Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Dinamika Partikel

Dinamika partikel merupakan suatu ilmu yang membahas tentang gaya-gaya yang menjadikan
suatu partikel yang semula diam menjadi bergerak, atau yang mempercepat atau
memperlambat gerak suatu partikel.

Jenis-Jenis Dinamika Partikel

Adapun jenis-jenis dari dinamika partikel yaitu:

Gaya

Jika kita mendorong atau menarik suatu benda, maka dapat disebut bahwa kita melakukan gaya
terhadap benda tersebut. Tetapi gaya juga dapat dilakukan oleh benda-benda mati. Sepergi pada
pegas yang regang akan melakukan gaya terhadap benda-benda yang dihubungkan ke ujung-
ujungnya, atau suatu lokomotif akan melakukan gaya terhadpa deretan gerbong-gerbong yang
sedang ditariknya.

Suatu gaya memiliki arah dan besar, sehingga gaya adalah vektor yang mengikuti aturan-aturan
penjumlahan vektor. Gaya dapat dinyatakan dengan sebuah garis yang memiliki tanda panah
pada ujungnya sebagai arah dari gaya tersebut sedangkan panjang garis menyatakan besar gaya
tersebt. Didalam satuan Standar Internasional, satuan gaya adalah Newton (N) atau kg.m/s2.

Gaya Gravitasi

Benda-benda yang dijatuhkan di dekat permukaan bumi akan jatuh dengan percepatan yang
sama yaitu sebesar percepatan gravitasi (g= 9,8 m/s2 = 9,8 N/kg dalam satuan SI), jika
hambatan udara dapat diabaikan. Gaya yang menjadikan percepatan ini disebut dengan gaya
gravitasi (FG). Maka dapat disebut bahwa gaya gravitasi yaitu gaya yang dilakukan oleh bumi
terhadap setiap benda yang ada disekitarnya

Hukum gravitasi menyatakan bahwa gaya antara dua partikel yang mempunyai mass m1 dan
m2 dan dipisah oleh jarak r adalah suatu gaya tarik menarik sepanjang garis yang
menghubungkan kedua patikel tersebut dan mempunyai besar:

Keterangan:

F = Gaya tarik-menarik antara kedua benda (N)

G = Tetapan gravitasi (6,673 x 10-11 Nm2/kg-2)

m1, m2 = Massa benda 1 (kg)


r = Jarak antara kedua benda (m)

Jika m1, diibaratkan sebagai massa bumi (M) dan m2 sebagai massa benda m yang ada disekitar
bumi dan memiliki jarak r dari titik pusat bumi, maka gaya tarik oleh bumi pada benda tersebut
adalah:

Gravitasi yang bekerja antara bumi dengan benda. Arah gaya berat selalu ke bawah mengarah
pada pusat bumi (terlihat seperti gambar diatas). Gaya berat di suatu benda besarnya:

W = mg

Sehingga percepatan gravitasi g dapat dinyatakan sebagai:

g=

Gaya Normal

Gaya normal (N atau FN) yaitu suatu gaya yang timbul jika dua buah benda saling bersentuhan.
Arah gaya normal tetap tegak lurus terhadap permukaan yang bersentuhan (bidang singgung)
dengan benda tersebut (lihat gambar dibawah). Besar atau kecilnya gaya normal bergantung
pada besar dan kecilnya gaya tekanan pada permukan kontak (bidang singgung). Jadi apabila
tangan kita menekan permukaan sebuah meja dengan gaya tekan yang besar, maka gaya normal
yang ditimbulkan juga akan besar. Sedangkan apabila kita menekan dengan lembut, maka gaya
normal yang ditimbulkan juga akan kecil.

Gaya Gesek

Suatu benda yang diluncurkan dari atas suatu permukaan horizontal atau rata, maka
perlajuannya akan berkurang dan pada akhirnya berhenti. Sangat jelas jika suatu gaya arah
horizontal bekerja pada benda tersebut, yang mana arah gaya tersebut berlawanan dengan gerak
benda. Gaya tersebut sering disebut dengan gaya gesek (f) yang bekerja pada benda itu dan
disebabkan oleh permukaan itu.
Gaya gesek bisa terjadi jika dua buah benda bergesekan, yakni permukaan kedua benda itu
saling bersinggungan di waktu benda yang satu bergerak terhadap benda yang lainnya dan
sejajar dengan permukaan yang slaing bersinggungan tersebut.

Arah gaya gesek yang selalu berlawanan arah dengan arah gerak dari benda yang bergerak
(dapat dilihat pada gambar dibawah). Jadi jika sebuah balok bergerak dari kiri ke kanan atas
sebuah lantai, maka sebuah gaya gesek dengan arah ke kiri akan bekerja pada balok tesebut.

Suatu gaya gesek yang bekerja antara dua permukaan yang ada dalam keadan diam relatif satu
dengan lannya disebut dengan gaya gesek statik (Fs). Gaya gesek statik maksimum adalah suatu
gaya terkecil yang menjadikan benda bergerak. Untuk permnukaan yang kering dan tidak diberi
pelumas, didapat bahwa gaya gesek statik maksimum diantara dua permukaan tidak bergantun
g pada luas permukaan kontak yang saling bergesekan. Tetapi sebanding dengan besarnya gaya
normal antara kedua benda yang saling bersinggungan (perhatikan pada gambar c diatas).

fs ≤ μs N

Dengan μs = koefisien gesek statik. Tanda yang sam adengan pada permukaan di atas berlaku
jika s mencapai besar maksimum. Sekali benda mulai bergerak, gaya gesek yang bekerja akan
berkurang sehingga untuk mempertahankan gerak lusur beraturan dibutuhkan suatu gaya yang
lebih kecil. Gaya yang bekerja antara dua permukaan yang saling bergerak relative disebut
dengan gaya gesek kinetic (fk).

