Anda di halaman 1dari 14

MODUL PERKULIAHAN I

Metodologi
Penelitian
Pendahuluan:
1. Ilmu Pengetahuan dan penelitian
2. Peranan dan jenis-jenis penelitian
3. Metode ilmiah dan penelitian

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

00
Fakultas Program Kode MK Nama Dosen
Studi

Abstract Kompetensi
Kuliah pertama ini memuat materi Pengetahuan mengenai konsep-
tentang ilmu dan proses berpikir, konsep dasar tentang ilmu dan
tujuan penelitian, kegunaan dan proses berpikir, tujuan penelitian,
peranan penelitian, dan kriterian kegunaan dan peranan penelitian,
metode ilmiah, serta langkan dan kriterian metode ilmiah, serta
dalam metode ilmiah langkan dalam metode ilmiah
Pembahasan
1.1 ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN
Ilmu atau “sains” adalah pengetahuan tentang fakta-fakta, baik natura atau sosial, yang
berlaku umum dan sistematik. Karena ilmu berlaku umum, maka darinya dapat disimpulkan
pernyataan-pernyataan yang didasarkan pada beberapa kaidah umum pula. Ilmu tidak lain
adalah suatu pengetahuan yang sudah terorganisir serta tersusun secara sistematik menurut
kaidah umum.

1.1.1 Ilmu dan Proses Berpikir


Ilmu lahir karena manusia diberkahi Tuhan suatu sifat ingin tahu. Keingintahuan seseorang
terhadap permasalahan di sekelilingnya dapat menjurus kepada keingintahuan ilmiah.
Misalnya. dari pertanyaan apakah bulan mengelilingi bumi, apakah matahari mengelilingi
bumi, timbul keinginan untuk mengadakan pengamatan secara sistematik. yang akhirnya
melahirkan kesimpulan bahwa bumi itu bulat, bahwa bulan mengelilingi matahari dan bumi
juga mengelilingi matahari.
Ilmu mencakup lapangan yang sangat luas, menjangkau semua aspek tentang
progres manusia secara menyeluruh. Termasuk di dalamnya pengetahuan yang telah
dirumuskan secara sistematik melalui pengamatan dan percobaan yang terus-menerus, yang
telah menghasilkan penemuan kebenaran yang bersifat umum. Ilmu bukan saja merupakan
suatu himpunan pengetahuan yang sistematis, tetapi juga merupakan suatu metodologi. Ilmu
telah memberikan metode dan sistem, yang mana tanpa ilmu, semua itu akan merupakan
suatu kebutuhan saja. Nilai dari ilmu tidak saja terletak dalam pengetahuan yang dikandung-
nya, sehingga si penuntut ilmu menjadi seorang yang ilmiah, baik dalam ketrampilan, dalam
pandangan maupun tindak-tanduknya.
Ilmu menemukan materi-materi alamiah serta memberikan suatu rasionalisasi sebagai
hukum alam. llmu membentuk kebiasaan serta meningkatkan ketrampilan observasi,
percobaan (eksperimentasi), klasifikasi, analisa serta membuat generalisasi. Dengan adanya
keingintahuan manusia yang terus-menerus, maka ilmu akan terus berkembang dan
membantu kemampuan persepsi serta kemampuan berpikir secara logis, yang sering disebut
penalaran.
Konsep antara ilmu dan berpikir adalah sama. Dalam memecahkan masalah,
keduanya dimulai dari adanya rasa sangsi dan kebutuhan akan suatu hal yang bersifat umum.
Kemudian timbul suatu pertanyaan yang khas, dan selanjutnya dipilih suatu pemecahan
tentatif untuk penyelidikan.
Biasanya, manusia normal selalu berpikir dengan situasi permasalahan. Hanya

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
terhadap hal-hal yang lumrah saja, biasanya reaksi manusia terjadi tanpa berpikir. Ini adalah
suatu kebiasaan atau tradisi. Tetapi jika masalah yang dihadapi adalah masalah yang rumit.
maka manusia normal akan mencoba memecahkan masalah tersebut menurut langkah-
langkah tertentu. Berpikir demikian dinamakan berpikir secara reflektif (reflective thinking).
Bagaimanakah kira-kira proses yang terjadi ketika berpikir? Proses berpikir dari
manusia normal mempunyai urutan berikut:
a. Timbul rasa sulit, baik dalam bentuk adaptasi terhadap alat, sulit mengenal sifat, ataupun
dalam menerangkan hal-hal yang muncul secara tiba-tiba.
b. Kemudian rasa sulit tersebut diberi definisi dalam bentuk permasalahan.
c. Timbul suatu kemungkinan pemecahan yang berupa reka-reka, hipotesa, inferensi atau
teori.
d. Ide-ide pemecahan diuraikan secara rasional melalui pembentukan implikasi dengan jalan
mengumpulkan bukti-bukti (data).
e. Menguatkan pembuktian tentang ide-ide di atas dan menyimpulkannya baik melalui
keterangan-keterangan ataupun percobaan-percobaan.
Dari keterangan-keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa berpikir secara nalar
mempunyai dua buah kriteria penting, yaitu:
a. Ada unsur logis di dalamnya dan
b. Ada unsur analitis di dalamnya.
Rasio atau fakta dapat merupakan sumber utama dari nalar atau sumber dari berpikir.
Mereka yang berpendapat bahwa rasiolah yang merupakan sumber dari kebenaran dalam
berpikir digolongkan dalam mazhab rasionalisme. Di lain pihak terhadap mazhab empirisme.
Bagi mazhab empirisme, sumber utama dari kebenaran dalam berpikir adalah fakta yang
dapat ditangkap melalui pengalaman manusia.

1.1.2 Apa Yang Dimaksud Dengan Penelitian


Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari itu ada juga ahli
yang menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari
kata re, yang berarti "kembali" dan to search yang berarti mencari. Dengan
demikian arti sebenarnya dari research atau riset adalah "mencari kembali".
Menurut kamus Webster's New International, penelitian adalah
penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta prinsip-prinsip: suatu
penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu. Penelitian tidak lain
dari suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-
hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang
tepat terhadap masalah tersebut. Di samping untuk memperoleh kebenaran, kerja
menyelidik harus pula dilakukan secara sungguh-sungguh dalam waktu yang

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
lama. Dengan demikian penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan
kebenaran, sehingga penelitian juga merupakan metode berpikir secara kritis.
Dari tanggapan serta definisi-definisi tentang penelitian, maka nyata bahwa penelitian
adalah suatu penyelidikan yang terorganisasi. Dalam definisi-definisi di atas, penekanan
diletakkan pada sistem asuhan sebagai atribut-atribut yang esensial (mutlat).
Penelitian juga bertujuan untuk mengubah kesimpulan-kesimpulan yang telah
diterima, ataupun mengubah dalil-dalil dengan adanya aplikasi baru dari dalil-dalil tersebut.
Dari itu, penelitian dapat diartikan sebagai pencarian pengetahuan dan pemberiartian yang
terus-menerus terhadap sesuatu. Penelitian juga merupakan percobaan yang hati-hati dan
kritis untuk menemukan sesuatu yang baru.
Penelitian dengan menggunakan metode ilmiah (scientific method) disebut penelitian
ilmiah (scientific research). Dalam penelitian ilmiah ini, selalu ditemukan dua unsur penting,
yaitu unsur observasi (pengamatan) dan unsur nalar (reasoning). Unsur pengamatan
merupakan kerja dengan mana pengetahuan mengenai fakta-fakta tertentu diperoleh melalui
kerja mata (pengamatan) dengan menggunakan persepsi (sense of perception). Nalar, adalah
suatu kekuatan dengan mana arti dari fakta-fakta, hubungan dan interelasi terhadap pe-
ngetahuan yang timbul, sebegitu jauh ditetapkan sebagai pengetahuan yang sekarang.

