Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MONTANUS DAGUR

NIM : 2020410001

TUGAS : UTS METODE ILMIAH (A)

1. Permasalahan yang ingin diteliti


a. Judul : ANALISIS POTENSI PEGEMBNGAN PETERNAKAN SAPI POTONG
DI KABUPATEN PESAWARAN
b. Rumusan Masalah
sala satu bentuk usaha peternakan yang memiliki potensi yang besar untuk di
kembangakan yaitu, ternak sapi potong dihadapkan permasalan semakin
menyempitnya lahan akibat persaingan yang semakin meningkat dalam
penggunaan lahan. Akibatnya terjadi penurunan tenaga daya dukungan sumber
terutama hijauan pakan untuk usaha ternak. Dikarenakan konfersi lahan pertanian
serta pola budidaya menjadi sala satu penyebab menurunnya populasi sapi
potong.
c. Tujuan
Untuk menunjang peningkatan produktifitas sapi potonguntuk mencapai hasil
yang optimal maka perlu untuk menunjang peningkatan produktifitas sapi potong.
2. Berikan penjelasan pengertian konsep – konsep kemudian contoh masing – masing
konsep!
 Metode keilmuan
Pengertian Metode ilmiah adalah suatu prosedur atau tata cara sistematis yang digunakan
para ilmuwan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Metode ilmiah
melibatkan pengamatan dan pengukuran yang cermat, pelaksanaan eksperimen,
pengujian, dan modifikasi hipotesis.
Konsep –konsep keilmuan
Konsep adalah sebuahstruktur pemikiran; bahwa setiap pembentukankonsep selalu terkait
dengan empat komponen, yaitu kenyataan (realitas ),pemikiran (pikiran ), teori (teori ),
dan kata-kata (kata-kata),Salah satu cirikhas manusiaadalah sifatny a yang selalu
ingintahu tentangsesuatu hal. rasaingin tahu ini tidakterbatas hanya yang ada pada
dirinya,tetapi juga ingin tahu tentang lingkungan sekitar, bahkan dunia luar.
Rasa ingintahu tentang peristiwa-pe ristiwa yang terjadi dialam sekitarnyadapat bersifat
sederhana danjuga dapat bersifat komplek s. rasaingintahu yang berbasis
sederhanadenganrasa ingin tahu tentang apa(ontologi), sedangkan rasa ingintahu yang
bersifat komplek s meliputibagaimana peristiwa tersebut dapat terjadi dan mengapa
peristiwa ituterjadi (epistemologi),sertauntuk apa peristiwa tersebut dipelajari(aksiologi).
Contoh metode keilmuan :Akustik, Astrodinamika, Astrofisika, Astronomi.
Biofisika, Fisika Atom, Molekul, dan Optik, Fisika bahan padat, dan Fisika komputasi.

 Logika – Hipotetika- Verifikasi


Logika adalah bidang pengetahuan dalam lingkungan filsafat yang mempelajari
secara teratur asas-asas dan aturan-aturan penalaran yang betul (correct reasoning) (Gie,
1997). Logika itu merupakan pemikiran dalam bentuk penalaran. Kemampuan berpikir
yang dimiliki manusia merupakan kemampuan yang spesifik manusiawi. Hal ini
disebabkan karena kemampuan berpikir manusia sudah dianugerahkan oleh Al
Khalik (Kertiyasa, 2011:9).
Pengetahuan ilmiah adalah segala sesuatu yang kita ketahui (pengetahuan) yang
dihimpun dengan metode ilmiah (Gie, 1997). Pengetahuan ilmiah ini selanjutnya disebut
dengan “ilmu”. Para filsuf memiliki pemahaman yang sama mengenai ilmu, yaitu
merupakan suatu kumpulan pengetahuan ilmiah yang tersusun secara sistematis (Gie,
1997).
Berpikir deduktif atau berpikir rasional merupakan sebagian dari berpikir ilmiah.
Penalaran deduktif yang dipergunakan dalam berpikir rasional merupakan salah satu
unsur dari metode logiko-hipotetiko-verifikatif atau metode ilmiah (Kertiyasa, 2011:32).
Metode Ilmiah pada hakekatnya merupakan langkah-langkah yang berporoskan troika,
yaitu (Suria Sumantri,1984):
1. Penyusunan kerangka berpikir --- logika deduktif
2. Pengajuan hipotesis --- kesimpulan kerangka berpikir
3. Pengujian [verifikasi] hipotesis
Metode ilmiah dikenal juga dengan proses :

Aristoteles dalam bukunya Analitica Priora (dalam Mundiri, 2000: 85-86) menyebut
penalaran deduktif dengan istilah silogisme. Aristoteles membatasi silogisme sebagai
argumen yang konklusinya diambil secara pasti dari premis-premis yang menyatakan
permasalahan yang berlainan. Proposisi sebagai dasar kita mengambil simpulan
bukanlah proposisi yang dapat kita nyatakan dalam bentuk oposisi, melainkan proposisi
yang mempunyai hubungan independen. Bukan sembarang hubungan independen,
melainkan mempunyai term permasalahan. Dua permasalahan dapat kita tarik sebuah
kesimpulan manakala mempunyai term yang menghubungkan keduanya. Term ini adalah
mata rantai yang memungkinkan kita mengambil sintesis dari permasalahan yang ada.
Tanpa term persamaan itu, maka konklusi tidak dapat kita tarik.

Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan


yang sedang kita hadapi. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan jawaban
yang benar, maka seorang ilmuwan seakan-akan melakukan suatu ‘interogasi terhadap
alam’. Hipotesis dalam hubungan ini berfungsi sebagai penunjuk jalan yang
memungkinkan kita untuk men- dapatkan jawaban, karena alam itu sendiri membisu dan
tidak responsif terhadap pertanyaan-pertanyaan. Harus kita sadari bahwa hipotesis itu
sendiri merupakan penjelasan yang bersifat sementara yang membantu kita dalam
melakukan penyeli- dikan. Sebagai jawaban yang bersifat tentatif, hipotesis bukanlah
suatu pernyataan yang harus tahan uji, namun kebenaran hipotesis itu harus diragukan
terlebih dahulu. Di dalam mencari sesuatu yang bersifat pasti haruslah dimulai dengan
keraguan, se- hingga setiap hipotesis harus bersifat terbuka untuk dilakukan pengujian
atau setiap formulasi hipotesis harus dapat diuji (testable). Sejalan dengan pernyataan ini,
Descartes (dalam Rindjin, 1987: 14) menyarankan ‘De omnibus dubitandum’, ragukan-
lah segalanya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil pengamatan, pengetahuan yang
telah didapat dari pendidikan dan pengajaran, pengetahuan tentang Tuhan, bahkan
kesadaran kita sendiri, haruslah dianggap tidak pasti. Jadi, pangkal tolak pikirannya
adalah keragu-raguan (skeptis).

Verifikatif Berdasarkan uraian mengenai teori kebenaran, dapat diinferensikan


bahwa antara riset dan kebenaran terdapat hubungan yang signifikan. Hal ini disebabkan
oleh hasil dari analisis data yang menerima hipotesis sebetulnya merupakan derivat dari
penalaran deduktif dan penalaran induktif, akan dapat ditinjau kebenarannya melalui teori
kebenaran pragmatis. Hipotesis yang diturunkan dari penalaran deduktif kebenarannya
akan dapat dikaji lewat teori kebenaran koheren, dan verifikasi data yang diturunkan
melalui penalaran induktif, kebenarannya akan dapat dikaji lewat teori kebenaran
korespondensi.
Kegiatan keilmuan sebagai sebuah proses merupakan ilmu yangsecara nyata dan khas
merupakan suatu aktivitas manusia yakni perbuatan melakukan sesuatu yang dilakukan
oleh manusia, ilmu tidak hanya aktivitas tunggal saja, melainkan suatu rangkaian
aktivitas sehingga merupakan suatu proses

Contoh: Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi kedalam hal
yang bahani (materiil saja) atau ilmu psikologihanya bisa meramalkan perilaku manusia
jika membatasi lingkup pandangannya ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang
kongkrit
3. Rasionalisme,Empirisme dan Metode Keilmuan
 Rasionalisme merupakan paham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason)
adalah alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan mengetes pengetahuan.
 Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua
pengetahuan berasal dari pengalaman manusia.
 Metode Keilmuan adalah suatu cara di dalam memperoleh ilmu atau pengetahuan
baru. Metode keilmuan, dalam hal tertentu, dipandang pula sebagai sebuah teori
pengetahuan yang dipergunakan untuk memperoleh jawaban-jawaban tertentu mengenai
suatu permasalahan atau pernyataan.
4. Sebukan relasi antara vilsafat ilmu dan karya ilmiah dan buat satu contoh !
Jawaban
Yaitu Filsafat Ilmu maupun karya Ilmiah saling mengisi dan memperluas keilmuan,
menimbulkan pemahaman berdisiplin dalam berkarya ilmiah, sekaligus meningkatkan
motivasi sebagai peneliti untuk melaksanakan penelitiannya dengan metode ilmiah yang
baik.
Dilihat dari segi katanya filsafat ilmu pengetahuan dapat dimaknai sebagai filsafat yang
berkaitan dengan atau tentang ilmu. Filsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat pengetahuan
secara umum, ini dikarenakan ilmu itu sendiri merupakan suatu bentuk pengetahuan dengan
karakteristik khusus, namun demikian untuk memahami secara lebih khusus apa yang
dimaksud dengan filsafat ilmu pengetahuan, maka diperlukan pembatasan yang dapat
menggambarkan dan memberi makna khusus tentang istilah tersebut. Sdangkan penelitian
adalah suatu penyelidikan yang sistematis dan metodis atas suatu masalah untuk menemukan
solusi atas masalah tersebut dan menambah hazanah pengetahuan.
Filsafat ilmu pengetahuan dan penelitian jelas ada hubungannya kalau kita melihat dari
tujuan keduanya. Hubungannya ialah, dimana penelitian memerluka pengetahuan dari filsafat
ilmu pengetahuan dalam mencari kebenaran yang pasti dengan melakukan berbagai sureve.
Dan juga filsafat ilmu pengetahuan memerlukan penelitian untuk mendapatkan atau
mebuktikan kebanaran.
Contohnya
Pertama, Ketika kita meninjau ulang dan mensistesiskan pengetahuan yang ada kita
memerlukan penelitian dan filsafat ilmu pengetahuan. Kedua, Menyelidiki beberapa masalah
atau situasi yang ada.
a) Menyediakan solusi bagi suatu masalah
b) Menyelidiki atau menggali dan menganalisis beberapa isu umum.
c) Membangun atau menciptakan suatu prosedur atau sistem baru.
d) Menjelaskan satu fenomena baru
e) Menjelaskan satu fenomena baru.
f) Menghasilkan pengetahuan baru.
g) Suatu kombinasi dari hal-hal di atas.

Anda mungkin juga menyukai