Anda di halaman 1dari 23

GAYA GESEK

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika - 1


Dosen Pengampu : Deassy Siska, S.SI, M.Sc

Disusun Oleh :

Faiza Devitasari Harahap (230130143)


Fauri Alfarizi Insani ( 230130144)
Ahmad Hafizd Zulisan (230130145)
Nanda Prayoga (230130146)
Nayla Dara Tsabitah (230130147)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji serta Syukur kita ucapkan ke hadirat Allah SWT

atas rahmatnya dan izin-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas

makalah ini dengan mudah guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Fisika -

1 dengan berjudul “ Gaya Gesek” dari Dosen Pengampu ibu Deassy Siska,

S.SI, M.Sc

. Sholawat serta salam kita curahkan kepada nabi Muhammad SAW. Ucapan

terima kasih sebesar-besarnya yang tak terhingga saya hanturkan kepada

orang tua tercinta kami, dan teman teman sejawat seperjuangan . kami sangat

berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta menambah

pengetahuan bagi pembaca.

kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, maka

dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Lhokseumawe, Oktober 2023

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI......................................................................................................... i
BAB. I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan Dan Manfaat ................................................................................. 2
BAB II ................................................................................................................. 3
Kajian Teori......................................................................................................... 3
2.1 Gaya Gesek ................................................................................................ 3
2.2 Gaya Gesek Statis ...................................................................................... 6
2.3 Gaya Kinetis .............................................................................................. 6
BAB III ................................................................................................................ 8
GAYA GESEK DENGAN INDUSTRI................................................................ 8
3.1 Teknik Industri .......................................................................................... 8
3.2 Gaya Gesek Yang Menguntungkan ........................................................... 8
3.3 Gaya Gesek Yang Merugikan .................................................................. 10
BAB IV .............................................................................................................. 11
LATIHAN SOAL .............................................................................................. 11
BAB V................................................................................................................ 17
KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 17
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 17
5.2 saran......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 18

i
BAB. I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam

ruang dan waktu. Banyak materi yang dapat dipelajari dalam fisika,

tentunya memiliki kemungkinan besar yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari, contohnya adalah gaya gesek

Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah

kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua

buah benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus

berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya

gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan

kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah

gaya Stokes. Di mana suku pertama adalah gaya gesek yang dikenal

sebagai gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan suku kedua dan ketiga

adalah gaya gesek pada benda dalam fluida.

Gaya gesek dapat merugikan dan juga bermanfaat. Panas pada poros

yang berputar, engsel pintu dan sepatu yang aus adalah contoh kerugian

yang disebabkan oleh gaya gesek. Akan tetapi tanpa gaya gesek manusia

tidak dapat berpindah tempat karena gerakan kakinya hanya akan

menggelincir di atas lantai. Tanpa adanya gaya gesek antara ban mobil

dengan jalan, mobil hanya akan slip dan tidak membuat mobil dapat

bergerak. Tanpa adanya gaya gesek juga tidak dapat tercipta parasut.

1
Dari sinilah kami sangat tertarik untuk membahas salah satu materi fisika

yang banyak kaitannya dengan kehidupan sehari hari dan kaitannya

dengan industri. Materi fisika yang akan di bahas adalah “ Gaya Gesek”

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut kami mengangkat rumusan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana menentukan gaya gesek dan koefisien gesekan?

2. Apa manfaat gesekan dalam kehidupan sehari hari dan Industri?

1.3 Tujuan Dan Manfaat


Tujuan dan Manfaat penulisan ini adalah :

1. Untuk mengetahui gaya gesek dan koefisien gesekan.

2. Untuk mengetahui manfaat gesekan dalam kehidupan sehari hari dan

Industri.

2
BAB II

Kajian Teori

2.1 Gaya Gesek


Gaya gesek merupakan gaya yang terjadi diantara dua benda

yang yang saling bersentuhan. Sumarjono (2005:70) menyatakan

bahwa gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda

atau arah kecenderungan benda akan bergerak. Sedangkan menurut

Riyadi (2019:8) gaya gesek adalah gaya yang ditimbulkan akibat

permukaan benda yang saling bergesekan. Dari beberapa pendapat

tersebut dapat disimpulkan bahwa gaya gesek adalah gaya yang

disebabkan karena adanya gaya yang berarah melawan gerak benda

akibat sentuhan antara dua benda.