1.1.3 Ilmu, Penelitian dan Kebenaran


Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, ilmu adalah suatu pengetahuan yang sistematis dan
terorganisasi. Kita juga sudah memahami pengertian penelitian, yaitu suatu penyelidikan yang
hati-hati serta teratur dan terus-menerus untuk memecahkan suatu masalah. Kita juga sudah
mendapat gambaran tentang berpikir refliktif. sebagai suatu proses memecahkan sesuatu
dalam menghadapi kesulitan. Sekarang timbul pertanyaan. bagaimana hubungan antara ilmu,
penelitian dan berpikir reflektif.
Pertama-tama mari kita lihat hubungan antara ilmu dan penelitian. Ilmu dan penelitian
mempunyai hubungan yang sangat erat. Hubungan antara ilmu dan penelitian adalah seperti
hasil dan proses. Penelitian adalah proses, sedangkan hasilnya adalah ilmu (gambar 1.1)

Penelitian Ilmu

Proses Hasil

Gambar 1.1 Hubungan penelitian dan ilmu

Tetapi ada juga pendapat bahwa ilmu dan penelitian adalah sama-sama proses.
sehingga ilmu dan penelitian adalah proses yang sama. Hasil dari proses tersebut adalah

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
kebenaran (truth), gambar 1.2.

Penelitian Ilmu Kebenaran

Proses Proses Hasil

Gambar 1.2 Hubungan penelitian, ilmu dan kebenaran

Perlu juga disinggung bahwa kebenaran yang diperoleh melalui penelitian terhadap
fenomena yang fana adalah seuatu kebenaran yang telah ditemukan melalui proses ilmiah,
karena penemuan tersebut dilakukan secara ilmiah. Sebaliknya, banyak juga kebenaran
terhadap fenomena yang fana diterima tidak melalui proses penelitian.
Umumnya, suatu kebenaran ilmiah dapat diterima dikarenakan oleh tiga hal, yaitu:
a. adanya koheren;
b. adanya koresponden; dan
c. pragmatis.
Suatu pernyataan dianggap benar jika pernyataan tersebut koheren atau konsisten
dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Begitupula suatu pernyataan dianggap benar, jika materi pengetahuan yang
terkandung dalam pernyataan tersebut berhubungan atau mempunyai korespondensi dengan
objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
Sedangan pernyataan dipercayai benar karena adanya sifat pragmatis adalah karena
pernyataan tersebut mempunyai sifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Tidak selamanya penemuan kebenaran diperoleh secara ilmiah. Kadangkala
kebenaran dapat ditemukan melalui proses nonilmiah, seperti:
a. Penemuan kebenaran secara kebetulan.
b. Penemuan kebenaran secara common sense (akal sehat).
c. Penemuan kebenaran melalui wahyu.
d. Penemuan kebenaran secara intuitif.
e. Penemuan kebenaran secara trial dan error.
f. Penemuan kebenaran melalui spekulasi.
g. Penemuan kebenaran karena kewibawaan.

1.1.4 Proposisi, Dalil, Teori, dan Fakta


Proposisi adalah pernyataan tentang sifat dari realita. Proposisi tersebut dapat diuji
kebenarannya. Jika proposisi sudah dirumuskan sedemikian rupa dan sementara diterima
untuk diuji kebenarannya, proposisi tersebut disebut hipotesa.

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
Proposisi yang sudah mempunyai jangkauan cukup luas dan telah didukung oleh data
empiris dinamakan dalil (scientific law). Dengan perkataan lain, dalil adalah singkatan dari
suatu pengetahuan tentang hubungan sifat-sifat tertentu, yang bentuknya lebih umum jika
dibandingkan dengan penemuan-penemuan empiris pada mana dalil tersebut didasarkan.
Teori adalah sarana pokok untuk menyatakan hubungan sistematik dalam gejala
sosial maupun naturan yang ingin diteliti. Teori merupakan abstraksi dari pengertian atau
hubungan dari proporsi atau dalil. Teori adalah sebuah set konsep atau construct yang
berhubungan satu dengan lainnya, suatu set dari proporsi yang mengandung suatu
pandangan sistematis dari fenomena.
Fakta adalah pengamatan yang telah diverifikasi secara empiris. Fakta dapat menjadi
ilmu dapat juga tidak. Jika fakta hanya diperoleh saja secara random, fakta tersebut tidak akan
menghasilkan ilmu. Sebaliknya, jika dikumpulkan secara sistematis dengan beberapa sistem
serta beberapa pokok-pokok pengurutan, maka fakta tersebut dapat menghasilkan ilmu.
Fakta tanpa teori juga tidak akan menghasilkan apa-apa.

1.2 PERANAN DAN JENIS PENELITIAN


1.2.1 Kegunaan Dan Peranan Penelitian
Kegunaan penelitian ialah untuk menyelidiki keadaan dari, alasan untuk, dan konsekuensi
terhadap suatu set keadaan khusus. Keadaan tersebut bisa saja dikontrol melalui percobaan
(eksperimen) ataupun berdasarkan observasi tanpa kontrol. Penelitian memegang peranan
yang amat penting dalam memberikan fondasi terhadap tindak serta keputusan dalam segala
aspek pembangunan. Adalah sangat sulit, bahkan tidak mungkin sama sekali, untuk
memperoleh data yang terpercaya yang dapat digunakan dalam perencanaan pembangunan,
jika penelitian tidak pernah diadakan, serta kenyataan-kenyataan tidak pernah diuji lebih
dahulu melalui penelitian. Tidak ada satu negara yang sudah maju dan berhasil dalam
pembangunan, tanpa melibatkan banyak daya dan dana dalam bidang penelitian.
Di negara-negara yang telah berkembang, apresiasi terhadap karya penelitian sudah
begitu melembaga dan penggunaan dana untuk keperluan penelitian tidak pernah
dipertanyakan lagi manfaatnya. Pengeluaran negara untuk penelitian dapat mencapai 1-2
persen dari total pengeluaran negara. Amerika Serikat, menggunakan 0,27 persen dari total
pendapatan negara untuk keperluan penelitian antara tahun 1940-1944, dan meningkat
menjadi 1 persen di tahun 1953 dan naik lagi menjadi 1,3 persen di tahun 1955. Di tahun
1953, Amerika Serikat telah menggunakan 3,5 billiun (milyar) dolar untuk penelitian. Kira-kira
60 persen dibiayai oleh pemerintah dan 35 persen oleh industri swasta, dan selebihnya oleh
instansi dan lembaga lainnya. Dari keseluruhan pembiayaan tersebut, 94 persen digunakan
untuk penelitian terapan (applied research) dan 6 persen untuk penelitian dasar (basic
research).

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
Banyak studi menyimpulkan bahwa kontribusi dari penelitian mempunyai nilai yang
lebih tinggi dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan tersebut. Ada dua
cara untuk menilai benefit (keuntungan) dari penelitian. Pertama, menggunakan teknik
internal rate of return to investment dan kedua dengan menghitung nilai marginal dari output
per dolar modal yang ditanamkan dalam penelitian.
Hasil penelitian tidak dapat dengan segera dinikmati, tetapi biasanya mempunyai lag
waktu (time lag) dan mempunyai bentuk grafik seperti diperlihatkan pada gambar 1.3.

0 T+3 T+10 Tahun

Gambar 1.3 Time lag hasil penelitian

Penanaman modal dalam penelitian pada waktu T diharapkan akan memberikan


sumbangan sesudah 2 atau 3 tahun kemudian. Sumbangan penelitian kemudian terus
meningkat sampai ke-level M sesudah kira-kira 10 tahun. Tergantung dari jenis penelitian,
maka sesudah 10 tahun. akan terjadi penyusutan dari output penelitian.

1.2.2 Jenis-Jenis Penelitian


Secara umum, penelitian dapat dibagi atas dua jenis, yaitu penelitian dasar (basic research))
dan penelitian terapan (applied research).
a. Penelitian Dasar (Basic Research. Penelitian dasar atau penelitian murni adalah
pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian dan keingintahuan terhadap hasil suatu
aktivitas. Penelitian dasar dikerjakan tanpa memikirkan ujung praktis atau titik terapan.
Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan pengertian-pengertian tentang
alam serta hukum-hukumnya. Pengetahuan umum ini merupakan alat untuk memecahkan
masalah-masalah praktika, walaupun ia tidak memberikan jawaban yang menyeluruh
untuk tiap tersebut. Tugas penelitian terapanlah yang akan menjawab masalah-masalah
praktis tersebut.
Penelitan murni tidak dibayang-bayangi oleh pertimbangan penggunaan dari penemuan
tersebut untuk masyarakat. Perhatian utama adalah kesinambungan dan integritas dari
ilmu dan filosofi. Penelitian murni bisa diarahkan ke mana saja, tanpa memikirkan ada
tidaknya hubungan dengan kejadian-kejadian yang diperlukan masyarakat.

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
b. Penelitian Terapan. Penelitian terapan (applied research, practical research) adalah
penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus-menerus terhadap suatu masalah
dengan tujuan untuk digunakan dengan segera untuk keperluan tertentu. Hasil penelitian
tidak perlu sebagai satu penemuan baru, tetapi merupakan aplikasi baru dari penelitian
yang telah ada. Peneliti yang mengerjakan penelitian dasar atau murni tidak mengha-
rapkan hasil penelitiannya digunakan secara praktika. Peneliti-peneliti terapanlah yang
akan memerinci penemuan penelitian dasar untuk keperluan praktis dalam bidang-bidang
tertentu. Tiap ilmuwan yang mengerjakan penelitian terapan mempunyai keinginan agar
dengan segera hasil penelitiannya dapat digunakan masyarakat, baik untuk keperluan
ekonomi, politik maupun sosial.
Penelitian terapan memilih masalah yang ada hubungannya dengan keinginan
masyarakat serta buntuk memperbaiki praktek-praktek yang ada. Penelitan terapan harus
dengan segera mengumumkan hasil penelitiannya dalam waktu yang tepat supaya
penemuannya tersebut tidak menjadi daluwarsa

1.2.3 Beberapa Sifat (Ciri) Khas Penelitian


Penelitian mempunyai beberapa ciri khas. Ada 9 buah kriteria penting dari penelitian yaitu:
a. Penelitian harus berkisar di sekeliling masalah yang ingin dipecahkan.
b. Penelitian sedikit-dikitnya harus mengandung unsur-unsur originalitas.
c. Penelitian harus didasarkan pada pandangan “ingin tahu”
d. Penelitian harus dilakukan dengan pandangan terbuka.
e. Penelitian harus berdasarkan pada asumsi bahwa suatu fenomena mempunyai hukum
dan pengaturan (order).
f. Penelitian berkehendak untuk menemukan generalisasi atau dalil.
g. Penelitian merupakan studi tentang sebab-akibat.
h. Penelitian harus menggunakan pengukuran yang akurat
i. Penelitian harus menggunakan teknik yang secara sadar diketahui

1.3 METODE ILMIAH


Metode ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh
pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh interelasi
yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban
tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. Karena itu,
penelitian dan metode ilmiah mempunyai huhungan yang dekat sekali, jika tidak dikatakan
sama. Dengan adanya metode ilmiah, pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum
akan mudah terjawab, seperti menjawab seberapa mengapa begitu, apakah benar, dan
sebagainya.

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
Metode ilmiah dalam meneliti mempunyai kriteria serta langkah-langkah tertentu
dalam bekerja seperti tertera pada gambar 1.4.

Metode Ilmiah

Kriteria Langkah-langkah

a. Memilih dan mendefinisikan masalah


a. Berdasarkan fakta b. Survei terhadap data yang tersedia
b. Bebas dari prasangka c. Memformulasikan hipotesa
c. Menggunakan prinsip -prinsip analisa d. Membangun kerangka analisa serta alat -
d. Menggunakan hipotesa alat dalam menguji hipotesa
e. Menggunakan ukuran objektif e. Mengumpulkan data primer
f. Menggunakan teknik kuantifikasi f. Mengolah , menganalisa serta membuat
interpretasi
g. Membuat generalisasi dan kesimpulan
h. Membuat laporan

Gambar 1.4 Kriteria dan langkah-langkah metoda ilmiah


Karena itu, dapat disimpulkan bahwa penelitian dengan menggunakan metode ilmiah
sekurang-kurangnya dilakukan dengan langkah-lang,kah berikut:
a. Merumuskan serta mendefinisikan masalah,
b. Mengadakan studi kepustakaan,
c. Memformulasikan hipotesa,
d. Menentukan model untuk menguji hipotesa,
e. Mengumpulkan data,
f. Menyusun, menganalisa, dan memberikan interpretasi,
g. Membuat generalisasi dan kesimpulan,
h. Membuat laporan ilmiah.

1.4 METODE PENELITIAN


1.4.1 Umum
Para peneliti dapat memilih berjenis-jenis metode dalam melaksanakan penelitiannya. Sudah
terang, metode yang dipilih berhubungan erat dengan prosedur, alat serta desain penelitian
yang digunakan. Desain penelitian harus sesuai dengan metode penelitian yang dipilih.
Prosedur serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok dengan metode penelitian
yang digunakan. Karena itu, sebelum melaksanakan penelitian, seorang peneliti perlu
menjawab tiga buah pertanyaan pokok sebagai berikut:
a. Urutan kerja apakah yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian?
b. Alat-alat apa yang digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan data?

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
c. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?
Prosedur memberikan kepada peneliti urutan-urutan pekerjaan yang harus dilakukan
dalam suatu penelitian. Teknik penelitian mengatakan alat-alat pengukur apa yang diperlukan
dalam melaksanakan suatu penelitian. Sedangkan metode penelitian memandu si peneliti
tentang urut-urutan bagaimana penelitian dilakukan. Ada dua metode yang biasa dilakukan
dalam penelitian yaitu:
a. Metode Deskriptif, adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia,
suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa
pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Ditinjau dari jenis masalah yang diselidiki, teknik dan alat yang digunakan dalam meneliti,
serta tempat dan waktu penelitian dilakukan, penelitian deskriptif dapat dibagi atas
beberapa jenis, yaitu:
 metode survei
 metode deskriptif berkesambungan (continuity descriptive),
 penelitian studi kasus,
 penelitian analisa pekerjaan dan aktivitas,
 penelitian tindakan (action research),
 penelitian perpustakaan dan dokumenter.
b. Metode Eksperimental, merupakan metode penelitian yang sering digunakan, lebih-lebih
dalam penelitian eksakta. Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki
ada-tidaknya hubungan sebab akibat serta berapa besar hubungan sebab akibat tersebut
dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok
eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Penelitian eksperimental
dapat mengubah teori-teori yang telah usang. Percobaan-percobaan dilakukan untuk
menguji hipotesa serta untuk menemukan hubungan-hubungan kausal yang baru. Tetapi,
walaupun hipotesa telah dapat diuji dengan metode percobaan, tetapi penerimaan atau
penolakan hipotesa bukanlah merupakan penemuan suatu kebenaran yang mutlak.
Eksperimentasi atau percobaan bukanlah merupakan titik akhir atau tujuan yang diinginkan
dalam penelitian. Percobaan hanya merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan. Karena
itu, maka seringkali ada kritik-ktirik terhadap metode eksperimen karena interpretasi yang
salah dari hasil percobaan, atau karena salahnya asumsi yang digunakan ataupun karena
desain percobaan yang kurang sempurna.
Jika dibandingkan deagan metode deskriptif, maka ada dua hal yang cukup membedakan
metode eksperimen dengan metode deskriptif. Perbedaan pokok tersebut adalah:

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
 Pada metode eksperimen terdapat kontrol, sedangkan pada metode deskriptif, kontrol
tidak ada. Kontrol ini, dapat saja merupakan manipulasi fisik, seperti penggunaan cara
dan alat, ataupun kontrol dengan cara mengadakan seleksi terhadap materi maupun
terhadap objek penelitian.
 Pada metode eksperimen, si peneliti mengadakan manipulasi terhadap variabel,
sedangkan pada metode deskriptif, variabel yang diteliti berada dalam keadaan
sebagaimana adanya. Pada metode eksperimen, objek diatur lebih dahulu untuk
diadakan perlakuan-perlakuan, sedangkan penelitian deskriptif, sifatnya adalah ex post
facto.
Kriteria umum dari metode eksperimental tidak jauh berbeda dengan penelitian-
penelitian dengan menggunakan metode lain. Beberapa kriteria yang penting dari metode
eksperimental adalah sebagai berikut:
a. Masalah yang dipilih harus masalah yang penting dan dapat dipecahkan.
b. Faktor-faktor serta variabel dalam percobaan harus didefinisikan seterang-terangnya.
c. Percobaan harus ditaksanakan dengan desain percobaan yang cocok, sehingga
maksimisasi variabel perlakuan dan meminimisasikan variabel pengganggu dan variabel
random.
d. Ketelitian dalam observasi serta ketepatan ukuran sangat diperlukan.
e. Metode, material serta referensi yang digunakan dalam penelitian harus dilukiskan
seterang-terangnya karena kemungkinan pengulangan percobaan ataupun penggunaan
metode dan material untuk percobaan lain dalam bidang yang serupa.
f. Interpretasi serta uji statistik harus dinyatakan dalam beda signifikan dari parameter-
parameter yang dicari atau yang diestimasikan.

1.4.2 Merencanakan Percobaan


Percobaan yang akan dilakukan harus direncanakan sebaik-baiknya, sehingga dalam
pelaksanaan percobaan sudah ada garis pembatas yang nyata tentang apa yang akan
dikerjakan dan apa yang tidak boleh dikerjakan. Ada dua hal penting yang harus memperoleh
perhatian khusus dalam perencanaan percobaan, yaitu:
a. Langkah-langkah dalam percobaan. Langkah-langkah yang diperlukan dalam percobaan
harus jelasjelas diberikan. Tiga hal penting harus diterangkan, yaitu:
 Rumusan masalah serta pernyataan tentang tujuan percobaan atau penelitian;
 Gambaran dari percobaan yang akan dilakukan, termasuk tentang besarnya percobaan,
jumlah dan jenis perlakuan, material yang dipakai, dan sebagainya;
 Outline dari penganalisaan yang akan dikerjakan
b. Desain percobaan. Desain percobaan adalah step-step atau langkah yang utuh dan

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
11 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
berurutan yang dibuat lebih dahulu sehingga keterangan yang ingin diperoleh dari
percobaan akan mempunyai hubungan yang nyata dengan masalah penelitian.
Karena desain percobaan diperlukan untuk sedapat mungkin memaksimumkan dan
memperoleh keterangan-keterangan yang berhubungan dengan masalah penelitian, maka
desain percobaan harus sederhana, efisien, serta efektif, sesuai dengan waktu, uang,
tenaga kerja serta material yang digunakan dalam percobaan tersebut. Ciri-ciri desain
percobaan yang baik adalah sebagai berikut:
 Desain yang baik dapat mengatur variabel-variabel dan kondisi percobaan secara utuh
dan ketat, baik dengan manipulasi, randomisasi dan kontrol.
 Perlakuan-perlakuan yang dilakukan dapat dibandingkan secara nyata dengan kontrol.
 Desain yang baik dapat memaksimisasikan variance dari variabel-variabel yang
berkaitan dengan hipotesa yang ingin diuji, serta dapat meminisasikan variance dari
variabel pengganggu serta variabel random yang berada di luar penelitian. Hal tersebut
dapat dilaksanakan dengan adanya randomisasi terhadap perlakuan serta replikasi.
 Desain yang baik harus dapat menjawab dua pertanyaan pokok, yaitu validitas internal,
atau apakah manipulasi percobaan memang benar-benar menimbulkan perbedaan, dan
kedua, validitas eksternal, atau sampai berapa jauh penemuan-penemuan percobaan
cukup representatif untuk dibuat generalisasi pada kondisi yang sejenis.
 Desain yang baik, secara simultan dapat memberikan keterangan tentang efek variabel
perlakuan, variasi yang berkaitan dengan variabel yang digunakan untuk membuat
klasifikasi serta dapat diketahui interaksi antara kombinasi variabel bebas dan/atau
variabel-variabel yang digunakan untuk membuat klasifikasi tertentu.
Dengan adanya desain yang baik, maka variabel-variabel yang relevan dapat dikontrol.
Tetapi dengan adanya manipulasi serta pengontrolan tersebut, kondisi menjadi artifisial. Jika
metode percobaan ini dilakukan terhadap barang hidup, lebih-lebih manusia, maka
pembatasan-pembatasan artifisial ini merupakan kelemahan dari motode percobaan.

1.4.3 Melaksanakan Percobaan


Setelah perencanaan rampung, dan desain yang cocok telah dipilih, maka tibalah saatnya
untuk melaksanakan percobaan. Hal yang pertama-tama perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan percobaan adalah pengenalan terhadap material yang digunakan dalam
percobaan. Jika material yang digunakan cukup banyak, maka diperlukan adanya check list
dari material yang digunakan. Jika digunakan bahan-bahan kimia, maka harus jelas dicatat
sumber, furifikasi, grading dari bahan-bahan tersebut.
Pengamatan terhadap performance percobaan harus dilakukan secara periodik sesuai
dengan jadwal yang telah diatur. Adanya kelainan-kelainan harus dicatat serta dilakukan

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
12 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
pengukuran-pengukuran. Observasi harus dilakukan dengan teliti, di samping menggunakan
indera mata, maka gunakan tangan dan otak. Dalam pengamatan, maka diperlukan satu buku
catatan, yang dinamakan record book. Data yang diperlukan secepatnya dimasukkan dalam
record book tersebut pada waktu observasi dilakukan. Jangan lakukan penundaan catatan
dengan mempercayai ingatan. Hindarkan mencatat sementara di lembaran-lembaran lepas
yang kemudian akan dimasukkan dalam record book. Tiap entry, harus diberi tanggal yang
terang.
Beberapa syarat-syarat harus dipenuhi oleh suatu percobaan antara lain adalah:
a. Percobaan harus bebas dari bias.
b. Percobaan harus punya ukuran terhadap error.
c. Percobaan harus punya ketetapan.
d. Tujuan harus didefinisikan sejelas-jelasnya.
e. Percobaan harus punya jangkauan yang cukup.

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
13 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Nazir, Moh., ”Metode Penelitian”, Ghalia Indonesia, 2011.
2. Bungin, B., ”Metodologi Penelitian Kuantitatif”, Kencana, 2011.
3. Noor, J., ”Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah”,
Prenadamedia Group, 2011.
4. Wijanto, SH., ”Metode Penelitian: Menggunakan Structural Equation Modelling Dengan
LISREL 9”, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, Jakarta, 2015.
5. Sugiyono, ”Metode Penelitian dan Pengembangan”, ALFABETA, 2015.

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
14 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai