Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

SEMESTER GANJIL

KOEFISIEN GESEK BAHAN

Nama Praktikan : Wahyuning Tyas Kurniawati

NIM : 201910801008

Fakultas/Jurusan : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Hari/Tanggal : Jum’at / 11 Desember 2020

Nama Asisten : Zein Hanifah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
2020
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i

Daftar Isi................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................1

1.3 Tujuan..............................................................................................2

1.4 Manfaat............................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................3

BAB III METODE PRAKTIKUM......................................................................6

3.1 Alat dan Bahan......................................................................................6

3.2 Metode Kerja.........................................................................................6

3.2.1 Desain Eksperimen.................................................................6

3.2.2 Prosedur Eksperimen..............................................................7

3.3 Metode Analisis Data............................................................................8

3.3.1 Tabel.......................................................................................8

3.3.2 Rumus.....................................................................................9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................11

4.1 Hasil.....................................................................................................12

4.2 Pembahasan..........................................................................................18

BAB V PENUTUP................................................................................................19

ii
5.1 Kesimpulan..........................................................................................19

5.2 Saran.....................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gaya gesek selalu ada dalam kehidupan sehari-hari, karena pada setiap
aktivitas yang dilakukan selalu ada sentuhan, baik pada makhluk hidup maupun
benda mati. Aktivitas berjalan juga dipengaruhi oleh gaya gesek antara kaki
dengan lantai atau tanah. Jika tidak ada gesekan antara kaki dengan tanah, maka
akan licin dan Kemungkinan tidak akan bisa berjalan karena tergelincir. Gaya
gesek adalah gaya non konservatif yang bekerja pada permukaan yang saling
bergerak satu sama lain (Alonso, 1994).

Gaya gesek penting untuk dipahami karena merupakan hal yang penting
dalam kehidupan manusia. Sehingga kita perlu mengetahui peran penting dan
besarnya dalam kehidupan melalui praktikum kali ini, yaitu penentuan koefisien
gesek bahan. Praktikum kali ini akan menghitung dan menentukan koefisien
gesek statis dan koefisien gesek kinetis.

Percobaan kali ini dilakukan dengan menghitung waktu yang diperlukan untuk
suatu balok dalam menempuh lintasan. Hal ini adalah percobaan untuk mengukur
gaya gesek kinetis. Dengan menggunakan massa beban yang berbeda-beda dan
sudut yang berbeda juga. Sedangkan untuk gaya gesek statis, dilakukan dengan
mengubah sudut-sudutnya.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum koefisien gesek bahan adalah sebagai


berikut :

1. Bagaimana pengaruh massa beban terhadap nilai koefisien gesek statis bahan
dan nilai koefisien kinetis .
2. Bagaimana pengaruh variasi sudut pada nilai koefisien gesek statis.
3. Bagaimana pengaruh waktu terhadap hasil nilai koefisien kinetis.

1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengaruh massa beban terhadap nilai koefisien gesek statis bahan
dan nilai koefisien kinetis .
2. Mengetahui pengaruh variasi sudut pada nilai koefisien gesek statis.
3. Mengetahui pengaruh waktu terhadap hasil nilai koefisien kinetis.
1.4 Manfaat

Pemanfaatan gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ketika kita


sedang berjalan. Jika tak ada gaya gesek yang ditimbulkan kaki kita dengan lantai,
maka kita bisa tergelincir. Contoh lainnya adalah menghentikan benda yang
sedang bergerak misalnya pada kendaraan. Tanpa gaya gesek, ban pada motor
atau mobil bisa berjalan sendiri karena licin.

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gesekan dalam bahasa ilmiahnya yaitu frittion pertama kali dibahas oleh
menteri pendidikan di Inggris pada tahun 1966 yaitu H. P. Jost. H. P Jost saat itu
memberikan laporan mengenai besarnya energi yang terbuang karena gesekan.
The Jost Report nama laporannya, di dalamnya disebutkan bahwa energi yang
hilang di Inggris akibat gesekan setara dengan 1,3 NP atau sekitar 500 juta
Poundsterling. Laporan Jost memunculkan istilah baru untuk ilmu tentang
gesekan (tribo: gesekan) yang berarti ilmu yang mempelajari gesekan (frittion).
Pelumasan (lubrication) dan aus (wear). Tribology adalah ilmu tentang interaksi
permukaan benda padat yang bergerak dan implikasi yang muncul dari interaksi
tersebut. Tribologi bermula pada gesekan dari dua permukaan yang bersentuhan
sehingga muncul ide untuk melakukan pelumasan agar suatu benda bergerak lebih
mudah (Dowson, 1979).

Permukaan benda yang meluncur diatas permukaan benda yang lain


keduanya akan saling melakukan gaya gesekan yang sejajar dengan permukaan.
Arah gaya gesek suatu benda berlawanan dengan arah gerak benda. Misalkan
sebuah balok meluncur dari kanan ke kiri diatas permukaan bidang maka gaya
gesek yang timbul akan memiliki arah dari kiri ke kanan. Gaya horizontal sebuah
benda yang beratnya terletak pada permukaan bidang tidak cukup untuk
menggerakkan benda tersebut bila gaya yang diberikan tidak sesuai. Gaya yang
diberikan juga dipengaruhi oleh gaya gesek yang besarnya sama dan arahnya
berlawanan (Francis, 1998).

Menurut Zaelani (2006). gaya gesekan adalah gaya yang timbul akibat sentuhan
antara permukaan dua benda dengan arah gaya berlawanan terhadap
kecenderungan arah gerak benda. Balok yang mempunyai berat W diletakkan di
atas bidang datar dan balok tidak diberi gaya lurus gaya normal N yang bekerja
pada balok besarnya sama dengan gaya berat W balok sesuai dengan persamaan :

N=W (2.1)

3
Gaya normal adalah gaya yang ditimbulkan oleh alas bidang tempat benda
terletak yang arahnya tegak lurus terhadap bidang.

N = m.g.Cos θ (2.2)

Persamaan (2.2) merupakan persamaan dari sebuah benda dengan massa (m) yang
terletak pada bidang miring dengan sudut θ dan N sama dengan m.g.cos θ.

Menurut Sutrisno (1997), gaya gesek dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

1. Gaya gesek statis (fs), yaitu gaya gesekan yang bekerja pada benda dalam
keadaan diam.
2. Gaya gesek kinetis (fk) yaitu gaya gesekan yang bekerja pada benda yang
bergerak.

Gambar 2.1 Jenis Gaya Gesek; a. Gaya Gesek Statis; b. Gaya Gesek Kinetis

(Sumber : Giancoli, 2001)

Perbedaan antara gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis yaitu titik-titik sentuhan
antara benda kedua permukaannya yang tetap atau saling berganti (Giancoli,
2001).

Gaya gesek yang bekerja pada permukaan benda yang bersentuhan dalam
keadaan belum bergerak disebut gaya gesek statis (fs). Gaya gesek statis
maksimum sama dengan gaya terkecil yang diperlukan untuk benda bergerak.
Gaya gesek yang terjadi pada benda yang telah bergerak gesekannya terjadi antara

4
permukaan dua benda tersebut adalah gaya gesek kinetik (fk). Benda yang
bergerak pada permukaan benda lain dan arah gayanya berlawanan arah terhadap
Gerakan benda (Halliday, 2001).

Menurut Zaelani (2006), besar gaya kinetik meningkat apabila gaya


normal meningkat, gaya gesek kinetik (fk) berbanding lurus dengan besar gaya
kinetik normal.

Fk = (2.3)

adalah konstanta koefisien gesek kinetik. Besar gaya gesek statis adalah :

Fs = (2.4)

adalah konstanta koefisien gesek statis.

Sebuah benda yang berguling diatas sebuah permukaan, misalnya bola


yang bergerak di atas tanah. Gaya gesekan yang bekerja tetap ada walaupun lebih
kecil dibandingkan dengan ketika benda tersebut meluncur diatas permukaan
benda lain. Gaya gesek yang bekerja pada benda yang berguling diatas permukaan
benda lain disebut gaya gesek rotasi. Sedangkan gaya gesekan yang terjadi pada
permukaan benda yang meluncur diatas permukaan benda lain disebut gaya gesek
translasi (Tippler, 1997).

5
BAB III METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum koefisien gesek bahan
adalah sebagai berikut :

1. Sebuah benda, untuk objek yang akan ditentukan koefisien geseknya.


2. Bidang miring, untuk memberikan gesekan terhadap benda.
3. Neraca, untuk menimbang massa beban atau balok yang akan ditentukan
koefisien geseknya.
4. Stopwatch, untuk menghitung waktu yang dibutuhkan selama benda
berjalan atau meluncur diatas bidang miring.
5. Mistar, untuk mengukur panjang lintasan bidang miring.
6. Busur derajat, untuk mengukur besar sudut kemiringan bidang miring.
7. Benang bol, untuk tali pada sistem koefisien gesek kinetis.

3.2 Metode Kerja

Metode kerja yang dilakukan pada praktikum koefisien gesek bahan


adalah :

3.2.1 Desain Eksperimen


Desain Eksperimen yang dilakukan pada praktikum koefisien gesek bahan
adalah :

Gambar 3.1 Pengukuran Koefisien Gesek Statis Permukaan Bidang Miring


(Sumber : Tim Penyusun, 2020)

6
Keterangan : N = Gaya Normal benda terhadap permukaan
W = Gaya berat benda
Fs = Gaya gesek statis
Θ = Sudut kemiringan permukaan

Gambar 3.2 Pengukuran Koefisien Gesek Kinetis Permukaan Bidang Miring


(Sumber : Tim Penyusun, 2020)
Keterangan : N = Gaya Normal benda terhadap permukaan
W1 = Gaya berat benda 1 (balok)
W2 = Gaya berat benda 2 (beban)
Fk = Gaya gesek kinetis
Θ = Sudut kemiringan permukaan
T = Tegangan tali
A = Percepatan

3.2.2 Prosedur Eksperimen

Prosedur eksperimen yang dilakukan dalam percobaan koefisien gesek


bahan adalah :

a. Menentukan koefisien gesek statis


1. Ditimbang bahan yang akan di tentukan koefisien geseknya, dicatat
massanya.
2. Diletakkan bahan di atas bidang miring berlandaskan kayu dengan
kemiringan awal 0°.

7
3. Diperbesar sudut kemiringan secara perlahan bidang miring hingga
bahan tepat mulai meluncur turun. Diukur sudut yang dibentuk bidang
miring dengan horizontal pada saat itu.
4. Dilakukan langkah 2 dan 3 hingga didapatkan 5 data pengamatan
untuk massa pertama.
5. Di atas bahan ditambahkan beban yang telah diketahui masanya,
kemudian diulangi langkah 2-4 untuk 3 kali penambahan beban.
6. Diulangi langkah 1-5 untuk bahan landasan yang berbeda.
b. Menentukan koefisien gesek kinetic
1. Ditimbang beban 1.
2. Disusun peralatan seperti gambar 3.2, dengan kemiringan sudut
tertentu.
3. Diletakkan benda 1 pada posisi tertentu, dicatat 2 buah titik acuan pada
landasan titik awal benda 1 dan titik lain pada jarak tertentu.
4. Diberi beban pada benda 2 gambar 3.2, sedemikian rupa sehingga
sistem bergerak dipercepat.
5. Dicatat waktu yang diperlukan benda 1 untuk bergerak dari titik awal
ke titik acuan yang telah ditentukan (langkah 3).
6. Ditimbang beban benda 2, dicatat massanya.
7. Diulangi langkah 1-6 untuk beban yang berbeda.
8. Diulangi langkah 1-7 untuk kemiringan yang berbeda.
9. Diulangi langkah 1-8 untuk beban landasan yang berbeda.

