Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu fisika adalah ilmu yang berkembang dengan pesat pada abad
ini. Ilmu fisika sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
menjelaskan fenomena-menomena alam maupun bidang teknologi.
Perkembangan ilmu fisika tidak lepas dari peran-peran para pencetus bidang
ini, yaitu para sejarawan fisika.
Penting bagi para mahasiswa untuk mempelajari sejarah fisika agar
kami sebagai mahasiswa dapat mengetahui bagaimana perkembangan
fisika hingga berkembang sepesat sekarang ini. Selain itu, mempelajari
sejarah perkembangan fisika dapat memberikan gambaran tentang
bagiamana para ilmuan fisika menemukan ide-ide brilian mereka yang
banyak dijadikan acuan dalam penyelesaian permasalahan fisika.
Selain itu, mempelajari sejarah perkembangan fisika dapat
membuat kami selaku para mahasiswa lebih menghargai tokoh-tokoh
sejarawan yang telah mengerahkan seluruh daya dan upaya mereka untuk
mengembangkan ilmu fisika ini. Sehingga, kami dapat lebih memaknai
pembelajaran fisika yang berisi konsep-konsep dari ide para penemunya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sejarah hidup dan penemuan Blaise Pascal ?
2. Bagaimanakah sejarah hidup dan penemuan Robert Boyle ?
3. Apa sajakah peran Blaise Pascal dan Robert Boyle dalam bidang fisika
?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui sejarah hidup dan memahami penemuan-
penemuan Blaise Pascal.
2. Mahasiswa dapat mengetahui sejarah hidup dan memahami penemuan-
penemuan Robert Boyle.
3. Mahasiswa dapat mengetahui peran Blaise Pascal dan Robert Boyle
dalam bidang fisika.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Blaise Pascal
1. Sejarah Hidup
a. Biografi
Blaise Pascal lahir pada
tanggal 19 Juni 1623 di
Clermont-Ferrand, Prancis.
Ayahnya bernama Etienne
Pascal seorang petugas
penarik pajak yang bekerja di
wilayah Auvergne, Perancis.
Sejak usia empat tahun Blaise
telah kehilangan ibunya.
Ibunya bernama Antoinnette
Begon. Pascal tiga bersaudara dan waktu kecilnya kesehatannya
kurang baik sehingga lemah dan sakit-sakitan. Pernah ikut bergabung
dengan komunitas biara Port-Royal yhang beraliran Jansenisme. Ia
meninggal dunia pada tanggal 19 Agustus 1662 dalam usia 39 tahun
tanpa penyebab kematian yang jelas.

b. Riwayat Pendidikan
Sejak kecil ia dididik oleh ayahnya dan belajar bahasa latin dan
Yunani. Blaise sejak kecil dikenal sebagai seorang anak yang cerdas
walaupun tidak menempuh pendidikan di sekolah secara resmi. Sejak
kecil Pascal sudah tertarik dengan dunia fisika dan matematika,
khususnya geometri pada usia 7 tahun. Ayah Pascal tidak menyukai
matematika, karena menurutnya ajaran matematika adalah ajaran
yang sukar dan dapat mengganggu pikiran anaknya. Maka dari itu, ia
menyingkirkan buku-buku yang berkaitan dengan matematika dari

3
Pascal. Namun, Pascal tidak kehilangan akal. Ketika ayahnya pergi
bekerja, Pascal berusaha mencari tahu tentang ilmu matematika.
Karena menurutnya ilmu matematika sangat diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan alasan itulah, Pascal memiliki tekad
yang kuat dalam belajar matematika, walaupun ia melakukannya
secara diam-diam tanpa sepengetahuan ayahnya.

2. Pemikiran dan Penemuan


Blaise Pascal adalah ilmuan hebat sejak berumur 12 tahun. Ia telah
menemukan besar sudut segitiga adalah 1800. Ini adalah berkat
ketekunan dan tekadnya dalam belajar matematika. Ia melakukan
esperimen dengan mengukur berbagai macam bentuk segitiga dari
bentuk segituga siku-siku, lancip, runcing, sama sisi, sampai sembarang
bentuk segitiga. Sejak saat itulah ayahnya mengizinkannya untuk belajar
matematika.
Selain dalam bidang matematika, Pacsal juga berperan dalam
bidang kedokteran yaitu menemukan alat suntik. Selain itu Pascal juga
menemukan kempa hidrolik dan kalkulator digital.
Pascal juga menemukan teori kemungkinan atau probabilitas ketika
bekerja sama dengan Fermat. Teori ini mereka temukan dari permainan
yang selalu dilakukan Pascal saat menderita penyakit kanker.

Pascal juga berperan dalam biang filsafat dan agama. Beberapa


karyanya dalam bidang filsafat dan agama seperti tulisan Le coeur a ses
raison ne connait point (Hati mempunyai alasan-alasan yang tidak
dimengerti oleh rasio) adalah ungkapan Pascal yang sangat terkenal.
Dengan pernyataan ini Pascal tidak bermaksud menunjukkan bahwa
rasio dan hati itu bertentangan. Hanya saja menurut Pascal, rasio atau
akal manusia tidak akan sanggup untuk memahami semua hal. Baginya
"hati" (Le coeur) manusia adalah jauh lebih penting. Hati yang
dimaksudkan oleh Pascal tidak semata-mata berarti emosi. Hati adalah

4
pusat dari segala aktivitas jiwa manusia yang mampu menangkap
sesuatu secara spontan dan intuitif. Rasio manusia hanya mampu
membuat manusia memahami kebenaran-kebenaran matematis dan ilmu
alam. Dengan memakai hati, manusia akan mampu memahami apa yang
lebih jauh daripada itu yakni pengetahuan tentang Allah. Kebenaran
tidak hanya diketahui oleh akal saja tetapi juga dengan hati, bahkan
menurut Pascal untuk dapat mengenal Allah secara langsung manusia
harus menggunakan hatinya. Dengan demikian Pascal hendak menegaskan
bahwa rasio manusia itu memiliki batas sedangkan iman tidak terbatas.

Le Pari atau "Pertaruhan" adalah argumen Paskal lainnya yang


terkenal. Gagasan ini terkait dengan persoalan mengenai ada tidaknya
Allah dalam sejarah filsafat. Ada orang-orang-orang skeptik yang kerap
kali mencemooh orang-orang Kristen yang percaya bahwa Allah itu ada
sementara mereka sendiri tidak dapat membuktikan secara rasional
bahwa Allah itu tidak ada. Ia kemudian membuat sebuah pertaruhan
mengenai ada atau tidaknya Allah.

Dalam hal ini Paskal mengambil posisi sebagai orang yang percaya
akan adanya Allah. Alasannya, bila ternyata Allah memang ada, orang-
orang yang percaya kepada Allah akan menang dan hidup berbahagia
bersama Allah yang diimani di sorga kelak. Sementara bila ternyata
Allah memang tidak ada dan orang-orang percaya kalah maka mereka
tidak akan menderita kerugian apapun. Hidup baik yang telah mereka
jalani selama berada di dunia sudah merupakan keutamaan yang
membuat kehidupan mereka dan orang lain bahagia.

Beberapa karya berupa tulisan-tulisan Pascal yang terkenal juga


yaitu The Lettres Provinciales (Surat-surat ke Daerah). Karya tulis ini
ditulisnya tanpa mencantumkan namanya. Surat-surat ini berisi pembelaan
Paskal terhadap Antoine Arnauld , seorang pemimpin

5
gerakan Jansenisme yang diadili di Sorbonne oleh karena pandangan-
pandangannya dianggap berbahaya. Ini sekaligus menjadi tulisan Pascal
yang menyerang kaum Yesuit.

Ada pula The Pensées. Berisi kumpulan pemikiran-pemikiran


Pascal yang sering ditulisnya pada secarik kertas. Melalui Pensées,
Pascal hendak mengajukan suatu apologia atau pembelaan agama
Kristen kepada orang-orang yang tidak percaya akan keberadaan Allah
terutama kaum rasionalis. Ini merupakan usaha pembelaan terhadap
kekristenan yang pertama dilakukan pada zaman modern.

Percobaan lain yang dilakukan oleh Pascal adalah yang berkaitan


dengan ilmu Fisika. Pascal melakukan percobaan yang berkaitan dengan
tekanan, baik tekanan udara maupun tekanan air. Ia melakukan
percobaan yang hampir mirip dengan percobaan Torricelli, tetapi
bedanya ia menggunakan pipa kaca sepanjang 46 kaki yang berisi
anggur merah. Pascal juga melakukan percobaan dengan melakukan balon
berisi udara. Balon dijatuhkan dari puncak gunung, ternyata semakin
rendah balon itu dari permukaan semakin mengecil volumenya. Ia juga
menunjukkan bahwa tekanan udara berbeda-beda pada setiap ketinggian.

3. Peran Blaise Pascal dalam Bidang Fisika


Blaise Pascal sangat berperan dalam bidang fisika dengan adanya
penemuan Pascal yang sampai saat ini dikenal dengan sebutan Hukum
Pascal. Hukum Pascal berbunyi “Tekanan yang diberikan pada suatu
cairan dalam ruang tertutup diteruskan tanpa berkurang ke tiap titik
dalam fluida dan ke dinding bejana dengan sama besar.”
Awal mula ditemukannya hukum Pascal ini berawal dari main- main.
Pascal yang saat itu sedang sakit, ia bermain dengan melubangi kantong
plastik yang berisi air. Yang terjadi adalah, air memancar sama kuat dari
setiap lubang yang ada. Maka inilah yang menginspirasi Pascal

6
untuk melakukan percobaan lanjutan dengan menggunakan sebuah pipa
kaca sepanjang 46 kaki yang berisi anggur merah. Hasil dari eksperimen
Pascal inilah yang sampai saat ini dikenal dengan hukum Pascal.
Selain itu, percobaan Pascal juga dilakukan dengan alat
penyemprot Pascal. Pada alat penyemprot menunjukkan bahwa
semburan air yang keluar dari setiap lubang penyemprot tekanannya
akan sama. Pascal menyimpulkan bahwa tekanan yang diberikan zat cair
pada suatu ruangan tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama
rata atau tekanannya akan sama besar di setiap tempat. Berdasarkan
hukum Pascal, didapatkan prinsip bahwa dengan memberikan gaya yang
kecil, dapat dihasilkan gaya yang lebih besar.

Gambar Hukum Pascal


(Sumber : https://dparamitadewi.files.wordpress.com )

Gambar di atas menunjukkan sebuah bejana berbentuk pipa U


tertutup berisi air dengn luas penampang penghidap berbeda. Jika
penghisap kecil dengan luas penampang A1 ditekan dengan gaya sebesar
F1, maka zat cair dalam bejana akan mengalamai tekanan sebesar :

7
Berdasarkan Hukum Pascal, maka dapat diformulasikan tekanan yang
ada pada bejana terbebut yaitu :

Keterangan :

P1 = tekanan pada pipa kecil (N/m2)

P2 = tekanan pada pipa besar (N/m2)

F1 = gaya tekan pada penampang kecil (N)

F2 = gaya tekan pada penampang besar (N)

A1 = luas penampang pipa kecil (m2)

A2 = luas penampang pipa besar (m2)

Prinsip Hukum Pascal sangat banyak digunakan dalam kehidupan


sehari-hari. Diantaranya yaitu :

Dongkrak Hidrolik

Gambar Penerapan Hukum Pascal


(sumber : http://www.studiobrlajar.com/hukum_pascal/ )

8
Dongkrak hidrolik terdiri dari dua tabung yang berhubungan
yang memiliki diameter yang berbeda ukurannya. Masing-masing
ditutup dan diisi air. Dengan menaik turunkan piston, maka tekanan
pada tabung pertama akan dipindahkan ke tabung kedua sehingga
dapat mengangkat beban yang berat.

Rem Hidrolik

Pada rem hidrolik terdapat pipa-pipa hidrolik yang berisi cairan


berupa minyak rem. Pada ujung-ujung pipa ini terdapat piston
penggerak yaitu piston pedal dan piston cakram. Pipa dan piston
inilah yang memegang peranan penting dimana konsep dan
sterukturnya telah didesain sedemikian rupa sehingga sesuaidengan
hukum pascal, dengan tujuan menghasilkan daya cengkram yang besar
dari penginjakan pedal rem yang tidak terlalu dalam.

Gambar Ilustrasi prinsip kerja Rem Hidrolik

(sumber : http://4.bp.blogspot.com )

Penyesuaian terhadap hukum pascal yang dimaksud adalah


dengan mendesain agar pipa pada pedal rem lebih kecil dari pada
pipa yang terhubung dengen piston cakram. Saat pedal rem diinjak
pedal yang terhubung dengan booster rem akanmendorong piston
pedal dalam sehingga minyak rem yang berada pada pipa akan
mendapatkan tekanan. Tekanan yang didapat dari pedal akan

9
diteruskan ke segala arah di permukaan pipa termasuk ujung-ujung
pipa yang terhubung dengan piston cakram. Saat pedal rem diinjak
pedal yang terhubung dengan booster rem akan mendorong piston
pedal dalam sehingga minyak rem yang berada pada pipa akan
mendapatkan tekanan. Tekanan yang didapat dari pedal akan
diteruskan ke segala arah di permukaan pipa termasuk ujung-ujung
pipa yang terhubung dengan piston cakram.

Karena luas permukaan piston cakram lebih besar daripada


piston pedalmaka gaya yang tadinya digunakan untuk menginjak pedal
rem akan diteruskan ke piston cakram yang terhubung dengan kanvas
rem dengan jauh lebih besar sehingga gaya untuk mencengkram
cakram akan lebih besar pula. Cakram yang besinggungan dengan
kanvas rem akan menghasilkan gaya gesek, dan gaya gesek adalah
gaya yang bernilai negative maka dari itu cakram yang ikut berputar
bersama roda semakin lama perputarannya akan semakin pelan, dan
inilah yangdisebut dengan proses pengereman. Selain itu karena
diameter dari cakram yang lebih lebar juga ikut membantu proses
pengereman. Hukum Pascal juga banyak diterapkan pada benda-benda
lainnya untuk mempermudah pekerjaan manusia.

10
10
B. Robert Boyle
1. Sejarah Hidup
a. Biografi
Robert Boyle lahir pada 25 Januari
1627 di Puri Lismore yang berada di
Munster yaitu salah satu provinsi di
Irlandia. Ayahnya bernama Richard
Boyle menjabat sebagai pegawai dari
dewan Munster oleh Elizabeth I.
Ayahnya dalah seorang bangsawan yang
mendapat gelar Earl of Cork. Ibunya bernama Catherine Fenton. Ia
merupakan anak ke 7 dari 15 bersaudara. Selama hidupnya, ia tidak
pernah menikah hingga ia meninggal pada usia 64 tahun, tepatnya pada
tanggal 30 Desember 1691 di London.

b. Riwayat Pendidikan
Boyle anak yang sangat cerdas dan rajin sekali belajar.
Segera setelah ia dapat membaca, ia lalu belajar bahasa Latin dan
Prancis. Pada umur 8 tahun, ia bersekolah di SD Eton, sebuah
sekolah yang terkenal dan sebagian muridnya terdiri dari anak-anak
orang kaya. Tapi rupanya Boyle terlalu pandai jika bersekolah
dengan anak-anak seusianya. Ia bosan di sekolah tersebut, kemudian
terpaksa keluar dan belajar sendiri di rumah engan bimbingan
seorang guru.
Kemudian dia mengadakan perjalanan keliling Eropa, antara
lain ke Prancis, Swiss dan Itali. Di Prancis ia membaca karya-karya
Descarter. Di Itali dia membaca karya-karya Galileo, yang sewaktu
itu masih hidup, walaupun sudah tua. Gelileo meninggal pada tahun
1642 ketika Boyle berumur 15 tahun. Tapi tulisan-tulisan Galileo
tentang bigbang membakar seluruh semangat Boyle hingga seluruh
hidupnya ia curahkan untuk ilmu dan agama. Ketika di Geneva,

11
11
Swiss, ia sangat terkesan oleh kilat dan halilintar yang sangat hebat,
hingga sejak saat itu ia kagum akan besarnya kekuasaan Tuhan.
Di Inggris ia tinggal bersama Katherine, kakak perempuannya
yang sudah menjadi nyonya Ranelagh. Katherine memperkenalkan
Boyle pada orang-orang penting, antara lain kepada Samuel Hartlib,
pembaru pendidikan dan pertanian Hartlib meyakinkanm Boyle bahwa
system pendidikan pada saat itu salah. Lebih-lebih di Universitas-
universitas di Inggis yang masih mengikuti ajaran Aristoteles yang
tidak selalu benar. Hartlib mendorong Boyle untuk menemukan
kebenaran ilmiah lewat eksperimen, bukan hanya dengan teori
saja. Untunglah Boyle tidak pernah duduk di Unversitas, yang
membuatnya terselamatkan dari system pendidikan yang kurang
menguntungkan.

2. Pemikiran dan Penemuan


Karena gangguan perang saudara, pada tahun 1654 Boyle pindah
ke Oxford. Disana ia mendirikan sebuah laboratorium bersama temannya
yang bernama Robert Hooke. Disana dia menemukan bahwa bunyi tidak
dapat merambatmelalui tabung hampa udara. Hal ini ia simpulkan
berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan oleh Guericke tentang
pompa hampa udara.
Pada tahun 1660, Boyle menulis dan menerbitkan buku tentang
kepegasan udara. Judulnya yaitu “New Eksperiment…touching the
spring of the air”. Suatu eksperimen yang bertujuan mencari hubungan
anatara tekanan dan volume suatu gas yang berada dalam suatu ruangan
tertutup. Untuk membuktikan percobaannya, Boyle mengulang
percobaan hingga 40 kali.
Selanjutnya Boyle mengemukakan penemuannya tentang
paradox hidrostatik yang dikemukakan bahwa gaya tekan zat cair pada
dasar tabung tidak bergantung pada berat zat cair dalam tabung tersebut,
tetapi tergantung pada tinggi zat cair dalam tabung dan luas penampang

12
12
dasar tabung yang ditempatinya. Boyle juga menyatakan rambut yang
kering mudah sekali dialiri muatan (arus), dengan mengadakan
eksperimen dengan menggunakan rambut wanita yang masih ada adi
atas kepala.
Pada tahun 1661, Boyle menghidupkan kembali ajaran Demokritos
yang menyatakan bahwa semua benda terdiri atas atom. Boyle
menentang ajaran Aristoteles dan Paracelsus dalam bukunya yang berjudul
The Sceptical Chymist. Ia mencela Aristoteles yang memandang benda
dari segi forma dan kualitas. Boyle menyetujui ajaran Demokritos yang
menyatakan bahwa semua benta terdiri ats atom, karena itulah
terjadinya keberagaman akibat adanya perbedaan jumlah atom, kedudukan
atom, gerak atom, dan susunan atom. Karena jasa Boyle, ilmu fisika
dan kimia diluruskan kembali ke jalur yang benar.

3. Peran Robert Boyle dalam Bidang Fisika


Pada tahun 1700an, banyak ilmuan yang telah mulai menyelidiki
hubungan antara tekanan (P), suhu (T) dan volume (V) dari suatu gas.
Boyle merupakan salah satu ilmuan yang mengembangkan penyelidikan
mengenai hubungan antara tekanan (P) dan volume (V) dari gas ideal
dengan menggunakan sebuah gelas tabung yang salah satu ujungnya
tertutup dan yang lainnya terbuka (pipa U). Boyle memasukkan raksa pada
ujung pipa terbuka dengan udara yang tertangkap di ujung pipa tertutup.

13
13
Gambar Ilustrasi Percobaan Robert Boyle
(sumber : http://www.sridianti.com/bunyi-hukum-boyle.html )

Dengan menambahkan dan mengurangi raksa pada pipa terbuka,


Boyle mencatat perubahan volume dan tekanan udara yang terperangkap
oleh pipa. Dari hasil percobaan tersebut, Boyle mengembangkan sebuah
persamaan yang menggambarkan hubungan antara volume (V) dan
tekanan (P). Boyle menemukan bahwa udara dapat dimampatkan dan
dapat berkembang bila dipanaskan. Hukum inilah yang dikenal sebagai
Hukum Boyle. Hukum Boyle berbunyi “untuk jumlah tetap gas ideal tetap
di suhu yang sama, P (tekanan) dan V (volume) merupakan proporsional
terbalik”
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan Boyle pada saat itu,
dapat disimpulkan bahwa “pada suhu tetap,hubungan antara volume gas
dalam suatu ruangan tertutup berbanding terbalik terhadap tekanannya”.
Atau dengan kata lain, “semakin besar tekanan yang diberikan, maka
volume gas menjadilebih kecil (sedikit) dan sebaliknya. Semakin kecil
tekanan yang diberikan, maka volume gas yang diperlukan semakin
besar”. Istilahnya adalah tekanan gas berbanding terbalik dengan volume
gas. Secara matematis ditulis sebagai berikut.

14
14
=
Atau
=

Keterangan :
P = Tekanan (N/m2)
V= Volume gas (m3)
T=Suhu gas (K)
Persamaan di atas menunjukkan bahwa pada suhu konstan, jika
volume atau tekanan berubah, maka variable yang lain juga berubah,
sehaingga hasil kali P.V selalu tetap. Hubungan anatraa tekanan (P)
dengan volume (V) pada suhu konstan dalam grafik sebagai berikut :

Grafik hubungan antara tekanan (P) dengan volume (V).


(sumber : Haryadi, 2009: 180)

15
15
Grafik tersebut menunjukkan bahwa pada saat volumenya
bertambah, tekanan gas akan berkurang. Proses pada suhu konstan
disebut Isotermis.

Penerapan Hukum Boyle dalam kehidupan sehari-hari :


Cat Semprot

Gambar Cat Semprot


(sumber : http://hisham.id/2015/contoh-penerapan-hukum-boyle-
dalam-kehidupan.html )
Pemanfaatan Hukum Boyle pda alat ini sangat penting. Zat
cair yang ada di dalam tabung, memiliki titik didih yang jauh
lebih rendah dari suhu kamar. Karena itulah, kaleng harus
tertutup rapat agar cairan yang berada di dalam tabung tidak
mendidih dan terlepas menjadi gas. Sehingga ketika nosel di tekan,
dan penutup terbuka, maka itulah meng menjadi jalan bagi cairan
untuk keluar dari tabung.

16
16
Diving

Gambar kegiatan Diving Penyelam


(sumber : https://en.m.wikipedia.org/wiki/Sciba_diving )

Untuk seorang penyelam, mengetahui teknik-teknik saat


melakukan penyelaman di laut yang dalam sangatlah penting
agar keselamatan jiwa tidak terancam. Saat seorang penyelam
menyelah ke dasar yang lebih dalam, tekanan akan mulai
meningkat karena air lebih berat dari udara. Dengan peningkatan
tekanan, akan menyebabkan penurunan volume gas, sehingga gas
nitrogen mulai menyerap ke dalam darah penyelam, yang apabila
secara tiba-tiba dan berlebihan akan mengancam keselamatan jiwa.

17
17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Blaise Pascal adalah seorang filsuf, ilmuan matematika dan fisika.
2. Karya-karya Blaise Pascal yang cukup terkenal yaitu penemuan
jumlah sudut dalam segitiga, tulisan-tulisan yang berisifilsafat, dan
pencetus hukum Pascal.
3. Prinsip Pascal banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari
seperti pada pompa hidrolik, rem hidrolik, jarum suntik dan beberapa
contoh lain yang memanfaatkan tekanan.
4. Robert Boyle adalah seorang ahli kimia dan fisika.
5. Karya-karya Boyle yang cukup masyhur yaitu pompa hampa
udara, paradox hidrostatik, buku The Sceptical Chymist, dan
hukum Boyle.
6. Hukum Boyle menjadi dasar dalam ilmu termodinamika, tekanan
(cat semprot, pengisian angin pada ban, penyelam, dan sebagainya)
yang dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Saran
Karena keterbatasan sumber, diharapkan bagi para pembaca untuk
dapat mencari sumber lain yang lebih akurat dan lengkap dalam
menjabarkan tokoh-tokoh ilmuan ini.

18
18
Daftar Pustaka
Rahayu, Satutik. 2014. Sejarah Fisika. Mataram : FKIP Press
Universitas Mataram.
Subini, Nini. 2013. Kisah Menarik Einstein dan Kawan-kawan.
Yogyakarta : Javalitera.
Tipler, Paul A. 1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta :
Erlangga.
Hukum Boyle. Wikipedia. Diakses pada Minggu, 17 September
2017 pukul 14.00 Wita.
<https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hukum_Boyle>
Hukum Pascal. Wikipedia. Diakses pada Minggu, 17 September
2017 pukul 14.00 Wita.
<https://id.m.wikipedia.org/wiki/hukum_Pascal>

19
19

Anda mungkin juga menyukai