Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

SEMESTER GANJIL

GETARAN SELARAS PADA PEGAS DAN AYUNAN

Nama Praktikan : Wahyuning Tyas Kurniawati

NIM : 201910801008

Fakultas/Jurusan : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Hari/Tanggal : Jum’at / 27 November 2020

Nama Asisten : Zein Hanifah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
2020
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

Daftar Isi.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................2
1.4 Manfaat..................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................4

BAB III METODE PRAKTIKUM......................................................................8

3.1 Alat dan Bahan.......................................................................................8

3.2 Metode Kerja..........................................................................................8

3.2.1 Desain Eksperimen..................................................................8

3.2.2 Prosedur Eksperimen............................................................10

3.3 Metode Analisis Data...........................................................................10

3.3.1 Tabel......................................................................................11

3.3.2 Rumus...................................................................................12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................14

4.1 Hasil......................................................................................................14

4.2 Pembahasan..........................................................................................18

BAB V PENUTUP................................................................................................20

5.1 Kesimpulan...........................................................................................21

ii
5.2 Saran.....................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu titik
keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu
konstan. Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu
gerak harmonik sederhana (GHS) Linier dan gerak harmonik sederhana (GHS)
angular. GHS linier, misalnya penghisap menentukan percepatan gravitasi bumi
dengan bandul matematis dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa/ air dalam
pipa U, gerak horizontal/ vertikal dari pegas , dan sebagainya. GHS angular,
misalnya gerak bandul/ bandul fisis, osilasi ayunan torsi, dan sebagainya (Tipler,
1991: 425-426).

Kehidupan sehari-hari, tidak terlepas dari ilmu fisika, dimulai dari yang ada
pada diri kita seperti gerak yang kita lakukan setiap saat, energi yang kita gunakan
setiap hari sampai pada sesuatu yang berada diluar diri kita, salah satu contohnya
adalah permainan ayunan. Sebenarnya ayunan ini juga dibahas dalam fisika. Dari
ayunan tersebut kita dapat menghitung periode yaitu selang waktu yang
diperlukan beban untuk melakukan suatu getaran lengkap dan juga dapat
menghitung berapa besar gravitasi bumi di suatu tempat.

Percobaan getaran selaras pada pegas dan ayunan pada praktikum kali ini
menggunakan ayunan yang dibuat sedemikian rupa dengan bebannya adalah
bandul fisis, dan menggunakan pegas dengan dirangkai sedemikian rupa dan
digandoli beban. Pada dasarnya percobaan dengan bandul ini tidak terlepas dari
getaran, dimana pengertian getaran itu sendiri adalah gerak bolak-balik secara
perioda melalui titik kesetimbangan. Getaran dapat bersifat sederhana dan dapat
bersifat kompleks. Getaran yang dibahas tentang bandul adalah getaran harmonik
sederhana yaitu suatu getaran dimana resultan gaya yang bekerja pada titik
sembarang selalu mengarah ke titik kesetimbangan tersebut. Sedangkan pada
pegas, gaya elastis pada pegas bukan hanya disebabkan oleh massa beban tetapi
juga dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Maka dari itu kami mencoba mengukur

1
percepatan gravitasi menggunakan percobaan pada pegas apakah hasilnya sama
seperti yang ada pada sumber-sumber buku atau literatur.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada praktikum getaran selaras pada pegas dan ayunan
dalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh variasi massa beban terhadap besarnya periode getaran
sistem.
2. Bagaimana pengaruh variasi simpangan maksimum dari getaran sistem
terhadap periode getaran untuk setiap massa beban.
3. Bagaimana pengaruh pertambahan panjang tali terhadap periode getaran dari
ayunan pendulum.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengaruh variasi massa beban terhadap besarnya periode getaran
sistem.
2. Mengetahui pengaruh variasi simpangan maksimum dari getaran sistem
terhadap periode getaran untuk setiap massa beban.
3. Mengetahui pengaruh pertambahan panjang tali terhadap periode getaran dari
ayunan pendulum.
1.4 Manfaat
Manfaat praktikum getaran selaras pada sistem pegas dan ayunan dalam
kehidupan sehari hari yaitu praktikan atau mahasiswa dapat mengerti dan
memahami konsep pegas dan ayunan (pendulum). Pegas banyak dimanfaatkan
dalam kahidupan sahari-hari misalnya pembuatan spring bed, di dalam dunia
otomotif pegas tidak bisa diganggu gugat misalnya penggunaan shock-breaker
dengan adanya pegas pada kendaraan bermotor melaju di jalan yang berlubang
maka pegas akan bekerja, sehingga dapat meredam guncangan yang muncul,
pegas juga digunakan pada beberapa jenis perkakas seperti kunci inggris yang
membutuhkan pegas untuk dapat bekerja dengan baik.

