan ini adalah kira- kira 20 siklus/ detik
( atau 20 Hz) sampai kira- kira 20.000 Hz dan dinamakan jangkauan suara
yang dapat didengar (audible range).Persepsi manusia terhadap bunyi
terkait dengan karakteristik bunyi yang dapat dirasakan. Secara umum ada
dua karakteristik bunyi yang mampu dirasakan oleh manusia, yaitu keras–

1
lemahnya bunyi dan tinggi rendahnya bunyi. keras–lemahnya bunyi terkait
dengan amplitude dan energy gelombang bunyi tersebut.

1.2 Tujuan CBR


Tujuan penulisan critical book review ini adalah untuk mengetahui
keunggulan dan kelemahan serta ringkasan dari buku yang berjudul Fisika
Untuk Fisika SMA/MA Kelas XII. dan sebagai pemenuhan tugas saya
dalam mata kuliah Gelombang optic Dan Fisis serta pada dasarnya tujuan
penulisan critical book review ini bukan untuk menghina, merendahkan, dan
mencari kesalahan penulis namun bisa dijadikan masukan kepada penulis
berupa kritis dan saran terhadap isi, substansi, dan cara penulisan buku.

1.3 Manfaat CBR


1. Menambah pengetahuan Tentang materi Gelombang Bunyi.
2. Meningkatkan kemampuan menemukan inti sari suatu buku,
kemampuan membandingkan buku dengan buku lainnya dengan baik.
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang
diberikan oleh setiap bab dari buku pertama dan buku kedua.

2
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Identitas Buku


A. Buku Utama
Judul Buku : Fisika Untuk SMA/MA Kelas XII
Penulis : Joko Budiyanto
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun Terbit : 2008
Jumlah halaman : 298 Halaman
Tempat Terbit : Jakarta

B. Buku Kedua
Judul Buku : Fisika Untuk SMA/MA Kelas XII
Penulis : Sri Handayani dan Ari Damari
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun Terbit : 2009
Jumlah halaman : 154 Halaman
Tempat Terbit : Jakarta

3
2.2 Ringkasan Buku Utama
Bunyi merupakan getaran di dalam medium elastis pada frekuensi
dan intensitas yang dapat didengar oleh telinga manusia. Bunyi termasuk
gelombang mekanik, karena dalam perambatannya bunyi memerlukan
medium perantara, yaitu udara. Ada tiga syarat agar terjadi bunyi. Syarat
yang dimaksud yaitu ada sumber bunyi, medium, dan pendengar.
Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, getaran itu merambat
melalui medium menuju pendengar. Sama seperti gelombang lainnya,
sumber gelombang bunyi merupakan benda yang bergetar. Energi
dipindahkan dari sumber dalam bentuk gelombang bunyi. Selanjutnya,
bunyi dideteksi oleh telinga. Oleh otak, bunyi diterjemahkan, dan kita bisa
memberikan respon. Misalnya, ketika kita mendengarkan suara lagu dari
radio, kita meresponnya dengan ikut bernyanyi, atau sekadar
menggoyangkan kaki.
A. Bunyi merupakan Gelombang Longitudinal
Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal, yaitu
gelombang yang terdiri atas partikel-partikel yang berosilasi searah
dengan gerak gelombang tersebut, membentuk daerah bertekanan tinggi
dan rendah (rapatan dan renggangan). Partikel yang saling berdesakan
akan menghasilkan gelombang bertekanan tinggi, sedangkan molekul
yang meregang akan menghasilkan gelombang bertekanan rendah.
Kedua jenis gelombang ini menyebar dari sumber bunyi dan bergerak
secara bergantian pada medium.
Gelombang bunyi dapat bergerak melalui zat padat, zat cair, dan gas,
tetapi tidak bisa melalui vakum, karena di tempat vakum tidak ada
partikel zat yang akan mentransmisikan getaran. Kemampuan
gelombang bunyi untuk menempuh jarak tertentu dalam satu waktu
disebut kecepatan bunyi. Kecepatan bunyi di udara bervariasi,
tergantung temperatur udara dan kerapatannya. Apabila temperatur
udara meningkat, maka kecepatan bunyi akan bertambah. Semakin
tinggi kerapatan udara, maka bunyi semakin cepat merambat. Kecepatan
bunyi dalam zat cair lebih besar daripada cepat rambat bunyi di udara.

