Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Tujuan percobaan


Dengan dilakukannya percobaan ini, maka mahasiswa dapat mencari koefisien
gesekan statis dan kinetis, percepatan dan kecepatan benda yang bergerak meluncur pada
bidang miring.

1.2. Dasar Teori


1.2.1. Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan
benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda
yang dimaksud di sini tidak harus berbentukpadat, melainkan dapat pula berbentuk cair,
ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan
kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes. Di mana
suku pertama adalah gaya gesek yang dikenal sebagai gaya gesek statis dan kinetis,
sedangkan suku kedua dan ketiga adalah gaya gesek pada benda dalam fluida.
Gaya gesek dapat merugikan dan juga bermanfaat. Panas pada porosyang berputar,
engsel pintu dan sepatu yang aus adalah contoh kerugian yang disebabkan oleh gaya gesek.
Akan tetapi tanpa gaya gesek manusia tidak dapat berpindah tempat karena gerakan kakinya
hanya akan menggelincir di atas lantai. Tanpa adanya gaya gesek antara ban mobil dengan
jalan, mobil hanya akan slip dan tidak membuat mobil dapat bergerak. Tanpa adanya gaya
gesek juga tidak dapat tercipta parasut.
Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling
bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik pada masing-
masing permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya
gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan
dengan permukaan yang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak lagi demikian. Konstruksi mikro
(nano tepatnya) pada permukaan benda dapat menyebabkan gesekan menjadi minimum,
bahkan cairan tidak lagi dapat membasahinya (efek lotus) pada permukaan daun (misalnya
setetes air di atas daun keladi).
Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak
lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis, yang dibedakan antara titik-titik sentuh
antara kedua permukaan yang tetap atau saling berganti (menggeser). Untuk benda yang
dapat menggelinding, terdapat pula jenis gaya gesek lain yang disebut gaya gesek
menggelinding (rolling friction). Untuk benda yang berputar tegak lurus pada permukaan
atau ber-spin, terdapat pula gaya gesek spin (spin friction). Gaya gesek antara benda padat
dan fluida disebut sebagai gaya Coriolis-Stokes atau gaya viskos (viscous force).
a. Gaya gesek statis
Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak relatif
satu sama lainnya. Seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah benda meluncur ke bawah
pada bidang miring. Koefisien gesek statis umumnya dinotasikan dengan μs, dan pada
umumnya lebih besar dari koefisien gesek kinetis.
Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelum benda
tersebut bergerak. Gaya gesekan maksimum antara dua permukaan sebelum gerakan terjadi
adalah hasil dari koefisien gesek statis dikalikan dengan gaya normal f = μs Fn. Ketika tidak
ada gerakan yang terjadi, gaya gesek dapat memiliki nilai dari nol hingga gaya gesek
maksimum. Setiap gaya yang lebih kecil dari gaya gesek maksimum yang berusaha untuk
menggerakkan salah satu benda akan dilawan oleh gaya gesekan yang setara dengan besar
gaya tersebut namun berlawanan arah. Setiap gaya yang lebih besar dari gaya gesek
maksimum akan menyebabkan gerakan terjadi. Setelah gerakan terjadi, gaya gesekan statis
tidak lagi dapat digunakan untuk menggambarkan kinetika benda, sehingga digunakan gaya
gesek kinetis.
b. Gaya gesek kinetis
Gaya gesek kinetis (atau dinamis) terjadi ketika dua benda bergerak relatif satu sama
lainnya dan saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis umumnya dinotasikan dengan μk dan
pada umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek statis untuk material yang sama.
Yang memperngaruhi gaya gesek adalah sebagai berikut :
1. Koefisien gesekan ( μ ) adalah tingkat kekasaran permukaan yang bergesekan. Makin
kasar kontak bidang permukaan yang bergesekan makin besar gesekan yang ditimbulkan.
– Jika bidang kasar sekali , maka μ = 1.
– Jika bidang halus sekali , maka μ = 0.
2. Gaya normal (N) adalah gaya reaksi dari bidang akibat gaya aksi dari benda. Makin besar
gaya normalnya makin besar gesekannya.
Cara merumuskan gaya normal adalah dengan memakai persamaan hukum I Newton, yaitu ;
§ Benda di atas bidang datar ditarik gaya mendatar
N = w = m.g
§ Benda di atas bidang datar ditarik gaya membentuk sudut

§ Benda di atas bidang miring membentuk sudut

1.2.2. Hubungan antara Gaya Gesek dengan Hukum Newton 1 & Hukum Newton 2.
Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaaan diam
atau bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus bergerak dengan
kecepatan kostan kecuali ada gaya eksternal yang berkerja pada benda itu. Kecenderungan
yang digambarkan dengan mengatakan bahwa benda mempunyai kelembaman.
Pada Hukum pertama dan kedua Newton dapat dianggap sebagai definisi gaya. Gaya adalah
suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda mengubah kecepatannya,
artinya, dipercepat. Arah gaya adalah percepatan yang disebabkan jika gaya itu adalah satu-
satunya gaya yang bekerja pada benda tersebut. Besaran gaya adalah hasil kali massa benda
dan besaran percepatan yang dihasilkan gaya.
Sedangkan Massa adalah sifat instrinsik sebuah benda yang mengukur resistansinya
terhadap percepatan.
F = m.a
Hukum kedua Newton menetapkan hubungan antara besaran dinamika gaya dan massa dan
kinematika percepatan, kecepatan dan perpindahan. Hal ini bermanfaat karena
memungkinkan menggambarkan aneka gejala fisika yang luas dengan menggunakan sedikit
hukum gaya yang relative mudah.
BAB II

ALAT DAN BAHAN

2.1 Alat

1. Set papan kayu bidang miring

2. Neraca Ohaus

3. Stopwatch

2.2 Bahan

1. Balok
BAB III

METODE PERCOBAAN

Dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Timbang massa balok A dengan menggunakan neraca ohaus


2. Letakan balok pada set bidang miring
3. Angkat bidang miring secara perlahan hingga balok bergerak meluncur
4. Saat balok bergerak akan meluncur dan selesai meluncur hitung waktu (t) menggunakan
stopwatch
5. Tentukan nilai panjang sisi tegak(y), sisi alas (x) dan sisi kemiringan (r) serta tulis waktu
(t) pada tabel
6. Lakukan langkah satu sampai lima pada balok A sekali lagi lalu lakukan pada balok B.
BAB IV

DATA PENGAMATAN DAN HASIL PERHITUNGAN

BAB V

PEMBAHASAN

Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan
benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda
yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun
gas. Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling
bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik pada masing-masing
permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek (atau
tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan permukaan
yang kasar.
Permukaan bidang yang kasar akan membuat gesekan semakin besar sehingga
kecepatan laju balok sedikit lambat atau lebih cepat balok yang permukaannya licin atau halus,
pada saat mendorong benda secara terus-menerus maka akan muncul fs(arah gaya gesek) yang
membesar sampai benda itu tepat bergerak, setelah benda bergerak, gaya gesek menurun sampai
mencapai nilai yang tepat, keadaan itu dikenal dengan gaya gesek kinetis. Maka gesekan kinetis
akan besar ketika sedut kemiringan itu rendah, sedang semakin tinggi gaya gesek semakin kecil.
Maka percepatannya akan berbeda antara balok yang beratnya ringan dengan yang lebih berat.
Sebab massa juga mempengaruhi kecepatan dan gaya. Seperti pada Hukum Newton 2
F = m. a
Dari rumus tersebut dapat dibuktikan bahwa massa dan percepatan berbanding lurus.
Pada sudut kemiringan bidangnya lebih besar benda yang lebih berat dikarenakan terjadi tekanan
pada bidang miring dengan berat benda yang menyebabkan hambatan, sedangkan benda yang
lebih ringan akan mengalami tekanan pada bidang lebih kecil, yang menghasilkan sudut
kemiringan lebih kecil pula.
Kecepatannya lebih cepat yang ringan, karena berat balok mempengaruhi tekanan balok ke
bidang kasar, sehingga gesekan semakin besar, bisa dihubungkan dengan W= m x g. jadi ada
gravitasi yang mempengaruhi gesekan dan mempengaruhi terhadap kecepatan.
KESIMPULAN

Dari percobaan, pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :

1. Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda
akan bergerak.

2. Massa pada balok mempengaruhi kecepatan meluncur balok tersebut diatas bidang miring

3. Sudut kemiringan bidang mempengaruhi kecepatan dan waktu tempuh balok saat meluncur

4. Gaya Gesek Statis, adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak relatif satu
sama lainnya atau ketika benda cenderung akan bergerak tetapi belum bergerak.

5. Gaya Gesek Kinetis atau dinamis, adalah gaya gesek yang terjadi ketika dua benda bergerak
relatif satu sama lainnya dan saling bergesekan atau ketika benda sudah dalam keadaan
bergerak.

6. Besar gaya gesek kinetis selalu lebih kecil dari besar gaya gesek statis maksimum.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/10508927/LAPORAN_PRAKTIKUM_FISIKA_GAYA_GESEK_PA
DA_BIDANG_MIRING

https://tianphysics.wordpress.com/2013/11/13/laporan-praktikum-pada-materi-gaya-gesekan/

Anda mungkin juga menyukai