2
Manfaat ayunan dalam kehidupan sehari-hari misalnya gerak pada senar gitar.
Ketika kita memainkan gitar, senar gitar tersebut akan berhenti bergetar apabila
kita menghentikan petikan. Contoh lainnya adalah gerakan pada bandul jam.

3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bandul sederhana adalah sebuah benda ideal yang terdiri dari sebuah titik
massa,yang digantungkan pada tali ringan yang tidak dapat mulur. Jika bandul
ditarik ke samping dari posisi seimbangnya dan dilepaskan ,maka bandul akan
berayun dalam bidang vertikal pengaruh grafitasi.Gerakannya merupakan gerak
osilasi dan periodik,sehingga dapat disebut menempuh sebuah ayunan
sederhana.Bandul ini juga dapat diartikan sebagai benda yang terikat pada sebuah
tali dan dapat berayun secara bebas dan periodik yang menjadi dasar kerja dari
sebuah jam dinding kuno yang mempunyai ayunan (Monika,2013).

Gerak periodik adalah gerak yang kondisi serupa dapat dijumpai lagi pada
waktu berikutnya atau tempat yang lain.bentuk dari gerak periodik adalah benda
yang berosilasi pada ujung pegas.Selang waktu atau pun beda posisi dari 2
keadaan sejenis yang berlangsung berturutan disebut periode (Monika,2013).

Gerak bandul adalah gerak harmonika sederhana hanya jika amplitudo


geraknya kecil (Paul A. Tepler, 1998). Bandul sederhana adalah sistem mekanik
lain yang menunjukkan gerak periodik suatu bandul yang terdiri atas cakram yang
menyerupai partikel bermassa m yang digantungkan pada seutas tali ringan
dengan suatu panjang l dan yang bagian atasnya tidak bergerak dan diikatkan ke
suatu titik. Dengan kata lain, periode dan frekuensi bandul sederhana hanya
bergantung pada panjang tali dan percepatan yang diakibatkan oleh gravitasi. Oleh
karena periode tidak bergantung pada massa, maka disimpulkan bahwa semua
bandul sederhana dengan panjang yang sama dan berada pada lokasi yang sama
(sehingga konstan) akan berosilasi dengan periode yang sama pula, maka
momentum inersianya dapat diperoleh dengan mengukur periodenya (Serway,
2009).

4
Gambar 2.1 Ayunan Sederhana Sebuah Pendulum

(Sumber : Susilo, 2012)

Osilasi adalah sistem yang berosilasi terus menerus setelah diberikan suatu
gaya, yaitu gaya pemulihannya linear. Dalam banyak sistem yang sesungguhnya
gaya-gaya yang non konservatif seperti gesekan atau menghambat gerakannya.
Sebagai akibatnya energi mekanik sistem akan berkurang seiring dengan waktu
dan gerak yang terjadi dikatakan mengalami rendaman atau direndam (Serway,
2009).

