Anda di halaman 1dari 25

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara intuitif kita sering mengalami gaya (force) sebagai suatu bentuk
dorongan atau tarikan pada benda. Gaya gesek disebut sebagai gaya yang arahnya
berlawanan dengan gesek benda atau arah kecenderungan akan pergesekan benda.
Gaya gesek terjadi antara dua benda padat yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek
kinetis. Sedangkan gaya antara benda padat dan benda cair serta benda berbentuk
gas disebut dengan gaya stokes. Sifat gaya gesek selalu melawan dan juga selalu
berlawanan dengan kecenderungan gerak bendanya. Gaya gesek selalu
berhubungan dengan hukum newton I dan hukum newton II.
Didalam kehidupan sehari-hari, gaya gesek mempunyai manfaat yang
sangat besar. Disamping itu, gaya gesek juga menimbulkan kerugian bagi
manusia. Gaya gesek dibagi menjadi dua yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek
kinetis. Gaya gesek statis bergerak pada benda yang diam sedangkan gaya gesek
kinetis bekerja pada benda yang bergerak. Gaya gesek dipengaruhi oleh gaya
normal dan ukuran kekasaran permukaan (koefisien gesekan). Semakin besar gaya
gesek atau gaya normal dengan koefisien gesekan, maka semakin besar gaya
gesekan.
Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan praktikum tentang gaya
gesek yang bertuuan untuk menghitung gesekan pada benda dengan cara
menggantungkan beban yang diikat dengan seutas tali ke benda (balok) sehingga
benda (balok) bergerak. Pengukuran waktu menggunakan stopwatch dengan
beban kelereng pertama 200 gram dan yang kedua 300 gram. Percobaan pada
gaya gesekan dilakukan sebanyak lima kali pada masing-masing percobaan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada praktikum modul 3 gaya gesek adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana yang dimaksud dengan gaya gesek?
2. Bagaimana hasil perhitungan dari percobaan gaya gesek?

1
2

3. Bagaimana cara membedakan gaya gesek statis dengan gaya gesek


kinetis?
4. Bagaimana contoh gaya gesek di kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan praktikum modul 3 gaya gesek ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan gaya gesek
2. Untuk mengetahui hasil perhitungan dari percobaan gaya gesek
3. Untuk mengetahui perbedaan gaya gesek statis dengan gaya gesek kinetis
4. Untuk mengetahui contoh gaya gesek di kehidupan sehari-hari

1.4 Batasan Masalah dan Asumsi


1.4.1 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari percobaan yang telah dilakukan dengan
praktikum fisika dasar ini adalah sebagai berikut :
1. Percobaan gaya gesek ini menggunakan massa kelereng kecil 200 gram
dan kelereng besar 300 gram
2. Pengamatan data dilakukan berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada
praktikum
1.4.2 Asumsi
Adapun asumsi dari percobaan yang telah dilakukan dengan prktikum
fisika dasar ini adalah sebagai berikut :
1. Pengamat yang melakukan praktikum dalam keadaan sehat
2. Alat dan bahan yang digunakan lengkap serta dapat digunakan dengan
baik dan benar

1.5 Sistematika Penulisan


Adapun sistematika penulisan praktikum dalam laporan fisika yang
mengikuti uraian diberikan pada setiap bab yang diberikan secara beruntun untuk
mempermudah pembacanya dalam dan pokok permasalahan yang dapat dibagi
menjadi lima bab yaitu sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang , Rumusan Masalah, Tujuan
Praktikum, Batasan Masalah dan Asumsi serta Sistematika Penulisan
3

BAB II LANDASAN TEORI


Pada bab ini berisikan tentang teori-teori yang menunjang atau
melandasinya dalam pembuatan laporan ini seperti pengertian gaya gesek,
keuntungan dan kerugian pada penerapan gaya gesek
BAB III PENGUMPULAN DATA
Pada bab ini berisikan tentang prosedur kerja pada praktikum , alat dan
bahan, cara kerja dan data pengamatan pada percobaan gaya gesek dengan
menggunakan balok kayu dan juga kelereng
BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
Bab ini berisikan tentang pengolahan data dan berisi tentang bagaimana
menganalisis hasil pengamatan selama praktikum
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari praktikum percobaan
yang dilakukan
4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Asal Mula Gaya Gesek


Asal mula gaya gesek yaitu gaya gesek adalah okumulasi antara dua
permukaan yang saling bersentuhan gaya-gaya yang bekerja adalah gaya elektron
pada masig-masing permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan
menyebabkan gaya gesek atau tepatnya kecepatan gaya gesek menjadi lebih kecil
nilainya dibandingkan dengan permukaan yang besar akan tetapi dimasa ini tidak
lagi demikian. Kontruksi mikro pada permukaan dapat menyebabkan gesekan
menjadi minimum.
Hukum yang dipakai pada gaya gesekan yaitu hukum newton I, besar gaya
gesek statis haruslah sama dengan gaya luar yang bekerja pada benda sehingga
terpenuhi syarat ∑ F=0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai gaya
gesek statis bergantung pada gaya”luar” dan tidak bernilai konstan. (Yuant
Tiandho, 2018)

2.2 Pengertian Gaya Gesek


Gaya gesek adalah gaya yang berasal melawan gerak benda atau
kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek akan muncul apabila dua benda
saling bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud disini tidak harus berbentuk
padat, melainkan dapat berbentuk cair maupun gas.
Gaya gesek timbul akibat sentuhan langsung antara dua permukaan benda,
arah gaya gesekan berlawanan dengan arah gerak benda. Arah gaya gesekan atau
besarnya ditentukan oleh kehalusan permukaan benda yang saling berhubungan.
Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antara dua permukaan
yang saling bersentuhan. Dulu diyakini bahwa permukaan halus akan
menyebabkan gaya gesek atau lebih tepatnya koefisien gaya gesek lebih kecil
nilainya dibandingkan dengan permukaan kasar, akan tetapi sekarang tidak lagi
demikian.
Gaya gesek merupakan salah satu topik penting dalam mempelajari materi
mekanika. Meskipun gaya gesek bukanlah salah satu dari gaya fundamental.
(Tiandho, 2016)

5
6

Gaya gesek adalah gaya yang diakibatkan pada permukaan benda yang
bersentuhan. Arah gaya gesek berlawanan dengan arah gerak benda. Misalnya kita
mendorong sebuah balok ke arah kanan, maka gaya gesekan berlawanan dengan
arah kanan.

2.3 Jenis-Jenis Gaya Gesek


1. Gaya Gesek Statis
Gaya gesek statis adalah gaya gesekan antara dua benda padat yang tidak
bergerak relatif satu sama lain gaya statis bekerja pada benda diam dan
nilainya mulai dari nol sampai suatu harga maksimum. Jika gaya tarik atau
dorong yang bekerja pada suatu benda lebih kecil dari gaya gesekan statis
dengan nilai gaya tarik atau dorong pada benda tersebut. Adapun rumus
gaya statis adalah sebagai berikut:
Fs = us.N ..............................................................................................(2.1)
Keterangan :
us = koefisien gaya gesek statis
N = gaya normal
Menyatakan bahwa percepatan benda nol. Jika total gaya normal (N)
tergantung dengan besarnya gaya tekan benda terhadap bidang secara
tegak lurus.
2. Gaya Gesek Kinetis
Gaya kinetis merupakan benda yang bekerja pada dua benda yang saling
bergerak. Adapun rumus gaya kinetis adalah sebagai berikut :
Fk = uk.N ............................................................................................. (2.2)
Keterangan :
uk = koefisien gaya kinetis
N = gaya normal
Nilai koefisien gaya gesek kinetis selalu lebih kecil dari koefisien gesekan
statis. Besarnya gaya gesek statis selalu lebih kecil dari gaya luar yang
bekerja pada benda.
7

2.4 Keuntungan dan Kerugian Penerapan Gaya Gesek


2.4.1 Keuntungan Penerapan Gaya Gesekan
Adapun keuntungan penerapan gaya gesek antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Membantu benda bergerak tanpa tergelincir, contohnya ketika berjalan dari
antara kaki dengan lantai harus ada gesekan. Jika tidak ada gesekan maka
kita tidak bisa berjalan karena tergelincir.
2. Untuk menghentikan benda yang sedang bergerak, contohnya ketika kita
mengerem sepeda, rem sepeda mencengkram agar roda sepeda berhenti
berputar, cengkraman selain itu memberi gaya gesek pada pelak dan benda
(ban) dengan permukaan sehingga terjadi gesekan dan sepeda akan
berhenti.
3. Menahan benda agar bergeser contohnya, gaya gesek mampu menahan
benda agar tidak bergeser pada barang-barang yang ada dirumah jika tidak
ada gaya gesek maka barang-barang tersebut akan bergerak.

2.4.2 Kerugian Penerapan Gaya Gesek


Adapun kerugian akibat penerapan gaya gesek, antara lain adalah sebagai
berikut :
1. Menghambat gesekan contoh, antara lain sepeda dengan tenaga yang lebih
besar.
2. Mengikis permukan benda yang bergesekan.
3. Adanya jalan tidak rata mengakibatkan gerak atau laju kendaraan menjadi
lambat.
4. Memboroskan energi, untuk mengetahui gaya gesekan agar benda bisa
bergerak lurus harus melawan gaya gesekan dan harus ada gaya tambahan
yang menghabiskan banyak energi.
5. Terjadinya gesekan benda pada porosnya.

2.5 Hubungan Antara Gaya Gesek Dengan Hukum Newton I dan II


Hukum Newton I menyatakan sebuah benda dalam keadaan diam atau
bergerak dengan kecepatan konstan, kecuali ada gaya eksternal yang bekerja pada
benda itu kecendrungan yang digambarkan dengan menyatakan bahwa benda
mempunyai kelembaman.
8

Hukum newton II merupakan hubungan antara besaran dinamika gaya dan


massa serta kinematika percepatan, kecepatan dan perpindahan. Hal ini
bermanfaat karena memungkinkan menggambarkan aneka gejala fisika yang luas
dengan menggunakan sedikit hukum gaya yang relatis murah.

2.6 Hukum Gerak Newton


1. Hukum I Newton
Jika gaya yang bergerak atau bekerjaa pada dua benda itu sama dengan
nol. Maka benda yang sedang diam akan tetap diam benda yang luas
bergerak lurus dengan seperti kecepatan tetap. Secara sederhana hukum I
Newton menyatakan percepatan benda nol jika total gaya (gaya resultan)
yang bekerja pada benda sama dengan nol.
2. Hukum II Newton
Menurut hasil percobaan jika gaya di perbesar dua kali percepatannya
menjadi dua kali lebih besar, yang demikian juga yang diperbesar tiga kali
percepatannya lebih besar tiga kali lipat dan disini dapat kita simpulkan
bahwa percepatan sebanding dengan resultan gaya yang bekerja .
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari eksperimen tersebut dapat dilihat
dari hukum II newton yang percepatannya resultan suatu benda
berbanding terbalik dengan massa.

2.7 Gaya Gesek pada bidang Datar


Adapun bagian-bagian pada gambar gaya gesek pada bidang datar adalah
sebagai berikut :
1. Massa benda satu (kelereng 200 gram)
2. Massa benda dua (kelereng 300 gram)
3. Panjang tali
4. Bidang datar

Gambar 2.1 Gaya Gesek


9

2.8 Nilai-nilai koefisien statis dan kinetis untuk berbagai permukaan


Koefisien gesek statis lebih besar dari koefisien pada gerak kinetis, contoh
nilai koefisien gesekan statis dan gesekan kinetis di permukaan benda atau bidang
yang bersentuhan.
Adapun koefisien gesekan statis dan koefisien gesekan kinetis di berbagai
permukaan pada benda dapat dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut :
Tabel 2.1 Koefisien Gesekan pada permukaan benda
Permukaan Uk Us
Persediaan lengan manusia 0,01 0,01
Es pada es 0,03 0,10
Logam pada logam yang sudah di
0,07 0,15
lumasi
Kayu pada kayu 0,20 0,40
Baja pada Baja 0,57 0,85
Karet pada beban kering 0,80 1,00
Sumber : Spars dan Zeansky
BAB III
PENGUMPULAN DATA

3,1 Prosedur Praktikum


Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan praktikum ini
sebagai berikut :
1. Balok ukuran 15 x 10 cm : 2 buah
2. Tempat beban : 1 buah
3. Timbangan : 1 buah
4. Stopwatch : 1 buah
5. Mistar : 1 buah
6. Bidang datar : 1 buah
7. Beban
8. Benang pengikat

3.1.2 Cara Kerja


Adapun cara kerja yang harus diperhatikan saat melakukan praltikum inu
sebagai berikut :
1. Susun dan letakkan benda pada suatu posisi diatas meja kemudian
hubungkan benda dan tempat beban dengan tali.
2. Berikan beban pada tempat beban, mulai dari beban yang kecil kemudian
tambahkan sedikit demi sedikit hingga benda tepat akan berakhir
3. Catat massa beban yang diberikan ditempat beban dan massa beban
4. Letakkan kembali benda pada titik yang sama, kemudian ulangi langkah 2
dan 3 sebanyak lima kali
5. Ulangi dengan benda yang lain dan permukaan lain.

3.2 Pengumpulan Data


Adapun pengumpulan data pada beban 200 gram dapat dilihat pada tabel
3.1 berikut ini:
Tabel 3.1 Data Pengamatan Massa Beban 200 gram
Percobaan h (cm) M1(gram) M2(gram) t (s)
1 60 200 200 1,31
2 60 200 200 1,09
3 60 200 200 1,19
4 60 200 200 1,05

10
11

Tabel 3.1 Data Pengamatan massa Beban 200 gram (lanjutan)


Percobaan h (cm) M1(gram) M2(gram) t (s)
5 60 200 200 1,21
Rata-rata 60 200 200 1,17
Sumber : Data Pengamatan

Adapun pengumpulan Data pada beban 300 gram dapat dilihat pada tabel
3.2 yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.2 Data Pengamatan massa Beban 300 gram
Percobaan h (cm) M1 (gram) M2 (gram) t (s)
1 50 300 300 0,86
2 50 300 300 0,55
3 50 300 300 0,56
4 50 300 300 0,82
5 50 300 300 0,71
Rata-rata 50 300 300 0,7
Sumber : Data Pengamatan
BAB IV
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

4.1 Pengolahan Data


4.1.1 Pengolahan data gaya gesek massa kelereng 200 gram sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Pengolahan Data Gaya Gesek Massa Kelereng 200 gram
Percobaa n(m Fk(N
M1(kg) M2(kg) t(s) a(m/s)2 µk
n ) )
1,3
1 60 0,2 0,2 0,69 1,68 0,85
1
1,0
2 60 0,2 0,2 1,01 1,55 0,79
9
1,1
3 60 0,2 0,2 0,85 1,62 0,82
9
1,0
4 60 0,2 0,2 1,09 1,52 0,77
5
1,2
5 60 0,2 0,2 0,82 1,63 0,83
1
1,1
Rata-rata 60 0,2 0,2 0,892 1,6 0,812
7
Sumber : Pengolahan Data

Adapun hasil perhitungan percepatan gaya gesek kinetik pada massa 200
gram adalah sebagai berikut :
1. Percobaan ke-1
2h
a=
t2
2 (0,6)
= 2
(1,31)
= 0,69 m/s2
2. Percobaan ke-2
2h
a= 2
t
2 (0,6)
=
(1,09) 2
= 1,01 m/s2
3. Percobaan ke-3

12
13

2h
a=
t2
2 (0,6)
= 2
(1,19)
= 0,85 m/s2

4. Percobaan ke-4
2h
a= 2
t
2 (0,6)
=
(1,05) 2
= 1,09 m/s2
5. Percobaan ke-5
2h
a=
t2
2 (0,6)
= 2
(1,21)
= 0,82 m/s2

Adapun rata-rata dari hasil perhitungan percepatan gaya gesek adalah


sebagai berikut :
∑a
x=
n
0,69+1,01+0,85+1,09+0,82
=
5
= 0,892 m/s2

Adapun hasil perhitungan gaya gesek kinetik adalah sebagai berikut :


1. Percobaan ke-1
FK =m2.g-(m1+m2)a
= 0,2.9,8-(0,2+0,2)0,69
= 1,96-0,276
= 1,68 N
2. Percobaan ke-2
14

FK = m2.g-(m1+m2)a
= 0,2.9,8-(0,2+0,2)1,01
= 1,96-0,404
= 1,55 N
3. Percobaan ke-3
FK =m2.g-(m1+m2)a
= 0,2.9,8-(0,2+0,2)0,85
= 1,96-0,34
= 1,62 N
4. Percobaan ke-4
FK = m2.g-(m1+m2)a
= 0,2.9,8-(0,2+0,2)1,09
= 1,96-0,436
= 1,52 N
5. Percobaan ke-5
FK = m2.g-(m1+m2)a
= 0,2.9,8-(0,2+0,2)0,82
= 1,96-0,328
= 1,63 N

Adapun rata-rata dari hasil perhitungan gaya gesek kinetik adalah sebagai
berikut :
∑FK
x =
n
1,68+1,55+1,62+1,52+1,63
=
5
= 1,6

Adapun hasil perhitungan koefisien gaya gesek kinetik adalah sebagai


berikut :
1. Percobaan ke-1
FK
µK =
m.g
1,68
=
0,2.9,8
15

1,68
=
1,96
= 0,85
2. Percobaan ke-2
FK
µK =
m.g
1,55
=
0,2.9,8
1,55
=
1,96
= 0,79
3. Percobaan ke-3
FK
µK =
m.g
1,62
=
0,2.9,8
1,62
=
1,96
= 0,82
4. Percobaan ke-4
FK
µK =
m.g
1,52
=
0,2.9,8
1,52
=
1,96
= 0,83
5. Percobaan ke-5
FK
µK =
m.g
1,63
=
0,2.9,8
1,63
=
1,96
= 0,83
16

Adapun rata-rata dari hasil perhitungan koefisien gaya gesek kinetik massa
kelereng 200 gram adalah sebagai berikut :
∑µk
x=
n
0,85+0,79+0,82+0,77+0,83
=
5
= 0,81

4.1.2 Pengolahan data gaya gesek massa kelereng 300 gram


Adapun hasil pengamatan gaya gesek massa kelereng 300 gram adalah
sebagai berikut :

Tabel 4.2 Pengolahan Data Gaya Gesek massa kelereng 300 gram
Percobaan n(m) M1(kg) M2(kg) t(s) a(m/s)2 Fk(N) Uk
1 0,5 0,2 0,3 1,36 0,86 2,26 1,15
2 0,5 0,2 0,3 3,33 0,55 1,28 0,65
3 0,5 0,2 0,3 3,22 0,56 1,33 0,67
4 0,5 0,2 0,3 1,49 0,82 2,2 1,12
5 0,5 0,2 0,3 2 0,71 1,94 0,98
Rata-rata 0,5 0,2 0,3 1,17 0,7 9,01 4,57
Sumber : Pengolahan Data

Adapun hasil perhitungan percepatan gaya gesek kinetik pada massa 200
gram adalah sebagai berikut :
1. Percobaan ke-1
2h
a= 2
t
2 (0,5)
= 2
(0,86)
= 1,36 m/s2
2. Percobaan ke-2
2h
a= 2
t
2 (0,5)
=
(0,55) 2
= 3,33 m/s2
3. percobaan ke-3
2h
a=
t2
17

2 (0,5)
=
(0,56) 2
= 3,22 m/s2
4. Percobaan ke-4
2h
a= 2
t
2 (0,5)
=
(0,82) 2
=1,49 m/s2

5. Percobaan ke-5
2h
a= 2
t
2( 0,5)
= 2
(0,50)
= 2 m/s

Adapun rata-rata dari hasil perhitungan percepatan gaya gesek pada massa
kelereng 300 gram adalah sebagai berikut :
∑a
x =
n
1,36+3,33+3,22+1,49+2
=
5
= 11,4 m/s2

Adapun hasil perhitungan gaya gesek kinetik pada massa kelereng 300
gram adalah sebagai berikut :
1. Percobaan ke-1
FK = m2.g-(m1+m2)a
= 0,3.9,8-(0,2+0,3)1,36
= 2,94-0,68
= 2,26 N
2. Percobaan ke-2
FK = m2.g-(m1+m2)a
= 0,3.9,8-(0,2+0,3)3,33
= 2,94-1,66
18

= 1,28 N
3. Percobaan ke-3
FK = m2.g-(m1+m2)a
= 0,3.9,8-(0,2+0,3)3,32
= 2,94-1,61
= 1,33 N
4. Percobaan ke-4
FK = m2.g-(m1+m2)a
= 0,3.9,8-(0,2+0,3)1,49
= 2,94-0,79
= 2,2 N
5. Percobaan ke-5
FK = m2.g-(m1+m2)a
= 0,3.9,8-(0,2+0,3)2
= 2,94-1
= 1,94 N

Adapun rata-rata dari hasil perhitungan gaya gesek kinetik massa kelereng
300 gram adalah sebagai berikut :
∑FK
x=
n
2,26+1,28+1,33+2,2+1,94
=
5
= 1,802

Adapun hasil perhitungan koefisien gaya gesek kinetik massa kelereng


300 gram adalah sebagai berikut :
1. Percobaan ke-1
FK
µK =
m.g
2,26
=
0,2.9,8
2,26
=
1,96
= 1,15
2. Percobaan ke-2
19

FK
µK =
m.g
1,28
=
0,2.9,8
1,28
=
1,96
= 0,65
3. Percobaan ke-3
FK
µK =
m.g
1,33
=
0,2.9,8
1,33
=
1,96
= 0,67
4. Percobaan ke-4
FK
µK =
m.g
2,2
=
0,2.9,8
2,2
=
1,96
= 1,12
5. Percobaan ke-5
FK
µK =
m.g
1,94
=
0,2.9,8
1,94
=
1,96
= 0,98

Adapun rata-rata dari hasil perhitungan koefisien kinetik adalah sebagai


berikut :
∑µk
x =
n
20

1,15+0,65+0,67+1,12+0,98
=
5
= 4,57

4.2 Analisis Data


Adapun analisis data pada praktikum gaya gesek adalah sebagai berikut :
1. Analisis data pada tabel 4.1 gaya gesek kinetik dengan massa kelereng 200
gram pada percepatan gaya gesek percobaan ke-1 sebesar 0,69 m/s 2,
percobaan ke-2 sebesar 0,01 m/s2, percobaan ke-3 sebesar 0,85 m/s2 ,
percobaan ke-4 sebesar 1,09, percobaan ke-5 sebesar 0,82 m/s2 dan hasil
rata-ratanya sebesar 0,892 m/s2 . Pada percobaan gaya gesek kinetik
percobaan ke-1 sebesar 1,68 N, percobaan ke-2 sebesar 1,55 N, percobaan
ke-3 sebesar 1,62 N, percobaan ke-5 sebesar 1,52 N, percobaan ke-5
sebesar 1,63 N dan hasil rata-ratanya sebesar 1,6 N. Pada koefisien gaya
gesek diperoleh percobaan ke-1 sebesar 0,85,percobaan ke-2 sebesar 0,79,
percobaan ke-3 sebesar 0,82, percobaan ke-4 sebesar 0,77, percobaan ke-5
sebesar 0,83 dan hasil rata-ratanya sebesar 0,812.
2. Analisis data pada tabel 4.2 gaya gesek dengan massa kelereng 300 gram
pada percepatan gaya gesek , percobaan ke-1 sebesar 1,36 m/s 2, percobaan
ke-2 sebesar 3,33 m/s2 , percobaan ke-3 sebesar 3,22 m/s2, percobaan ke-4
sebesar 1,49 m/s2, percobaan ke-5 sebesar 2 m/s2 dan rata-ratanya sebesar
11,4 m/s2. Pada percobaan gaya geser kinetik percobaan ke-1 sebesar
2,26N, percobaan ke-2 sebesar 1,28 N, percobaan ke-3 sebesar 1,33 N,
percobaan ke-4 sebesar 2,2 N, percobaan ke-5 sebesar 1,94 N dan hasil
rata-ratanya sebesar 9,01 N. Pada percobaan koefisien gaya gesek
diperoleh percobaan ke-1 sebesar 1,15, percobaan ke-2 sebesar 0,65,
percobaan ke-3 sebesar 0,67, percobaan ke-4 sebesar 1,12, percobaan ke-5
sebesar 0,98 dan nilai rata-ratanya sebesar 4,57.