4
Sementara itu, kecepatan bunyi pada zat padat lebih besar daripada cepat
rambat bunyi dalam zat cair dan udara.

B. Sifat Bunyi
Pada umumnya, bunyi memiliki tiga sifat, yaitu tinggi rendah bunyi,
kuat lemah bunyi, dan warna bunyi. Tinggi rendah bunyi adalah kondisi
gelombang bunyi yang diterima oleh telinga manusia berdasarkan
frekuensi (jumlah getaran per detik). Tinggi suara ( pitch) menunjukkan
sifat bunyi yang mencirikan ketinggian atau kerendahannya terhadap
seorang pengamat. Sifat ini berhubungan dengan frekuensi, namun tidak
sama. Kekerasan bunyi juga memengaruhi titi nada.
Hingga 1.000 Hz, meningkatnya kekerasan mengakibatkan turunnya
titi nada. Gelombang bunyi dibatasi oleh jangkauan frekuensi yang
dapat merangsang telinga dan otak manusia kepada sensasi
pendengaran. Jangkauan ini adalah 20 Hz sampai 20.000 Hz, di mana
telinga manusia normal mampu mendengar suatu bunyi. Jangkauan
frekuensi ini disebut audiosonik. Sebuah gelombang bunyi yang
memiliki frekuensi di bawah 20 Hz dinamakan sebuah gelombang
infrasonik.
Sementara itu, bunyi yang memiliki frekuensi di atas 20.000 Hz
disebut ultrasonik. Banyak hewan yang dapat mendengar bunyi yang
frekuensinya di atas 20.000 Hz. Misalnya, kelelawar dapat mendeteksi
bunyi yang frekuensinya sampai 100.000 Hz, dan anjing dapat
mendengar bunyi setinggi 50.000 Hz. Kelelawar menggunakan
ultrasonik sebagai alat penyuara gema untuk terbang dan berburu.
Kelelawar mengeluarkan decitan yang sangat tinggi dan menggunakan
telinganya yang besar untuk menangkap mangsanya. Gema itu
memberitahu kelelawar mengenai lokasi mangsanya atau rintangan di
depannya (misalnya pohon atau dinding gua).

5
C. Cepat Rambat Bunyi
Bunyi merupakan getaran yang dapat ditransmisikan oleh air, atau
material lain sebagai medium (perantara). Bunyi merupakan gelombang
longitudinal dan ditandai dengan frekuensi, intensitas (loudness), dan
kualitas. Kecepatan bunyi bergantung pada transmisi oleh mediumnya.
Cepat rambat bunyi pada zat padat , pada zat cair,dan pada zat gas

D. Sumber Bunyi
Setiap bunyi yang kita dengar dihasilkan oleh suatu benda yang
bergetar. Benda yang bergetar tersebut disebut sumber bunyi. Piano,
biola, dan instrumen yang dipergunakan dalam suatu orkes musik
merupakan beberapa contoh benda-benda yang bertindak sebagai
sumber bunyi. Bunyi yang dihasilkan bergantung pada mekanisme yang
dipergunakan untuk membangkitkan bunyi. Getaran yang timbul dalam
musik mungkin dihasilkan oleh gesekan, petikan, atau dengan
meniupkan udara ke dalam instrumen tersebut. Biola, gitar, dan piano
menggunakan senar yang bergetar untuk menghasilkan bunyi.
Sementara itu, terompet, seruling, dan flute menggunakan kolom udara
yang bergetar.

E. Aplikasi Bunyi Ultrasonic


Gelombang ultrasonik banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang
dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa contoh penerapan
bunyi ultrasonik. Sonar merupakan suatu teknik yang digunakan untuk
menentukan letak benda di bawah laut dengan menggunakan metode
pantulan gelombang. Pantulan gelombang oleh suatu permukaan atau
benda sehingga jenis gelombang yang lebih lemah terdeteksi tidak lama
setelah gelombang asal disebut gema.

6
Gema merupakan bunyi yang terdengar tidak lama setelah bunyi
asli. Perlambatan antara kedua gelombang menunjukkan jarak
permukaan pemantul. Penduga gema (echo sounder) ialah peralatan
yang digunakan untuk menentukan kedalaman air di bawah kapal. Kapal
mengirimkan suatu gelombang bunyi dan mengukur waktu yang
dibutuhkan gema untuk kembali, setelah pemantulan oleh dasar laut.
Selain kedalaman laut, metode ini juga dapat digunakan untuk
mengetahui lokasi karang, kapal karam, kapal selam. Bunyi ultrasonik
digunakan dalam bidang kedokteran dengan menggunakan teknik pulsa-
gema.
Teknik ini hampir sama dengan sonar. Pulsa bunyi dengan frekuensi
tinggi diarahkan ke tubuh, dan pantulannya dari batas atau pertemuan
antara organ-organ dan struktur lainnya dan luka dalam tubuh kemudian
dideteksi. Dengan menggunakan teknik ini, tumor dan pertumbuhan
abnormal lainnya, atau gumpalan fluida dapat dilihat. Selain itu juga
dapat digunakan untuk memeriksa kerja katup jantung dan
perkembangan janin dalam kandungan. Informasi mengenai berbagai
organ tubuh seperti otot, jantung, hati,dan ginjal bisa diketahui.
Frekuensi yang digunakan pada diagnosis dengan gelombang ultrasonik
antara 1 sampai 10 MHz, laju gelombang bunyi pada jaringan tubuh
manusia sekitar 1.540 m/s, sehingga panjang gelombangnya adalah:
 Panjang gelombang ini merupakan batas benda yang paling kecil
yang dapat dideteksi.
 Makin tinggi frekuensi, makin banyak gelombang yang diserap
tubuh, dan pantulan dari bagian yang lebih dalam dari tubuh akan
hilang.
 Pencitraan medis dengan menggunakan bunyi ultrasonik
merupakan kemajuan yang penting dalam dunia kedokteran.
Metode ini dapat menggantikan prosedur lain yang berisiko,
menyakitkan, dan mahal.

7
2.3 Ringkasan Buku Pembanding
A. Pengetian Gelombang Bunyi
Bunyi merupakan salah satu contoh gelombang longitudinal yang
membutuhkan medium (disebut gelombang mekanik). Jika kita
bercakap-cakap maka bunyi yang kita dengar merambat dari pita suara
yang berbicara menuju pendengar melalui medium udara. Ada beberapa
syarat bunyi dapat terdengar telinga kita.
Pertama adalah adanya sumber bunyi. Misalnya ada gitar yang
dipetik, ada yang bersuara dan ada suara kendaraan lewat.
Kedua : harus ada mediumnya. Ingat sesuai keterangan di atas bunyi
termasuk gelombang mekanik berarti membutuhkan medium. Dapatkah
astronot bercakap-cakap secara langsung (tidak menggunakan alat
elektronika) saat di bulan? Tentu jawabannya tidak karena bulan tidak
memiliki atmosfer (tidak ada medium). Bunyi dapat merambat dalam
medium udara (zat gas), air (zat cair) maupun zat padat.
Ketiga, bunyi dapat didengar telinga jika memiliki frekuensi 20 Hz
s.d 20.000 Hz. Batas pendengaran manusia adalah pada frekuensi
tersebut bahkan pada saat dewasa terjadi pengurangan interval tersebut
karena faktor kebisingan atau sakit. Berdasarkan batasan pendengaran
manusia itu gelombang dapat dibagi menjadi tiga yaitu audiosonik (20-
20.000 Hz), infrasonik (di bawah 20 Hz) dan ultrasonik (di atas 20.000
Hz)
Binatang-binatang banyak yang dapat mendengar di luar audio
sonik. Contohnya jangkerik dapat mendengar infrasonik (di bawah 20
Hz), anjing dapat mendengar ultrasonik (hingga 25.000 Hz)

B. Tinggi Nada dan Pola Gelombang


Setiap bunyi yang didengar manusia selalu memiliki frekuensi
tertentu. Untuk memenuhi frekuensi yang diharapkan maka munculnya
berbagai alat musik, misalnya seruling dan gitar. Saat bermain gitar
maka dawainya akan dipetik untuk mendapatkan frekuensi yang rendah
atau tinggi. Tinggi rendahnya frekuensi bunyi yang teratur inilah yang

8
dinamakan tinggi nada. Sedangkan pola-pola terjadinya gelombang
disebut pola gelombang. Pada saat di SMA kelas XII ini dapat dipelajari
tinggi nada dan pola gelombang pada dawai dan pipa organa.
Pola Gelombang pada Dawai Contoh pemanfaatan dawai ini adalah
gitar. Pernahkah kalian bermain gitar? Apa yang terjadi saat dawai itu
dipetik? Jika ada dawai yang terikat kedua ujungnya maka saat terpetik
dapat terjadi pola-pola gelombang seperti pada Pola ini disebut nada
dasar (n = 0). Pada gelombang stasionernya terjadi 2 simpul dan 1 perut
dan memenuhi l = λ. Jika dipetik di tengah dawai, maka akan terbentuk
pola gelombang seperti Gambar 2.3(b). Ada 3 simpul dan 2 perut. Pola
ini dinamakan nada atas pertama (n = 1) dan berlaku : l = λ. Sedangkan
pada Gambar 2.3(c) dinamakan nada atas kedua, l = λ. Jika pola
gelombangnya digambarkan terus maka setiap kenaikan satu nada akan
bertambah gelombang lagi.

C. Intensitas dan Taraf Intensitas


1. Intensitas Bunyi
Gelombang merupakan rambatan energi getaran. Jika ada
gelombang tali berarti energinya dirambatkan melalui tali tersebut.
Bagaimana dengan bunyi? Bunyi dirambatkan dari sumber ke
pendengar melalui udara. Yang menarik bahwa bunyi disebarkan
dari sumber ke segala arah. Jika seseorang berdiri berjarak R dari
sumber akan mendengar bunyi maka bunyi itu telah tersebar
membentuk luasan bola dengan jari-jari R. Berarti energi yang
diterima pendengar itu tidak lagi sebesar sumbernya. Sehingga yang
dapat diukur adalah energi yang terpancarkan tiap satu satuan waktu
tiap satu satuan luasyang dinamakan dengan intensitas bunyi.
Sedangkan kalian tentu sudah mengenal bahwa besarnya energi
yang dipancarkan tiap satu satuan waktu dinamakan dengan daya.
Berarti intensitas bunyi sama dengan daya persatuan luas.
𝑷
𝑰=
𝑨

9
D. Pemanfaatan Gelombang Bunyi Dalam Kehidupan Sehari-Hari
1. Ultrasonografi (USG)
Alat yang digunakan untuk mengamati perkembangan bayi
di dalam rahim ini memanfaatkan gelombang ultrasonik. Alat ini
memancarkan gelombang ultrasonik ke rahim ibu hamil dan
melacak perubahan frekuensi bunyi pantul dari jantung yang
berdenyut dan darah yang mengalir. Selain itu USG juga digunakan
untuk mmendeteksi pertumbuhan jaringan tumor, kondisi otak, dan
lain-lain.

2. Pengujian Ultrasonik
Pengujian ultrasonik ini dapat kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari seperti pada bidang industri yang memanfaatkan
gelombang ultrasonik untuk proses homogenisasi susu. Selain itu
digunakan pada bidang penanganan hama yang akan menghasilkan
efek depresi pada tikus dan lipas (kecoak) akibat gelombang
ultrasonik.

3. Terapi Ultrasonik
Gelombang ultrasonik juga digunakan pada bidang
kedokteran yang digunakan untuk terapi, sehingga dikenal dengan
sebutan terapi ultrasonik. Terapi ini digunakan untuk
menghilangkan rasa sakit pada sendi dan otot.

