Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

Nama : Monang Sihombing


NIM :2202121
Grup : E (Kelompok 4)
Tanggal Praktikum : 02 Maret 2023
Judul Praktikum : Koefisien Gesekan

LABORATORIUM FISIKA PTKI MEDAN

2023
TUJUAN PRAKTIKUM

1. Menentukan Koefisien gesek Statik permukaan Benda Dibidang Datar


2. Mentukan Koefisien gesek Statik permukaan benda di Bidang Miring
 TEORI DASAR
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah
keceniprderungan benda bergerak.gaya gesek muncul apabila dua
bendabersentuhan.benda yang dimaksud disini tidak harus berbentuk padat,melainkan
dapat berbentuk cair,ataupun gas.
Gaya gesek dapat terjadi karena sentuhan antara permukaan benda dengan bidang
lintasan.maka akan terbentuk gesekan diantara keduanya.
Contoh gaya gesek misalnya saat kamu mendorong meja. Jika permukaan suatau
objek kasar,maka gaya gesek bisa semakin besar.dan kecilnya gaya gesek benda
dipengaruhi kasar atau licin suatu permukaan benda lainnya.

Jenis-jenis dan rumus gaya gesek


Ada dua jenis utama gesekan yaitu statis dan kinetis, menurut jurnal the physics
teacher. Gesekan statis bekerja antar dua jenis permukaan yang tidak bergerak relatif
satu sama lain, sedangkan gesekan kinetis bekaerja di antara benda-benda yang
bergerak.berikut penjelasan dan rumusnya.

1. gaya gesek statis


Gaya ini bekeja saat permukaan kedua benda bersentuhan tidak saling bergeser. Jadi
besarnya gaya statis dapat kita ketahui dari hasil koefisiensi gesek statis dikali gaya
normal benda.
Berikut rumus gaya gesek statis;
fs = 𝝁s x N
Keterangan ;
fs ; besaran gaya gesek statis [N]
𝝁s ; adalah koefisien gesek statis [N]
N ; adalah gaya normal [N]
Koefisien gaya gesek adalah besaran yang di pengaruhi kekasaran kedua permukaan
benda yang bersentuhan .biasanya koefisien gaya gesek statis lebih besar dari pada
gaya gesek kinetis.

2. gaya gesek kinetik


Jenis gaya ini bekerja saat permuakaan benda yang bersentuhan saling bergerak.
Kebalikan dari gaya gesek statis,gaya gesek kinetik berlaku pada benda yang bergerak.
Berikut rumus gaya gesek kinetis;
fk=𝝁k x N
keterangan;
fk ; adalah besaran gaya gesek kinetis [N]
𝝁k; adalah besaran gaya gesek kinetis [N]
N ; adalah gaya normal [N].

Perbedaan gaya gesek statis dan kinetis


Gaya gesek statis merupakan gesekan yang terjadi antara dua benda padat, yang tidak
bergerak secara relatif satu sama lain lainnya dan saling bergesekan. Koefisien gesek
kinetik pada umumnya dinotasikan dengan 𝝁k dan biasanya selalu lebih kecil dari
gaya gesek statis pada material yang sama.

Cara menentukan diam gerak benda


Setelah mengetahui rumus,koefisien gesek statis dan kinetis, eo juga dapat
mengetahui apakah suatu benda diam atau bergerak. Caranya adalah dengan
membandingkan besar gaya gesek statis benda tersebut dengan gaya luar
[F]
Permukaan benda yang meluncur di atas permukaan benda yang lain keduanya
akan saling melakukan gaya gesekan yang sejajar dengan permukaan. Arah gaya
gesek suatu benda berlawanan dengan arah gerakbenda pada relatifnya .misalkan
sebuah balok meluncur dari kanan ke kiri di atas permukaan bidang .maka gaya gesek
yang tiimbul aksn memiliki arah ke kanan. Gaya horizontal sebuah benda yang
berettnyya terletak pada permukaan bidang tidak cukup untuk menggerakkan benda
tersebut bila gaya yang di berikan tidak sesuai.gaya yang di berikan juga di pengaruhi
oleh gaya gesek yang besrnya sama dan arahnya berlawanan.
Gaya gesek dapat terjadi pada benda yang memiliki permukaan halus maupun
kasar,semakin halus permukaan benda maka semakin kecil gaya geseknya.berlaku
juga sebaliknya,semakin kasar permukaan benda maka semakin besar gaya
geseknya,sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya gesek dipengaruhi oleh permukaan
benda. benda yang memiliki permukaan licin tetap dapat memiliki gaya gesek
meskipun sangat kecil, gaya gesek dapat terjadi pada zat,cair maupun gas.gaya gesek
pada benda padat dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan perbedaan kondisi
ataupun perbedaan faktor yang ada dalam gaya tersebut. Berikut ini adalah dua
macam gaya gesek pada benda padat.
1. gaya gesek statis,merupakan gaya yang timbul sejak benda diberi gaya hingga
sesaat sebelum benda mulai bergerak,gaya gesek statis maksimum sama dengan gaya
terkecil yang dibutuhkan agar benda dapat mulai bergerak.
2. gaya gesek kinetis,merupakan gaya yang bekerja pada dua permukaan benda
yang sling bersentuhan ketika benda tersebut bergerak pada permukaan benda
lain.gaya gesekan bekerja berlawanan arah terhadap kecepatan benda.eksperimen
menunjukkan ketika benda kering tidak diberi pelumas.
Menekan dalam suatu permukaan dalam kondisi yang sama dan gaya digunakan
untuk menggeser benda sepanjang permukaan, gaya gesek yang di hasilkan memiliki
tiga sifat,1 yaitu jika benda tidak bergerak,maka gaa gesek statis dan komponen yang
sejajar dengan permukaan ,seimbang satu sam lain,keduanya mempunyai magnitudo
yang sama ,dan berlawanan arah dengan komponen tersebut.sifat 2 yaitu magnitudo
mempunyai nilai maksimum yang diberikan oleh persamaan berikut
Di mana adalah koefisien gesek kinetik.dan adalah magnitudo gaya normal
pada benda dari permukaan.gaya kontak [contact force] atau gaya persentuhan adalah
gaya yang ada karena terjadi ketika dua benda saling bersentuhan [mengalami
kontak]. Gaya normal adalah gaya kontak yang tegak lurus terhadap permukaan di
mana persentuhan terjadi.
Berdasarkan literatur tersebut dapat diketahui bahwa gaya gesek
bahan.koefisien gesek merupakan perbandingan gaya gesek terhadap gaya
normal .koefisien gesek merupakan konstanta tak berdimensi,hal ini terjadi
dikarenakan koefisien gesek merupakan perbandinagan dua gaya yang memiliki
satuan yang sama.koefisien gesek bergantung pada banyak variabel seperti,
pengolahan permukaan,lapisan permukaan,suhu dan derajat pengotoran. Baik gaya
gesek statif maupun gaya gesek kinetis memiliki koefisien gesek masing-masing.
Secara teori diperoleh bahwa koefisien gesek kinetis.
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah
kecenderungan benda akan bergerak.gaya gesek muncul apabila dua buah
bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud disini tidak harus berbentuk
padat ,melainkan dapat pula berbentuk,cair, maupun berbentuk gas.
Gaya gesek dapat merugikan ataupun bermanfaat .panas pada poros yang
berputar ,engsel pintu yang berderit, dan sepatu yang aus adalah contoh kerugian
yang disebabkan gaya gesek ,akan tetapi tanpa adanya gaya gesek manusia tidak akan
dapat berpindah tempat karena gerakan kakinya hanya menggelincir di ats lantai,.
Tanpa adanya gaya gesek antra ban mobil dengan jalan, mobil hanya akan slip dan
tidak membuat mobil bergerak, tanpa adanya gaya gesek juga tidak dapat tercipta
parasut .
Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang
saling bersentuhan .gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik pada
masing-masing permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus maka akan
menyebabkan gaya gesek [atau tepatnya koefisien gaya gesek] menjadi lebih kecil
nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar .akan tetapi dewasa ini tidak
lagi demikian. Konstruksi mikro [nano tepatnya] pada permukaan benda dapat
menyebabkan gesekan menjadi minimum,bahkan cairan tidak dapat lagi
membasahinya.
Sebuah balok yang di dorong di atas meja kana bergerak bila sebuah balok
massanya m, kita lepaskan dengan kecepatan awal vo pada sebuah bidang horizontal ,
maka balok itu akhirnya akan berhenti. Ini berarti di dalam gerakan balok mengalami
perlambatan, atau ada gaya yang menahan balok , gaya ini yang disebut denagan gaya
gesekan .besarnya gaya gesekan ditentukan oleh koefisien gesekan antar kedua
permukaan benda dan gaya normal ,besarnya koefisien gesekan ditentukan oleh
kekasaran bidang dan benda.
Gaya gesekan,antara dua permukaan yang saling diam satu terhadap yang lain
disebut gaya gesekan statis. Gaya gesekan statis yang maksimum sama dengan gaya
terkecil yang dibutuhkan agar benda mulai bergerak ,sekali gerak telah dimulai,gaya
gesekan antar kedua permukaan biasanya berkurang sehingga diperlukan gaya yang
lebih kecil untuk menjaga agar benda bergerak beraturan ,gaya yang bekerja antara
dua permukaan yang saling relatif disebut gaya gesekan kinetik. Jika fs menyatakan
besar gaya gesekan statik maksimum,maka;
𝝁s=fs / N