Osilasi pegas meliputi sebagai berikut :

1. Getaran selaras sederhana. Gaya ini berperan sebagai penggetar dan selalu
berarah ke titik setimbangnya. Gaya ini disebut juga gaya pembalik (restoring
force). Ciri gerak ini benda melakukan gerak osilasi atau bergetar selamanya.
Berhubungan benda bergerak bolak-balik di sekitar titik setimbangnya maka
posisi benda dapat dinyatakan oleh fungsi periodik. Fungsi ini dapat berupa
fungsi sinus dan cosinus (Priyambono dan Jati, 2009).
2. Getaran selaras teredam melibatkan dua buah gaya yaitu gaya pembalik dan
gaya rendam. Gaya redaman itu biasanya berupa gaya gesekan umumnya
besar gaya gesekan bergantung pada kelajuan benda (Priyambono dan Jati,
2009).

5
Gambar 2.2 Rangkaian Percobaan Getaran pada Pegas

(Sumber : Susilo, 2012)

Menurut Giancoli (2014) Hukum Hooke akurat selama pegas tidak ditekan
sampai kumparan-kumparannya bersentuhan atau diregangkan sampai melebihi
batas elastisitas. Hukum Hooke berlaku tidak hanya pada pegas tetapi untuk
osilasi benda padat lainnya. Konstanta pembanding k pada persamaan hukum
hooke disebut konstanta pegas untuk pegas tersebut atau konstanta kekakuan
pegas (satuannya = n/m). Untuk meregangkan pegas sejauh x, kita harus
memberikan gaya (eksternal) pada ujung pegas yang bebas yang magnitudonya
paling tidak sama dengan

Fext = +kx (2.1)

Semakin besar nilai k, semakin besar gaya yang dibutuhkan untuk meregangkan
pegas sejauh jarak tertentu. Artinya, semakin kaku pegas, semakin besar konstanta
pegas k.

Menurut Young dan Freedman (2002), berikut ini adalah istilah yang akan
digunakan dalam membicarakan segala macam gerak periodik : Amplitudo gerak
ditunjukkan oleh A, merupakan besar perpindahan maksimum dari titik
kesetimbangan yaitu nilai maksimum dari |x|. Harganya selalu positif. satuan SI
untuk A adalah meter. Getaran lengkap atau siklus cycle merupakan suatu
perjalanan melingkar lengkap katakanlah A menuju A dan kembali ke A. Periode
T merupakan waktu untuk satu siklus. Periode selalu positif. Satuan SI adalah

6
sekon, tetapi sering dinyatakan sebagai "sekon per siklus". Frekuensi f adalah
banyaknya siklus pada suatu satuan waktu. Frekuensi selalu positif. satuan SI
untuk frekuensi adalah hertz.

f= (2.2)

T = (2.3)

(2.4)

√ (2.5)

Menurut Giancoli (2014), untuk meregang atau menekan pegas harus


dilakukan usaha. Dengan demikian, energi potensial disimpan pada pegas yang
teregang atau tertekan. Energi potensial dinyatakan dengan

Ep = kx (2.6)

Energi mekanik total E merupakan jumlah energi kinetik dan potensial.

E = mv2 + kx2 (2.7)

Dimana v adalah kecepatan massa m ketika berjarak x dari posisi setimbang. GHS
hanya dapat terjadi selama tidak ada gesekan pada saat massa berosilasi bolak-
balik, energi terus berubah dan energi potensial ke energi kinetic, dan kembali
lagi.

7
BAB III METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum getaran selaras pada
pegas dan ayunan adalah sebagai berikut :

1. Dasar statif, untuk menyangga alat sportif agar posisinya seimbang pada
lantai dasar.
2. Kaki statis, untuk menyanggah alat statis pada posisinya seimbang di atas
dasar statis.
3. Batang statis panjang, untuk tiang penyangga pada alat statif.
4. Balok pendukung, untuk penghubung antara statis dengan dinamo meter
sehingga dinamo meter pada keadaan stabil.
5. Beban 50 gram, untuk beban yang digantung pada pegas.
6. Stiker poros sebagai poros untuk tugas atau pemutar .
7. Pegas spiral, untuk meredam gaya dari beban .
8. Tali nilon, untuk meningkatkan beban dan statis.
9. Penggaris logam, untuk mengukur panjang.
10. Stopwatch, untuk menghitung waktu.

3.2 Metode Kerja

Metode kerja yang dilakukan pada praktikum getaran Selaras pada pegas
dan ayunan adalah :

3.2.1 Desain Eksperimen

Desain eksperimen yang digunakan pada praktikum getaran Selaras pada


pegas dan ayunan adalah :

8
1.

Gambar 3.1 Set Up Peralatan Pengamatan Getaran Selaras Pegas

(Sumber : Tim Penyusun, 2020)

2.

Gambar 3.2 Set Up Peralatan Pengamatan Getaran Selaras Ayunan

(Sumber : Tim Penyusun, 2020)

9
3.2.2 Prosedur Eksperimen

Prosedur yang digunakan dalam percobaan getaran Selaras pada pegas dan
ayunan adalah :

1. Getaran Pada Sistem Pegas-Massa

a) Disusun peralatan seperti gambar 3.1.


b) Dipasang beban sebesar 50 g pada ujung pegas.
c) Ditarik pegas ke bawah sejauh 2 cm dan disiapkan stopwatch di tangan.
d) Dilepas beban sambil menyalakan stopwatch dan dihitung waktu yang
dibutuhkan sistem pegas massa untuk bergetar sebanyak 10 getaran.
e) Diulangi langkah C-D sebanyak 5 kali pengulangan dan dicatat ke dalam
tabel pengamatan.
f) Ditambahkan beban baru sehingga total massa menjadi 100 g.
g) Diulangi langkah C-E.
h) Dilakukan juga untuk variasi massa beban sebesar 150 g.
i) Dilakukan kembali langkah B-H untuk variasi simpangan maksimum
sebesar 3 cm.
2. Getaran Selaras pada Ayunan Sederhana Pendulum
a) Disusun peralatan seperti gambar 3.2.
b) Dipotong tali nilon sepanjang 60 cm kemudian diikat beban pada ujung
nilon (E) sementara ujung yang lain diikatkan pada statif (A).
c) Digantung sistem tali beban pada statif dengan panjang 10 cm (jarak AB).
d) Diberi simpangan sejauh ±5 cm kemudian dilepaskan beban, di hitung
waktu yang dibutuhkan untuk berayun sebanyak 10 getaran.
e) Diulangi langkah D sebanyak 5 kali dan dicatat pada tabel pengamatan.
f) Diulangi langkah C-E untuk panjang tali sejauh AC (20 cm), AD (30 cm)
dan AE (40 cm).

3.3 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada praktikum getaran Selaras pada
pegas dan ayunan adalah sebagai berikut :

10
3.3.1 Tabel
Tabel yang digunakan pada praktikum getaran Selaras pada pegas dan
ayunan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Getaran Selaras pada Sistem Pegas-Massa
50 g 100 g 150 g
NO
n (getaran) t (detik) n (getaran) t (detik) n (getaran) t (detik)

Tabel 3.2 Getaran Selaras pada Ayunan


10 (cm) 20 (cm) 30 (cm) 40 (cm)
N n t n t n t n t
O (getaran (detik (getaran (detik (getaran (detik (getaran (detik
) ) ) ) ) ) ) )

Tabel 3.3 Analisis Getaran Selaras pada Sistem Pegas-Massa


50 g 100 g 150 g
NO 2 2
t T (t- ̅) Δt t T (t- ̅) Δt t T (t- ̅)2 Δt

Tabel 3.4 Analisis Getaran Selaras pada Ayunan


10 (cm) 20 (cm) 30 (cm) 40 (cm)
NO
t T (t- ̅)2 Δt t T (t- ̅)2 Δt t T (t- ̅)2 Δt t T (t- ̅)2 Δt

Tabel 3.5 Hasil Getaran Selaras pada Sistem Pegas-Massa


NO m (gram) T±Δt (s) K (kg/s2) Δk (kg/s2)

11
Tabel 3.6 Hasil Getaran Selaras pada Ayunan
NO L (cm) T±Δt (s) g (cm/s2) Δg (cm/s2)

3.3.2 Rumus
Rumus yang digunakan pada praktikum getaran Selaras pada pegas dan
ayunan adalah sebagai berikut :
1. Menentukan Nilai K
K = m4π2r2 (3.1)
2. Menentukan Nilai Δk
Δk = √ (3.2)
3. Menentukan Nilai Δt
∑ ̿
Δt = √ (3.3)

