DOSEN PENGAMPU:
Drs. Parno, M.Si
DISUSUN OLEH:
Binti Rodhiatul Hidayah
200341617209
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
berjudul “Gaya Gesek dan Keterkaitannya dalam Biologi” ini dengan tepat waktu.
Makalah ini saya susun dengan semaksimal mungkin guna memenuhi tugas mata kuliah
Fisika untuk Biologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
baik bagi pembaca maupun penulis mengenai gaya gesek dan keterkaitannya dalam
biologi.
Saya mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang terlah membantu saya dalam
memenuhi tugas ini, terutama bapak Drs. Parno, M.Si selaku dosen pengampu mata
kuliah Fisika untuk Biologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
wawasan saya dan pembaca mengenai gaya gesek dan keterkaitannya dalam biologi.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
1. BAB 1: PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ..................................................................... 1
1.3 TUJUAN .............................................................................................. 1
2. BAB 2: PEMBAHASAN ........................................................................... 2
2.1 PENGERTIAN GAYA GESEK .......................................................... 2
2.2 MACAM GAYA GESEK .................................................................... 2
2.2.1 Gaya Gesek Statis ....................................................................... 3
2.2.2 Gaya Gesek Kinetik ..................................................................... 3
2.3 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN GAYA GESEK ........................ 4
2.4 KETERKAITAN GAYA GESEK DALAM BIOLOGI ...................... 5
3. BAB 3: PENUTUP ..................................................................................... 7
3.1 KESIMPULAN .................................................................................... 7
3.2 SARAN ................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 8
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB 2
PEMBAHASAN
𝑓 =𝜇∙𝑁
Keterangan:
f : gaya gesek (newton)/N
µ : koefisien gaya gesek
N : gaya normal (newton)/N
2
Berdasarkan keadaan benda yang dikenainya, gaya gesek dibedakan menjadi dua
jenis, yakni gaya gesek statis dan gaya gesek kinetik. Kedua jenis gesekan ini
memiliki konsep serta sistem kerja yang berbeda.
2.2.1 Gaya Gesek Statis
Gaya Gesek Statis merupakan gaya yang bekerja saat benda diam hingga
tepat saat benda akan bergerak. Contohnya, GGS dapat mencegah kita untuk
tergelincir dari tempat kita berpijak. GGS juga dapat mencegah benda
meluncur ke bawah pada bidang miring. Besar GGS merupakan hasil
perkalian antara koefisien gesek statis dengan gaya normal benda. Koefisien
gesek merupakan besaran yang bergantung pada kekasaran kedua permukaan
bidang yang bersentuhan. Koefisien gesek statis dinotasikan dengan 𝜇.
Setiap benda yang diam hingga saat akan bergerak memiliki nilai GGS.
Apabila terjadi gaya dorong pada sebuah benda, dan gaya yang diberikan
lebih kecil dari nilai GGS, maka benda tidak akan bergerak karena arah gaya
yang diberikan dengan arah gaya gesek selalu berlawanan. Jadi, benda dapat
bergerak jika gaya yang diberikan lebih besar dari nilai GGS.
Benda tetap diam. Benda mulai bergerak
3
Perlu diingat jika gaya penggerak lebih kecil dari fs,maks maka gaya gesekan
merupakan gaya gesekan statis yang nilainya sama dengan gaya penggerak.
Namun, jika gaya penggerak lebih besar dari fs,maks maka gaya gesekan
merupakan gaya gesekan kinetik dan nilainya konstan.
4
Kerugian adanya gaya gesek:
1. Dapat merusak permukaan benda yang saling bersentuhan..
2. Gesekan antara bagian-bagian mesin kendaraan mengakibatkan mesin
menjadi aus. Sehingga perlu penggantian mesin yang rusak.
3. Gesekan dapat menyebabkan luka lecet pada badan kita saat kita terjatuh.
Pada proses persalinan terjadi gaya dorong saat kontraksi berlangsung dan gaya
gesek antara bayi dengan cairan plasenta juga gaya gesek antara bayi dengan
saluran serviks. Karena gaya gesek selalu berawanan dengan arah gerak benda,
pada proses kelahiran, arah gerak bayi yang mendesak keluar berlawanan
dengan arah gaya gesek yang arahnya menuju ke dalam. Ketika bayi keluar
dari serviks gaya gesek di saluran serviks akan semakin membesar karena
kecilnya diameter serviks. Gaya gesek ini menahan gerakan bayi untuk keluar.
Semakin kecil gaya geseknya, semakin mudah bayi keluar dari rahim ibu. Gaya
gesek yang terjadi saat persalinan dapat diperkecil dengan adanya hormon
5
oksitosin yang dihasilkan selama dinding serviks terdorong dan juga cairan
ketuban yang berperan sebagai pelumas atau pelicin ketika bayi lahir.
b) Kantong Perikardial
Kantong ini berfungsi untuk menampung cairan perikardial yang menjaga agar
membran tetap terpisah dan tidak saling bergesekan akibat gaya gesek (friksi)
yang berasal dari dentuman jantung.
c) Cairan Sinovial
Cairan sinovial bertindak sebagai pelumas atau penurun gaya gesek (friksi)
antara ujung-ujung tulang yang dilapisi kartilago pada sendi sinovial, misalnya
lutut.
6
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Gaya gesek terjadi ketika dua permukaan benda atau benda dengan bidang
lintasannya saling bersinggungan dan bersentuhan sehingga membuat gesekan
antara keduanya saat benda akan mulai bergerak hingga benda bergerak. Gaya
gesek bernilai negatif, menunjukkan bahwa arah gaya berlawanan dengan arah
gerak benda. Semakin kasar permukaan antar kedua benda maka semakin besar
gaya geseknya. Sebaliknya, semakin licin permukaan antar kedua benda maka
semakin kecil gaya geseknya.
3.2 SARAN
Demikian pembahasan tentang Gaya Gesek dan Keterkaitannya dalam Biologi
yang dapat saya paparkan. Besar harapan saya makalah ini dapat bermanfaat
untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, saya
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya
mengharap saran dan kritik yang membangun agar makalah ini dapat disusun
menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.
7
DAFTAR PUSTAKA
E-book/buku
Abdullah. Mikrajuddin. 2016. E-book Fisika Dasar I. Kampus Ganesha. Bandung.
Website:
https://www.cryptowi.com/gaya-gesek/ (diakses pada 15 Oktober 2020, pukul 08.30
WIB)
https://gururaharja.blogspot.com/2019/10/bagaimanakah-proses-melahirkan.html
(diakses pada 15 Oktober 2020, pukul 08.45)
https://www.studiobelajar.com/gaya-gesek/ (diakses pada 15 Oktober 2020, pukul
08.50)
https://www.slideshare.net/mobile/pipindp/biomekanika-83442347 (diakses pada 16
Oktober 2020, pukul 20.00)