Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA

TAHAPAN-TAHAPAN PERKEMBANGAN ILMU ALAM ABAD PERTENGAHAN

PEMECAHAN MASALAH
Indikator Pembelajaran
1. Mengidentifikasi masalah
2. Mengidentifikasi beberapa solusi
dengan penjelasannya
3. Mempertahankan solusi

MASALAH

Seseorang mulai melakukan penyelidikan ketika mengamati suatu fenomena alam dan
bertanya-tanya mengapa atau bagaimana hal itu terjadi. Pertanyaan “mengapa” atau
“bagaimana” adalah masalah (Glencoe,2005). Masalah ada yang hanya memiliki satu solusi
yang tepat dan metode tertentu untuk menyelesaikannya (well-defined problem), tetapi ada
juga ill-defined problem,yaitu masalah yang dirumuskan secara longgar agar dapat
menghasilkan beberapa strategi maupun solusi (Moreno,2010: eggen & kauchak, 2013).

Beberapa Tokoh Pengamat Sains


Bacalah dan cermati setiap tokoh pengamat sains di bawah ini, diskusikan bersama
teman kelompok saudara serta berikan jawaban singkat dan jelas dari pertanyaan yang
tertera di bawah ini.

1. Wiener Kreis

Lingkaran wina terdiri dari para sarjana ilmu alam yang salah satunya Wiener
Kreis, ia berdiskusi mengenai ilmu alam terutama fisika, tujuannya kesatuan ilmu alam
serta memperbaiki laju ilmu pengetahuan di jalur positivisme di inggris yang
sangatempiris,dengan memberi masukan dari beberapa aliran lain. Pokok pikiran dari
lingkaran wina ini adalah pengetahuan bersumber utama pada pengalaman walaupun
dibantu dalil logika dan matematika yang tidak didapat dari pengalaman yang membantu
mendiskripsikan dan memberi makna pengalaman tadi serta memberi pernyataan serta
data tadi. Dalam konteks lingkaran wina, jalan kemajuan ilmu pengetahuan alam harus
mengikuti logika ilmu yang mendasari filsafat ilmu. Setiap penyataan ilmiah harus
dicarikan bentuk logisnya, sehingga terkesan lamban dalam menerima detil-detil
kemajuan ilmu pengetahuan yang terus dicapai dari hari ke hari.

Pengaruh utama yang mempengaruhi lingkaran wina berasal dari Wittgenstein, menurutnya penalaran
logis matematis merupakan gambaran mengenai gambaran yang ada di alam, makin rinci penjelasan
matematisnya makin dekat kita dengan kenyataan sesungguhnya. Pandangan lain yang ditulis oleh Bertrand
Russel dan A.N Whitehead dalam prinsip matematika yang mengklaim bahwa logika adalah inti dari
matematika. Rudolf Carnap merupakan tokoh utama lingkaran wina yang akhirnya mengembangkan versi
baru positivisme,yang sering disebut dengan empirisme logis atau positivisme logis yang menekankan
proporsi ilmiah dari empiris dan rasionalisme dan pentingnya tahap-tahap verivikasi terus-menerus dalam
proses penerimaan teori

2. Sir Karl Raimund Popper

Sir Karl Raimund Popper merupakan ahli filsafat ilmu


pengetahuan terbesar yang sangat memperhatikan perkembangan sains.
Dalam bukunya poper berpendapat mengenai kemajuan ilmu pengetahuan
alam yang mempunyai “logika” tersendiri karena tidak ada penemuan besar
terjadi tiba-tiba tanpa melalui tahapan-tahapan (evolusi) yang panjang. Dan
tahapan ini tidak terlepasdari eksperimen empiris dan juga metode induktif.
Logika poper berkembang sampai pada metode falsifikasi/falibilisme. Kaitan
falsifikasi dengan logika dapat diterangkan dengan hipotesis 0 (H0).
Hipotesis 0 bisa ditolak atau diterima, demikian pula jika diaplikasikan
kedalam dunia sains. Penelitian dan pengambilan data tetap diperlukan untuk
dapat menarik kesimpulan yang benar, namun hipotesis 0 digunakan sebagai
alternatif.

Perhatian poper pada ilmu pengetahuan mempunyai titik berat pada metode. Metode yang paling
terkenal dari poper adalah falibilisme. Asal mula teori ini adalah pendapatnya mengenai cukup tidaknya
klaim kebenaran dari para positivist-logis, logika saja tidak cukup untuk menentukan kebenaran pernyataan
ilmiah. Logika disini adalah metode induksi yang tidak menjamin kebenaran pada peralihan dari yang
khusus ke yang universal dalam logika. Maka yang paling tepat adalah cara kerja para ilmuan empiris:
melaui logika deduksi yang sangat ketat memperhitungkan bukti empiris. Semuanya memungkinkan
pembuktian nol yang sering juga digunakan dalam langkah-langkah ilmiah. Menurut poper ilmuan yang baik
justru seharusnya menyediakan sederetan metode dan celah-celah untuk membuktikan kebenaran teorinya.

3. Thomas Samuel Kuhn


Thomas samuel kuhn pemikir sains dibidang, fisika,bidang studi kuhn
pada saat itu adalah fisika teoritis. Menurut kuhn perkembangan sains berada
dalam konteks sejarahnya sendiri yang tidak dapat dipisahkan menjadi bagian
yang mandiri. Kekuatan sains ada pada sifat revolutifnya, dimana kemajuan
ilmiah ditandai dengan semua teori yang ada akan ditinggalkan dan sepenuhnya
diganti oleh teori yang baru yang lebih sesuai. Konsep sentral kuhn adalah apa
yang disebut paradigma. Paradigma itu sendiri terbangun atas sekumpulan
konsep yang berhungan satu dengan yang lain dan ditambah dengan beberapa
asumsi dan kepercayaan akan penyelesaian objektif atas beberapa masalah oleh
beberapailmuan. Penelitian adalah kegiatan ”problem solving” di dalam tiap
paradigma.maka dalam kerangka paradigma inilah terbentuk konsep
fundamental maupun hukum alamnya sendiri. Namun terciptanya paradigma
baru akan menyebabkan paradigma yang sudah lama harus dievaluasi ulang.
Kuhn juga mengatakan bahwa perbandingan paradigma satu dengan yang lainnya bukanlah halyang mudah
karena semua yang menyusun paradigma sangat berbeda dan tidak analog. Salah satu prasyarat [ergantian
paradigma adalah pendidikan. Hal ini diakui oleh hampir semua ahli karena tidak mungkin saintis dapat bekerja
cepat secara otodidak. Ini karena pada dasarnya para ilmuan bekerja menggunakan konsep tang sudah mapan
sebelumnya dan tidak memulai suatu yang baru sama sekali. Dalam badan pendidikan harus dilakukan semacam
“latihan” penelitian dari semua komponen terkait dan semua yang diperlukan dalam upaya mengubah
paradigma.
1. Gambar dan keterangan di atas merupakan tokoh pengamat sains dunia, baca serta
cermati isi dari setiap tokoh. Setalah itu lanjutkan dengan mengidentifikasi
masalahnya?

1. Setiap penyataan ilmiah harus dicarikan bentuk logisnya, sehingga terkesan lamban
dalam menerima detil-detil kemajuan ilmu pengetahuan yang terus dicapai dari hari
ke hari.
2. Terciptanya paradigma baru akan menyebabkan paradigma yang sudah lama harus
dievaluasi ulang.
3. logika saja tidak cukup untuk menentukan kebenaran pernyataan ilmiah. Logika disini
adalah metode induksi yang tidak menjamin kebenaran pada peralihan dari yang
khusus ke yang universal dalam logika. Maka yang paling tepat adalah cara kerja para
ilmuan empiris: melaui logika deduksi yang sangat ketat memperhitungkan bukti
empiris

2. Identifikasikan solusi dari tokoh pengamat sains menurut pengetahuan saudara


(minimal 4 solusi)?