Dengan 𝝁 –s adalah koefisien gesekan statik dan N adalah besar gaya normal,
jika fs menyatakan besar gaya gesekan kinetik,maka;

𝝁k = fk /N

Dengan 𝝁k adalah koefisien gesekan kinetik . bila sebuah benda dalam


keadaan diam pada satu bidang datar ,dan kemudian bidang tempat benda
tersebut di miringkan perlahan lahan sehingga membentuk sudut e sampai
benda tepat akan bergerak , koefisien gesekan statik antar benda dan bidang
diberikan oleh persamaan,

𝝁s = tan 0c
Denagn 0c adalah sudut pada saat benda tepat akan bergerak ,yang disebut
sudut kritis , koefisien gesekan statik merupakn nilai tangen sudut kemiringan
bidang ,dengan keadaan benda tepat akan bergerak / meluncur.
Pada sudut-sudut yang lebih besar dari 0c , balok meluncur lurus berubah
beraturan ke ujung bawah bidang miring dengan percepatan;

As = g [sin 0-𝝁k cos 0]

Dimana 0 adalah koefisien geseklan kinetik antar benda dengan bidang , dengan
mengukur perccepatan as, maka koefisien gesekan 𝝁k dapat dihitung .

Definisi operasional
variabel Kegiatan 1
1, gaya normal adalah gaya yang dihitung dengan menggunakan massa balok [m]
Dalam satuan kilogram [kg] dengan gaya gravitasi bumi [g] dalam satuan
[m/s2], satuan gaya normal adalah newton [N] dan alat yang digunakan untuk
mengukur gaya normal suatu benda adalah neraca pegas.
2, gaya gesek adalah gaya yang terjadi pada permukaan dua benda yaitu antara
balok dan permukaan meja katrol yang saling bersentuhan dengan simbol [F]
dan satuan [N]
3, permukaan balok dan permukaan meja yang memiliki katrol mempengaruhi
besar kecilnya gaya gesekan dan gaya tarikan ang terjadi pada benda .
permukaan balok yang digunakan dalam kegiatan ini adalah jenis permukaan
balok yang halus.

Kegiatan 2
1, permukaan balok adalah permukaan yang dimiliki oleh balok yang
berpengaruh dalam penentuan gaa gesekan di atas katrol meja .
2, gaya gesek adalah gaya yang terjadi pada permukaan dua benda yakni dua
permukaan balok dan permukaan meja yang saling bersentuhan dengan
memiliki simbol [F] dan satuan [N].
3, gaya normal benda yang digunakan dalam kegiatan ini adalah 1,50 N. Alat
yang digunakan untuk mengukur gaya normal benda yaitu neraca pegas.

3 Kegiatan
1, gaya berat adalah gaya tarik yang mengarah pada pusat bumi yang bekerja
pada benda dengan simbol [W] dan memiliki satuan Newton [N] .alat yang
digunakan untuk mengukur yaitu neraca pegas.
2, sudut kritis adalah sudut saat balok tepat akan bergerak pada saat papan
landasan diangkat secara perlahan-lahan dengan simbol [0c] satuan derajat [o].
Alat yang digunakan untuk mengukur sudut kemiringan suatu benda adalah
busur derajat yang telah terpasang di papan landasan.
3, permukaan balok dan permukaan papan landasan mempengaruhi besarnyah
gaya gesekan yang di timbulkan.

Kegiatan 4
1, jarak tempuh adalah jarak yang dibutuhkan balok dari titik tertentu meluncur
sampai ke ujung bawah papan landasan. Alat yang digunakan mengukur jarak
pada papan landasan adalah meteran .
2, waktu tempuh adalah waktu yang dibutuhkan balok meluncur dari titik
tertentu sampai ke ujung bawah papan landasan . alat yang digunakan untuk
mengukur waktu tempuh balok dari titik ter tentu sampai ke ujung bawah papan
landasan adalah stopwtch.
3, massa benda yang digunakan adalah 60 gram dan sudut kemiringan yaitu 21
derajat.

Gaya gesek dapat terjadi pada benda yang memiliki permukaan halus maupun
kasar,semakin halus permukaan benda maka semakin kecil gaya
geseknya.berlaku juga sebaliknya,semakin kasar permukaan benda maka
semakin besar gaya geseknya,sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya gesek
dipengaruhi oleh permukaan benda. benda yang memiliki permukaan licin tetap
dapat memiliki gaya gesek meskipun sangat kecil, gaya gesek dapat terjadi pada
zat,cair maupun gas.gaya gesek pada benda padat dapat dibedakan menjadi dua
berdasarkan perbedaan kondisi ataupun perbedaan faktor yang ada dalam gaya
tersebut. Berikut ini adalah dua macam gaya gesek pada benda padat.

Di mana adalah koefisien gesek kinetik.dan adalah magnitudo gaya normal pada
benda dari permukaan.gaya kontak [contact force] atau gaya persentuhan adalah gaya
yang ada karena terjadi ketika dua benda saling bersentuhan [mengalami kontak].
Gaya normal adalah gaya kontak yang tegak lurus terhadap permukaan di mana
persentuhan terjadi.

Gaya gesekan,antara dua permukaan yang saling diam satu


terhadap yang lain disebut gaya gesekan statis. Gaya gesekan statis
yang maksimum sama dengan gaya terkecil yang dibutuhkan agar
benda mulai bergerak ,sekali gerak telah dimulai,gaya gesekan antar
kedua permukaan biasanya berkurang sehingga diperlukan gaya
yang lebih kecil untuk menjaga agar benda bergerak beraturan
,gaya yang bekerja antara dua permukaan yang saling relatif disebut
gaya gesekan kinetik. Jika fs menyatakan besar

Dengan 𝝁k adalah koefisien gesekan kinetik . bila sebuah benda


dalam keadaan diam pada satu bidang datar ,dan kemudian bidang
tempat benda tersebut di miringkan perlahan lahan sehingga
membentuk sudut e sampai benda tepat akan bergerak , koefisien
gesekan statik antar benda dan bidang diberikan oleh persamaan,

ALAT DAN BAHAN SERTA FUNGSINYA


Peralatan dan bahan:

Kelompok Nama Fungsi


Sebagai bidang datar

Bidang luncur maupun bidang miring


dalam praktikum

Menghalangi agar balok

Penghalang tidak meluncur terlalu


jauh

Sebagai media
meletakkan benang

Katrol penyambung balok dan


piringan dengan
bebannya sehingga dapat
bergerak
Sebagai wadah untuk
Piringan plastik
meletakkan batu beban