3.3 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada praktikum koefisien gesek


bahan adalah sebagai berikut :

3.3.1 Tabel

Tabel yang digunakan pada praktikum koefisien gesek bahan adalah sebagai
berikut :

8
Tabel 3.1 Koefisien Gesek Statis (Landasan Kasar dan Halus)

mb Tan ( Δ ( Δ
θ° ̅̅̅ N fs ̅̅̅
(kg) θ

Tabel 3.2 Koefisien Gesek Kinetis (Landasan Kasar dan Halus)

m1 m2 Tan Vt Cos Tan ( Δ


̅̅̅̅
(kg) (kg) θ (m/s) θ θ

3.3.2 Rumus

Rumus yang digunakan pada praktikum koefisien gesek bahan adalah


sebagai berikut :

1. Menentukan Nilai fs
fs = (2.1)
2. Menentukan Nilai fk
(2.2)
3. Menetukan Nilai a
a= (2.3)

4. Menentukan Nilai Vt
Vt = (2.4)

5. Menentukan Nilai

= Cos θ × ( ) + 1 × 1-(a-1)-tanθ (2.5)

9
6. Menentukan Nilai ̅̅̅̅

̅̅̅̅ = (2.6)

7. Menentukan Nilai Δ
̿̿̿
Δ =√ (2.7)

10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 4.1 Menentukan Koefisien Gesek Statis

Landasan Kasar

tan 𝛍𝒔 (μs - 𝛍𝒔Δμ𝟐 𝒇𝒔 ( (fs - 𝒇𝒔


mb (kg) θ˚ μs N fs Δfs 𝟐
θ s

0,6 1,3 0,7


31 0,60
0
0,0001
2 9
0,0001
0,5 1,3 0,7
30 0,58
8
0,0001
3 7
0,0001
0,1566 0,5 0,002 1,3 0,7 0,00
29 0,55
5
0,0016
5 4 4
0,0016
5
3
0,6 1,3 0,8
32 0,62
2
0,0009
0 1
0,0009
0,6 1,3 0,7
31 0,60 0,59 0,0001 0,78 0,0001
0 2 9
0,0005 0,0005
6 6
0,6 1,6 1,1
34 0,67
7
0,0001
8 3
0,0001
∑= ∑=
0,7 1,6 1,1
35 0,70
0
0,0016
6 6
0,0016
0,2066 0,6 0,002 1,6 1,1 0,00
34 0,67
7
0,0001
5 8 3
0,0001
5
3
0,6 1,7 1,1
33 0,65
5
0,0001
0 0
0,0004
0,6 0,66 1,7 1,0 1,12
32 0,62
2
0,0016
2 7
0,0025
0,0007 0,0009
0 4
0,7 1,9 1,5
38 0,78
8
0,0004
8 5
0,0009
∑= ∑=
0,7 2,0 1,4
36 0,73
3
0,0009
3 8
0,0016
0,2566 0,7 2,0 1,5 0,01
37 0,75
5
0,0001 0,005
1 1
0,0001
5
3
0,7 2,0 1,5
37 0,75
5
0,0001
1 1
0,0001
0,7 0,76 1,9 1,5 1,52
38 0,78
8
0,0004
8 5
0,0009

11
0,0003 0,0007
8 2
0,8 2,2 1,9
41 0,87
7
0,0001
7 7
0,0004
0,8 2,3 1,9
40 0,84
4
0,0016
0 3
0,0036
0,3066 0,9 0,002 2,2 2,0
42 0,90
0
0,0004
5 3 1
0,0004 0,01
3
0,9 2,2 2,0
43 0,93
3
0,0025
0 5
0,0036
0,8 2,2 1,9
41 0,87 0,88 0,0001 1,99 0,0004
7 7 7
0,0009 0,0016
4 8

Landasan Halus

𝛍𝒔 (μs - 𝛍𝒔 𝟐 𝒇𝒔 (fs - 𝒇𝒔 𝟐
tan
mb (kg) θ˚ μs Δμs N fs ) Δfs
θ

0,6 0,6 1,3 0,7


31 0 0
0,0009
2 9
0,0009

0,5 0,5 1,3 0,7


29 5 5
0,0004
4 4
0,0004

0,1566 0,5 0,5 0,007 1,3 0,7 0,01


30 8 8
0,0001
5 3 7
0,0001
5
3
0,5 0,5 1,3 0,7
28 3 3
0,0016
6 2
0,0016

0,5 0,5 0,57 1,3 0,7 0,76


30 8 8
0,0001
3 7
0,0001

0,0006 0,0006
2∑ = 2∑ =
0,7 0,7 1,6 1,2
37 5 5
0,0025
2 2
0,0036

0,6 0,6 1,6 1,1


34 7 7
0,0009
8 3
0,0009
0,2066 0,012
0,03
3 0,7 0,7 5 1,6 1,1
35 0 0
0
6 6
0

0,6 0,6 0,70 1,6 1,1 1,16


34 7 7
0,0009
8 3
0,0009

12
0,7 0,7 1,6 1,1
35 0 0
0
6 6
0

0,0008 0,0010
6 8
0,7 0,7 2,0 1,4
36 3 3
0,0081
3 8
0,0144

0,8 0,8 1,9 1,5


39 1 1
0,0001
5 8
0,0004

0,2566 0,8 0,8 0,022 1,9 1,6


40 4 4
0,0004
5 3 2
0,0004 0,06
3
0,8 0,8 1,9 1,6
41 7 7
0,0025
0 5
0,0025

0,8 0,8 0,82 1,9 1,6 1,60


41 7 7
0,0025
0 5
0,0025

0,0027 0,0040
2 4
0,9 0,9 2,2 2,0
43 3 3
0,0004
0 5
0,0004

0,9 0,9 2,1 2,0


44 7 7
0,0004
6 9
0,0004

0,3066 1,0 1,0 2,1 2,1


45 0 0
0,0025 0,005
2 2
0,0025 0,01
3
0,9 0,9 2,2 2,0
43 3 3
0,0004
0 5
0,0004

0,9 0,9 0,95 2,2 2,0 2,07


43 3 3
0,0004
0 5
0,0004

0,0008 0,0008
2 2

13
Tabel 4.2 Menentukan Koefisien Gesek Kinetik

Landasan Kasar (θ = 15°)

Panjang lintasan = 70 cm
m2 g a 𝝁𝒌 (μk - 𝛍𝒌 𝟐
m1 Vt cos tan Δμ
(kg t (s) (m/s² (m/s² μk
(kg) (m/s) θ θ k
) ) )

1,3 41,42 53,85 -9,6404 2,21


1,4 35,71 50,00 -8,1360 0,0003
0,3
0,2 1,56 28,76 44,87 -6,3034 -8,1539 3,42
7
1,46 32,84 47,95 -7,3779 0,60
1,32 40,17 53,03 -9,3120 1,34
151,3 102,9 - 1008,1
0,68 8 4 38,6342 7
361,5 159,0 -
0,44 7 9 94,0533
560,14
0,2 249,2 132,0 - - 7,9
0,53 0 8 64,4247 70,3859
35,54
4
5
316,8 148,9 -
0,47 9 4 82,2714
141,26
0,133 280,0 140,0 0,9 0,2 -
0,5 9,8 4,67
7 0 0 7 7 72,5459
330,8 152,1 -
0,46 1 7 85,9436
858,27
-
437,5 175,0
0,4 0 0
114,073 1,36
4
-
484,7 184,2 -
0,38 126,535 127,59 7,3
0,3 6 1
5
115,239
2
8
-
540,1 194,4
0,36 2 4
141,131 670,39
8
-
416,4 170,7
0,41 2 3
108,515 45,22
0

14
Landasan Kasar (θ = 20°)

m2 g a 𝝁𝒌 (μk - 𝛍𝒌 𝟐
m1 Vt
(kg t (s) (m/s (m/s² cos θ tan θ μk Δμk
(kg) (m/s)
) ²) )
-
1,3 38,9 52,2
9,337 5,0919
4 8 4
8
-
1,2 44,8 56,0 14,690
10,91
5 0 0 0
40
- -
1,8 20,6 38,0 0,56
0,2 8 4
4,375 7,081 7,3198
41
4 8 3
-
1,7 23,1 40,2
5,038 4,1735
4 2 3
4
-
1,6 25,7 42,4
5,740 1,7974
5 1 2
6
-
1,1 50,2 59,3
12,39 1,9992
8 7 2
73
-
1,2 44,8 56,0
10,91 0,0048
5 0 0
40
- -
0,13 0,2 41,4 53,8 0,93 0,36 0,35
1,3 9,8
2 5 97 40
9,998 10,98 0,9710
35
37 5 0 34
-
48,6 58,3
1,2 1 3
11,94 0,9284
70
-
1,3 40,1 53,0
9,660 1,7503
2 7 3
4
-
0,6 147, 101,
38,62 4,2753
9 03 45
04
-
109, 87,5 66,214
0,8 38 0
28,41
1
55
- -
0,5 201, 118, 279,56 0,51
0,3 09 64
53,27 36,55
85 69
9 30 27
-
0,7 124, 93,3 16,426
32,49
5 44 3 9
97
-
0,7 115, 89,7 43,527
29,95
8 06 4 6
52

15
Landasan Licin (θ=15°)

m2 g a 𝝁𝒌 (μk - 𝛍𝒌 𝟐
m1 Vt
(kg t (s) (m/s (m/s² cos θ tan θ μk Δμk
(kg) (m/s)
) ²) )
-
0,8 104, 85,3
25,14 0,0665
2 10 7
30
-
0,7 124, 93,3 31,594
30,50
5 44 3 1
61
- -
0,8 90,3 79,5 11,274 0,06
0,2 9 5
21,52 24,88
3 45
8 75 52
-
0,9 84,5 76,9 24,042
19,98
1 3 2 3
19
-
0,7 112, 88,6
27,26 5,6748
9 16 1
74
-
0,7 115, 89,7 73,672
28,03
8 06 4 2
06
-
0,7 135, 97,2 10,998
33,29
2 03 2 4
74
- -
0,13 0,2 194, 116, 0,96 0,26 152,50 2,14
0,6 9,8
44 67 59 79
48,96 36,61
80 58
37 5 32 38
-
0,6 165, 107, 22,706
41,37
5 68 69 3
89
-
0,7 127, 94,5 27,195
31,39
4 83 9 3
89
-
0,7 138, 98,5 70,690
34,30
1 86 9 8
74
-
194, 116, 39,037
0,6 44 67
48,96
7
32
- -
0,7 124, 93,3 149,06 2,10
0,3 44 3
30,50 42,71
30 19
5 61 52
-
0,5 240, 129, 333,94
60,98
4 05 63 91
95
-
0,6 155, 104, 15,252
38,80
7 94 48 6
97

16
Landasan Licin (θ = 20°)

m2 g a 𝝁𝒌 (μk - 𝛍𝒌 𝟐
m1 Vt
(kg t (s) (m/s (m/s² cos θ tan θ μk Δμk
(kg) (m/s)
) ²) )
1,3 40,1 53,0
-9,312 2,6216
2 7 3
1,4 33,2 48,2
-7,498 0,0381
5 9 8
-
35,7 50,0 0,40
0,2 1,4 1 0
-8,136 7,69 0,1964
48
3
1,5 27,6 44,0
-6,020 2,7989
9 9 3
1,4 33,2 48,2
-7,498 0,0381
5 9 8
1,2 42,7 54,6
-9,985 0,5336
8 2 9
1,3 38,4 51,8
-8,847 3,4910
5 1 5
-
1,1 52,9 60,8 -
0,2 12,67 3,8434 0,18
5 3 7 10,7
5 5 26
- 15
0,13 48,6 58,3 0,96 0,26
1,2 9,8 11,53 0,6751
37 1 3 59 79
7
-
1,2 44,8 56,0
10,53 0,0336
5 0 0
2
-
0,6 151, 102, 255,770
38,63
8 38 94 3
5
-
0,5 201, 118,
51,74 8,3304
9 09 64
2
- -
0,7 138, 98,5 372,286 3,99
0,3 86 9
35,33 54,6
8 82
1 3 28
-
0,7 131, 95,8 452,561
33,35
3 36 9 9
4
-
437, 175, 3534,10
0,4 50 00
114,0
98
76

17
4.2 Pembahaan

Praktikum kali ini yaitu menentukan koefisien gesek bahan yang diukur
adalah koefisien gesek statis dan kinetik pada balok yang didapatkan pada hasil
tabel seperti di atas. Pada percobaan koefisien gesek statis pada balok dengan
landasan kasar dan halus dengan dua perlakuan, yaitu pertama diberi beban dan
yang kedua diberi penambahan beban, dan ini tidak mempengaruhi gaya gesek
statis. Karena yang mempengaruhi gaya gesek statis adalah sifat permukaan benda
dan besar sudut kemiringannya. Pada percobaan kedua, yaitu menentukan
koefisien gesek kinetik pada balok dengan landasan kasar dan halus dengan
perlakuan sama ditambah beban. Besar gaya gesek kinetik ini konstan dan selalu
lebih tinggi dari gaya gesek statis maksimum. Karena jika gaya gesek kinetik
lebih kecil dari gaya gesek statis balok tidak akan bergerak. Jika massa benda
semakin besar, koefisien gesek kinetiknya semakin kecil, sebaliknya jika massa
semakin kecil, koefisien gesek kinetik semakin besar.

Gaya gesek juga dipengaruhi oleh sudut yang digunakan. Pada percobaan
gaya gesek statis sudutnya dibuat bermacam-macam. Dari situ terlihat bahwa
semakin besar sudut, maka benda akan meluncur lebih cepat. Jadi pada koefisien
gesek statis semakin besar sudut, maka koefisien geseknya semakin besar juga.
Sedangkan pada percobaan koefisien gesek kinetic, jika sudut diperbesar maka
benda akan lebih lambat bergerak. sehingga waktu untuk sampai semakin lama.

Pengaruh waktu terhadap nilai koefisien kinetis jika massa semakin besar,
maka waktu yang dibutuhkan semakin cepat, begitupun sebaliknya. Jika massa
semakin besar maka koefisien gesek kinetik semakin kecil. Jadi, semakin cepat
waktu yang dibutuhkan, maka koefisien gesek kinetiknya semakin kecil. Semakin
banyak waktu yang dibutuhkan, maka semakin besar koefisien gesek kinetiknya.

18
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dihasilkan dari percobaan yang dilakukan adalah sebagai


berikut :

1. Massa beban tidak mempengaruhi besar koefisien gesek statis suatu bahan.
Massa beban mempengaruhi besar koefisien gesek kinetic, semakin besar
massa, maka semakin kecil koefisien gesek kinetiknya. semakin kecil massa,
semakin besar koefisien geseknya.
2. Semakin besar sudut kemiringannya, maka semakin besar koefisien gesek
statisnya. Semakin kecil sudut kemiringannya, maka semakin kecil koefisien
gesek statisnya.
3. Waktu dengan nilai koefisien gesek kinetis berbanding lurus. Semakin besar
waktu maka semakin besar koefisien gesek kinetisnya. Semakin kecil waktu
maka semakin kecil nilai koefisien gesek kinetiknya.

5.2 Saran

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, sebaiknya praktikan


mempersiapkan materi mengenai percobaan yang akan dilakukan terutama
langkah kerja dan prosedur kerja yang akan dilakukan. Praktikan juga harus
mengecek kesiapan barang yang akan digunakan agar tidak terjadi kesalahan saat
pengambilan data. Kebersihan juga harus diperhatikan agar setelah melakukan
percobaan laboratorium tetap bersih dan rapi.

19
DAFTAR PUSTAKA

Alonso, Marcello dan Fien Edward J. 1994. Dasar-dasar Fisika Universitas Edisi
Kedua. Jakarta: Erlangga.

Downson, D. 1979. History of Tribology. New York: Longman.

Francis. 1998. Fisika Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Giancolli, Dauglas C. 2001. Fisika Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Halliday, dkk. 2001. Fisika Dasar Edisi ke-1 Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Sutrisno. 1997. Fisika Dasar Mekanika. Bandung: Institut Teknologi Bandung,

Tim Penyusun. 2020. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Jember: Universitas


Jember.

Tipler, Paul A. 1991. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.

Zaelani, Ahmad, dkk. 2006. 1700 Bank Soal Bimbingan Belajar itu Berbeda Apa
Tidak. Bandung : Yrama Widya.

20

Anda mungkin juga menyukai