4. Menentukan Nilai T

T = 2π√ (3.4)

5. Menentukan Nilai ΔT

ΔT = √ (3.5)

6. Menentukan Nilai g

g = 4π2 (3.6)

7. Menentukan Nilai Δg

Δg = √ (3.7)

8. Menentukan Nilai I
I= (3.8)

12
9. Menentukan Nilai K
K = 100% - I (3.9)
10. Menentukan Nilai AP
AP = 1-log ( ) (3.10)

13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Percobaan yang dilakukan menghasilkan data data sebagai berikut :

Tabel 4.1 Pengamatan Getaran selaras pada sistem pegas massa


y (simpangan) = 2 cm

50g 100 g 150g


No. n t
t (detik) n (getaran) t (detik) n (getaran)
(getaran) (detik)
1 10 27 10 33 10 38
2 10 26 10 34 10 38
3 10 28 10 32 10 38
4 10 27 10 32 10 39
5 10 26 10 33 10 39

y (simpangan) = 3 cm

50g 100 g 150g


No. n t
t (detik) n (getaran) t (detik) n (getaran)
(getaran) (detik)
1 10 26 10 31 10 37
2 10 28 10 35 10 37
3 10 29 10 33 10 40
4 10 29 10 32 10 39
5 10 26 10 32 10 40

Tabel 4.2 Pengamatan Getaran selaras pada Ayunan

mb : 50 g
y : 5 cm

10 (cm) 20 (cm) 30 (cm) 40 (cm)


No. n t n t n t n t
(getaran) (detik) (getaran) (detik) (getaran) (detik) (getaran) (detik)
1 10 34 10 24 10 20 10 17
2 10 35 10 25 10 19 10 16
3 10 35 10 26 10 19 10 17
4 10 34 10 23 10 20 10 18
5 10 34 10 24 10 20 10 16

14
Tabel 4.3 Analisis Getaran selaras pada Sistem Pegas-Massa
y (simpangan) = 2
n (banyak ayunan) : 10
50 g 100 g 150 g
N (t- (t- (t-
O t T 2
Δt t T 2
Δt t T Δt
̅) ̅) ̅)2
2, 0, 3, 0, 3, 0,
1. 27 33 38
7 04 3 04 8 16
2, 0, 3, 1, 3, 0, 0,24
2. 26 0,3742 34 0,3742 38
6 64 4 44 8 16 49
2, 1, 3, 0, 3, 0,
3. 28 32 38
8 44 2 64 8 16
2, 0, 3, 0, 3, 0,
4. 27 32 39
7 04 2 64 9 36
2, 0, 3, 0, 3, 0,
5. 26 33 39
6 64 3 04 9 36
Rat 26 2, 32 3, 38 3,
0,56 0,56 0,24
a2 ,8 68 ,8 28 ,4 84
T = 2,68 T = 3,28 T = 3,84

15
y (simpangan) = 3 cm
n (banyak ayunan) : 10
50 g 100 g 150 g
(t (t
N (t- - -
O t T Δt T T Δt t T Δt
̅)2 ̅) ̅)
2 2

2, 2,
2 2, 2,5 3 3, 3 3,
1. 5 5
6 6 6 1 1 7 7 0,6
6 6
0,6782 5, 0,6782 2, 78
2 2, 0,1 3 3, 3 3, 2
2. 7 5
8 8 6 5 5 7 7
6 6
0, 1,
2 2, 1,9 3 3, 4
3. 1 4 9
9 9 6 3 3 0
6 6
0, 0,
2 2, 1,9 3 3, 3 3,
4. 3 1
9 9 6 2 2 9 9
6 6
0, 1,
2 2, 2,5 3 3, 4
5. 3 4 9
6 6 6 2 2 0
6 6
R 2 2, 3 3, 3 3,
at 7, 7 1,84 2, 2 1,84 8, 8 1,84
a2 6 6 6 6 6 6
T = 3,44 T = 3,26 T = 3,86