4. Pembersih Ultrasonik
Mesin pencuci piring merupakan salah satu contoh benda
yang menggunakan gelombang ultrasonik. Air dan detergen
digetarkan oleh penggetar ultrasonik dan partikel-partikelnya
mampu menggosok piring yang kotor dan membersihkannya.

10
5. Sonar
Gelombang ultrasonik juga banyak dimanfaatkan pada sonar
seperti yang dimanfaatkan oleh kapal untuk menentukan kedalaman
dasar laut. Cara kerjanya dilakukan berdasarkan konsep pemantulan
bunyi. Di bagian dasar kapal terdapat alat yang mampu mengubah
energi listrik menjadi gelombang ultrasonik yang nantinya
dipancarkan ke dasar laut. Gelombang bunyi yang berasal dari
gelombang ultrasonik akan merambat lurus hingga mengenai dasar
laut. Ketika gelombang sudah mencapai dasar laut, sebagian
gelombang akan terpantulkan kembali ke kapal dan ditangkap oleh
detektor.

11
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan Buku –


A. Buku Utama
1. Pembahasan dari setiap materi dijelaskan point,ringkas, dan jelas.
2. Terdapat contoh soal dan praktik materi di setiap sub bab dan juga.
terdapat latihan soal di akhir bab secara the point nya,agar si
pembaca dapat melatih diri maupun wawasannya terkait bab. yang
di pelajarinya.
3. Terdapat gambar beserta rumus-rumus yang jelas didalam buku
tersebut,agar isi lebih menarik dan juga lebih jelas.
4. Isi buku yang berwama,yang membuat buku ini lebih menarik
diabanding buku pertama yang warnanya hitam putih saja pada
bagian gambar. –

B. Buku Kedua
1. Penjelasan dari dari isi buku sangat lengkap.
2. Banyak terdapat gambar dan rumus rumus yang sangat jelas di
dalam buku tersebut,agar lebih menarik dan juga penjelasan isi
lebih jelas,serta yang membaca buku tersebut tidak merasa bosan.
3. Terdapat praktik materi pada setiap sub bab nya dan terdapat latihan
soal juga di akhir pembahasan bab. tersebut. Hal itu dapat melatih
diri dan wawasan si pembaca mengenai getaran dan gelombang.
4. Terdapat aplikasi konsep bunyi pada kehidupan sehari-hari
khususnya pada bidang biologi.

12
3.2 Kekurangan Buku –
A. Buku Utama
1. Ada beberapa gambar yang letaknya tidak sesuai. –
2. Aplikasi konsep bunyi pada bidang biologi kurang lengkap.

B. Buku Kedua
1. Pada buku ini, gambar yang tersedia tidak berwarna (warna abu-abu
/copyan)

13
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik longitudinal.
Gelombang bunyi dikelompokkan menjadi 3, yaitu gelombang infrasonik,
gelombang audio dan gelombang ultrasonik.Karakteristik bunyi dicirikan
oleh keras dan tingginya bunyi. Keras lemahnya bunyi tergantung pada
besar kecilnya amplitude gelombang bunyi itu. Gelombang bunyi dapat
dipantulkan (mengalami refleksi), dibiaskan, dilenturkan dan diserap.Sifat-
sifat bunyi meliputi : merambat membutuhkan medium, merupakan
gelombang longitudinal, dapat dipantulkan.
Aplikasi konsep bunyi dalam bidang biologi pada buku pembanding
menjabarkan aplikasinya lebih kekonsep gelombang bunyi ultrasonic.

4.2 Saran
1. Perlu pembahasan yang lebih mengenai getaran,gelombang,dan bunyi.
2. Perlu pembahasan lebih mengnai faktor-faktor yang mempengaruhi
getaran,gelombang,dan bunyi.
3. Perlu melakukan percobaan untuk mengetahui penerapan
getaran,gelombang,dan getaran
4. Perlu ditambahkan lagi aplikasi konsep pada bidang biologi pada kedua
buku terutama pada buku utama.

14
DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto, J. (2008). Fisika Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Deaprtemen Pendidikan Nasional.

Handayani, S., & Damari, A. (2009). Fisika SMA Untuk SMA/MA Kelas XII.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

15

Anda mungkin juga menyukai