Anda di halaman 1dari 24

UJI T

KELOMPOK 3
LISTIORINI ARBANGKA
WINDI MAKATEMU
ZULFA K MUSLIMIN
Pengertian Uji T
 Tes t atau Uji t adalah uji statistik yang
digunakan untuk menguji kebenaran atau
kepalsuan hipotesis nol .

 Uji t pertama kali dikembangkan oleh William


Seely Gosset pada 1915.Awalnya ia
menggunakan nama samaran Student, dan huruf
t yang terdapat dalam istilah Uji “t “ dari huruf
terakhir nama beliau. Uji t disebut juga dengan
nama Student t.
Pengertian Uji T
 Sampel di ambil secara acak dari populasi
berdistribusi normal.

 Data berskala interval dan atau rasio.


Kurva Uji Hipotesis
Keterangan :
a = Garis yang menunjukkan bahwa nilai taraf nyata atau
taraf kesalahan sebesar 1% (atau 0,01). Garis ini berada di
paling kiri dari daerah penerimaan H0.
b = Garis yang menunjukkan bahwa nilai taraf nyata atau
taraf kesalahan sebesar 5% (atau 0,05). Garis ini berada di
sebelah kiri dari daerah penerimaan H0.
c = Garis yang menunjukkan bahwa nilai taraf nyata atau
taraf kesalahan sebesar 5% (atau 0,05). Garis ini berada di
sebelah kanan dari daerah penerimaan H0.
d = Garis yang menunjukkan bahwa nilai taraf nyata atau
taraf kesalahan sebesar 1% (atau 0,01). Garis ini berada di
paling kanan dari daerah penerimaan H0.
Next
A = Daerah penolakan H0 atau penerimaan H1 baik untuk taraf
nyata 1% (0,01) maupun taraf nyata 5% (0,05). Daerah ini berada
di pihak kiri dari daerah penerimaan H0 (bernilai negatif).
B = Daerah penolakan H0 atau penerimaan H1 hanya untuk taraf
nyata 5% (0,05). Daerah ini berada di pihak kiri dari daerah
penerimaan H0 (bernilai negatif).
C = Daerah penerimaan H0 atau penolakan H1 baik untuk taraf
nyata 1% (0,01) maupun taraf nyata 5% (0,05). Pada daerah ini,
bisa bernilai positif maupun negatif.
D = Daerah penolakan H0 atau penerimaan H1 hanya untuk
taraf nyata 5% (0,05). Daerah ini berada di pihak kanan dari
daerah penerimaan H0 (bernilai positif).
E = Daerah penolakan H0 atau penerimaan H1 baik untuk taraf
nyata 1% (0,01) maupun taraf nyata 5% (0,05). Daerah ini berada
di pihak kanan dari daerah penerimaan H0 (bernilai positif).
1. Pengujian dua arah atau dua pihak
Disebut pengujian dua arah karena pengujian pada dua sampel
yang berbeda ini menggunakan dua pihak (yaitu pihak kiri dan
pihak kanan). Bentuk Kurva uji hipotesis adalah sebagai berikut:
2. Pengujian satu arah atau satu pihak
Yaitu uji satu arah dimana pada hipotesis awal kelompok/sampel 1 memiliki rata-rata
sama dengan atau lebih besar dengan rata-rata kelompok 2. sedangakan hipotesis
alternatif rata-rata kelompok 1 lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata kelompok 2.
Dengan bentuk hipotesis sebagai berikut:
Ada lagi jenis yang lain dari pengujian satu arah yaitu uji satu
arah ini kebalikan pada hipotesis kedua, dimana pada hipotesis
awal kelompok/sampel 1 memiliki rata-rata sama dengan atau
lebih kecil dengan rata-rata kelompok 2. sedangkan hipotesis
alternatif rata-rata kelompok 1 lebih besar dibandingkan dengan
rata-rata kelompok 2
Kegunaan Uji t
 Alat analisis data untuk menguji satu populasi atau dua populasi.
 Membandingkan dua mean (rata-rata) untuk menentukan apakah
perbedaan rata-rata tersebut perbedaan nyata atau karena
kebetulan.
Penggolongan Uji T

Uji t

Satu
Dua Populasi
Populasi

Berhubungan Terpisah
(Dependen) (Independen)
CONTOH SOAL

 Rata-rata target pencapaian produksi rumput laut di seluruh propinsi


adalah 100%. Untuk mengetahui kebenarannya maka dilakukan sampling
data di 15 propinsi sebagai berikut:
a. Formula Hipotesis
Ho : m = 100
Ha : m ≠ 100  dua arah
b. Taraf nyata dan nilai t tabel
a = 5% a /2 = 2.5% db = 15-1 = 14
t2.5%;14 = 2.145
c. Kriteria pengujiannya
Ho diterima jika : -2,145 ≤ to ≤ 2,145
Ho ditolak jika : to > 2.145 atau to <
-2.145
d. Uji Statistik
to = (100.05 -100) / (15.02/151/2)
= 0.013
e. Kesimpulan
terima Ho artinya rata-rata target
pencapaian produksi rumput laut adalah
100%
Uji t dua sampel
 Dilakukan dengan membandingkan dua mean (rata-rata)
dari dua atau beberapa kelompok.
1. Uji beda 2 mean
2. Uji beda > 2 mean

 Ada dua jenis uji beda 2 mean :


1. Uji beda 2 mean independen
2. Uji beda 2 mean dependen(paired t test)
Independen t -test
 data kelompok satu tidak tergantung dengan data pada kelompok dua

Tujuan :
 Untuk mengetahui perbedaan 2 kelompok independen

Prinsip:
1. Melihat perbedaan variasi kedua kelompok data.
2. Pada pengujian diperlukan informasi varian kedua kelompok.
 Hipotesis

H 0 : 1   2
atau
H 0 : 1   2  0
H 1 : 1   2
Contoh

Perairan Jika diketahui konsentrasi Nitrat di


A B dua perairan A dan B. Pengukuran
dilakukan dengan melakukan
0.004 0.017 sampling di 10 stasiun di setiap
0.011 0.016 perairan.

0.01 0.011
0.015 0.025
0.006 0.015   A B
0.005 0.012 sd 0.003620927 0.00498999
0.014 0.014 var 1.31111E-05 2.49E-05
0.009 0.01 mean 0.009 0.0137
0.008 0.009
0.008 0.008
Tahap :
1. Melakukan uji varian
Apakah varian berbeda atau tidak berbeda
Uji varian = F = S12/S22
Hipotesis:
Ho: Kedua kelompok memiliki varian yang sama
H1: kedua kelompok tidak memiliki varian yang sama
Contoh:
f hit = S12 / S22 = 0.52; 1.89
df1=df2=10-1= 9
f tab = 5.35
f hit > ftab  varian sama
Jika dua populasi independen memiliki ragam
sama, maka:
1 1
thit  ( x1  x2 )  t 2 s gab 
n1 n2
(n1  1) s12  ( n2  1) s22
s 2
gab 
n1  n2  2
dengan derajat bebas untuk distribusi t adalah v=n1+n2-2

ttab(0.05;18)  2.101
Jika dua populasi independen memiliki ragam
beda, maka:
2 2
s s
thit  ( x1  x2 )  t 2 1
 2
n1 n2
ttab(0.05;9)  2.262
dengan derajat bebas untuk distribusi t adalah v=n1+n2-2

2. Bandingkan nilai t hit dan t tab yang diperoleh


Gunakan hipotesis:
Jika t hit> ttab  tolak Ho, populasi A beda
H 0 : 1   2 dengan populasi B
atau Jika t hit< t tab  gagal Tolak Ho, kedua
H 0 : 1   2  0 populasi sama
H 1 : 1   2
Paired t test
• Paired-Sample t test adalah analisis dengan melibatkan
dua pengukuran pada subjek yang sama terhadap suatu
pengaruh atau perlakuan tertentu.

• Apabila suatu perlakuan tidak memberi pengaruh,


maka perbedaan rata-rata adalah nol.

• Dua populasi yang menjadi objek merupakan data yang


berpasangan D=1-2 untuk pengamatan berpasangan
tersebut dengan v= n-1adalah

sd
d  t ( 2 )
n
Contoh:
Pengamatan dilakukan pada
laju pertumbuhan diameter
karang A. formosa
di awal dan akhir perlakuan
selama 4 bulan penelitian di
bak Biorock. Hasilnya adalah
sebagai berikut:
 Tahap perhitungan:
1. Hitung deviasi
2. Gunakan rumus

sd
d  t ( 2 )
n
  2
𝑆 𝐷= √∑ 𝑑𝑖 −¿¿¿¿¿
t tab (α (two tailed); n-1)
3. Bandingkan antara t hit D dan t tab dengan hipotesis:

H 0 : D  0
H1 :  D  0 Jika t hitD > ttab  tolak Ho, populasi A beda
dengan populasi B
Jika t hitD< t tab  gagal Tolak Ho, kedua
populasi sama
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai