Anda di halaman 1dari 26

KUARTIL, DESIL, DAN PERSENTIL

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Statistik Pendidikan ”
Dosen Pengampu: Dr. Septinaningrum, M.Pd.

Disusun oleh:
Kelompok 5 PAI-4F
1. Dewi Badrul Kharirotus Sifa (126201212183)
2. Muhammad Hilmi Ananta Ashar (126201213256)
3. Rif’atul Atiyyah (126201213271)

SEMESTER 4
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
MARET 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah swt, karena atas berkat rahmat dan ridhaNya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini penulis ajukan
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Statistik Pendidikan tentang “ Kuartil, Desil, dan
Persentil ”.
Dalam proses pembuatan makalah ini, tentunya penulis mendapat masukan, arahan, dan
bimbingan, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor UIN SATU Tulungagung.
2. Prof. Dr. Hj. Binti Maunah, M. Pd.I. selaku Dekan UIN SATU Tulungagung.
3. Dr. Indah Komsiyah, M.Pd. selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Agama
Islam.
4. Ibu Dr. Septinaningrum, M.Pd selaku dosen Pengampu mata kuliah Statistik
Pendidikan.
5. Teman-teman Prodi PAI kelas 4F yang telah memberikan dukungan atas
terselesaikannya penyusunan makalah ini.
6. Serta civitas akademika yang membantu terwujudnya makalah ini.
Akhirnya, Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh Karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar Kedepannya bisa menjadi
lebih baik. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi Kita semua.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tulungagung, 24 Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Cover .......................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... iii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ............................................................................................................ 2
BAB II ....................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................3
A. Penjelasan Kuartil ........................................................................................................ 3
B. Penjelasan Desil ............................................................................................................ 9
C. Penjelasan Persentil ................................................................................................... 16
PENUTUP ...........................................................................................................................................21
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 21
B. Saran .......................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 22

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Statistik merupakan sebuah metoda perhitungan yang mampu membantu banyak
kalangan manusia pada saat ini. Baik dalam kehidupan secara umum, sekolah,
perkuliahan, perkantoran dan lain sebagainya. Tidak hanya sampai di sana, statistik
juga digunakan untuk membantu dalam hal penelitian, bahkan membuat karya ilmiah
seperti skripsi, tesis dan disertasi. Hal ini juga diungkapkan Riduwan, “statistik
merupakan alat untuk mempermudah perhitungan angka-angka atau data. Dari
berbagai kehidupan akan membutuhkan statistik untuk menganalisis sesuatu”.
Berdasarkan penjelasan di atas, jelas statistik memiliki banyak manfaat bagi
manusia, termasuk juga dalam pembuatan karangan ilmiah. Dalam pembuatan
karangan ilmiah begitu banyak materi-materi dari statistik yang digunakan, mulai dari
distribusi frekuensi, uji t, korelasi, regresi, ukuran letak (ukuran lokasi) dan lain
sebagainya, yang digunakan untuk membantu memudahkan dalam pengolahan data
dari hasil penelitian terutama pada penelitian kuantitatif. Dalam penelitian tersebut,
statistik sangatlah peran penting. Untuk itu sudah semestinya semua kalangan
mempelajari statistik agar mampu menerapkannya untuk kebutuhan tertentu.
Terutama untuk siswa dan juga mahasiswa serta ilmuan. Pada dasarnya diharapkan
mahasiswa lebih memahami statistik serta berbagai macam materi-materi yang
terkandung di dalam statistik tersebut tersebut, salah satunya ukuran lokasi (ukuran
letak). Menurut Andi, ukuran lokasi (ukuran letak) dimaksudkan sebagai besaran atau
ukuran untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas berdasarkan letak data dari
sekumpulan data yang dipunyai. Ukuran ini sangat berarti dalam rangka melakukan
analisis data.

Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis bermaksud membuat makalah dengan
judul “Kuartil, Desil, dan Persentil ”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan dari Kuartil ?
2. Bagaimana penjelasan dari Desil ?
3. Bagaimana penjelasan dari Persentil ?

