Bagaimana sebuah pengetahuan menjadi sebuah ilmu pengetahuan :
Poedjawijatna dalam buku Tahu dan Pengetahuan (2004) menerangkan bahwa
syarat-syarat sebagai ilmu pengetahuan harus memenuhi syarat-syarat yaitu obyektivitas, metodologis, sistematis, dan universal. 1. Ilmu pengetahuan harus obyektif Ilmu pengetahuan harus memiliki obyek kajian yang tampak dari luar maupun dalam, baik merupakan obyek material maupun obyek formal. Pengkajian ilmu pengatahuan juga harus dilakukan dengan obyektif. Dilansir dari Stanford Encyclopedia of Philosophy, obyektivitas ilmiah adalah pengungkapan gagasan ilmiah yang tidak dipengaruhi oleh perspektif tertantu baik untuk kepentingan komunitas maupun kepentingan pribadi. Obyek ilmu pengetahuan harus dikaji sebenar-benarnya sesuai dengan fakta yang berlaku tanpa adanya pendapat pribadi dari subyek yang mengkaji obyek tersebut. 2. Ilmu pengetahuan memiliki metode Ilmu pengetahuan memiliki metode ilmiah dalam pengkajian obyeknya. Dilansir dari Nature, metode ilmiah adalah suatu proses pengamatan yang mengarah pada suatu penjelasan hipotesis yang kemudian diuji berulang-ulang untuk mencari kemungkinan penjelasan lainnya. Metode ilmiah membuat cara atau jalan bagaimana untuk mengkaji suatu obyek. Sehingga metode ilmiah adalah suatu kerangka penelitian dalam mencari kebenaran dan juga meminimalisasi kesalahan dalam pengkajian obyek ilmu pengetahuan. 3. Ilmu pengetahuan tersusun secara sistematis Ilmu pengetahuan juga harus tersusun secara sistematis. Artinya berbagai pengetahuan dan informasi dalam suatu ilmu pengetahuan harus disusun dengan teratur, saling tergantung satu-sama lain, rasional, juga logis. Di mana kebenaran suatu pengetahuan dapat diuji dengan fakta dari pengetahuan yang lain. Ilmu pengetahuan tidak acak- acakan, namun memiliki alur sistematis yang rasional sesuai dengan fakta-fakta yang terkumpul. 4. Ilmu pengetahuan bersifat universal Hartono Kasmadi dan kawan-kawan dalam buku Filsafat Ilmu (1990) menyebutkan bahwa ilmu bersifat universal artinya kebenaran yang diungkapkan ilmu tidak mengenai sesuatu yang bersifat khusus, melainkan kebenaran tersebut berlaku umum. Misalnya ilmu fisika di Indonesia akan sama dengan ilmu fisika yang berlaku di seluruh dunia. Artinya kebenaran dalam ilmu fisika berlaku secara umum bagi siapa pun dan di mana pun. Misalkan nilai akar empat di Indonesia sama dengan nilai akar empat di Afrika, artinya ilmu bersifat universal. Bagaimana ilmu pengetahuan itu menjadi paradigma ilmu pengetahuan? • Sebagaimana diketahui bahwa fungsi paradigma ilmu adalah memberikan kerangka, mengarahkan, bahkan menguji konsistensi dari proses keilmuan. Sebagaimana diketahui bahwa paradigma pertama kali di perkenalkan oleh Thomas Kuhn tahun 1962 dalam bukunya the structure of scientific revolution. Dalam pandangan Kuhn bahwa perkembangan ilmu pengetahuan menjadi paradigma ilmu pengetahuan itu berawal dari fase pra-paradigmatik, yaitu sebuah era dimana seperangkat teori, metode dan pegangan ilmiah lainnya belum ditemukan. Era ini dapat diasumsikan berlangsung pada masyarakat primitif. Dalam menyelesaikan problem-problemnya, mereka belum memakai prosedur ilmiah tertentu yang merupakan hasil kreativitas para pendahulunya. Semua persoalan diselesaikannya dengan apa adanya, tanpa seperangkat teori dan metode. Setelah itu berkembanglah paradigma ilmu pengetahuan. • Dalam bukunya, Kuhn juga menggunakan beberapa konsep lain yang juga berhubungan dengan paradigma, salah satunya adalah normal science, normal science adalah penelitian yang didasarkan pada pencapaian-pencapaian ilmiah sebelumnya, yang oleh suatu komunitas ilmuwan dipandang memberikan dasar bagi penelitian lebih lanjut. Menurut Kuhn, dalam penelitian normal science, seorang peneliti menerapkan sebuah teori dan mengajukan hipotesis yang diturunkan dari teori itu. Kalau ternyata teori yang diterapkan dan hipotesis yang diajukannya terbukti tidak memecahkan masalah penelitian, tidak berarti seluruh teori mengenai bidang bersangkutan telah difalsifikasi dan harus ditolak. Menurut Kuhn tidak terpecahkannya suatu masalah penelitian dalam bentuk puzzle solving tidak membuktikan kegagalan suatu teori, tetapi lebih berarti kegagalan seorang peneliti dalam menerapkan teori itu karena kekurangan pengalaman atau kecakapannya. Mengapa paradigma dalam ilmu pengetahuan bisa berubah? • Paradigma akan selalu berubah karena setiap individu juga akan berubah. Perubahan yang kecil pada diri sendiri akan dapat mengubah perilaku kita, sedangkan perubahan yang besar dan bersifat radikal serta revolusioner akan dapat menggeser suatu paradigma. • Paradigma adalah suatu keyakinan atau kepercayaan yang mendasari seseorang dalam melakukan segala tindakan. Selain itu, hadirnya paradigma juga dapat mempengaruhi manusia dalam hal berpikir dan bersikap terhadap semua hal. Paradigma dapat berubah seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan begitu, ketika ada sebuah penemuan baru atau perkembangan ilmiah, hal itu juga dapat mengubah cara manusia dalam memahami suatu fenomena. Bagaimana peran paradigma dalam perkembangan ilmu pengetahuan serta bagaimana perbedaan cara pandang aspek ontology, epistemology, aksiologi, pada 4 paradigma ilmu pengetahuan • Peran Paradigma dalam perkembangan ilmu dipandang sebagai suatu hal yang penting karena kemampuan paradigm aitu sendiri yang mampu membedah realitas empirik dan keluwesannya dalam menyikapi persoalan yang akan dipecahkan.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita