Anda di halaman 1dari 3

“ FRICTION FORCE / GAYA GESEKAN “

Definisi Gaya Gesekan

Gaya gesekan akan selalu kita temui dan tidak dapat kita hindari dalam kehidupan
sehari-hari. gaya gesek ini berkaitan dengan materi Hukum Newton yang membahas
bagaimana suatu gaya menimbulkan dorongan dan tarikan untuk menggerakkan benda. Gaya
gesekan ini merupakan gaya yang bekerja akibat adanya sentuhan dari dua permukaan benda,
dimana gaya yang terjadi berlawanan arah dengan arah gerak benda. Jika kita tidak mencoba
untuk menetralkan gaya gesekan yang berlebihan pada suatu benda, maka benda tersebut dapat
berhenti bergerak dan menghentikan poros yang berputar. Sebagai contoh, penggunaan bahan
bakar bensin diperlukan dalam menetralkan gaya gesek berlebih yang terjadi pada mesin mobil
dan rantai penggeraknya.

Di sisi lain, jika sama sekali tidak ada gaya gesekan yang terjadi, maka sebuah mobil
tidak mungkin bisa bergerak kemanapun, kita juga tidak akan bisa berjalan, mengendarai
sepeda, menulis dengan pensil, mengikat tali, dan masih banyak lagi aktivitas yang melibatkan
gaya gesekan yang tidak dapat kita lakukan jika gaya gesek itu sendiri dihilangkan. Perlu
diingat bahwa Besarnya gaya gesek sangat bergantung pada kekasaran dua benda yang
bergesekan.

Jenis/Tipe Beserta Rumus Gaya Gesek

Adapun gaya gesekan ini terbagi menjadi dua tipe, yaitu gaya gesek statis dan kinetis

1. Gaya Gesek Statis

Gaya gesek statis merupakan gaya gesek yang bekerja antara permukaan benda diam
dengan benda diam lainnya. Gaya gesek dapat mencegah terjadinya sebuah gerakan, sehingga
kedua benda tersebut tidak saling bergerak dengan benda yang lain. Gaya gesek statis ini terjadi
ketika suatu benda diberikan gaya/dorongan yang seimbang atau sama besar dengan gaya
gesekan, yang menyebabkan tidak ada motion/pergerakan yang terjadi, dengan kata lain benda
tersebut tetap diam.

Adapun rumusnya :

➢ 𝑓𝑠,𝑚𝑎𝑥 = 𝜇𝑠 𝐹𝑁 𝜇𝑠 = koefisien dari gesekan statis (N)


𝐹𝑁 = gaya normal pada benda dari permukaan (N)
Gaya F mengupayakan dorongan namun diseimbangkan oleh gaya gesek sehingga
benda tetap dalam keadaan diam atau tidak terjadi gerakan.

2. Gaya Gesek Kinetis


Gaya gesek kinetis merupakan gaya gesek yang bekerja di dua permukaan benda yang
bergerak dan bergesekan satu sama lainnya. Gaya gesek kinetis ini mencoba mengurangi
kecepatan dari benda yang saling bergesekan tersebut.
Biasanya besarnya gaya gesek kinetik yang bekerja bila ada gerak, lebih kecil dari besar
maksimum gaya gesek statis, yang mana bertindak ketika tidak ada gerakan. Jadi, jika ingin
balok bergerak melintasi permukaan dengan kecepatan konstan, kita harus memperkecil
besarnya gaya yang diterapkan setelah balok mulai bergerak, seperti pada gambar.

Gambar diatas menunjukkan hasil percobaan dimana gaya pada balok perlahan
meningkat sampai terjadi pemisahan. Perhatikan pengurangan gaya yang diperlukan untuk
melakukannya agar balok tetap bergerak dengan kecepatan konstan setelah memisahkan diri.
Adapun rumus untuk gaya gesek kinetis yaitu :
➢ 𝑓𝑘 = 𝜇𝑘 𝐹𝑁 𝜇𝑘 = koefisien dari gesekan kinetis (N)
𝐹𝑁 = gaya normal pada benda dari permukaan (N)

Besarnya 𝐹𝑁 gaya normal muncul kedua rumus diatas sebagai ukuran seberapa kuat
benda menekan permukaan. Jika benda menekan lebih keras, maka menurut hukum ketiga
Newton, 𝐹𝑁 lebih besar.

Koefisien 𝜇𝑠 dan 𝜇𝑘 tidak berdimensi dan harus ditentukan secara eksperimental. Nilai-
nilainya bergantung pada sifat-sifat tertentu dari tubuh dan tubuh permukaan; oleh karena itu,
mereka biasanya disebut dengan preposisi “antara”, seperti dalam “nilai 𝜇𝑠 antara telur dan
wajan berlapis teflon adalah 0,04, tetapi antara sepatu panjat tebing dan batu sebanyak 1,2.”
Kita berasumsi bahwa nilai 𝜇𝑘 tidak bergantung pada kecepatan benda meluncur di permukaan.

Penerapan Gaya Gesek

Seperti yang telah dijelaskan di awal, gaya gesek akan kita temui di dalam aktivitas kita sehari-
hari. Adapun beberapa contoh dari penerapan/pengaplikasian gaya gesek dalam kehidupan
sehari-hari yaitu :

1) Gesekan antara Cakram dan Kampas Rem. Dalam sistem pengereman kendaraan
seperti motor dan sepeda, terjadi peristiwa pergesekan yang melibatkan gaya gesek
antara cakram dan kampas rem. Tanpa adanya gaya gesekan yang terjadi antara dua
benda tersebut, maka akan sulit bagi kita untuk menghentikan laju suatu kendaraan
seperti sepeda ataupun motor.
2) Penggunaan Gergaji pada Kayu. Contoh dari gaya gesek yang yang menguntungkan
dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat pada gergaji kayu. Mata gergaji yang
lancip dan tajam mampu menghasilkan gaya gesekan yang besar sehingga kayu dengan
struktur keras sekalipun mampu terpotong.
3) Penggunaan pada Amplas Kayu. Banyak perlengkapan rumah yang terbuat dari kayu.
Para pengrajin kayu membuat perabotan tersebut melalui beberapa tahapan, satu di
antaranya adalah proses mengamplas balok kayu supaya permukaan kayu menjadi
halus dan siap untuk dicat. Amplas juga memakai gaya gesek. Permukaan amplas yang kasar
mampu mengikis balok kayu sehingga makin lama digosok akan makin halus dan rata.

Anda mungkin juga menyukai