1. Metode berfikir secara kritis cepat dan tepat, dengan berdikusi dengan banyak ilmuan
yang berpengalaman dan ahli dalam bidangnya
2. Prasyarat pergantian paradigma salah satunya yaitu pendidikan. Hal ini diakui oleh
hampir semua ahli karena tidak mungkin saintis dapat bekerja cepat. karena pada
dasarnya para ilmuan bekerja menggunakan konsep yang sudah mapan sebelumnya
dan tidak memulai suatu yang baru sama sekali.

3. Ambil solusi yang saudara anggap paling layak untuk bisa dipertahankan?

Ilmuan harus memiliki metode dan cara-cara yang tepat untuk mencari solusi dalam
penyelesaian permasalahannya

KELAS :A
ANGGOTA :
1. ...........................................................
KELOMPOK
GANJIL
2. ...........................................................
3. ...........................................................
4. ...........................................................
LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA
TAHAPAN-TAHAPAN PERKEMBANGAN ILMU ALAM ABAD PERTENGAHAN

PEMECAHAN MASALAH
Indikator Pembelajaran
1. Mengidentifikasi masalah
2. Mengidentifikasi beberapa solusi dengan
penjelasannya
3. Mempertahankan solusi

MASALAH

Seseorang mulai melakukan penyelidikan ketika mengamati suatu fenomena alam


dan bertanya-tanya mengapa atau bagaimana hal itu terjadi. Pertanyaan “mengapa” atau
“bagaimana” adalah masalah (Glencoe,2005). Masalah ada yang hanya memiliki satu
solusi yang tepat dan metode tertentu untuk menyelesaikannya (well-defined problem),
tetapi ada juga ill-defined problem,yaitu masalah yang dirumuskan secara longgar agar
dapat menghasilkan beberapa strategi maupun solusi (Moreno,2010: eggen & kauchak,
2013).

Beberapa Tokoh Pengamat Sains


Bacalah dan cermati setiap tokoh pengamat sains di bawah ini, diskusikan bersama
teman kelompok saudara serta berikan jawaban singkat dan jelas dari pertanyaan yang
tertera di bawah ini.

1. Imre Lakatos
Laktos berpendapat bahwa ilmu pengetahuan dan teori merupakan
struktur ilmiah yang terbentuk dalam sejarah. Dalam struktur ini pengetahuan
mengalami evolusi, namun tidak sesederhana evolusi dalam pemikiran poper
ataupun tidak seradikal revolusi sainsdalam bahasa kuhn. Laktos
mengemukakan ‘program-program penelitian’ ke dalam struktur pengetahuan
dan teori yang tidak dapat lepas dari suasana dan zaman saat struktur ini ada.
Dalam program penelitian ada dua aturan metodologis: cara yang harus
dihindari dan cara yang harus dijalankan yang merupakan inti pokok
program,yang harusdilindungi dari ancaman falsifikasi. Pelindungnya adalah
hipotesis pendukung, kondisi awal, landasan teori,dan lain-lain. Lapisan
pelindung inilah yang langsung berhadapan dengan serangan, yang harus
disempurnakan dan diganti seperlunya demi mempertahankan pokok program.
Program penelitian laktos pada dasarnya memasukkan falsifikasi poper
kedalamnya,dan juga paradigma sains terstruktur menurut kahn.
Dalam penelitian ini diberikan panduan langkah-langkah untuk penelitian dimasa depan baik yang
positif maupun yang negatif,yang disebut heuristic.
Dalam program penelitian,metodologi mempunyai peranan penting dalam memperluas “sabuk
pengaman” inti teori. Selain metodologi dalam satu bangunan program penelitian yang mempunyai inti
teori tertentu yang dianggap penting, tidak kalah pentingnya antara perbandingan antara program
penelitian yang satu terhadap program yang lain. Dalam hal ini penampilan program yang membangun
suatu teori dapat dibandingkan dengan program lain yang mungkin juga membangun teori yang
berhubungan namun dengan menggunakan cara lain serta metodologi lain.