Untuk permukaan yang kering dan tidak ada pelumasnya, didapat bahwa gaya gesek kinetic
tidak bergantung pada luas permukaan kontak atua pada kecepatan relative antara kedua
permukaan yang saling bergesekan, tetapi sebanding dengan besarnya gaya normal antara
kedua benda yang saling bergesekan (lihat gambar diatas). Dimana μk = koefisien gesek kinetk.

fk = μk N

Pada gambar a tersebut terlihat bahwa suatu balok suatu balok berada diam diatas permukaan
horizontal dalam keadaan seimbang dibawah pengaruh berat W dan gaya P ke atas yang
dilakukan permukaan terhadapnya.

Jika seutas tali diikatkan pada salah satu sisi balok (seperi pada gambar b diatas), kemudian
diberi gaya pada tali itu tetapi tidak terlalu besar sehingga balok masih tetap diam. Gaya P yang
dilakukan oleh permukaan terhadap balok miring ke kiri. Karena gaya P, T, dan W harus
konkuren, maka komponen gaya P yang sejajar dengan permukaan tersebut disebut sebagai
gaya gesek statis fs) dan komponen yang tegak lurus terhadap permukaan disebut gaya normal
(N) yang dilakukan permukaan terhadap balok (lihat pada gambar b diatas).

Berdasarkan syarat kesetimbangan, maka fs sama dengan t dan N sama dengan W. Jika T terus
diperbesar, maka balok akan mulai bergerak di suatu nilai T tertentu dan dengan kata lain fs
terletak pada nilai maksimum (lihat gambar c diatas). Jika T diperbesar lagi sehingga balok
tidak lagi setimbang, namun sudah bergerak. Maka gaya gesek akan berkurang (lihat gambar
b diaatas).

Konstanta μs dan μk merupakan besaran tanpa satuan. Umumnya μs > μkb untuk dua permukaan
tertentu. Nilai masing-masing dua koefisien tersebut tergantung dari sifat kedua permukaan
gesek. Semakin kasar suatu permukaan, maka nilai koefisiennya juga akan semakin besar dan
nilainya akan kecil jia permukaanya licin. Seringkali nilainya lebih kecil dari 1, walaupun
mungkin lebih besar dari 1.

Hukum I Newton

Menyatakan apabila resultan gaya yang berkerja pada suatu benda sama d e n g a n
6 a t a u t i d a k a d a g a y a y a n g b e r k e r j a p a d a b e n d a m a k a b e n d a a k a n bergerak
terus dengan kelajuan tetap pada lintasan lurus (- BB), secara atematishukum &ewton
dinyatakan dengan%7F86. 9ukum &ewtonn diartika jika suatu benda mula!mula diam maka
benda selamanya diam. Benda bergerak jika bendaitu diberi gaya luar,misal
mobil!mobilan yang diam akan bergerak jika didorong a t a u d i t a r i k . S e b a l i k n y a ,
j i k a b e n d a s e d a n g b e r g e r a k m a k a b e n d a s e l a m a n y a bergerak, kecuali jika ada
gaya yang menghentikan. misal mobil!mobilan yang bergerak jika ditahan atau dipengaruhi
gaya gesekan maka akaan berhenti.(5rlangga 4661)

Hukum newton mengungkap tentang sifat benda yang


c e n d e r u n g mempertahankan keadaanya atau dengan kata lain sifat kemalasan
benda untuk mengubah kedudukannya. Sifat ini disebut kelembaman atau inersia.oleh
karenaitu, hukum newton disebut hukum Kelembapan atau inersia benda dipengaruhi o l e h
m a s a b e n d a s e m a k i n b e s a r m a s a b e n d a s e m a k i n b e s a r i n e r s i a . jika masa
benda besar, benda sukar dipercepat atau sukar diubah geraknya. Sebaliknya, jikamasa benda
kecil maka benda mudah dipercepat atau mudah diubah geraknya. oleh karena masa
mempengaruhi inersia maka sering disebut masa adalah ukuran kelembapan benda artinya
masa benda merupakan ukuran yangmenyatakan tanggapan benda terhadap segala usaha yang
akan membuatnya mulai bergerak, berhenti, atau segala perubahan pada keadaan geraknya.

Hukum Newton II
“Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda
berbanding lurus dengan resultan gaya, searah dengan resultan gaya, dan
berbanding terbalik dengan massa benda.”
Satuan SI untuk gaya adalah newton (N), untuk massa dalam kg dan percepatan
dalam m/s2.

Hukum Newton III


“Jika A mengerjakan gaya pada B, maka B akan rengerjakan gaya pada A, yang
besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.”
atau

“Untuk setiap aksi, ada suatu reaksi yang sama besar tetapi berlawanan arah”

Beberapa Jenis Gaya


Gaya Berat (Berat)
Berat (w) adalah gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda (sering disebut
dengan gaya tarik bumi).
w = mg
Vektor berat suatu benda di bumi selalu digambarkan berarah tegak lurus ke bawah,
dimana pun posisi benda diletakkan, baik pada bidang horizontal, pada bidang
miring, atau pada bidang tegak.

Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa arah vektor berat selalu tegak
lurus ke bawah.

Gaya Normal
Gaya normal (N) didefinisikan sebagar gaya yang bekerja pada benda, dan berasal
dari bidang tumpu. Arahnya selalu tegak lurus pada bidang tumpu.
Berdasarkan gambar di atas, menunjukkan bahwa arah gaya normal selalu tegak
lurus bidang tumpu

Anda mungkin juga menyukai