16
Tabel 4.4 Analisis Getaran Selaras pada Ayunan

mb : 50 g
Y : 5 cm
n (banyak ayunan) : 10
N 10 (cm) 20 (cm) 30 (cm) 40 (cm)
O
0 0 0 0
3 2 1
3 , 2 , 2 , 1 ,
1. , , 2 0, ,
4 1 4 1 0 1 7 0
4 0,2449 4 0,5099 24 7 0,3742
6 6 6 4
49
0 0 0 0
3 2 1 1
3 , 2 , 1 , 1 ,
2. , , , ,
5 3 5 3 9 3 6 6
5 5 9 6
6 6 6 4
0 2 0 0
3 2 1 1
3 , 2 , 1 , 1 ,
3. , , , ,
5 3 6 5 9 3 7 0
5 6 9 7
6 6 6 4
0 1 0 1
3 2 1
3 , 2 , 2 , 1 ,
4. , , 2 ,
4 1 3 9 0 1 8 4
4 3 8
6 6 6 4
0 0 0 0
3 2 1
3 , 2 , 2 , 1 ,
5. , , 2 ,
4 1 4 1 0 1 6 6
4 4 6
6 6 6 4
3 3 2 2 1 1 1 1
R
4 , 4 , 9 , 6 ,
at 0,24 1,04 0,24 0,56
, 4 , 4 , 9 , 6
a2
4 4 4 4 6 6 8 8
T = 3,44 T = 2,44 T = 1,96 T = 1,68

Tabel 4.5 Hasil Getaran Selaras pada Sistem Pegas-Massa


Simpangan y = 2 cm

No. m (gram) T ± ∆T (s) k (kg/s2) ∆k (kg/s2)


1. 50 2,76 ± 0,0374 15048,6 147,8
2. 100 3,28 ± 0,0374 42506,7 295,5
3. 150 3,84 ± 0,0245 87390,2 290,4

17
Simpangan y = 3 cm

No. m (gram) T ± ∆T (s) k (kg/s2) ∆k (kg/s2)


1. 50 3,44 ± 0,0245 23377,4 96,8
2. 100 3,26 ± 0,0678 41989,9 535,8
3. 150 3,86 ± 0,0678 88302,9 803,6

Tabel 4.6 Hasil Getaran Selaras pada Ayunan

No. l (cm) T ± ∆T (s) g(cm/s2) ∆g(cm/s2)


1. 10 3,44 ± 0,0245 33,4 5,6
2. 20 2,44 ± 0,0510 132,7 33,0
3. 30 1,96 ± 0,0245 308,5 29,6
4. 40 1,68 ± 0,0374 560,0 70,4

Tabel 4.7 Konstanta Pegas pada Berbagai Variasi Massa dan Simpangan Getar
Simpangan y = 2 cm Simpangan y = 3 cm
NO m (gram) k ± ∆k k ± ∆k
T ± ∆T (s) T ± ∆T (s)
(kg/s2) (kg/s2)
2,76 ± 1,504 ± 3,44 ± 23377,4 ±
1. 50
0,0374 147,8 0,0245 96,8
3,28 ± 42506,7 ± 3,26 ± 41989,9 ±
2. 100
0,0374 295,5 0,0678 535,8
3,84 ± 87390,2 ± 3,86 ± 88302,9 ±
3. 150
0,0245 290,4 0,0678 803,6

Tabel 4.8 Periode Getaran dan Percepatan Gravitasi Bumi pada Berbagai Variasi
Panjang Tali

No. l (cm) T ± ∆T (s) g±∆g(cm/s2) No.


1. 10 3,44 ± 0,0245 33,4 ± 5,6 1.
2. 20 2,44 ± 0,0510 132,7 ± 33,0 2.
3. 30 1,96 ± 0,0245 308,5 ± 29,6 3.
4. 40 1,68 ± 0,0374 560,0 ± 70,4 4.

4.2 Pembahasan

Pengaruh variasi massa beban pada bandul terhadap periode pada tabel 4.2
menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan oleh bandul untuk berayun tidak
bertambah besar ataupun kecil, bahkan nilai dari waktu tersebut saling mendekati.

18
Hasil ini menunjukkan bahwa massa tidak mempengaruhi periode ayunan pada
bandul. Pengaruh variasi massa beban pada pegas terhadap periode pada pegas di
tabel 4.1, menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan semakin besar, maka
waktu yang dibutuhkan juga semakin besar. Dan nilai yang diperoleh juga
bervariasi. Hasil ini menunjukkan bahwa massa berpengaruh terhadap periode
pada pegas. Semakin berat massa, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan.
Semakin ringan massa, maka semakin sedikit waktu yang dibutuhkan.

Simpangan maksimum (amplitudo) pada sistem pegas dan sistem ayunan


tidak berpengaruh terhadap periode. Berdasarkan rumus 3.4 simpangan terjauh
tidak termasuk dalam salah satu faktor yang mempengaruhi periode. Jadi
simpangan maksimum amplitudo tidak mempengaruhi periode baik pada pegas
ataupun bandul.

Pengaruh panjang tali terhadap periode dan ayunan pendulum berdasarkan


tabel 4.2 menunjukkan bahwa semakin panjang tali, semakin besar juga waktu
yang dibutuhkan. Semakin pendek tali, maka semakin kecil waktu yang
dibutuhkan. Jadi panjang tali berbanding lurus dengan periode.

19
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dihasilkan dari percobaan yang dilakukan adalah sebagai


berikut :

1. Variasi massa beban berpengaruh terhadap periode pada pegas. Semakin


besar massa yang tergantung maka periode semakin besar. Semakin kecil
massa yang tergantung maka periode semakin kecil. Pada sistem ayunan
pendulum variasi massa beban tidak berpengaruh terhadap periode.
2. Simpangan maksimum (amplitude) pada pegas tidak berpengaruh terhadap
periode getaran. Simpangan maksimum amplitudo pada ayunan juga tidak
mempengaruhi periode.
3. Panjang tali tidak berpengaruh terhadap periode pada sistem pegas. Panjang
tali berpengaruh terhadap periode pada sistem ayunan. Semakin panjang tali
maka semakin besar periodenya. Semakin pendek tali, maka semakin kecil
periodenya.

5.2 Saran

Dalam melakukan percobaan, hal yang harus diperhatikan adalah


kelengkapan alat karena tanpa alat lengkap kita tidak dapat melakukan suatu
percobaan. Dalam melakukan percobaan sangat diperlukan ketelitian agar
mendapatkan data yang akurat. Dalam menggunakan alat percobaan sangat
diperlukan sikap hati-hati guna menghindari diri dari kelalaian dalam melakukan
sebuah percobaan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika: Prinsip dan Aplikasi Edisi ketujuh Jilid I.
Jakarta: Erlangga.

Monika, Damayanti. 2013. Laporan Bandul Sederhana. Website:// http://monica-


math6.webdone.com/news/laporan-bandul-sederhana/ di akses Minggu,
22 November 2020 pukul 21.30 WIB.

Priyambodo, Kuntoro T dan Bambang Murdaka Eka Jati. 2019. Fisika Dasar.
Yogyakarta: ANDI.

Serway, Raymod A. 2009. Fisika untuk Sains dan Teknik. Salemba Teknika.
Jakarta: BPP Mektan.

Susilo, Anto, dkk. 2012. Simulasi Gerak Harmonik Sederhana dan Osilasi
Teredam pada Cassy-E 524000. Indonesian Journal of Applied Physics.
Vol 2 No.2. 124-137. (Diakses pada 22 November 2020).

Tim Penyusun. 2020. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Jember: Universitas


Jember.

Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.

Yough, Hugh D dan Roger A. Freedman. 2002. Fisika Universitas Edisi ke-10
Jilid I. Jakarta: Erlangga.

21

Anda mungkin juga menyukai