Menjepit dan meletakkan


Alat-alat
Pinset batu beban ke atas
piringan plastic

Sebagai beban agar balok


Beberapa batu beban
dapat bergerak

Mengukur sudut
Busur (nst 2º)
kemiringan bidang miring

Mengukur massa balok,


Neraca analitik digital
piringan plastic dan batu
(nst 0,1 gr)
beban

Balok dengan dua Sebagai obyek praktikum

permukaan (kayu dan yang akan dicari koefisien

linoleum) gesek statiknya


Bahan-bahan
Sebagai obyek praktikum
Plat kayu kasar dan plat
yang akan dicari koefisien
aluminium
gesek statiknya

Gambar Peralatan
No. Gambar alat Keterangan
Bidang luncur berfungsi sebagai

1. bidang datar maupun bidang


miring dalam praktikum

Penghalang berfungsi

2. menghalangi agar balok tidak


meluncur terlalu jauh

Katrol berfungsi sebagai media


meletakkan benang penyambung

3. balok dan piringan dengan


bebannya sehingga dapat
bergerak

Piringan plastic berfungsi sebagai

4. wadah untuk meletakkan batu


beban

Pinset berfungsi untuk menjepit

5. dan meletakkan batu beban ke


atas piringan plastic

Beberapa batu beban berfungsi

6. sebagai beban agar balok


dapat bergerak

Busur berfungsi untuk mengukur


7.
sudut kemiringan bidang miring

Neraca analitik digital berfungsi

8. untuk mengukur massa balok,


piringan plastic dan batu beban

PROSEDUR PRAKTIKUM
Menentukan Koefisien Gesekan Statik pada Bidang Datar
1. Dibuatlah tabel untuk mengisi hasil yang sudah ditemukan
2. Ditimbanglah balok kayu dan piringan plastik
3. Dirangkailah skema peralatan untuk memulai sebuah praktikum (Plat yang
terpasang di papan luncur adalah plat aluminium dan posisi balok bagian
bawahnya yaitu kayu)
4. Diletakkan secara perlahan batu beban satu demi satu (dimulai dari 5 gr, 10 gr
dan seterusnya dengan penambahan 5 gr) di piringan plastik sampai balok
dimulai bergerak pertama kali (diusahakan agar ketika meletakkan batu
beban, piringan tidak bergerak ke kanan atau kekiri)
5. Ditimbanglah kembali massa batu-batu beban (mbeban) ketika balok dimulai
bergerak pertama kali, kemudian diberikan tanda centang pada Tabel Data
Pengamatan
6. Diulangilah langkah kedua sampai kelima untuk plat yang terpasang di papan
luncur adalah plat aluminium dan posisi balok bagian bawahnya yaitu
linoleum serta untuk plat yang terpasang di papan luncur adalah plat kayu
kasar dan posisi balok bagian bawahnya yaitu linoleum

Menentukan Koefisien Gesekan Statik pada Bidang Miring


1. Dibuatlah tabel untuk mengisi hasil yang sudah ditemukan
2. Dirangkailah skema percobaan untuk memulai sebuah praktikum (Plat yang
terpasang di papan luncur adalah plat aluminium dan posisi balok bagian
bawahnya yaitu kayu)
3. Diangkatlah papan luncur sedikit demi sedikit dan ukur sudut kemiringannya
(dimulai dari 5", 10 dan seterusnya dengan penambahan 5) sampai balok mulai
meluncur pertama kali
4. Diulangilah langkah kedua sampai ketiga untuk plat yang terpasang di papan
luncur adalah plat aluminium dan posisi balok bagian bawahnya yaitu linoleum
serta untuk plat yang terpasang di papan luncur adalah plat kayu kasar dan posisi
balok bagian bawahnya yaitu linoleum

