KONSEP
1 PEMBELAJARAN
KLINIK
AISYAH
NIM 201091011
FATIMAH
NIM 201091015
KHADIJAH
NIM 201091056
A. Pendahuluan
Ilmu merupakan suatu pengetahuan yang sistematis dan
terorganisir. Ilmu memiliki hubungan dengan penelitian,
bagaikan hubungan hasil dan proses. Penelitian adalah proses,
sedangkan hasilnya adalah ilmu. Namun ada pula yang
berpendapat bahwa ilmu dan penelitian sama-sama merupakan
proses, sedangkan hasilnya adalah kebenaran (Nazir,
2005).Kebenaran yang diperoleh melalui penelitian terhadap
suatu masalah (fenomena) adalah merupakan kebenaran
ilmiah, karena penemuan tersebut dilakukan secara ilmiah.
Umumnya, kebenaran ilmiah dapat diterima karena 3 (tiga) hal
berikut (Nazir, 2005):
1. Adanya koherensi atau konsistensi
Suatu pernyataan dianggap benar, jika ia koheren
atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang benar.
Contoh pernyataan “Si Fulan akan mati” dapat dipercaya
atau benar karena ia koheren dengan pernyataan
sebelumnya “semua orang akan mati”.
2. Korespondensi
1
Suatu pernyataan dianggap benar, jika memiliki
hubungan kesesuaian atau korespondensi dengan objek
yang dituju. Contoh pernyataan “Jakarta adalah ibu kota
Indonesia” adalah benar, karena memiliki hubungan
kesesuaian dengan realitas bahwa Indonesia beribu kota
Jakarta.
3. Pragmatis
Suatu pernyataan dianggap benar karena memiliki
sifat fungsional dalam kehidupan praktis. Pernyataan “Hobi
sangat membantu kelancaran belajar” adalah benar, karena
hobi sangat fungsional dalam belajar sehari-hari. Kebenaran,
memang tidak selalu diperoleh atau ditemukan secara
ilmiah. Adakalanya kebenaran ditemukan melalui proses
non ilmiah, seperti beberapa penemuan berikut. penemuan
kebenaran secara kebetulan. penemuan kebenaran dengan
akal sehat. penemuan kebenaran melalui wahyu. penemuan
kebenaran secara intuitif, penemuan kebenaran secara coba-
coba dan salah. penemuan kebenaran secara spekulasi. dan
penemuan kebenaran karena kewibawaan.
2
Dibekali dengan hasrat ingin tahu, keingintahuan
manusia ini sudah dapat disaksikan sejak seseorang masih
kanak-kanak dan akan terus berkembang secara dinamis
mengikuti fase-fase perkembangan kejiwaan orang tersebut.
Hasrat ingin tahu manusia akan terpuaskan bila ia sudah
memperoleh pengetahuan mengenai apa yang
dipertanyakan. Tetapi sudah menjadi sifat manusia, yang
mana setelah memperoleh pengetahuan mengenai suatu
masalah, maka akan disusul oleh kecenderungan ingin lebih
tahu lagi. Begitu seterusnya. Dengan demikian dapat
dikatakan, bahwa manusia tidak akan pernah mencapai
kepuasanmutlak untuk menerima realita untuk dihadapinya
sebagai titik terminasi yang mantap. Untuk mendukung dan
menyalurkan keingintahuannya, maka manusia akan
cenderung melakukan penelitian.
3
4. Consuelo G. Sevilla, dkk. (1993) menyatakan penelitian atau
riset dewasa ini berarti pencarian teori, pengujian teori atau
pemecahan masalah.
5. Hadari Nawawi dan Mimi Martini (1996) menyatakan
penelitian pada dasarnya berarti rangkaian kegiatan atau
proses mengungkapkan rahasia sesuatu yang belum
diketahui, dengan menggunakan cara bekerja atau metode
yang sistematik, terarah dan dapat dipertanggung-
jawabkan.
6. Kasiram (2010) menyatakan penelitian adalah suatu proses
atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, logis, dan
berencana, untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis
data, serta menyimpulkan dengan menggunakan metode
atau teknik tertentu untuk mencari jawaban atas
permasalahan yang timbul.
7. Moh. Nasir (2011) menyatakan penelitian adalah pencarian
pengetahuan dan pemberi artian yang terus menerus
terhadap sesuatu. Penelitian merupakan percobaan yang
hati-hati dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru.
Penelitian yaitu suatu penyelidikan yang hati-hati dan terus
menerus untuk memecahkan suatu masalah.
Penelitian juga bertujuan untuk mengubah kesimpulan-
kesimpulan yang telah diterima atau mengubah dalil-dalil
tersebut. Dari itu, penelitian dapat diartikan sebagai pencarian
pengetahuan dan pemberian arti yang terus menerus terhadap
sesuatu. Penelitian juga merupakan percobaan yang hati-hati
dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru.
Penelitian yang menggunakan metode ilmiah (scientific
methods) disebut penelitian ilmiah (scientific research). Selalu
ditemukan dua unsur yang penting, yaitu unsur observasi
(pengamatan) dan unsur penting (reasoning). Unsur
pengamatan merupakan kerja pengetahuan mengenai fakta-
fakta tertentu yang diperoleh melalui kerja mata (pengamatan)
dengan menggunakan persepsi (sense of perception). Nalar
adalah suatu kekuatan dengan makna arti dari fakta-fakta dan
interelasi terhadap pengetahuan yang timbul, sebegitu jauh
4
ditetapkan sebagai pengetahuan terkini (Abdurrahmat Fathoni,
2006).
5
terhadap pertanyaan penelitian tersebut. Tujuan dapat beranak
cabang yang mendorong penelitian lebih lanjut. Tidak satu
orang yang mampu mengajukan semua pertanyaan, dan
demikian pula tak seorangpun sanggup menemukan semua
jawaban bahkan hanya untuk satu pertanyaan saja. Maka, kita
perlu membatasi upaya kita dengan cara membatasi tujuan
penelitian. Terdapat bermacam tujuan penelitian, dipandang
dari usaha untuk membatasi, yaitu:
1. Eksplorasi
Umumnya, peneliti memilih tujuan eksplorasi dengan
maksud:(1) memuaskan keingintahuan awal dan nantinya
ingin lebih memahami, (2) menguji kelayakan dalam
melakukan penelitian/ studi yang lebih mendalam
nantinya, dan (3) mengembangkan metode yang akan
dipakai dalam penelitian yang lebih mendalam hasil
penelitian eksplorasi, karena merupakan penelitian
penjelajahan, maka sering dianggap tidak memuaskan.
Kekurang-puasan terhadap hasil penelitian ini umumnya
terkait dengan masalah sampling (representativeness). Tapi
perlu kita sadari bahwa penjelajahan memang berarti
“pembukaan jalan”, sehingga setelah “pintu terbuka lebar-
lebar” maka diperlukan penelitian yang lebih mendalam
dan terfokus pada sebagian dari “ruang di balik pintu yang
telah terbuka” tadi.
2. Deskripsi
Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengkajian
fenomena secara lebih rinci atau membedakannya dengan
fenomena yang lain.
3. Prediksi
Penelitian prediksi berupaya mengidentifikasi
hubungan (keterkaitan) yang memungkinkan kita
berspekulasi (menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan
mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y). Prediksi sering kita
pakai sehari-hari, misalnya dalam menerima mahasiswa
baru, kita gunakan skor minimal tertentu yang artinya
dengan skor tersebut, mahasiswa mempunyai kemungkinan
besar untuk berhasil dalam studinya (prediksi hubungan
6
antara skor ujian masuk dengan tingkat keberhasilan studi
nantinya).
4. Eksplanasi
Penelitian eksplanasi mengkaji hubungan sebab-
akibat diantara dua fenomena atau lebih. Penelitian seperti
ini dipakai untuk menentukan apakah suatu eksplanasi
(keterkaitan sebab-akibat) valid atau tidak, atau
menentukan mana yang lebih valid diantara dua (atau lebih)
eksplanasi yang saling bersaing. Penelitian eksplanasi
(menerangkan) juga dapat bertujuan menjelaskan, misalnya,
“mengapa” suatu Desa A mempunyai tingkat angka kasus
Diare lebih tinggi dari Desa B. Catatan: dalam penelitian
deskriptif hanya dijelaskan bahwa tingkat kasus diare desa
A dan desa B, tapi tidak dijelaskan “mengapa” (hubungan
sebab-akibat) hal tersebut terjadi.
5. Prediksi
Penelitian aksi (tindakan) dapat meneruskan salah
satu tujuan di atas dengan penetapan persyaratan untuk
menemukan solusi dengan bertindak sesuatu. Penelitian ini
umumnya dilakukan dengan eksperimen tindakan dan
mengamati hasilnya; berdasar hasil tersebut disusun
persyaratan solusi. Misalnya, diketahui fenomena bahwa
meskipun suhu udara luar sudah lebih dingin dari suhu
ruang, orang tetap memakai AC (tidak mematikannya).
Dalam eksperimen penelitian tindakan dibuat berbagai alat
bantu mengingatkan orang bahwa udara luar sudah lebih
dingin dari udara dalam. Ternyata dari beberapa alat bantu,
ada satu yang paling dapat diterima. Dari temuan itu
disusun persyaratan solusi terhadap fenomena di atas.
7
Tabel 1.1. Hubungan antara keputusan menolak atau menerima
hipotesis
Keadaan sebenarnya
Keputusan
Hipotesis benar Hipotesis salah
Terima Tidak membuat Kesalahan Tipe II
hipotesis kesalahan
Menolak Kesalahan tipe I Tidak membuat
hipotesis kesalahan
8
Mundir (2013) Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, STAIN
Jember Press. Edited by Hisbiyatul Hasanah. Jember: STAIN
Jember Press.
SOAL LATIHAN