RESPIRASI SEL
OLEH: KELOMPOK 3
1. SANG AYU INDAH MAHARANI (NIM.)
2. PUTU AYU MAHADEWI (NIM.)
3. NI GUSTI AYU AGUNG RAI (NIM.)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
DENPASAR
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida
Sang Hyang Widhi Wasa atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah dengan judul Respirasi Sel tepat pada
waktunya. Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sains I.
Penyusunan makalah ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa adanya
bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu
kuliah dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan, demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis mohon maaf apabila dalam
makalah ini banyak kesalahan. Semoga bermanfaat bagi penulis sendiri dan
bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................
Definisi
Respirasi
.............................................................
3
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Respirasi Sel
Sel
22
22
23
2.1
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Metabolisme merupakan totalitas proses kimia di dalam tubuh.
Metabolisme meliputi segala aktivitas hidup yang bertujuan agar sel tersebut
mampu untuk tetap bertahan hidup, tumbuh, dan melakukan reproduksi.
Semua sel penyusun tubuh makhluk hidup memerlukan energi agar proses
kehidupan dapat berlangsung. Sel-sel menyimpan energi kimia dalam bentuk
makanan kemudian mengubahnya dalam bentuk energi lain pada proses
metabolisme.
Metabolisme memiliki fungsi penting diantaranya :
1. memperoleh energi kimia dari degradasi sari makanan
2. mengubah molekul nutrien menjadi molekul-molekul kecil
3. menggabungkan molekul kecil tersebut menjadi makromolekul protein,
asam nukleat, lipida, polisakarida dll.
4. membentuk dan mendegradasi biomolekul yang diperlukan dalam
fungsi khusus.
Metabolisme dibedakan atas anabolisme dan katabolisme, anabolisme adalah
Pada
peristiwa
anabolisme
memerlukan
masukan
energi.
berasal dari hasil metabolisme tumbuhan. Respirasi sel dilakukan oleh semua
makhluk hidup dengan semua penyusun tubuh ,baik sel tumbuhan maupun sel
hewan. Respirasi yang berlangsung pada setiap makhluk hidup ini dilakukan baik
siang maupun malam.
1.1
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat
disusun beberapa rumusan masalah, sebagai berikut :
1. Apa pengertian Respirasi aerob ?
2. Bagaimana tahapan proses respirasi sel aerob?
3. Apa pengertian Respirasi anaerob ?
4. Bagaimana tahapan respirasi anaerob ?
5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi respirasi ?
Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penyusunan
makalah ini adalah sebagai berikut.
3.1.1
Mendeskripsikan pengertian respirasi aerob dan anaerob
3.1.2
Mendeskripsikan mekanisme respirasi sel ( aerob dan anaerob)
3.1.3
Mendeskripsikan factor-faktor yang mempengaruhi respirasi
2.1
3.1
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penyusun makalah ini adalah sebagai berikut.
4.1.1
4.1.2
Manfaat Teoritis
Dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai respirasi sel.
Manfaat Praktis
Dalam bidang pendidikan, hasil penulisan ini dapat dimanfaatkan sebagai
tambahan referensi khususnya bagi peserta didik dan pendidik di sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
sumber energi secara kimia. Dengan kata lain respirasi sel (katabolisme)
merupakan proses perubahan energi potensial dari nutrisi berubah menjadi energy
yang dapat digunakan oleh tubuh. Respirasi memanfaatkan glukosa, asam amino
dan asam lemak. Tujuan dari respirasi sel yaitu untuk menghasilkan energy yang
dibutuhkan untuk menjaga organisme menyeluruh hidup agar berfungsi dengan
baik. Respirasi sel meliputi proses enzimatis di dalam sel diantaranya molukel
glukosa ,asam lemak dan asam amino diubah menjadi CO2 dan H2O dengan
pengubahan energi dan zat makanan menjadi energi siap pakai yaitu ATP. Ada dua
macam respirasi yaitu Respirasi Aerob dan Respirasi Anaerob. Respirasi aerob
adalah respirasi yang membutuhkan oksigen sebagai penangkap electron (aseptor)
sedangkan respirasi anerob tidak membutuhkan oksigen bebas sebagai akseptor
electron.
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Respirasi Sel
Respirasi sel baik yang aerob maupun anaerob tidak terlepas dari
pengaruh faktor dari internal maupun ekseternal yang dapat menyebabkan
kecepatan maupun penurunan dalam respirasi tersebut. Faktor-faktor yang
mempengaruhi respirasi dapat dibedakan menjadi dua faktor, yaitu:
2.3.1
Faktor internal, merupakan faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan
itu sendiri, yaitu :
a. Jumlah plasma dalam sel. Jaringan-jaringan meristematis muda
memiliki sel-sel yang masih penuh dengan plasma dengan viabilitas
tinggi biasanya mempunyai kecepatan respirasi yang lebih besar
daripada jaringan-jaringan yang lebih tua di mana jumlah plasmanya
sudah lebih sedikit.
b. Jumlah substrat respirasi dalam sel. Tersedianya substrat respirasi pada
tumbuhan merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi.
Tumbuhan dengan kandungan substrat yang sedikit akan melakukan
respirasi dengan laju yang rendah pula. Sebaliknya, tumbuhan dengan
kandungan substrat yang banyak akan melakukan respirasi dengan laju
yang tinggi. Substrat utama respirasi adalah karbohidrat.
6
c. Umur dan tipe tumbuhan. Respirasi pada tumbuhan muda lebih tinggi
dari tumbuhan yang sudah dewasa atau lebih tua. Hal ini dikarenakan
pada tumbuhan muda jaringannya juga masih muda dan sedang
berkembang dengan baik. Umur tumbuhan juga akan memepengaruhi
laju respirasi. Laju respirasi tinggi pada saat perkecambahan dan tetap
tinggi pada fase pertumbuhan vegetatif awal (di mana laju
pertumbuhan juga tinggi) dan kemudian akan menurun dengan
2.3.2
dapat
menghambat
proses
respirasi.
Konsentrasi
yang
berklorofil
karena
cahaya
berpengaruh
pada
Sumber : septialfatiana.wordpress.com
Gambar 1. Proses respirasi aerob yang mengubah karbondiosida
dan air menjadi glukosa dan oksigen dengan bantuan cahaya.
Energi ini dihasilkan dan disimpan dalam bentuk energi kimia yang siap
digunakan, yaitu ATP. Pelepasan gugus posfat menghasilkan energi yang
digunakan langsung oleh sel untuk melangsungkan reaksi-reaksi kimia,
pertumbuhan, transportasi, gerak, reproduksi, dan lain sebagainya.
Reaksi respirasi aerob secara sederhana tersebut dibagi dalam 4 tahap,
sebagai berikut :
1.Glikolisis
2. Dekarboksilasi Oksidatif
3. Siklus Krebs
4. Rantai Transport Elektron
2.4
Proses ini bertujuan untuk membangkitkan energi kimia (ATP). ATP dibentuk dari
penggabungan ADP + Pi (fosfat anorganik) dengan bantuan pompa H+-ATP-ase,
dalam rantai transfer elektron yang terdapat pada membran mitokondria. Peristiwa
aliran elektron dan atau proton (H+) dalam rantai tranfer elektron pada dasarnya
adalah peristiwa Reduksi Oksidasi (Redoks). Respirasi pada tumbuhan pada
dasarnya sama dengan hewan, namun juga ada kekhasannya. Proses respirasi pada
dasarnya adalah proses pembongkaran zat makanan sumber energi (umumnya
glukosa) untuk memperoleh energi kimia berupa ATP. Namun demikian, zat
sumber energi tidak selalu siap dalam bentuk glukosa, melainkan masih dalam
bentuk cadangan makanan, yaitu berupa sukrosaatau amilum. Karena itu zat
tersebut harus terlebih dahulu di bongkar secara hidrolitik. Demikian pula bila zat
cangan makanan yang hendak dibongkar adalah lipida (lemak) atau protein.
Pada umumnya substrat respirasi adalah karbohidrat, dengan glukose
sebagai molekul pertama. Reaksi kimia respirasi dibagi dalam glikolisis,
dekarboksilasi oksidatif, siklus Krebs, dan transpor elektron.
2.4.1
Glikolisis
10
akan
diubah
menjadi
2-fosfogliserat
oleh
enzim
fosfogliserat mutase.
9. 2-fosfogliserat akan diubah menjadi fosfoenol piruvat oleh enzim enolase.
10. Fosfoenolpiruvat akan diubah menjadi piruvat yang dikatalisis oleh enzim
piruvat kinase. Dalam tahap ini juga dihasilkan energi dalam bentuk ATP.
Proses glikolisis tersebut dapat dijelaskan melalui gambar sebagai berikut :
11
2.4.2
Dekarboksilasi oksidatif
12
ini
mengambil
tempat
di
intermembran
mitokondria.
Setelah melalui reaksi glikolisis, jika terdapat molekul oksigen yang cukup maka
asam piruvat akan menjalani tahapan reaksi selanjutnya, yaitu siklus Krebs yang
bertempat di matriks mitokondria. Jika tidak terdapat molekul oksigen yang cukup
maka asam piruvat akan menjalani reaksi fermentasi. Setiap asam piruvat yang
dihasilkan kemudian akan diubah menjadi Asetil-KoA (koenzim-A). Asam piruvat
ini akan mengalami dekarboksilasi sehingga gugus karboksil akan hilang sebagai
CO2 dan akan berdifusi keluar sel. Dua gugus karbon yang tersisa kemudian akan
mengalami oksidasi sehingga gugus hidrogen dikeluarkan dan ditangkap oleh
akseptor electron NAD+. Gugus yang terbentuk, kemudian ditambahkan koenzimA sehingga menjadi asetil-KoA yang siap memberikan asetatnya ke dalam siklus
Krebs untuk proses oksidasi lebih lanjut. Hasil akhir dari proses dekarboksilasi
oksidatif ini akan menghasilkan 2 asetil-KoA dan 2 molekul NADH.
Pembentukan asetil-KoA memerlukan kehadiran vitamin B1. Berdasarkan hal
tersebut, dapat diketahui betapa pentingnya vitamin B dalam tubuh hewan
maupun tumbuhan.
13
14
15
Meninjau seluruh proses, siklus Krebs mengubah kelompok asetil dan air, menjadi
karbon dioksida dan bentuk energi dari reaktan lainnya.
.
2.4.4 Transfer Elektron
a. Definisi Transfer Elektron
Transfer elektron merupakan tahapan terakhir dari respirasi aerob
yang nantinya akan menghasilkan ATP dan H 2O sebagai hasil akhirnya.
Respirasi aerob merupakan proses pemecahan glukosa menghasilkan
energi dengan adanya oksigen yang akan menghasilkan sisa air dan
karbondioksida. Dalam transfer elektron, oksigen berperan sebagai
penerima elektron terakhir yang nantinya akan membentuk H2O yang akan
dikeluarkan dari sel. Transfer elektron adalah proses produksi ATP (energi)
dari NADH dan FADH2 yang dihasilkan dalam glikolisis, dekarboksilasi
oksidatif, dan siklus krebs. Disebut dengan transfer elektron karena dalam
prosesnya terjadi transfer elektron dari satu protein ke protein yang lain.
Elektron yang ditransfer berasal dari NADH dan FADH 2 yang telah
terbentuk sebelumnya. Elektron akan ditransfer dari tingkat energi tinggi
menuju tingkat energi yang lebih rendah sehingga akan melepaskan energi
yang akan digunakan untuk membentuk ATP. Transfer elektron terjadi di
membran dalam mitokondria, yang dibantu oleh kelompok-kelompok
protein yang terdapat pada membran tersebut. Kelompok protein tersebut
adalah komplek I, komplek II, komplek III, komplek IV dan komplek V.
a.
Komplek I
Kompleks I dinamakan. Fungsi dari kompleks I adalah memecah NADH
menjadi NAD+ dan H+. Pemecahan tersebut akan menyebabkan elektron
dibebaskan dari NADH. Setiap elektron yang dibebaskan akan bergerak
melintasi kompleks I, yang mengakibatkan ion H+ bergerak dari matriks
menuju ruang intermembran. Elektron yang melintasi kompleks I
16
17
18
19
Proses
Tempat
Akseptor
Hasil
1.
Glikolisis
Sitoplasma
NADH
2 ATP
2.
NADH
3.
Siklus Krebs
Mitokondria
4.
Transfer elektron
Mitokondria
NADH
2 ATP
34 ATP
Tabel 1. Proses respirasi aerob yang secara garis besar berlangsung dalam
4 tahapan di dalam sitoplasma dan mitokondria dengan hasil
akhir ATP sebanyak 38 ATP
2.5 Reaksi anaerob
Respirasi anaerob merupakan respirasi tanpa menggunakan oksigen.
Dalam kondisi tidak ada oksigen, tanaman melakukan metabolisme fermentatif.
Fermentasi dapat terjadi melalui fermentasi alkohol atau fermentasi asam laktat.
Laktat dianggap merupakan produk akhir fermentasi yang relatif lebih berbahaya
dibanding alkohol karena akumulasi laktat berdampak pada penurunan pH sitosol
20
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut.
3.1.1
Respirasi adalah proses pelepasan energi yang menyediakan energi bagi
keperluan sel.
3.1.2
Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi yaitu factor internal dan eksternal.
Factor internal meliputi: jumlah plasma dalam sel, jumlah substrat respirasi
3.1
3.1.3
dalam sel, serta umur dan tipe tumbuhan. Factor eksternal meliputi : suhu, kadar
O2 di udara, kadar CO2 di udara, kadar air di dalam jaringan, cahaya, luka dan
stimulus mekanik, serta garam-garam mineral.
Mekanisme respirasi sel aerob meliputi proses glikolisis, dekarboksilasi
oksidatif, siklus Krebs, dan transpor elektron.
Saran
Berdasarkan simpulan di atas, adapun beberapa saran yang dapat diuraikan
adalah sebagai berikut.
3.2.1
Dalam penerapannya, diharapkan hasil penulisan makalah ini dapat menjadi
acuan referensi bagi para guru dan siswa untuk memahami pentingnya
mempelajari respirasi sel agar pemahaman dalam pembelajaran lebih optimal
sehingga tujuan pendidikan tercapai dengan optimal
3.2.2
Diperlukan pengkajian lebih khusus tentang proses-proses respirasi sel serta
perlu dilakukan percobaan yang sederhana untuk membuktikan bahwa
tumbuhan melakukan proses respirasi.
3.2.3
Kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca senantiasa kami
(penyusun) tunggu agar penyusunan makalah ini lebih baik lagi sehingga
mendekati sempurna.
3.2
21
DAFTAR PUSTAKA
22