DATA YANG DIBERIKAN


DATA PENGAMATAN 1

Data Pengamatan I

Kondisi balok

Jenis Tidak
No. Mbatu beban (gr) Bergerak
permukaan bergerak

5 - 

10 - 
Plat 
20 -
aluminium
1 30  -
dan kayu

50  -

5 - 

10 - 
Plat 
20 -
aluminium
2 30 -
dan linoleum 

50  -

5 - 

10 - 

20 - 
Plat kayu
kasar dan 30 - 
3
linoleum -
50 

70  -

Keterangan:
Massa balok kayu = 128,6 gram
Massa piringan plastic = 16,0 gram

DATA PENGAMATAN 2
Data Pengamatan II

Kondisi balok
Sudut
Jenis kemiringan Tidak
No. Bergerak
permukaan (º) bergerak

5 - 

10 - 
Plat 
15 -
aluminium
1 20 - 
dan kayu
50  -

5 - 

10 - 

15 - 
Plat
2 aluminium 20 - 
dan linoleum 
30 -

50  -

5 - 

10 - 

15 - 
Plat kayu
20 - 
3 kasar dan
linoleum 30 - 

40  -

ANALISIS DATA
Pada data pengamatan ke 1
1. a. Menghitung ketidakpastian mutlak massa balok kayu dan massa piringan
plastik.
mbalok = 1 x NST
2

= 1 x 0,1
2

= 0,05 gr
mpringan = 1 x NST
2

= 1 x 0,1
2

= 0,05 gr
Parameter yang diukur Hasil pengukuran

Massa balok kayu Mbalok = ( 128,6 ± 0,05 ) gr

Massa piringan plastik Mpiringan = ( 16,0 ±0,05) gr

b. Massa Total Beban ketika balok mulai pertama kali bergerak yaitu
untuk ketiga jenis permukaan yang digunakan.
Plat aluminium & kayu :
mtotal = mbatu beban + mpiringan
= 50 gr + 16,0 gr
= 66 gr
Plat aluminium & linoleum :
mtotal = mbatu beban + mpiringan
= 50 gr + 16,0 gr
= 66 gr
Plat kayu kasar & linoleum :
mtotal = mbatu beban + mpiringan
= 70 gr + 16,0 gr
= 86 gr
c. Menghitung ketidakpastian mutlak massa total beban ketika balok
mulai pertama kali bergerak yaitu untuk ketiga jenis permukaan.
Jenis permukaan Parameter yang dihitung Hasil perhitungan

Plat aluminium & kayu Massa total beban Mtotal = (66 ± 0) gr

Plat aluminium & Massa total beban Mtotal = (66 ± 0 ) gr


linoleum
Plat kayu kasar & Massa total beban Mtotal = (86 ± 0 ) gr
linoleum
d. Menghitung masing masing koef gesekan statis ketiga jenis permukaan
yang digunakan praktikum.
1. 𝜇𝑠 pada aluminium dan kayu

𝑚𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
𝜇𝑠 = 𝑚𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎

66 𝑔𝑟
= 128,6 𝑔𝑟

= 0,513

2. 𝜇𝑠 pada aluminium dan linoleum

𝑚𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
𝜇𝑠 = 𝑚𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎

66 𝑔𝑟
= 128,6 𝑔𝑟

= 0,513

3. 𝜇𝑠 pada linoleum dan kayu kasar

𝑚𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
𝜇𝑠 = 𝑚𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎

86 𝑔𝑟
= 128,6 𝑔𝑟

= 0,668

e. Menghitung ketidakpastian mutlak koef gesekan statik ketiga jenis


permukaan yang digunakan.
Jenis permukaan Parameter yang Hasil perhitungan
dihitung
Plat aluminium & Koef gesekan statis 𝜇𝑠 = (0,513±0,0005) gr
kayu
Plat aluminium & Koef gesekan statis 𝜇𝑠 = (0,513 ±0,0005) gr
linoleum
Plat kayu kasar & Koef gesekan statis 𝜇𝑠 = (0,668± 0,0005) gr
linoleum

Plat aluminium & kayu = 1 x NST


2

= 1 x 0,001
2

= 0,0005 gr
Plat aluminium & linoleum = 1 x NST
2
= 1 x 0,001
2

= 0,0005 gr
Plat kayu kasar & linoleum = 1 x NST
2

= 1 x 0,001
2

= 0,0005 gr

Pada data pengamatan ke 2

a. Hitunglah masing masing ketidakpastian mutlak sudut kemiringan ketika balok


mulai pertama kali bergerak.

Jenis permukaan Parameter yang Hasil perhitungan


dihitung
Plat aluminium & Sudut kemiringan θ = (30 ± 0 ) ˚
kayu
Plat aluminium & Sudut kemiringan θ = (40 ± 0 ) ˚
linoleum
Plat kayu kasar & Sudut kemiringan θ = (40± 0 ) ˚
linoleum
b. Menghitung masing masing koef gesekan statik ketiga permukaan yang
digunakan 𝜇𝑠 = 𝑡𝑎𝑛 θ
1. Plat aluminium & kayu
𝜇𝑠 = 𝑡𝑎𝑛 θ
= tan 30˚
= 0,57
2. Plat aluminium & linoleum
𝜇𝑠 = 𝑡𝑎𝑛 θ
= tan 40˚

= 0,83

3. Plat kayu kasar & linoleum


𝜇𝑠 = 𝑡𝑎𝑛 θ
= tan 40 ˚
= 0,83
c. Menghitung ketidakpastian mutlak koef gesekan statik ketiga jenis
Plat aluminium & kayu = 1 x NST
2

= x 0,01
1
2

= 0,005 gr
Plat aluminium & linoleum = 1 x NST
2
= 1 x 0,01
2

= 0,005 gr
Plat kayu kasar & linoleum = 1 x NST
2

= 1 x 0,01
2

= 0,.005

Jenis permukaan Parameter yang Hasil perhitungan


dihitung
Plat aluminium & Koef gesekan statis 𝜇𝑠 = (0,57±0,005)
kayu
Plat aluminium & Koef gesekan statis 𝜇𝑠 = (0,83 ±0,005)
linoleum
Plat kayu kasar & Koef gesekan statis 𝜇𝑠 = (0,83 ± 0,005)
linoleum
KESIMPULAN

1. Pada bidang datar, berlaku rumus:

𝑚𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
µs = 𝑚𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎
dengan µs adalah suatu koefisien gesekan statis permukaan bidang datar dengan
permukaan benda (tanpa satuan), mbeban adalah suatu beban yang digantungkan
pada katrol (dalam satuan gr), dan mbenda adalah suatu massa benda yang
diletakkan di atas permukaan bidang kasar (dalam satuan gr).

2. Pada bidang miring, berlaku rumus:

µs = tan θ
dengan µs adalah suatu koefisien gesekan statik suatu permukaan bidang miring
dengan suatu permukaan sebuah benda (tanpa satuan) dan θ adalah suatu sudut
kemiringan minimum yang akan dibutuhkan agar benda dapat meluncur [dalam
satuan derajat (º)].

Saran

Pada saat melakukan sebuah praktikum diberitahukan kepada mahasiswa agar


berhati- hati dalam melakukan percobaan dan diharapkan seluruh praktikan agar
menonton video dengan seksama agar tidak salah dalam melakukan praktikum dan
juga merusak segala peralatan yang ada di laboratorium
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Giancolli, D,C.2002. FISIKA 7 jilid 2. Hardiansyah, I, Penerjemah.Jakarta: Penerbit


Erlangga
Hardiansyyah, Iman Wahyu. 2021. Penerapan gaya gesek pada kehidupan manusia.
Inkuiri: Jurnal Pendidikan IPA. Vol. 10, No. 1, 2021 (hal 67-70).
Https:// hermananis.com/seri-materi-fisika-dasar/.
Samuel Gideon, M.Si, DR.Evi Christina Sitepu, Maruli Tua Situmorang. 2023.
Penuntun Praktikum. FISIKA TEKNIK 2. Medan: Laboratorium Fisika PTKI
Medan.
Tipler, Paul A,1998. Fisika Edisi ketiga jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai