UKURAN LETAK
Dosen Pengampu :
UMI NARSIH, S.Si.Kes
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kemurahan-Nya, sehingga kami
bisa menyelesaikan makalah tentang “Ukuran Letak”.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah “Statistika Ekonomi Dan Bisnis
Islam”. Dalam penyusunan makalah ini kami banyak menemukan kesulitan tetapi dengan
ketekunan dan bantuan dari beberapa pihak sehingga makalah ini dapat tersusun, untuk itu kami
ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Untuk itu masukan berupa kritikan dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk
perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................................
PENDAHULUAN.............................................................................................................................
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................
1.3 Tujuan.................................................................................................................................
BAB II...............................................................................................................................................
PEMBAHASAN................................................................................................................................
2.1 Pengertian Ukuran Letak....................................................................................................
2.2 Bagian-bagian Ukuran Lokasi............................................................................................
2.2.1 Kuartil..........................................................................................................................
2.2.2 Desil.............................................................................................................................
2.2.3 Persentil.......................................................................................................................
PENUTUP.........................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................
3.2 Saran...................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Statistik merupakan sebuah metode perhitungan yang mampu membantu banyak
kalangan manusia pada saat ini. Baik dalam kehidupan secara umum, sekolah, perkuliahan,
perkantoran dan lain sebagainya. Tidak hanya sampai di sana, statistik juga digunakan untuk
membantu dalam hal penelitian, bahkan membuat karya ilmiah seperti skripsi, tesis dan disertasi.
Hal ini juga diungkapkan Riduwan (2009), “statistik merupakan alat untuk mempermudah
perhitungan angka-angka atau data. Dari berbagai kehidupan akan membutuhkan statistik untuk
menganalisis sesuatu”.
Berdasarkan penjelasan di atas, jelas statitik memiliki banyak manfaat bagi manusia,
termasuk juga dalam pembuatan karangan ilmiah. Dalam pembuatan karangan ilmiah begitu
banyak materi-materi dari statistik yang digunakan, mulai dari distribusi frekuensi, uji t, korelasi,
regresi, ukuran letak (ukuran lokasi) dan lain sebagainya, yang digunakan untuk membantu
memudahkan dalam pengolahan data dari hasil penelitian terutama pada penelitian kuantitatif.
Dalam penelitian tersebut, statistik sangatlah peran penting. Untuk itu sudah semestinya semua
kalangan mempelajari statistik agar mampu menerapkannya untuk kebutuhan tertentu. Terutama
untuk siswa dan juga mahasiswa serta ilmuan. Pada dasarnya diharapkan mahasiswa lebih
memahi statistik serta berbagai macam materi-materi yang terkandung di dalam statistik tersebut
tersebut, salah satunnya ukuran letak (ukuran lokasi). Menurut Andi (2007: 69), ukuran letak
(ukuran lokasi) dimaksudkan sebagai besaran atau ukuran untuk mendapatkan gambaran yang
lebih jelas berdasarkan letak data dari sekumpulan data yang dipunyai. Ukuran ini sangat berarti
dalam rangka melakukan analisis data.
Berdasarkan ungkapan di atas, jelas salah satu materi yang dibahas di dalam statistik
yaitu ukuran lokasi sangatlah diperlukan untuk membantu menganalisis suatu data. Berdasarkan
hal itu juga mahasiswa dituntut untuk mengetahui bagaimana pembahasan mengenai ukuran
lokasi tersebut baik kuartil, desil maupun presentil agar mampu menganalisis data pada saat
penelitian dan penyusunan karya akhir.
Kami membahas sekaligus membantu mahasiswa lainnya untuk dapat memahami tentang
statistik terutama pada materi atau pembahasan ukuran letak (ukuran lokasi).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ukuran letak?
2. Apa yang dimaksud dengan kuratil?
3. Bagaimana cara menghitung kuartil?
4. Apa yang dimaksud dengan desil?
5. Bagaimana cara menghitung desil?
6. Apa yang dimaksud dengan persentil?
7. Bagaimana cara menghitung persentil?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dikatakan tujuan pembahasan ini
adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian ukuran letak
2. Untuk mengetahui kuratil
3. Untuk mengetahui cara menghitung kuartil
4. Untuk mengetahui desil
5. Untuk mengetahui cara menghitung desil
6. Untuk mengetahui persentil
7. Untuk mengetahui cara menghitung persentil
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh:
Perumpaan nilai statistik I sebanyak 10 mahasiswa: 60, 80, 90, 70, 85, 95, 75, 65, 50, 55.
Tentukanlah nilai kuartil K1 dan K3.
Langkah penyelesaian:
1) Mengurutkan data dari yang terendah (terkecil) sampai terbesar (tertinggi).
50, 55, 60, 65, 70, 75, 80, 85, 90, 95
2) Tentukan letak kuartil K1 dan K3 dengan penjelasan seperti di bawah ini:
a) Menentukan K1,
Dari hasil di atas, maka data ke 2,75 berada diantara data 2 dan 3 sehingga menjadi seperti
berikut:
K1 = data ke- 2 + 0,75 (data ke- 3 – data ke- 2)
K1 = 55 + 0,75 (60 – 55)
K1 = 55 + 3,75
K1 = 58,5
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka posisi K1 menunjukkan nilai 58,5.
b) Menentukan K3,
Dari hasil di atas, maka data ke 8,25 berada diantara data 8 dan 9 sehingga menjadi seperti
berikut:
K3 = data ke- 8 + 0,25 (data ke- 9 – data ke- 8)
K3 = 85 + 0,25 (90 – 85)
K3 = 85 + 1,25
K3 = 86, 25
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka posisi K3 menunjukkan nilai 86,25.
B. Kuartil data berkelompok
Rumus kuartil data berkelompok:
Keterangan:
b = Tepi bawah interval kelas Ki ( b = batas bawah - 0,5)
p = Panjang kelas interval
i = Letak Ki
n = Banyak data
F = Frekuensi kumulatif sebelum kelas Ki
f = Frekuensi pada kelas Ki
Contoh:
Hitunglah kuartil K1 dan K2 dari data di bawah ini:
Tabel Distribusi frekuensi nilai statistik I
Nilai F F
Statistik Kumulatif
29-38 1 1
39-48 3 4
49-58 3 7
59-68 12 19
69-78 22 41
79-88 23 64
89-98 16 80
Jumlah 80 -
Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke- 20 berada pada kelas 69-78 atau terletak pada kelas
interval ke-5.
(2) Menentukan batas bawah
Berdasarkan hal di atas, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan angka-angka terebut ke
dalam rumus untuk mencari nilai K1.
Jadi berdasarkan dari perhitungan di atas, maka nilai kuartil K1 yang didapat adalah: 68,95.
b) Berdasarkan tabel di atas, maka letak K2 Letak dapat dihitung seperti di bawah ini :
(1) Menentukan letak kelas interval
Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke- 40 berada pada kelas 69-78 atau terletak pada kelas
interval ke- 5.
Berdasarkan hal di atas, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan angka-angka tersebut ke
dalam rumus untuk mencari nilai K2
Jadi berdasarkan dari perhitungan di atas, maka nilai kuartil K2 yang didapat adalah: 78.
Desil
Menurut buku Pengantar Statistika Sosial (Riduawan):
Jika sekumpulan data dibagi menjadi 10 bagian yang sama, maka didapat sembilan
pembagi dan tiap pembagi dinamakan desil. Karenanya ada sembilan buah desil, ialah D 1, D2, …,
D9. Desil (Ds) ialah nilai atau angka yang membagi data yang menjadi 10 bagian yang sama,
setelah disusun dari data terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka data diartikan bahwa desil (Ds) merupakan angka
yang membagi data menjadi 10 bagian yang sama setelah melalui penyusunan data terlebih
dahulu. Data itu dapat disusun dimulai dari angka terkecil sampai dengan angka terbesar. Cara
mencari desil hampir sama dengan mencari kuartil hanya bedanya terletak pada pembagian saja.
Harga-harga desil diwakili dengan: D1, D2, D3, . . . .D9. Untuk menentukan nilai desil dapat
dilakukan dengan dua kategori yaitu, nilai desil yang belum dikelompokkan (data tunggal), dan
juga data yang sudah dikelompokkan (data kelompok).
A. Desil data tunggal
Untuk menentukan nilai desil yang belum dikelompokkan (data tunggal)
1) langkah pertama menyusun data, dengan mengurutkan data dimulai dari yang terkecil
sampai yang terbesar.
2) Menentukan letak desil yang diminta dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
Di = desil ke–
n = jumlah data
i = urutan desil
Contoh:
Data perumpaan nilai statistik I sebanyak 10 mahasiswa: 60, 80, 90, 70, 85, 95, 75, 65, 70, 65.
Tentukanlah nilai desil Ds3 dan Ds6.
Langkah penyelesaian:
1) Mengurutkan data dari yang terendah (terkecil) sampai terbesar (tertinggi).
60, 65, 65, 70, 70, 75, 80, 85, 90, 95
2) Tentukan letak desil Ds3 dan Ds6 dengan penjelasan seperti di bawah ini:
a) Menentukan Ds3,
Dari hasil di atas, maka data ke 3,3 berada di antara data 3 dan 4 sehingga menjadi seperti
berikut:
Ds3 = data ke- 3 + 0,30 (data ke- 4 – data ke- 3)
Ds3 = 65 + 0,30 (70 – 65)
Ds3 = 65 + 1,5
Ds3 = 66,5
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka posisi Ds3 menunjukkan nilai 66,5.
Dari hasil di atas, maka data ke- 6,6 berada di antara data 6 dan 7 sehingga menjadi seperti
berikut:
D6 = data ke- 6 + 0,6 (data ke- 7 – data ke- 6)
D6 = 75 + 0,6 (80 – 75)
D6 = 75 + 3
D6 = 78
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka posisi D3 menunjukkan nilai 78.
B. Desil data berkelompok
Mencari nilai desil dengan rumus seperti berikut:
Keteragan:
b = Tepi bawah interval kelas Dsi ( b = batas bawah - 0,5)
p = Panjang kelas interval
i = letak Dsi
n = Banyak data
F = Frekuensi kumulatif sebelum kelas Dsi
f = Frekuensi pada kelas Dsi
Contoh:
Tabel Distribusi frekuensi nilai statistik I
Nilai F
F
Statistik kumulatif
29-38 1 1
39-48 3 4
49-58 3 7
59-68 12 19
69-78 22 41
79-88 23 64
89-98 16 80
Jumlah 80 -
Langkah-langkah menentukan nilai Ds4 dan Ds7
a) Berdasarkan tabel di atas, maka letak D4 dapat dihitung seperti di bawah ini :
(1) Menentukan letak kelas interval dari nilai D4
4 x 80
=32
10
Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke- 32 berada pada kelas 69-78 atau terletak pada kelas
interval ke-5.
Jadi berdasarkan dari perhitungan di atas, maka nilai desil Ds4 yang didapat adalah 74,4.
b) Berdasarkan tabel di atas, maka letak Ds7 dapat dihitung seperti di bawah ini :
(1) Menentukan letak kelas interval
Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke- 56 berada pada kelas 79-88 atau terletak pada kelas
interval ke- 6.
Jadi berdasarkan dari perhitungan di atas, maka nilai desil Ds7 yang didapat adalah 85
2.2.3 Persentil
Menurut buku Pengantar Statistika Sosial (Riduawan):
Sekumpulan data yang dibagi menjadi 100 bagian yang sama, akan menghasilkan 99
pembagi berturut-turut yang dinamakan persentil pertama, persentil kedua, …, persentil ke- 99.
Persentil (Ps) ialah nilai yang membagi data menjadi 100 bagian yang sama. Setelah disusun dari
angka terkecil sampai ke yang terbesar. Harga persentil ada 99 bagian yaitu Ps 1, Ps2, Ps3, .......,
Ps99. Penjelasan lain juga disampaikan oleh Andi (2007: 85), menyatakan nilai persentil
merupakan nilai yang sekumpulan data yang dibagi menjadi seratus bagian yang sama, dan yang
membagi data tersebut dinamakan persentil.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dikatakan bahwa persentil merupakan nilai
dari sekumpulan data yang dibagi menjadi 100 bagian yang sama. Selain itu persentil memiliki
99 bagian, dimulai dari Ps1 sampai dengan Ps99. Untuk menentukan nilai-nilai persentil tersebut
dapat dibagi menjadi dua yaitu data yang belum dikelompokkan (data tunggal) dan data yang
sudah dikelompokkan (data kelompok).
A. Persentil data tunggal
Untuk menentukan nilai persentil yang belum dikelompokkan (data tunggal), memiliki
beberapa langkah-langkah, yaitu:
1) Langkah pertama menyusun data, dengan mengurutkan data dimulai dari yang terkecil
sampai yang terbesar.
2) Menentukan letak persentil yang diminta dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
Pi = persentil ke –
n = jumlah data
i = urutan persentil
Contoh:
Data perumpaan nilai statistik I sebanyak 12 mahasiswa: 50, 55, 60, 80, 90, 70, 85, 95, 75, 70,
70, 65. Tentukanlah nilai persentil Ps22 dan Ps73
Langkah penyelesaian:
1) Mengurutkan data dari yang terendah (terkecil) sampai terbesar (tertinggi).
50, 55, 60, 65, 70, 70, 70, 75, 80, 85, 90, 95
2) Tentukan letak persentil Ps22 dan Ps93 dengan penjelasan seperti di bawah ini:
a) Menentukan Ps22,
Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke- 2,86 berada di antara data 2 dan 3 sehingga menjadi
seperti berikut:
Ps22 = data ke- 2 + 0,86 (data ke- 3 – data ke- 2)
Ps22 = 55 + 0,86 (60 – 55)
Ps22 = 55 + 4,3
Ps22 = 59,3
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka posisi Ps22 menunjukkan nilai 59,3.
b) Menentukan D93,
Dari hasil di atas, maka data ke- 9,49 berada di antara data 9 dan 10 sehingga menjadi seperti
berikut:
Ps73 = data ke- 9 + 0,49 (data ke- 10 – data ke- 9)
Ps73 = 80 + 0,49 (85 – 80)
Ps73 = 80 + 2,45
Ps73 = 82,45
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka posisi Ps73 menunjukkan nilai 82,45.
B. Persentil data berkelompok
Mencari nilai persetil dengan rumus seperti berikut:
Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke- 16 berada pada kelas 59-68 atau terletak pada kelas
interval ke-4.
Berdasarkan hal di atas, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan angka-angka tersebut ke
dalam rumus untuk mencari nilai Ps20
Jadi berdasarkan dari perhitungan di atas, maka nilai dari persentil Ps20 yang didapat adalah 66.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka kami dapat menyimpulkan bahwa
berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diartikan bahwa ukuran letak (ukuran lokasi)
merupakan ukuran untuk melihat dimana letak salah satu data dari sekumpulan banyak data yang
ada, yang termasuk ukuran lokasi (ukuran letak) antara lain adalah kuartil, desil dan persentil.
1. Kuartil, merupakan sekumpulan data yang dibagi menjadi empat bagian yang sama
banyak, sesudah disusun menurut urutan nilainya, maka bilangan pembaginya.
2. Desil, ialah nilai atau angka yang membagi data yang menjadi 10 bagian yang sama,
setelah disusun dari data terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya.
3. Persentil ialah nilai yang membagi data menjadi 100 bagian yang sama. Setelah disusun
dari angka terkecil sampai ke yang terbesar.
Pada ketiga bagian dari ukuran lokasi ini baik, kuatil, desil, dan persentil dapat
digolongkan dan dapat diselesaikan melalui penggolongan pada data tunggal dan juga data
kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Andi. 2007. Statistika “Data Kajian Deskriftif, Inferensi, dan Non Parametrik”. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Riduawan. 2009. Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta
Supranto, J. 2000. Statistik Teori dan Aplikasi Edisi Keima Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Algifari. 2010. Statistika Deskriptif Plus. Yogyakarta: Unit Penerbit Dan Percetakan Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen YKPN
https://www.academia.edu/38578750/Docmakalah_Statistika_Bisnis_Ukuran_Letak