2023
TUJUAN PRAKTIKUM
Dengan 𝝁 –s adalah koefisien gesekan statik dan N adalah besar gaya normal,
jika fs menyatakan besar gaya gesekan kinetik,maka;
𝝁k = fk /N
𝝁s = tan 0c
Denagn 0c adalah sudut pada saat benda tepat akan bergerak ,yang disebut
sudut kritis , koefisien gesekan statik merupakn nilai tangen sudut kemiringan
bidang ,dengan keadaan benda tepat akan bergerak / meluncur.
Pada sudut-sudut yang lebih besar dari 0c , balok meluncur lurus berubah
beraturan ke ujung bawah bidang miring dengan percepatan;
Dimana 0 adalah koefisien geseklan kinetik antar benda dengan bidang , dengan
mengukur perccepatan as, maka koefisien gesekan 𝝁k dapat dihitung .
Definisi operasional
variabel Kegiatan 1
1, gaya normal adalah gaya yang dihitung dengan menggunakan massa balok [m]
Dalam satuan kilogram [kg] dengan gaya gravitasi bumi [g] dalam satuan
[m/s2], satuan gaya normal adalah newton [N] dan alat yang digunakan untuk
mengukur gaya normal suatu benda adalah neraca pegas.
2, gaya gesek adalah gaya yang terjadi pada permukaan dua benda yaitu antara
balok dan permukaan meja katrol yang saling bersentuhan dengan simbol [F]
dan satuan [N]
3, permukaan balok dan permukaan meja yang memiliki katrol mempengaruhi
besar kecilnya gaya gesekan dan gaya tarikan ang terjadi pada benda .
permukaan balok yang digunakan dalam kegiatan ini adalah jenis permukaan
balok yang halus.
Kegiatan 2
1, permukaan balok adalah permukaan yang dimiliki oleh balok yang
berpengaruh dalam penentuan gaa gesekan di atas katrol meja .
2, gaya gesek adalah gaya yang terjadi pada permukaan dua benda yakni dua
permukaan balok dan permukaan meja yang saling bersentuhan dengan
memiliki simbol [F] dan satuan [N].
3, gaya normal benda yang digunakan dalam kegiatan ini adalah 1,50 N. Alat
yang digunakan untuk mengukur gaya normal benda yaitu neraca pegas.
3 Kegiatan
1, gaya berat adalah gaya tarik yang mengarah pada pusat bumi yang bekerja
pada benda dengan simbol [W] dan memiliki satuan Newton [N] .alat yang
digunakan untuk mengukur yaitu neraca pegas.
2, sudut kritis adalah sudut saat balok tepat akan bergerak pada saat papan
landasan diangkat secara perlahan-lahan dengan simbol [0c] satuan derajat [o].
Alat yang digunakan untuk mengukur sudut kemiringan suatu benda adalah
busur derajat yang telah terpasang di papan landasan.
3, permukaan balok dan permukaan papan landasan mempengaruhi besarnyah
gaya gesekan yang di timbulkan.
Kegiatan 4
1, jarak tempuh adalah jarak yang dibutuhkan balok dari titik tertentu meluncur
sampai ke ujung bawah papan landasan. Alat yang digunakan mengukur jarak
pada papan landasan adalah meteran .
2, waktu tempuh adalah waktu yang dibutuhkan balok meluncur dari titik
tertentu sampai ke ujung bawah papan landasan . alat yang digunakan untuk
mengukur waktu tempuh balok dari titik ter tentu sampai ke ujung bawah papan
landasan adalah stopwtch.
3, massa benda yang digunakan adalah 60 gram dan sudut kemiringan yaitu 21
derajat.
Gaya gesek dapat terjadi pada benda yang memiliki permukaan halus maupun
kasar,semakin halus permukaan benda maka semakin kecil gaya
geseknya.berlaku juga sebaliknya,semakin kasar permukaan benda maka
semakin besar gaya geseknya,sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya gesek
dipengaruhi oleh permukaan benda. benda yang memiliki permukaan licin tetap
dapat memiliki gaya gesek meskipun sangat kecil, gaya gesek dapat terjadi pada
zat,cair maupun gas.gaya gesek pada benda padat dapat dibedakan menjadi dua
berdasarkan perbedaan kondisi ataupun perbedaan faktor yang ada dalam gaya
tersebut. Berikut ini adalah dua macam gaya gesek pada benda padat.
Di mana adalah koefisien gesek kinetik.dan adalah magnitudo gaya normal pada
benda dari permukaan.gaya kontak [contact force] atau gaya persentuhan adalah gaya
yang ada karena terjadi ketika dua benda saling bersentuhan [mengalami kontak].
Gaya normal adalah gaya kontak yang tegak lurus terhadap permukaan di mana
persentuhan terjadi.
Sebagai media
meletakkan benang
Mengukur sudut
Busur (nst 2º)
kemiringan bidang miring
Gambar Peralatan
No. Gambar alat Keterangan
Bidang luncur berfungsi sebagai
Penghalang berfungsi
PROSEDUR PRAKTIKUM
Menentukan Koefisien Gesekan Statik pada Bidang Datar
1. Dibuatlah tabel untuk mengisi hasil yang sudah ditemukan
2. Ditimbanglah balok kayu dan piringan plastik
3. Dirangkailah skema peralatan untuk memulai sebuah praktikum (Plat yang
terpasang di papan luncur adalah plat aluminium dan posisi balok bagian
bawahnya yaitu kayu)
4. Diletakkan secara perlahan batu beban satu demi satu (dimulai dari 5 gr, 10 gr
dan seterusnya dengan penambahan 5 gr) di piringan plastik sampai balok
dimulai bergerak pertama kali (diusahakan agar ketika meletakkan batu
beban, piringan tidak bergerak ke kanan atau kekiri)
5. Ditimbanglah kembali massa batu-batu beban (mbeban) ketika balok dimulai
bergerak pertama kali, kemudian diberikan tanda centang pada Tabel Data
Pengamatan
6. Diulangilah langkah kedua sampai kelima untuk plat yang terpasang di papan
luncur adalah plat aluminium dan posisi balok bagian bawahnya yaitu
linoleum serta untuk plat yang terpasang di papan luncur adalah plat kayu
kasar dan posisi balok bagian bawahnya yaitu linoleum
Data Pengamatan I
Kondisi balok
Jenis Tidak
No. Mbatu beban (gr) Bergerak
permukaan bergerak
5 -
10 -
Plat
20 -
aluminium
1 30 -
dan kayu
50 -
5 -
10 -
Plat
20 -
aluminium
2 30 -
dan linoleum
50 -
5 -
10 -
20 -
Plat kayu
kasar dan 30 -
3
linoleum -
50
70 -
Keterangan:
Massa balok kayu = 128,6 gram
Massa piringan plastic = 16,0 gram
DATA PENGAMATAN 2
Data Pengamatan II
Kondisi balok
Sudut
Jenis kemiringan Tidak
No. Bergerak
permukaan (º) bergerak
5 -
10 -
Plat
15 -
aluminium
1 20 -
dan kayu
50 -
5 -
10 -
15 -
Plat
2 aluminium 20 -
dan linoleum
30 -
50 -
5 -
10 -
15 -
Plat kayu
20 -
3 kasar dan
linoleum 30 -
40 -
ANALISIS DATA
Pada data pengamatan ke 1
1. a. Menghitung ketidakpastian mutlak massa balok kayu dan massa piringan
plastik.
mbalok = 1 x NST
2
= 1 x 0,1
2
= 0,05 gr
mpringan = 1 x NST
2
= 1 x 0,1
2
= 0,05 gr
Parameter yang diukur Hasil pengukuran
b. Massa Total Beban ketika balok mulai pertama kali bergerak yaitu
untuk ketiga jenis permukaan yang digunakan.
Plat aluminium & kayu :
mtotal = mbatu beban + mpiringan
= 50 gr + 16,0 gr
= 66 gr
Plat aluminium & linoleum :
mtotal = mbatu beban + mpiringan
= 50 gr + 16,0 gr
= 66 gr
Plat kayu kasar & linoleum :
mtotal = mbatu beban + mpiringan
= 70 gr + 16,0 gr
= 86 gr
c. Menghitung ketidakpastian mutlak massa total beban ketika balok
mulai pertama kali bergerak yaitu untuk ketiga jenis permukaan.
Jenis permukaan Parameter yang dihitung Hasil perhitungan
𝑚𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
𝜇𝑠 = 𝑚𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎
66 𝑔𝑟
= 128,6 𝑔𝑟
= 0,513
𝑚𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
𝜇𝑠 = 𝑚𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎
66 𝑔𝑟
= 128,6 𝑔𝑟
= 0,513
𝑚𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
𝜇𝑠 = 𝑚𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎
86 𝑔𝑟
= 128,6 𝑔𝑟
= 0,668
= 1 x 0,001
2
= 0,0005 gr
Plat aluminium & linoleum = 1 x NST
2
= 1 x 0,001
2
= 0,0005 gr
Plat kayu kasar & linoleum = 1 x NST
2
= 1 x 0,001
2
= 0,0005 gr
= 0,83
= x 0,01
1
2
= 0,005 gr
Plat aluminium & linoleum = 1 x NST
2
= 1 x 0,01
2
= 0,005 gr
Plat kayu kasar & linoleum = 1 x NST
2
= 1 x 0,01
2
= 0,.005
𝑚𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
µs = 𝑚𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎
dengan µs adalah suatu koefisien gesekan statis permukaan bidang datar dengan
permukaan benda (tanpa satuan), mbeban adalah suatu beban yang digantungkan
pada katrol (dalam satuan gr), dan mbenda adalah suatu massa benda yang
diletakkan di atas permukaan bidang kasar (dalam satuan gr).
µs = tan θ
dengan µs adalah suatu koefisien gesekan statik suatu permukaan bidang miring
dengan suatu permukaan sebuah benda (tanpa satuan) dan θ adalah suatu sudut
kemiringan minimum yang akan dibutuhkan agar benda dapat meluncur [dalam
satuan derajat (º)].
Saran
DAFTAR PUSTAKA