2. Paul Feyerabend

Paul Feyerabend berangkat dari kompleksitas ilmu dan ia menentang


adanya keteraturan perkembangan ilmu yang dirumuskan kedalam aturan
dan hukum, seperti yang telah dilakukan oleh poper, kuhn, dan laktos.
Feyerabend menentang dominasi metode dan menekankan pada kreativitas
individual sebagai kunci penentu suksesnya karya ilmiah. Feyerabend
berpendapat bahwa sebaiknya ilmuan tidak dibatasi ketat oleh aturan dan
hukum walaupun mungkin pada awalnya dibimbing oleh metode yang ada.

Pandangan feyerabend yang mengejutkan dengan pendapatnya yang radikal bahwa ilmu pengetahuan
tidak boleh dianggap sebagai dewa karena metodenya. Disini feyerabend menantang dominasi ilmu alam
yang sering memproklamasikan diri sebagai pengetahuan yang paling objektif namun pada praktiknya
mengungkung kehidupan manusia. Feyerabend memberikan memberikan tempat lumayan penting pada
kebebasan individu dalam perkembangan sains,sesuatu sepanjang sejarah seakan terlupakan karena sains
pada hakikatnya adalah pengetahuan objektif dan karena ini jauh dari pengaruh subjektivitas ilmunya.

3. Gaston Bachelard
Gaston Bachelard ilmuan perancis yang sangat tertarik pada
matematika dan banyak menyumbangkan pikirannya kedalam analisis
mengenai perkembangan ilmu pengetahuan alam. Gejala alam menjadi
pusat perhatiannya kedalam tulisannya mengenai filsafat alam. Menurut
bachelard, alam tinggal dan berjalan seperti adanya, sedangkan
pengetahuan manusia berkembang menciptakan sistem yang dapat
menjelaskan alam menurut pandangan manusia dan kemampuan manusia
untuk memahami. Semua proses pencarian pengetahuan alam ditentukan
oleh konteksnya dalam sejarah.

Jika kita mengikutsertakan sejarah, maka tahapan ilmiah saat itu adalah tahapan ketiga menurut
bachelard. Paada tahapan ketiga yang dia sebut sebagai “suasana ilmiah baru” ini ilmu pengetahuan
sifatnya sungguh-sungguh abstrak, yang dimulai hasil karya Albert Einstein.
Adapun tahap pertama adalah fase pra-ilmiah dari zaman dahulu kala sampai zaman renaissance
yang ditandai oleh bentuk pengenalan yang kongkret akan alam, terutama informasi yang diolah setelah
pengamatan panca indra manusia. Fase kedua adalah fase ilmiah yang bersifat “konkret-abstrak” dimana
kesadaran dan abstraksi telah memainkan peranannya dalam pengamatan indrawi manusia. Fase ketiga
dalam tahap ini terjadi “keretakan” antara teori dan konsep baru dan teori dengan konsep lama, karena
yang dibutuhkan adalah abstraksi untuk menjelaskan gejala alam yang tidak tampak secara konkret.

1. Gambar dan keterangan di atas merupakan tokoh pengamat sains dunia, baca serta
cermati isi dari setiap tokoh. Setalah itu lanjutkan dengan mengidentifikasi
masalahnya?
2. Identifikasikan solusi dari tokoh pengamat sains menurut pengetahuan saudara
(minimal 4 solusi)?

3. Ambil solusi yang saudara anggap paling layak untuk bisa dipertahankan?

KELAS :
ANGGOTA :
5. ...........................................................
KELOMPOK
GENAP
6. ...........................................................
7. ...........................................................
8. ...........................................................

Anda mungkin juga menyukai