Sejalan dengan itu, Salim (2017:51) berpendapat bahwa secara

mikroskopis, gaya gesek disebabkan oleh interaksi melalui

terbangunnya gaya ikat antara molekul-molekul yang berada

dipermukaan suatu benda dengan molekul-molekul pada permukaan

benda yang lain ketika keduanya saling bersentuhan. Benda yang

dapat bersentuhan atau bergesekan ini dapat berupa benda padat, cair,

dan gas.

Gaya gesek antar benda padat yang dapat dijumpai dalam

kehidupan sehari-hari adalah gesekan antara tanah dengan sepatu

yang kita pakai. Antara benda cair dan padat juga dapat terjadi gaya

gesek, misalya saat kita berenang, maka akan terjadi gaya gesek antara

3
sang perenang dengan air. Begitu pula gaya gesek antara benda padat

dengan gas. Misalnya gaya gesek yang terjadi pada pesawat terbang

dan udara. Gaya gesek memliki arah gerak yang berlawanan dengan

kecenderungan benda yang bergerak. Gaya gesek dapat terjadi pada

benda yang memiliki permukaan halus maupun kasar. Semakin halus

permukaan benda, maka semakin kecil gaya geseknya. Sebaliknya,

semakin kasar permukaan benda maka semakin besar gaya geseknya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya gaya dapat disebabkan

oleh halus atau kasarnya permukaan benda. Pada benda yang memiliki

permukaan licin tetap dapat terjadi gaya gesek meskipun sangat kecil.

Bila suatu benda di letakkan pada suatu permukaan yang keras,

kemudian benda tersebut ditarik dengan sebuah gaya,maka akan

terjadi gaya lawan (reaksi) antara benda dan permukaan tersebut.Gaya

reaksi tersebut dinamakan gaya gesekan.Besarnya gaya gesekan

tergantung dari :

1. Kekasaran permukaan yang bergesekan (koefisien gesekan = µ)


2. Besarnya gaya normal (N)
Sehingga dapat dituliskan :
𝑓𝑔 = 𝜇. 𝑁
Dimana :
𝑓𝑔 = Gaya gesekan (Newton)
𝜇 = Koefisien gesekan
𝑁 = Gaya Normal (N)
• F < fg : benda diam
• F = fg : benda akan bergerak
• F > fg : benda bergerak
Gaya Gesekan :

4
– Gaya gesekan statis (fs)
– Gaya gesekan kinetis (fk)
fs = µs . N
fk = µk . N
Arah gaya gesekan berlawanan dengan arah gaya penyebabnya.
a. Pada Bidang Datar
Bidang datar merupakan bidang yang horizontal (stabil), serta tidak ada
sisi yang miring. Nilai yang akan kita cari ialah ketika benda mulai bergerak
dari keadaan yang normal. Besar nya suatu gesekan antara permukaan beban
dan bidang luncur dipengaruhi oleh alus atau kasar nya suatu permukaan
beban dan bidang luncur.
Sebelum kita melakukan beberapa percobaan pada berbagai bidang,terlebih
dahulu kita timbang beban dengan pegas, disini ada 4 macam beban yaitu
bidang kaca, bidang almunium, bidang besi, dan bidang kayu, yang mana
bidang tersebut memiliki permukaan yang berbeda. Adapun beban juga
sangat berpengaruh pada hasil gaya gesekannya, Disini nilai beban diketahui
sama dengan Gaya Normal.
Beban ( W ) = Gaya Normal ( N )
Beban diletakkan pada bidang luncurnya, ambil nilai gaya gesekannya (fs)
dengan menarik beban menggunakan pegas mendatar, pada saat beban mulai
bergerak dari titik A ketitik B ( seperti contoh gambar dibawah ini ) maka
itulah nilai fs nya . Lakukan percobaan ini sampai lima kali. Nilai fs sama
dengan nilai F. Perbandiangan konstanta gesekan antara beban satu dengan
yang lainya sangatlah berbeda karena setiap permukaan mempunyai tingkat
kekasaran yang berbeda-beda.

Menurut hukum Newton II : F – fg = m.a

5
a. Pada Bidang Miring
Bidang miring merupakan bidang yang mempunyai sisi miring dan
membentuk sudut siku-siku. Bidang ini sangatlah ditentukan oleh sudut
kemiringannya karna bidang tidak menggunakan alat pegas tetapi bidang ini
memanfaatkn sudut kemiringannya serta tingkat kekasaran permukaan
bidang, seperti contoh gambar dibawah ini

2.2 Gaya Gesek Statis

Menurut Lohat (2008:389) gaya gesekan yang bekerja pada

permukaan benda yang bersentuhan, ketika benda tersebut

belum bergerak disebut gaya gesek statik. Dapat dikatakan

bahwa gaya gesek merupakan gaya yang timbul sejak benda

diberi gaya hingga sesaat sebelum benda mulai bergerak.

Lambang dari gaya gesek ini adalah fs. Gaya gesek statis

yang maksimum sama dengan gaya terkecil yang

dibutuhkan agar benda dapat mulai bergerak. Ketika benda

telah bergerak, gaya gesek antara dua permukaan akan

berkurang sehingga diperlukan gaya yang lebih kecil agar

benda bergerak dengan laju tetap.

2.3 Gaya Kinetis


Menurut Lohat (2008:392) gaya gesek kinetik adalah gaya

yang bekerja pada dua permukaan benda yang bersentuhan

ketika benda tersebut bergerak. Gaya gesek kinetic memiliki

6
lambing fk. Ketika sebuah benda bergerak pada permukaan

benda lain, gaya gesekan bekerja berlawanan arah terhadap

kecepatan benda.

7
BAB III

GAYA GESEK DENGAN INDUSTRI


3.1 Teknik Industri
Teknik industri (dalam bahasa Inggris, industrial engineering) adalah suatu

teknik yang mencakup bidang desain, perbaikan, dan di pergunakan dari

sistem integral yang terdiri dari manusia, bahan-bahan, informasi, peralatan

dan energi. Hal ini digambarkan sebagai pengetahuan dan keterampilan yang

spesifik pada matematika, fisika, dan ilmu-ilmu sosial bersama dengan

prinsip dan metode dari analisis keteknikan dan desain untuk

mengkhususkan, memprediksi, dan mengevaluasi hasil yang akan dicapai

dari suatu sistem. Bidang garapan teknik industri adalah sistem integral yang

terdiri dari manusia, material/bahan, informasi, peralatan, dan energi. Dasar

keilmuan teknik industri multidisiplin, karena teknik industri tidak hanya

bertumpu pada ilmu matematika dan fisika, tetapi juga ilmu sosial

dan manajemen.

3.2 Gaya Gesek Yang Menguntungkan


1) Gaya gesek yang terjadi antara sepatu dengan permukaan tanah. Saat

kita sedang berjalan, terjadi sebuah proses aksi dan reaksi. Ketika

telapak kaki mendorong tanah ke belakang, gesekan yang dikerjakan

tanah pada telapak kaki akan mendorong tubuh ke depan. Apabila

tanah dalah dalam keadaan licin, maka koefisien geseknya kecil

sehingga gaya geseknya pun kecil sehingga memungkinkan kaki akan

terpeleset.

2) Gaya gesek pada roda kendaraan yang bergerigi Seperti yang kita

ketahui bahwa pada umumnya roda memiliki permukan yang

8
bergerigi atau beralur. Hal ini bertujuan untuk memperbesar gaya

gesek antara roda dengan tanah. Semakin besar gaya gesek maka

kecil kemungkinan roda akan tergelincir khususnya pada tanah atau

jalan yang licin. Jika roda tidak dibuat beralur atau bergerigi, maka

gaya gesek yang dihasilkan akan semakin kecil, sehingga besar

kmungkinan menyebabkan roda mudah tergelincir.

3) Gesekan pada korek api Salah satu alat yang dapat menghasilkan api

adalah korek api. Untuk menghasilkan korek api, perlu dilakukan

gesekan antara pentol korek api dengan setrip samping kotak korek

api. Gesekan yang dilakukan akan menyebabkan suhu pentol korek

naik. Suhu panas tersebut menyebabkan bahan kimia pada pentol

korek dengan setrip akan bereaksi. Suhu panas yang terus mengalami

kenaikan akan menyebabkan korek api terbakar.

4) Gesekan antara amplas dan kayu Amplas merupakan alat yang

digunakan untuk menghaluskan permukaan benda-benda yang kasar.

Amplas memiliki permukaan yang kasar sehingga ketika amplas

digosokkan ke benda yang permukaannya kasar menghasilkan gaya

gesek yang membuat permukaan benda menjadi halus.

5) Gesekan pada rem kendaraan Saat kita ingin memperlambat atau

menghentikan laju kendaraan, maka dilakukan sebuah pengereman.

Rem sepeda biasanya berupa dua bantalan karet keras yang dipasang

di setiap ujung ujung sisi penjepit rem. Penjepit kemudian diikat ke

rangka sepeda dengan poros. Pada saat di rem, bantalan akan dijepit

sehingga bergerak ke arah dalam hingga menekan pelek pada roda.

9
Hal ini menimbulkan gaya gesek yang dapat memperlambat laju

sepeda.

3.3 Gaya Gesek Yang Merugikan

1) Gesekan antara ban kendaraan dengan aspal Gesekan yang terjadi

antara ban kendaraan dengan aspal akan menyebabkan panas pada

ban. Selain itu, gesekan tersebut juga dapat menyebabkan permukaan

ban semakin menipis. Ketika permukaan ban menipis maka gerigi

pada ban akan semakin halus. Sehingga apabila digunakan, kendaraan

akan mudah tergelincir karena gaya geseknya dengan aspal kecil.

2) Gesekan pada komponen mesin kendaraan Saat mesin bekerja terjadi

proses pembakaran yang menyebabkan mesin melakukan gerakan

mekanik. Dalam gerakan ini, terjadi gesekan antar komponen mesin.

Gesekan yang terjadi antar komponen mesin pada kendaaan akan

menyebabkan mesin cepat panas, aus, dan membuat penggunaan

bahan bakar menjadi boros. Untuk mengatasi ini, diperlukan pelumas,

seperti oli yang berjuan untuk mengurangi gaya gesek yang tejadi

antar mesin kendaraan sehingga mesin tidak mudah panas dan aus.

3) Gesekan antara udara dengan kendaraan Saat kita mengendarai

kendaraan, maka akan terjadi gaya gesek antara kendaraan yang kita

kendarai dengan udara. Gaya yang terjadi tersebut tentunya akan

memengaruhi kelajuan kendaraan. Jika gaya gesek yang dihasilkan

besar, maka akan memperlambat laju kendaraan tersebut. Untuk dapat

mempercepat laju endaraan maka dibutuhkan kinerja mesin yang

ekstra dan bahan bahan bakar yang lebih banyak.

10
BAB IV

LATIHAN SOAL

Soal No. 1
Perhatikan gambar berikut!

Benda bermassa m = 10 kg berada di atas lantai kasar ditarik oleh gaya F =


12 N ke arah kanan. Jika koefisien gesekan statis antara benda dan lantai
adalah 0,2 dengan koefisien gesekan kinetis0,1 tentukan besarnya :
a) Gaya normal
b) Gaya gesek antara benda dan lantai
c) Percepatan gerak benda

Pembahasan
Gaya-gaya pada benda diperlihatkan gambarberikut:

a) Gaya normalΣ Fy = 0
N−W=0
N − mg = 0
N − (10)(10) = 0N = 100 N

b) Gaya gesek antara benda dan lantai


Cek terlebih dahulu gaya gesek statis maksimumyang bisa terjadi antara
benda dan lantai:
fsmaks = μs N
fsmaks = (0,2)(100) = 20 N
Ternyata gaya gesek statis maksimum masih lebihbesar dari gaya yang
menarik benda (F) sehingga

11
benda masih berada dalam keadaan diam. Sesuaidengan hukum Newton
untuk benda diam :
Σ Fx = 0
F − fges = 0 12 − fges = 0fges = 12
N
c) Percepatan gerak benda
Benda dalam keadaan diam, percepatan benda NOL

Soal No. 2
Perhatikan gambar berikut, benda mula-muladalam kondisi rehat!

Benda bermassa m = 10 kg berada di atas lantai kasar ditarik oleh gaya F


= 25 N ke arah kanan. Jika koefisien gesekan statis antara benda dan lantai
adalah 0,2 dengan koefisien gesekan kinetis 0,1 tentukan besarnya :
a) Gaya normal
b) Gaya gesek antara benda dan lantai
c) Percepatan gerak benda
d) Jarak yang ditempuh benda setelah 2 sekon

Pembahasan
Gaya-gaya pada benda diperlihatkan gambar berikut:

a) Gaya normalΣ Fy = 0
N−W=0
N − mg = 0
N − (10)(10) = 0N = 100 N

b) Gaya gesek antara benda dan lantai


Cek terlebih dahulu gaya gesek statis maksimum

12
yang bisa terjadi antara benda dan lantai: fsmaks = μs N
fsmaks = (0,2)(100) = 20 N
Ternyata gaya yang gesek statis maksimum (20 N)lebih kecil dari gaya
yang menarik benda (25 N), Sehingga benda bergerak. Untuk benda yang
bergerak gaya geseknya adalah gaya gesek dengan koefisien gesek kinetis :
fges = fk = μk N
fges = (0,1)(100) = 10 N

c) Percepatan gerak bendaHukum Newton II :


Σ Fx = ma
F − fges = ma 25 − 10 = 10a
a = 15/10 = 1,5 m/s2

d) Jarak yang ditempuh benda setelah 2 sekonS = Vo t + 1/2 at2


S = 0 + 1/2(1,5)(22)
S = 3 meter

Soal No. 3
Perhatikan gambar berikut, benda 5 kg mula-muladalam kondisi tidak
bergerak!

Jika sudut yang terbentuk antara gaya F = 25 N dengan garis mendatar


adalah 37o, koefisien gesekkinetis permukaan lantai adalah 0,1 dan
percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 tentukan nilai:
a) Gaya normal
b) Gaya gesek
c) Percepatan gerak benda
(sin 37o = 0,6 dan cos 37o = 0,8)

13
Pembahasan
Gaya-gaya pada benda diperlihatkan gambarberikut:

a) Gaya normalΣ Fy = 0
N + F sin θ − W = 0
N = W − F sin θ = (5)(10) − (25)(0,6) = 35 N

b) Gaya gesek
Jika dalam soal hanya diketahui koefisien gesek kinetis, maka dipastikan
benda bisa bergerak, sehingga fges = fk :
fges = μk N
fges = (0,1)(35) = 3,5 N

c) Percepatan gerak bendaΣ Fx = ma


F cos θ − fges = ma (25)(0,8) − 3,5 = 5a
5a = 16,5
a = 3,3 m/s2

soal No 4
Balok A beratnya 100 N diikat dengan tali mendatar di C (lihat gambar).
Balok B beratnya 500 N. Koefisien gesekan antara A dan B = 0,2 dan
koefisien gesekan antara B dan lantai = 0,5. Besarnya gaya F minimal
untuk menggeser balok B adalah newton
A. 950
B. 750
C. 600
D. 320
E. 100

Pembahasan
fAB → gaya gesek antara balok A dan B
fBL → gaya gesek antara balok B dan lantai

fAB = μAB N
fAB = (0,2)(100) = 20 N

14
fBL = μBL N
fBL = (0,5)(100 + 500) = 300 N

Tinjau benda B

Σ Fx = 0

F − fAB − fBL = 0 F − 20 − 300 = 0

F = 320 Newton

Soal No 5
Balok A massa 40 kg dan balok B massa 20 kg berada di atas permukaan
licin didorong oleh gayaF sebesar 120 N seperti diperlihatkan gambar
berikut!

Tentukan :
a) Percepatan gerak kedua balok
b) Gaya kontak yang terjadi antara balok A dan B

Pembahasan
a) Percepatan gerak kedua balok Tinjau sistem :
Σ F = ma
120 = (40 + 20) a

15
Σ F = ma
F − Fkontak = mA a 120 − Fkontak = 40(2)

Fkontak = 120 − 80 = 40 NewtonCara kedua, Tinjau

benda B :

Σ F = ma Fkontak = mB a
Fkontak = 20(2) = 40 Newton

16
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan

Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah

kecenderungan benda akan bergerak. Secara mikroskopis, gaya gesek

disebabkan oleh interaksi melalui terbangunnya gaya ikat antara molekul-

molekul yang berada dipermukaan satu benda dengan molekul molekul pada

permukaan benda yang lain ketika keduanya saling bersentuhan. Gaya gesek

dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu gaya gesek statis dan gaya

gesek kinetis. Gaya gesek tentu dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

yang tentunya hal itu dapat membawa manfaat. Tetapi disamping itu, gaya

gesek juga dapat menimbulkan dampa yang bersifat merugikan bagi

kehidupan manusia.

5.2 saran

Demikianlah makalah yang kami buat, semoga bermanfaat dan menambah

pengetahuan para pembaca. kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan

dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas. Kami hanyalah manusia

biasa yang tak luput dari kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan saran

dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian

penutup dari kami semoga dapat diterima dan kami ucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Lohat, Sun Alexander. 2008. Gaya Gesekan Gesekan Statis dan Kinetis.
Jakarta: Yudistira.
Riyadi, Agus. 2019. Gaya dan Gerak. Semarang: Alprin
Salim, Astuti dan Suryani Talib. 2017. Fisika Dasar 1. Yogyakarta:
Deepublish
Sumarjono,dkk. 2005. Fisika Dasar 1. Malang: Universitas Negeri Malang

18
19
1

Anda mungkin juga menyukai