1
C. Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui pengertian, rumus, dan langkah mengerjakan Kuartil.
b. Untuk mengetahui pengertian, rumus, dan langkah mengerjakan Desil.
c. Untuk mengetahui pengertian, rumus, dan langkah mengerjakan Persentil.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penjelasan tentang Kuartil


Secara umum kuartil merupakan sekumpulan data yang dibagi menjadi empat
bagian yang sama banyak, sesudah disusun menurut urutan nilainya, maka bilangan
pembaginya disebut kuartil. 1 Dalam dunia statistik, yang dimaksud dengan kuartil
ialah titik atau skor atau nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi ke dalam
empat bagian yang sama besar, yaitu masing masing sebesar ¼ N. Jadi disini akan
kita jumpai tiga buah kuartil, yaitu kuartil pertama (Q1), kuartil kedua (Q2), dan
kuartil ketiga (Q3).
Metode yang digunakan adalah sebagaimana yang telah kita lakukan pada saat
kita menghitung median. Hanya saja, kalau median membagi seluruh distribusi data
menjadi dua bagian yang sama besar, maka kuartil membagi seluruh distribusi data
menjadi empat bagian yang sama besar.
Terdapat dua cara untuk menentukan kuartil, yaitu pada data tunggal dan data
kelompok, sebagai berikut:
a. Kuartil Data Tunggal Untuk menentukan nilai kuartil yang belum
dikelompokkan (data tunggal) memiliki beberapa langkah-langkah, yaitu
sebagai berikut:
a) Menyusun data, dengan mengurutkan data dimulai dari yang terkecil
sampai yang terbesar.
b) Menentukan letak kuartil yang diminta dengan menggunakan rumus:
Ki = Ki = i (n+1)
4
Keterangan:
Ki = kuartil ke –
N = jumlah data
I = letak kuartil

1
Andi, Statistika “Data Kajian Deskriftif, Inferensi, dan Non Parametrik”, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2007), 88.

3
Contoh soal Kuartil data tunggal
Berikut ini adalah contoh dari Kuartil data tunggal dengan data
perumpaan nilai statistik I sebanyak 10 mahasiswa: 60, 80, 90, 70, 85, 95,
75, 65, 50, 55. Tentukanlah nilai kuartil K1 dan K3.
Penyelesaiannya sebagai berikut:
1) Mengurutkan data dari yang terendah (terkecil) sampai terbesar
(tertinggi). 50, 55, 60, 65, 70, 75, 80, 85, 90, 95.
2) Tentukan letak kuartil K1 dan K3 dengan penjelasan seperti di
bawah ini:
• Menentukan K1

Dari hasil di atas, maka data ke 2,75 berada diantara data 2


dan 3 sehingga menjadi seperti berikut :
K1 = data ke- 2 + 0,75 (data ke- 3 – data ke- 2)
K1 = 55 + 0,75 (60 – 55)
K1 = 55 + 3,75
K1 = 58,5
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka posisi K1
menunjukkan nilai 58,5.

4
• Menentukan K3

Dari hasil di atas, maka data ke 8,25 berada diantara data 8


dan 9 sehingga menjadi seperti berikut :
K3 = data ke- 8 + 0,25 (data ke- 9 – data ke- 8)
K3 = 85 + 0,25 (90 – 85)
K3 = 85 + 1,25
K3 = 86, 25
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka posisi K3
menunjukkan nilai 86,25.

b. Kuartil Data Kelompok


Mencari kuartil dalam bentuk data berkelompok terlebih dahulu
adanya tabel distribusi frekuensi untuk mempermudah perhitungan. Berikut
langkah-langkah untuk membuat tabel distribusi frekuensi:
a. Menyusun data dari yang terkecil sampai yang terbesar
b. Menghitung rentang (range)
c. Jumlah kelas
d. Panjang kelas interval Kuartil dalam data berkelompok dapat ditentukan
dengan rumus berikut:

𝑖
{( 4 .n) − Fk}
ki = b + p
𝑓

Keterangan:

5
b = Tepi bawah interval kelas Ki ( b = batas bawah - 0,5)

p = Panjang kelas interval i = Letak Ki n = Banyak data

F = Frekuensi kumulatif sebelum kelas Ki

f = Frekuensi pada kelas Ki

Contoh soal

Membuat tabel distribusi frekuensi dan hitunglah kuartil K1 dan K2

29 43 43 48 49 51 56 60 60 60
61 63 63 63 65 66 67 67 68 70
70 70 70 71 71 71 72 72 72 73
73 74 74 74 74 75 75 76 76 77
78 79 79 80 80 80 80 81 81 81
82 82 83 83 83 84 85 86 86 87
88 88 88 88 89 90 90 90 91 91
91 92 92 93 93 93 95 97 98 98

Penyelesaian:

a. Membuat tabel distribusi frekuensi

b. Menentukan range (rentang)

R = nilai max – nilai min

R = 98 -29 = 69

c. Menentukan jumlah kelas

K = 1+Log n. 3,3

K = 1+Log 80. 3,3

K = 7,3

d. Menentukan panjang kelas interval Panjang interval dapat ditentukan


dengan rumus sebagai berikut:

6
Rentang (R)
P=
Jumlah Kelas

69
P=
7,3

P = 9,5 = 10

Nilai Frekuensi
Statistik Frekuensi Kumulatif

29-38 1 1
39-48 3 4
49-58 3 7
59-68 12 19
69-78 22 41
79-88 23 64
89-98 16 80
Jumlah 80 -

Berdasarkan tabel di atas, maka letak K1 Letak dapat dihitung seperti di


bawah ini :

1. Menentukan letak kelas interval


1
Ki = 4.n
1
Ki = .80
4

Ki =80
Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke- 20 berada pada kelas 69-
78 atau terletak pada kelas interval ke- 5.
2. Menentukan batas bawah
1
b = 2.(bk interval ke – 5 + bk interval ke – 4)
1
b = 2.(69 + 68)

b = 68,5

Berdasarkan hal di atas, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan angka-


angka terebut ke dalam rumus untuk mencari nilai K1.

7
𝑖
((4.𝑛)−Fk)
Ki = Tb + p 𝑓

1
((4. 80)−19)
K1 = 68,5 + 10 22

K1 = 68,5 + 10 (0,045)

K1 = 68,5 + 0,45

K1 = 68,95

Jadi berdasarkan dari perhitungan di atas, maka nilai kuartil K1 yang didapat
adalah: 68,95. Berdasarkan tabel di atas, maka letak K2 Letak dapat dihitung
seperti di bawah ini :

a. Menentukan letak kelas interval

𝑖
Ki = 2 . 𝑛
𝑖
Ki = 2 . 80

Ki = 40

Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke- 40 berada pada kelas 69-78 atau
terletak pada kelas interval ke- 5.

b. Menentukan batas bawah

1
b = 2 (bk interval – 5 + bk interval ke – 4)
1
b = 2 ( 69 + 68)

b = 68,5

Berdasarkan hal di atas, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan angka-


angka tersebut ke dalam rumus untuk mencari nilai K2.

𝑖
((4.𝑛)−Fk)
Ki = Tb + p
𝑓

8
1
((4. 80)−19)
K2 = 68, 5 + 10 22

K2 = 68, 5 + 10 (0,95)

K2 = 78

Jadi berdasarkan dari perhitungan di atas, maka nilai kuartil K2 yang didapat
adalah: 78.

B. Penjelasan tentang Desil


Desil (Ds) ialah nilai atau angka yang membagi data yang menjadi 10 bagian
yang sama, setelah disusun dari data terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya.
Menurut beberapa para ahli ada beberapa pengertian dari suatu desil, yaitu
diantaranya :
1. Desil (D) adalah titik atau skor atau nilai yang membagi seluruh distribusi
frekuensi dari data yang diselidiki ke dalam 10 bagian yang sama besar, yang
masing-masing sebesar 1/10 N. 2 Jadi, sebanyak 9 buah titik desil, kesembilan
buah desil itu membagi seluruh distribusi frekuensi ke dalam 10 bagian yang
sama besar.
2. Desil adalah nilai-nilai yang membagi seangkaian data atau suatu distribusi
frekuensi menjadi sepuluh bagian yang sama. 3 Jadi ada sembilan ukuran desil.
3. Jika sekumpulan data itu dibagi menjadi 10 bagian yang sama, maka didapat
sembilan pembagi dan setiap bagian dinamakan desil. 4 Karenanya ada
sembilan buah desil, ialah desil pertama, desil kedua, desil, ketiga, desil
keempat, desil kelima, desil keenam, desil ketujuh, desil kedelapan, dan desil
kesembilan yang disingkat dengan D1, D2, D2, D3, D4, D5. D6, D7, D8, dan
D9.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka data diartikan bahwa desil (Ds)
merupakan angka yang membagi data menjadi 10 bagian yang sama setelah melalui
penyusunan data terlebih dahulu. Menurut Riduwan pada bukunya menyebutkan

2
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2006), 117-118.
3
Nata Wirawan, Cara Mudah Memahami Statistik Deskiptif & Inferensia, (Denpasar: Penerbit Keraras Emas,
2001), 110.
4
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), 82.

9
bahwa cara mencari desil hampir sama dengan mencari kuartil hanya bedanya terletak
pada pembagian saja. 5 Untuk menentukan nilai desil dapat dilakukan dengan dua
kategori yaitu, nilai desil yang belum dikelompokkan (data tunggal), dan juga data
yang sudah dikelompokkan (data kelompok).
a. Desil Data tunggal
Menurut Andi pada bukunya menyebutkan untuk menentukan nilai persentil
yang belum dikelompokkan (data tunggal), memiliki beberapa langkah-
langkah, yaitu:6
1. Langkah pertama menyusun data, dengan mengurutkan data
dimulai dari yang terkecil sampai yang terbesar.
2. Menentukan letak persentil yang diminta dengan menggunakan
rumus:

Keterangan:
Di = desil ke- –
n = jumlah data
i = urutan desil
contoh soal desil data tunggal :
Data perumpaan nilai statistik I sebanyak 10 mahasiswa: 60, 80, 90, 70, 85,
95, 75, 65, 70, 65. Tentukanlah nilai desil D3 dan D6
Penyelesaian :
Langkah penyelesaian
1) Mengurutkan data dari yang terendah (terkecil) sampai terbesar
(tertinggi).
60, 65, 65, 70, 70, 75, 80, 85, 90, 95

5
Riduawan, Pengantar statistika sosial, (Bandung: Alfabeta, 2009), 111.
6
Ibid, Andi, Statistika “Data Kajian Deskriftif, Inferensi, dan Non Parametrik”, 82.

10
2) Tentukan letak desil D3 dan D6 dengan penjelasan seperti di bawah
ini:
a) Menentukan Ds3

Dari hasil di atas, maka data ke 3,3 berada di antara data 3 dan
4 sehingga menjadi seperti berikut :
Ds3 = Xk+d (Xk+1 – Xk)
Ds3 = data ke- 3 + 0,30 (data ke- 4 – data ke- 3)
Ds3 = 65 + 0,30 (70 – 65)
Ds3 = 65 + 1,5
Ds3 = 66,5
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka posisi
Ds3 menunjukkan nilai 66,5.
b) Menentukan D6

Dari hasil di atas, maka data ke- 6,6 berada di antara data 6 dan
7 sehingga menjadi seperti berikut :
D6 = data ke- 6 + 0,6 (data ke- 7 – data ke- 6)
D6 = 75 + 0,6 (80 – 75)
11
D6 = 75 + 3
D6 = 78
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka
posisi D3 menunjukkan nilai 78.
b. Desil Data kelompok
Mencari desil dalam bentuk data berkelompok terlebih dahulu dengan
adanya tabel distribusi frekuensi. Hal ini juga disampaikan oleh Riduwan
menyebutkan bahwa mencari desil data berkelompok haruslah dibuat susunan
distribusi frekuensi terlebih dahulu, dalam hal ini semata-mata untuk
mempermudah perhitungan. 7 Selain itu Riduwan juga menerangkan langkah-
langkah pembuatan tabel distribusi frekuensi yaitu:
1) Menyusun data dari yang terkecil sampai yang terbesar
2) Menghitung rentang (range)
3) Jumlah kelas
4) Dan panjang kelas intervalnya.
Setelah tabel distribusi frekuensi terbentuk, maka dilanjutkan dengan
mencari nilai desil dengan rumus seperti berikut:

Keterangan:
b = Tepi bawah interval kelas Ki ( b = batas bawah – 0,5)
p = Panjang kelas interval
i = Letak Dsi
n = Banyak data
F = Frekuensi kumulatif sebelum kelas Dsi
f = Frekuensi pada kelas Dsi
Contoh soal desil data kelompok :

7
Ibid, Riduawan, 112.

12
Berikut ini adalah contoh dari desil data berkelompok, buatlah tabel distribusi
frekuensi dan hitunglah desil Ds4 dan Ds7 dari data nilai statistik I di bawah
ini:
29 43 43 48 49 51 56 60 60 60

61 63 63 63 65 66 67 67 68 70

70 70 70 71 71 71 72 72 72 73

73 74 74 74 74 75 75 76 76 77

78 79 79 80 80 80 80 81 81 81

82 82 83 83 83 84 85 86 86 87

88 88 88 88 89 90 90 90 91 91

91 92 92 93 93 93 95 97 98 98

Penyelesaian:
Adapun langkah-langkah dalam penyelesaian ialah sebagai berikut:
1. Langkah pembuatan tabel distribusi frekuensi
• Menentukan range (rentang)
R = nilai max – nilai min
R = 98 -29 = 69
• Menentukan jumlah kelas
K = 1+Log n. 3,3
K = 1+Log 80. 3,3
K = 7,3
• Menentukan panjang kelas interval

13
Tabel Distribusi frekuensi nilai statistik

Nilai Statistik Frekuensi Frekuensi


Kumulatif
29-38 1 1
39-48 3 4
49-58 3 7
59-68 12 19
69-78 22 41
79-88 23 64
89-98 16 80
Jumlah 80 -

2. Langkah-langkah menentukan nilai Ds4 dan Ds7.


• Berdasarkan tabel di atas, maka letak Ds4 dapat dihitung
seperti di bawah ini :
i. Menentukan letak kelas interval dari nilai Ds4

Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke- 32 berada


pada kelas 69-78 atau terletak pada kelas interval ke- 5.
ii. Menentukan batas bawah

14
Berdasarkan hal di atas, maka langkah selanjutnya
adalah memasukkan angka-angka tersebut ke dalam
rumus untuk mencari nilai Ds4

Jadi berdasarkan dari perhitungan di atas, maka nilai


desil Ds4 yang didapat adalah: 74,4.
• Berdasarkan tabel di atas, maka letak Ds7 dapat dihitung
seperti di bawah ini :
a. Menentukan letak kelas interval dari nilai Ds7

Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke- 56 berada


pada kelas 79-88 atau terletak pada kelas interval ke- 6.
b. Menentukan batas bawah

15
Berdasarkan hal di atas, maka langkah selanjutnya
adalah memasukkan angka-angka tersebut ke dalam
rumus untuk mencari nilai Ds7.

Jadi berdasarkan dari perhitungan di atas, maka nilai


desil Ds7 yang didapat adalah: 85.

C. Penjelasan tentang Persentil


Persentil adalah titik atau nilai yang membagi suatu distribusi data menjadi
seratus bagian yang sama besar. Karena persentil sering disebut “ukuran per-ratus-
an”.
Persentil adalah suatu titik dalam distribusi yang menjadi batas satu persen
(1%) dari frekuensi yang terbawah. Pesentil adalah nilai-nilai yang membagi sebagian
data atau suatu distribusi frekuensi menjadi 100 bagian yang sama.
Persentil yang biasa dilambangkan P, adalah titik atau nilai yang membagi
suatu distribusi data menjadi seratus bagian yang sama besar. Karena itu persentil
sering disebut ukuran perseratusan.

16
Titik yang membagi distribusi data ke dalam seratus bagian yang sama besar
itu ialah titik-titik: P1, P2, P3, P4, P5, P6, … dan seterusnya, sampai dengan P99, jadi
disini kita dapati sebanyak 99 titik persentil yang membagi seluruh distribusi data ke
dalam seratus bagian yang sama besar, masing-masing sebesar 1/ 100N atau 1%.
Untuk menentukan nilai-nilai persentil tersebut dapat dibagi menjadi dua yaitu
data yang belum dikelompokkan (data tunggal) dan data yang sudah dikelompokkan
(data kelompok).
a. Persentil data tunggal
Untuk menentukan nilai persentil yang belum dikelompokkan (data
tunggal), memiliki beberapa langkah-langkah, yaitu:
1. Langkah pertama menyusun data, dengan mengurutkan data
dimulai dari yang terkecil sampai yang terbesar.
2. Menentukan letak persentil yang diminta dengan menggunakan
rumus:

Keterangan:
Pi: Persentil ke-
n: Jumlah data
i: Urutan Persentil
Contoh:
Diketahui nilai statistik sebanyak 12 mahasiswa: 50, 55, 60, 80,
90, 70, 85, 95, 75, 70, 70, 65. Tentukanlah nilai persentil Ps22
dan Ps73.
Penyelesaian :
Langkah penyelesaian
a) Mengurutkan data dari terkecil (terendah) hingga
terbesar (tertinggi) 50, 55, 60, 65, 70, 70, 70, 75, 80,
85, 90, 95

17
b) Tentukan letak persentil Ps22 dan Ps73 seperti
penjelasan dibawah ini:
1. Menentukan Ps22

Dari hasil perhitungan di atas, maka data ke-


2,86 berada di antara data 2 dan 3 sehingga
menjadi Seperti berikut :
Ps22 = data ke- 2 + 0,86 (data ke- 3 – data ke- 2)
Ps22 = 55 + 0,86 (60 – 55)
Ps22 = 55 + 4,3
Ps22 = 59,3
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka
posisi Ps22 menunjukkan nilai 59,3.

2. Menentukan Ps73

Dari hasil di atas, maka data ke- 9,49 berada di


antara data 9 dan 10 sehingga menjadi seperti

18
Berikut :
Ps73 = data ke- 9 + 0,49 (data ke- 10 – data ke-
9)
Ps73 = 80 + 0,49 (85 – 80)
Ps73 = 80 + 2,45
Ps73 = 82,45
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka
posisi Ps73 menunjukkan nilai 82,45.
b. Persentil data kelompok
Mencari persentil dalam bentuk data berkelompok terlebih dahulu dengan
adanya tabel distribusi frekuensi. Mencari persentil data berkelompok haruslah
dibuat susunan dristribusi frekuensi terlebih dahulu, dalam hal ini semata-mata
untuk mempermudah perhitungan. Langkah-langkah pembuatan tabel
distribusi frekuensi, yaitu sebagai berikut:
1) Menyusun data dari yang terkecil sampai yang terbesar
2) Menghitung rentang (range)
3) Jumlah kelas
4) Dan panjang kelas intervalnya.
Setelah tabel distribusi terbentuk, maka dilanjutkan dengan mencari nilai
persetil dengan rumusnya, yaitu:

Keterangan:
N = jumlah seluruh frekuensi.
Tb = tepi bawah kelas persentil.
I = bilangan bulat yang kurang dari 100 (1, 2, 3, … ,99).
P = panjang kelas interval.
Fi = frekuensi kelas persentil.
Fk = jumlah frekuensi sebelum kelas persentil

19
Contoh:
Tentukanlah letak persentil kelompok ke-75 dari kelompok data seperti tabel
dibawah ini.

X F

41-45 3

46-50 6

51-55 16

56-60 8

61-65 7

Penyelesaian

X F F Kumulatif
41-45 3 3
46-50 6 9
51-55 16 25
56-60 8 33
61-65 7 40

Letak Persentil ke-75 = (75/100) × 40 = 30, yaitu data ke-30 pada tabel dan
kelas pada Persentil ke-75 = 56 – 60 sehingga diperoleh :

Jadi, nilai persentil ke-75 adalah 53,625.

20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Secara umum kuartil merupakan sekumpulan data yang dibagi menjadi empat bagian
yang sama banyak, sesudah disusun menurut urutan nilainya, maka bilangan pembaginya
disebut kuartil. Dalam dunia statistik, yang dimaksud dengan kuartil ialah titik atau skor
atau nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi ke dalam empat bagian yang sama
besar, yaitu masing masing sebesar ¼ N. Jadi disini akan kita jumpai tiga buah kuartil,
yaitu kuartil pertama (Q1), kuartil kedua (Q2), dan kuartil ketiga (Q3). Terdapat dua cara
untuk menentukan kuartil, yaitu pada data tunggal dan data kelompok.
2. Desil (Ds) ialah nilai atau angka yang membagi data yang menjadi 10 bagian yang sama,
setelah disusun dari data terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya. Jadi ada sembilan
ukuran desil, yang biasa disingkat dengan D1, D2, D2, D3, D4, D5. D6, D7, D8, dan D9.
Cara mencari desil hampir sama dengan mencari kuartil hanya bedanya terletak pada
pembagian saja. Untuk menentukan nilai desil dapat dilakukan dengan dua kategori
yaitu, nilai desil yang belum dikelompokkan (data tunggal), dan juga data yang sudah
dikelompokkan (data kelompok).
3. Persentil adalah nilai-nilai yang membagi sebagian data atau suatu distribusi frekuensi
menjadi 100 bagian yang sama. Persentil yang biasa dilambangkan P, adalah titik atau
nilai yang membagi suatu distribusi data menjadi seratus bagian yang sama besar. Karena
itu persentil sering disebut ukuran perseratusan. Titik yang membagi distribusi data ke
dalam seratus bagian yang sama besar itu ialah titik-titik: P1, P2, P3, P4, P5, P6, … dan
seterusnya, sampai dengan P99, jadi disini kita dapati sebanyak 99 titik persentil yang
membagi seluruh distribusi data ke dalam seratus bagian yang sama besar, masing-masing
sebesar 1/ 100N atau 1%. Untuk menentukan nilai-nilai persentil tersebut dapat dibagi
menjadi dua yaitu data yang belum dikelompokkan (data tunggal) dan data yang sudah
dikelompokkan (data kelompok).

B. Saran

21
Penulis menyadari banyak kesalahan dalam menulis makalah ini. Penulis
mengharapkan para pembaca makalah ini dapat berkontribusi memberikan kritik. Saran dan
pendapatnya agar pembuatan makalah kedepannya bisa lebih baik.

22
Daftar Pustaka

Andi. (2007). Statistika “Data Kajian Deskriftif, Inferensi, dan Non Parametrik”. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Amalia, Chomsatin. (2018). Matematika Untuk SMA/MA/SMK/MAK Semester 1.
Karanganyar: CV. Graha Printama Selaras.
Habiby, Wahdan Najib. (2017). Statistika Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah Universitu
Press.
Koyan Wayan. (2012). “Statistik Pendidikan Teknik Analisis Data Kuantitatif”. Singaraja
Universitas Pendidikan Ganesha.
Riduawan. (2009). Pengantar statistika sosial. Bandung: Alfabeta.
Sudijono, Anas. (2006). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Wirawan, Nata. (2001). Cara Mudah Memahami Statistik Deskiptif & Inferensia. Denpasar:
Penerbit Keraras Emas.

23

Anda mungkin juga menyukai