Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia-Nya,makalah Instrumentasi yang berjudul Karakteristik Pengukuran Statis dan
Karakteristik Pengukuran Dinamis ini dapat terselesaikan dengan baik.
1. Ir. Hj. Wahyuningsih, M.Si ,selaku ketua Program Studi Diploma III Teknik Kimia
Universitas Diponegoro.
2. Heny Kusumayanti, ST, MT ,selaku dosen pembimbing mata kuliah Instrumentasi.
3. Pihak-pihak yang membantu dan tidak bisa disebutkan satu persatu.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca yang sekiranya ingin tahu lebih
luas mengenai Instrumentasi.
Kritik dan saran dari pembaca tetap penyusun harapkan agar makalah ini lebih sempurna.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
Latar Belakang.....................................................................................................................1
Rumusan Masalah................................................................................................................1
Tujuan..................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2
Pengertian Pengukuran........................................................................................................2
Karakteristik Statik..............................................................................................................3
Karakteristik Dinamik.........................................................................................................4
BAB III KESIMPULAN.................................................................................................................5
Kesimpulan..........................................................................................................................5
Saran....................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
• Pengendalian/Sistem Kontrol
• Assessment/evaluasi/audit
2
pengukuran menunjukkan 200 psi, maka sebenarnya adalah 198,5 psi –
201,5 psi.
c. Dalam presentasi skala maksimum. Contoh voltmeter skala maksimum
200 V dengan akurasi 1% Full Scale. Akurasi = 1% x 200 = 2 V.
d. Dalam presentase pembacaan. Contoh level transmitter mempunyai
akurasi 5% output. Jika sinyal menunjukkan 40 %, maka akurasi
adalah 5% x 40 = 2%, sehingga nilai sebenarnya 38 – 42 %.
2.2.2 Presisi
Presisi adalah kemampuan sistem pengukuran untuk menampilkan output
yang sama pada pengukuran berulang singkat. Contoh voltmetter
mempunyai repeatability 0,2%. Jika pengukuran sebenarnya 100 v , maka
ketika pengukuran diulang – ulang ( misal 20 kali ) maka pembacaan akan
berkisar 99,8 - 100,2 v.
2.2.3 Toleransi
Menunjukkan kesalahan maksimum. Contoh hidrometer mempunyai
spesifikasi Range 600 – 650 Kg/m3, scale subdivision 1 Kg/m3, dan
tolerance 0,6 Kg/m3. Artinya alat ini digunakan untuk mengukur densitas
600 – 650 Kg/m3, skala interval 1 Kg/m3 dan kesalahan maksimum 0,6
Kg/m3.
2.2.4 Range
Selisih nilai maksimum dan minimum yang dapat dikukur oleh sebuah
alat. Contoh termometer range value -0,5 to + 40,5 0C, artinya termometer
ini digunakan untuk mengukur suhu -0,50C sampai 40,5 0C.
2.2.5 Linieritas
Pengukuran yang baik adalah jika input pengukuran memberikan output
yang berbanding lurus. Penyimpangan dari garis linier ini disebut
linieritas. Sebuah alat ukur mempunyai linieritas 1 % , jika kurva
hubungan input dan output berkelok menyimpang selisih +- 1%.
2.2.6 Hysterisis
contoh suatu termometer digunakan untuk mengukur 600C , akan
menunjukkan angka yang berbeda jika sebelumnya digunakan untuk
mengukur fluida 200C, dengan jika sebelumnya digunakan untuk
mengukur fluida 1000C. Perbedaan kesalahan ini disebut Hysterisis.
3
2.3 Karakteristik Dinamik
Karakteristik dinamis antara lain adalah “kecepatan tanggap” dari sistem
insrumen (alat ukur). Kecepatan tanggap adalah cepatnya alat ukur bereaksi terhadap
setiap perubahan besaran yang diukur.
Contoh Termometer mempunyai konstanta waktu 0,1 menit pada temperatur
steady 90 0C, pada t = 0 , termometer ditempatkan pada cairan temperatur 100 0C.
Tentukan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai 98 0C. static gain = 1.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengukuran adalah proses mendapatkan informasi tentang nilai variabel suatu
proses/sistem, informasi yang didapatkan dapat berupa data kuantitatif maupun kualitatif.
Data tersebut kemudian dapat digunakan untuk kepentingan lebih lanjut misalnya: Desain
– Rancang Bangun, Pengendalian/Sistem Kontrol, Assessment/evaluasi/audit.
4
Hysterisis
3.2 Saran
Untuk mempermudah mempelajari materi tentang “Karakteristik Pengukuran”
hendaknya para pembaca mempelajari terlebih dahulu tentang “Dasar-Dasar Pengukuran”
untuk mempermudah pemahaman materi ini.
5
DAFTAR PUSTAKA