4.3 Evaluasi
Adapun evaluasi data dari percobaan praktikum yang diperoleh dapat
dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut :
Tabel 4.3 Evaluasi
Percobaan Rata-rata
Gaya Gesek Kinetik Massa 200 1,6
21

gram
Gaya Gesek Kinetik Massa 300 1,802
gram
Sumber :Pengolahan Data

Berdasakan tabel diatas pengolahan data ggya gesek kinetik dengan


massa kelereng 200gram memiliki rata-rata 1,6N dan hasil rata-rata pengolahan
data gaya gesek kinetik kelereng 300gram sebesar 1,802N
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa sebagai berikut :
1. Gaya gesek merupakan gaya non konservatif yang bekerja pada dua
permukaan yang saling bersentuhan dan saling bergerak satu sama lain
Hasil rata-rata dari praktikum gaya gesekan pada massa kelereng 200 gram
adalah percpatan 0,892 m/s2, koefisien kinetis 0,812 m/s2, gaya normal 0,2
kg m/s2, gaya gesek kinetis 1,6 N. Kemudian rata-rata dari praktikum gaya
gesek pada massa 300 gram adalah percepatan 11,4 m/s 2 koefisien kinetis
4,57 m/s2, gaya normal 0,3 kg m/s2, gaya gesek kinetis 9,01 N
2. Gaya statis terjadi pada saat suatu benda meluncur ke bawah pada bidang
miring. Gaya gesek kinetis terjadi ketika dua benda bergerak relatif satu
sama lainnya dan saling bergesekan
3. Berjalan dilantai karena timbulnya gaya gesekan pada sepatu dengan
lantai. Dengan adanya gaya tersebut maka kita tidak akan tergelincir ketika
berjalan

5.2 Saran
Adapun saran mengenai praktikum gaya gesekan ini adalah sebagai
berikut:
1. Diharapkan pada saat menghitung waktu, dilakukan dengan cara yang
benar pada saat balok melakukan gesekan
2. Diharapkan keokampakkan antar sesama anggota kelompok dalam
melakukan percobaan

22
LAMPIRAN

Tabel 3.1 Data Pengamatan Massa Beban 200 gram


Percobaan h (cm) M1(gram) M2(gram) t (s)
1 60 200 200 1,31
2 60 200 200 1,09
3 60 200 200 1,19
4 60 200 200 1,05
5 60 200 200 1,21
Rata-rata 60 200 200 1,17
Sumber Data Pengamatan

Tabel 3.2 Data Pengmatan massa beban 300 gram


Percobaan h (cm) M1 (gram) M2 (gram) t (s)
1 50 300 300 0,86
2 50 300 300 0,55
3 50 300 300 0,56
4 50 300 300 0,82
5 50 300 300 0,71
Rata-rata 50 300 300 0,7
Sumber : Data Pengamatan

Diperiksa oleh,
Asisten Laboratorium

Dandi Mega Sukma


NIM. 180130150
DAFTAR PUSTAKA

Yuant Tiandho, 2018 Jurusan Fisika, Universitas Bangka Belitung, Kep. Bangka
Belitung 33172, Indonesia
B.Hartati, 2010 SMA Negeri 2 Pekalongan. Jl.Kusuma Bangsa Pekalongan, kota
Pekalongan, Jawa Tengah, Indonesia
Arikumto,S,1992.Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik Jakarta, Rinek
Cipta
Depdiknas, 2006. Kurikulum 2004 standar kompetensi mata pelajaran fisika
Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA). Jakarta
Depdiknas
Betta, N.2004. Sistem pembelajaran KBK terhadap motivasi para peserta didik
pada bidang fisika

Anda mungkin juga menyukai