Alhamdulillah, puji syukur Allah Yang Maha Esa karena atas rahmat dan anugerah-Nya,
tim penyusun dapat menyelesaikan modul praktikum Pengukuran Lingkungan/ Otomatisasi
1. Modul Praktikum Pengukuran Lingkungan/Otomatisasi 1 ini merupakan salah satu bahan
ajar pendukung untuk mata kuliah Pengukuran Lingkungan/Otomatisasi 1. Dengan adanya
modul ini, diharapkan mahasiswa dapat mempelajari, memahami, dan mempraktikan teori-
teori dan materi-materi yang telah diajarkan di perkuliahan dengan mudah.
ii
DAFTAR ISI
iii
MATERI 1. PENGENALAN ALAT
1.1 Pendahuluan
Pada prinsipnya penelitian adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial
maupun alam. Dalam proses pengukuran penggunaan alat sebagai sarana fisik untuk
mendapatkan variabel sangat diperlukan. Dalam mendapatkan suatu variabel yang sesuai
diperlukan alat pengukuran yang baik. Alat ukur inilah yang disebut sebagai instrumen
pengukuran. Instrumen pengukuran menjadi salah satu alternatif alat yang dapat
menggantikan fungsi panca indera kita untuk mendapatkan ukuran dari suatu variabel
dimana variabel yang akan kita ukur tidak memungkinkan diukur dengan panca indera kita.
Selain karena tidak dapat diukur oleh panca indera kita, tuntutan lain yang harus dipenuhi
dalam suatu penelitian adalah ketepatan serta tingkat akurasi pengukuran yang berkaitan
erat dengan kestabilan kinerja itu sendiri.
Dalam suatu kegiatan pengukuran, kita akan membandingkan suatu besaran standar
dengan besaran yang kita ukur. Pada dasarnya, penggunaan instrumen dimaksudkan
untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat, teliti, dan pasti. Sedangkan
penggunaan panca indera akan sangat rentan terhadap penilaian subjektivitas dari setiap
individu. Padahal dalam suatu penelitian kita dituntut untuk objektif.
1
Gambar 1.1. Multimeter
2
8. Jarum penunjuk meter (Knife-edge Pointer), berfungsi sebagai penunjuk besaran
yang diukur.
9. Skala (Scale), berfungsi sebagai skala pembacaan meter.
Seperti halnya pada pengukuran tegangan tegangan DC, perkiraan tegangan yang
akan diukur, letakkan jangkah pada skala yang lebih tinggi. Pada umumnya multimeter
hanya dapat mengukur tegangan sinus dengan frekuensi tegangan antara 30Hz–30KHz.
Hasil pengukuran adalah tegangan efektif (Veff).
3
3. Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada
posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak.
4. Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek.
Probe warna merah pada posisi (+) dan probe warna hitam pada titik (-) tidak boleh
terbalik.
5. Baca hasil ukur pada multimeter.
1.3.2 Sensor
Sensor adalah komponen yang dapat digunakan untuk mengkonversi suatu besaran
tertentu menjadi satuan analog sehingga dapat dibaca oleh satuan rangkaian elektronik.
Sensor merupakan suatu piranti yang dapat mengubah besaran fisik ke besaran fisik lain.
Sensor merupakan komponen utama dari suatu transduser, sedangkan transduser
merupakan sistem yang melengkapi agar sensor tersebut mempunyai keluaran sesuai
yang kita inginkan dan dapat langsung dibaca pada keluarannya. Transduser dapat
dijadikan sebagai tanggapan terhadap kondisi dan kuantitas kondisi masukan. Sensor
sangat berguna dalam dunia industri, diantaranya untuk monitoring, kontroling, dan
proteksi. Sensor tidak terbatas pada pengukuran besaran fisik saja, tetapi juga pada kimia
dan biologis (Nurhasan, 2012).
Secara umum, berdasarkan fungsi dan penggunaannya, sensor dapat
dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Sensor Suhu
Sensor suhu atau sensor termal merupakan sensor yang digunakan untuk
mendeteksi gejala perubahan panas, temperatur, dan suhu pada suatu benda atau pada
ruang tertentu. Beberapa contoh sensor suhu yaitu:
a. LM35
Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk
mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor
Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika
elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan
tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain,
LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi
sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta
tidak memerlukan penyetelan lanjutan.
4
Gambar 1.2. Struktur Sensor LM35
Gambar diatas menunjukkan bentuk dari LM35 tampak depan dan tampak
bawah. 3 pin LM35 menujukan fungsi masing-masing pin diantaranya, pin 1 berfungsi
sebagai sumber tegangan kerja dari LM35, pin 2 atau tengah digunakan sebagai
tegangan keluaran atau V1.
b. Thermocouple
Thermocouple terdiri atas sepasang penghantar yang berbeda yang disambung
dengan las dan dilebur bersama satu sisi membentuk “hot” atau sambungan
pengukuran yang memiliki ujung-ujung bebas untuk dihubungkan dengan
sambungan referensi. Agar sensor suhu thermocouple dapat bekerja, maka harus
terdapat perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan sambungan
referensi.
2. Sensor Mekanis
Sensor mekanis merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi adanya
perubahan gerak mekanis, seperti perpindahan atau pergeseran posisi, gerak lurus dan
melingkar, dan sebagainya. Sensor mekanis ada beberapa macam, yaitu sensor posisi
atau sensor jarak (seperti HCSR04), sensor kecepatan, sensor tekanan, sensor level, dan
sebagainya.
3. Sensor Cahaya
Sensor cahaya merupakan sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari sumber
cahaya, dimana pantulan cahaya dapat mengenai benda atau ruangan. Beberapa contoh
sensor diantaranya:
5
a. LDR
LDR atau Light Dependent Resistor adalah salah satu jenis resistor yang nilai
hambatannya dipengaruhi oleh cahaya yang diterima olehnya. Besarnya nilai
hambatan pada LDR tergantung pada besar kecilnya yang diterima oleh LDR itu
sendiri. Contoh penggunaannya adalah pada lampu taman dan lampu di jalan yang
bisa menyala di malam hari dan padam di siang hari secara otomatis. Atau bisa juga
kita gunakan di kamar kita sendiri.
b. Photodioda
Sensor photodioda merupakan salah satu jenis dan sensor yang peka dan
sensitif terhadap cahaya. Cara kerja sensor ini dimana photodioda akan mengalirkan
arus yang membentuk hubungan linier dengan intensitas cahaya. Ukuran arus pada
sensor ini teratur dengan besarnya power density (Dp).
6
1.3.3 Light Emitting Diode (LED)
LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik
ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis
bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar
inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote
Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
1.3.4 Resistor
Resistor adalah suatu komponen elektronika yang fungsinya untuk menghambat arus
listrik. Dalam rumus resistor dilambangkan R (resistance) yang berpengaruh terhadap nilai
tegangan dan arus. Hubungan tersebut dapat dituliskan dengan rumus V = I x R dimana
nilai resistor memiliki satuan ohm. Resistor dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Resistor Tetap
Resistor tetap adalah resistor yang memiliki besaran nilai hambatan yang tetap.
Resistor memiliki batas kemampuan daya misalnya: 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt dsb.
Artinya resistor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai dengan
kemampuan dayanya.
Untuk mengetahui nilai hambatan suatu resistor dapat dilihat atau dibaca dari warna
yang tertera pada bagian luar badan resistor tersebut yang berupa gelang warna.
7
Gambar 1.8. Nilai Hambatan Berdasarkan Gelang Warna
(a) (b)
Gambar 1.9. (a) Trimpot; (b) Potensiometer
8
1.3.5 Catu Daya
Catu daya (power supply) merupakan sebuah instrument elektronik sebagai penyedia
tegangan atau sumber daya bagi peralatan elektronik. Prinsip kerjanya mengubah
tegangan listrik yang tersedia dari jaringan distribusi transmisi listrik ke level yang
diinginkan sehingga berimplikasi pada pengubahan daya listrik dalam sistem pengubahan
daya.
Jalur A dan jalur C adalah sama, tiap titik terhubung secara horizontal dan tidak
terhubung secara vertikal, sedangkan jalur B hanya terhubung secara vertikal tapi tidak
terhubung secara horizontal. Jalur A dan C umumnya digunakan sebagai jalur sumber arus
listrik. Jalur B digunakan sebagai tempat untuk memasang komponen elektronika yang
akan kita rangkai.
9
elektronika antara lain seperti resistor, kapasitor, dioda dan transistor yang terangkai
berbentuk chip kecil. Dalam suatu IC dapat berisi ribuan bahkan jutaan komponen
elektronika. IC umumnya berwarna hitam dengan kaki-kaki yang banyak sehingga sering
disebut juga komponen “kaki seribu”. Bahan utama yang membentuk suatu Integrated
Circuit (IC) adalah bahan semikonduktor. Silikon merupakan bahan semikonduktor yang
paling sering digunakan dalam teknologi fabrikasi Integrated Circuit (IC). Dalam bahasa
Indonesia IC sering diterjemahkan menjadi sirkuit terpadu.
Berdasarkan aplikasi dan fungsinya Integrated Circuit (IC) dapat dibedakan menjadi
IC Linier, IC Digital, dan IC gabungan dari keduanya.
a) IC Linier
IC Linier atau IC Analog adalah IC yang pada umumnya berfungsi sebagai:
₋ Penguat daya (Power Amplifier)
₋ Penguat Sinyal (Signal Amplifier)
₋ Penguat Operasional (Operational Amplifier/ Op Amp)
₋ Penguat Sinyal Mikro (Microwave Amplifier)
₋ Penguat RF dan IF (RF and IF Amplifier)
₋ Voltage Comparator
₋ Multiplier
₋ Penerima Frekuensi Radio (Radio Receiver)
₋ Regulator Tegangan (Voltage Regulator) (IC7805)
b) IC Digital
IC Digital pada dasarnya adalah serangkaian switching yang tegangan Input dan
Outputnya hanya memiliki 2 (dua) level yaitu “Tinggi” dan “Rendah” atau dalam kode
Binary dilambangkan dengan “1” dan ”0”. IC Digital pada umumnya berfungsi
sebagai:
₋ Flip-flop
₋ Gerbang Logika (Logic Gates)
₋ Timer
₋ Counter
10
₋ Multiplexer
₋ Kalkulator
₋ Memory
₋ Clock
₋ Microprocessor (Mikroprosesor)
₋ Mikrokontroller (seperti AT Mega 16)
11
Keterangan pin:
VSS : digunakan untuk menyalakan LCD (ground)
VDD : digunakan untuk menyalakan LCD (+5 Volt)
1.3.12 IC LM324
IC LM324 merupakan IC Operational Amplifier, IC ini mempunyai 4 buah Op-Amp
yang berfungsi sebagai komparator. IC ini mempunyai tegangan antara +5 volt sampai +15
volt untuk +Vcc dan -5 volt sampai -15 volt untuk -Vcc. Adapun definisi dari masing-masing
pin IC LM324 adalah sebagai berikut:
12
Gambar 1.17. IC LM324
1.3.13 IC LM393
IC ini merupakan IC Op-Amp comparator yang peranannya pada alat ini sangatlah
penting, yaitu membandingkan antara tegangan masuk dan tegangan referensi. IC LM393
ini memuat 2 buah Op-Amp Comparator di dalamnya.
13
MATERI 2. SENSOR CAHAYA
2.1 Pendahuluan
Secara umum sensor didefinisikan sebagai alat yang mampu menangkap fenomena
fisika atau kimia kemudian mengubahnya menjadi sinyal elektrik baik arus ataupun
tegangan listrik. Fenomena fisik yang mampu menstimulasi sensor untuk menghasilkan
sinyal elektrik meliputi temperatur, tekanan, gaya, medan magnet, cahaya, pergerakan, dan
sebagainya. Sensor merupakan komponen yang berfungsi untuk mengubah bentuk energi,
dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Sedangkan transduser merupakan komponen untuk
mengubah besaran fisis non elektrik menjadi sinyal atau besaran fisis listrik (seperti arus
atau tegangan). Untuk keperluan praktis, istilah sensor dan transduser dianggap identik.
Dalam sistem pengukuran/pendeteksian, sensor atau transduser merupakan piranti yang
pertama kali menerima kesan atau sensasi dari besaran yang diukur/dideteksi (Sumarna,
2011). Salah satu sensor yang umum digunakan yaitu sensor cahaya. Sensor cahaya
merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan cahaya dari sumber
cahaya, dimana pantulan cahaya dapat mengenai benda atau ruangan.
14
yang sering dijumpai dalam dunia industri. Sensor cahaya berfungsi mendeteksi perubahan
cahaya baik secara langsung atau pantulan cahaya yang mengenai benda atau ruangan.
b) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan tahanan sel.
Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi tinggi. Ketika menyala dengan
tahanan terang tahanan turun pada tingkat harga yang rendah. Seperti yang terlihat pada
gambar.
Gambar 2.2. (a) Sel Fotokonduktif; (b) Cahaya pada sel fotokonduktif
mengubah harga resistansi
15
Sensor cahaya yang termasuk ke dalam jenis fotokonduktif antara lain LDR dan
photodioda.
• LDR (Light Dependent Resistor)
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan suatu jenis resistor yang nilai
resistansinya berubah-ubah karena adanya intensitas cahaya yang diserap. LDR
dibentuk dari Cadmium Sulfide (CdS) yang dihasilkan dari serbuk keramik. Prinsip
kerja LDR adalah ketika mendapatkan cahaya maka tahanan LDR turun, sehingga
pada saat LDR mendapat kuat cahaya terbesar maka akan dihasilkan tegangan
yang tertinggi.
• Photodioda
Photodioda adalah dioda yang bekerja berdasarkan intensitas cahaya, jika
photodioda terkena cahaya maka photodioda bekerja seperti dioda pada pada
umumnya, tetapi jika tidak mendapat cahaya maka photodioda akan berperan
seperti resistor dengan nilai tahanan yang besar sehingga arus listrik tidak
mengalir. Photodioda merupakan sensor cahaya semikonduktor yang dapat
mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Photodioda merupakan
sebuah diode dengan sambungan p-n yang dipengaruhi cahaya dalam kerjanya.
Cahaya yang dapat dideteksi oleh photodioda ini mulai dari cahaya inframerah,
cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan sinar X (Fitri, 2012).
2.4 Metodologi
2.4.1 Alat dan Bahan
1) LDR (Light Dependent Resistor)
• LDR
• Avometer
• Senter
• Penggaris
2) Photodioda
• Photodioda
• Project board
• Kabel jumper
• Resistor 100 ohm
• Avometer
• Penggaris
16
2.4.2 Rangkaian Sensor
1) LDR
2) Photodioda
2) Sensor Photodioda
No. Jarak Arus
1.
2.
3.
17
MATERI 3. OPERATIONAL AMPLIFIER SEBAGAI KOMPARATOR
3.1 Pendahuluan
Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari dasar-dasar fisika, peralatan dan
pemakaian komponen-komponen yang berdasarkan sifat mengalirnya elektron di
dalamnya. Rangkaian elektronika adalah gabungan komponen-komponen listrik dan
komponen elektronika yang membentuk rangkaian tertentu. Misalnya rangkaian penguat
terpadu rangkaian penguat operasional. Rangkaian Terpadu Penguat Operasional Op-
Amp memberikan sifat-sifat penguatan yang ideal. Penggunaan dari rangkaian Op-Amp
meliputi: penguat pembalik Inverting, penguat tak membalik Non-Inverting, rangkaian
integrator, rangkaian diferensiator, rangkaian penjumlahan, rangkaian penguat
instrumentasi. Penggunaan dari Op-Amp disesuaikan dengan kebutuhan keluaran yang
diperlukan.
Salah satu aplikasi op-amp dalam bidang keteknikan pertanian adalah pada sensor
kadar air. rangkaian penguat op-amp berfungsi sebagai penyangga (buffer) karena pada
rangkaian ini diharapkan umpan balik satu satuan. Proses kerja dari penguat op amp
dimulai dari saat input non inverting (pin 3) dari op-amp mendapat tegangan masukan.
Tegangan tersebut dikuatkan 1 kali, karena output langsung diumpankan ke input inverting
(pin 2) tanpa melalui hambatan umpan balik sehingga tegangan output yang dihasilkan
stabil. Tegangan output dari rangkaian op-amp diumpankan ke rangkaian input ADC.
18
terintegrasi atau yang biasa dikenal dengan Integrated Circuit (IC). Op-Amp dalam
aplikasinya biasa digunakan sebagai penguat (Nuryanto, 2017).
19
3.3.3 Penerapan Operational Amplifier
a) Rangkaian Pembanding (Comparator)
Komparator merupakan salah satu aplikasi dari Op-amp yang paling dasar.
Komparator digunakan sebagai pembanding dua buah tegangan. Pada praktikum ini,
tegangan yang dibandingkan adalah tegangan dari sensor dengan tegangan referensi.
Tegangan referensi dilakukan dengan mengatur variable resistor sebagai pembanding.
b) Rangkaian Integrator
Integrator Op-amp adalah sebuah rangkaian penguat operasional (Op-amp) yang
menjalankan operasi matematika Integrasi, yaitu kita bisa membuat output merespon
perubahan tegangan input dari waktu ke waktu karena dalam integrator Op-amp ini akan
menghasilkan tegangan output yang sebanding dengan integral dari tegangan input.
d) Rangkaian Differensiator
Differensiator merupakan konfigurasi Op-Amp yang berfungsi untuk menguatkan
hasil diferensiasi dari sinyal masukan yang diberikan. Misalnya jika sinyal masukan dari
berbentuk gelombang sinus maka akan menghasilkan sinyal keluaran berupa gelombang
cosinus. Dengan fungsi tersebut, differensiator sering digunakan untuk mengubah bentuk
sinyal. Beberapa bentuk sinyal yang dapat diubah oleh differensiator yaitu gelombang
persegi menjadi gelombang spike, gelombang sinus menjadi cosinus, dan gelombang
segitiga menjadi gelombang persegi.
3.4 Metodologi
3.4.1 Alat dan Bahan
1. IC LM324N
2. Resistor
3. Catu daya
4. Potensiometer
5. LED
6. Multimeter
7. Kabel Jumper
8. Bread board
9. LDR
20
3.4.2 Langkah Kerja Beserta Rangkaian
Langkah kerja:
1. Merangkai IC LM324N dan potensiometer pada project board, dimana:
o Pin 1 IC dihubungkan pada resistor 220 ohm dan kaki lain dari resistor 220
ohm dihubungkan pada LED
o Hubungkan kaki LED yang lain pada sumber tegangan (-)
o Pin 2 IC dihubungkan pada Vout potensiometer
o Kaki LDR dihubungkan dengan pin 3 IC dan sumber tegangan (-)
o Kaki resistor 10k ohm dihubungkan dengan pin 3 IC dan sumber tegangan (+)
o Pin 4 IC dihubungkan dengan sumber tegangan (+)
o Pin 11 IC dihubungkan dengan sumber tegangan (-)
o Kaki ground potensiometer dihubungkan dengan sumber tegangan (-)
o Kaki Vin potensiometer dihubungkan dengan catudaya (+)
2. Hubungkan rangkaian dengan catu daya
3. Menghitung Vout yang dihasilkan menggunakan multimeter
4. Catat hasil
Rangkaian:
21
Fungsi Pin IC:
Pin 1 = output 1 Pin 8 = output 3
Pin 2 = input 1 negatif Pin 9 = input 3 negatif
Pin 3 = input 1 positif Pin 10 = input 3 positif
Pin 4 = VCC Pin 11 = GND
Pin 5 = input 2 positif Pin 12 = input 4 positif
Pin 6 = input 2 negatif Pin 13 = input 4 negatif
Pin 7 = output 2 Pin 14 = output 4
22
MATERI 4. SIGNAL PROCESSING DAN DISPLAY
4.1 Pendahuluan
Digital Signal Processing (DSP) yaitu proses mengambil sinyal dunia nyata seperti
suara, audio, video, suhu, tekanan, atau posisi yang telah didigitalkan dan kemudian
memanipulasinya secara matematis. DSP dirancang untuk melakukan fungsi matematika
seperti "add", "reduce", "multiply" dan "divide" dengan sangat cepat. Prinsip dari DSP yaitu
merubah dan menganalisis suatu informasi yang dinyatakan dalam suatu urutan angka
diskrit. Informasi yang dianalisis merupakan bentuk sinyal analog yang diubah ke dalam
bentuk sinyal digital. Dalam dunia komunikasi DSP memiliki peranan yang sangat penting,
terutama pada pengolahan suara digital. DSP dapat dikembangkan dan diaplikasikan ke
dalam berbagai hal yang memberikan banyak kemudahan bagi manusia (Suroso et al.,
2015).
Display merupakan bagian dari lingkungan yang menyampaikan informasi mengenai
keadaannya kepada manusia baik petunjuk untuk melakukan suatu kegiatan,
meningkatkan kewaspadaan, menghindari bahaya atau hanya sebagai sumber informasi.
Maka penggunaan display sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan manusia dalam
beraktivitas. Dalam instrumentasi (pengukuran) digital, peralatan/perangkat output dari
instrumen mengidentifikasi nilai dari kuantitas yang terukur dimana pada umumnya
menggunakan digital display device (Bakashi, U., Bakshi A., 2008). Beberapa macam
digital display device adalah seperti seven segment, LCD, dan monitor.
23
kemudian diukur dengan menggunakan sistem digital. DAC (Digital to Analog Converter)
merupakan perangkat atau rangkaian elektronika yang berfungsi untuk mengubah suatu
isyarat digital (kode-kode) menjadi isyarat analog (tegangan analog) sesuai harga dari
isyarat digital tersebut. DAC dapat dibangun menggunakan penguat penjumlah inverting
dari sebuah operasional amplifier (Op-Amp) yang diberikan sinyal input berupa data logika
digital 0 dan 1 (Jana, 2019).
4.3.2 Display
Display adalah “Sistem Komunikasi” yang menghubungkan fasilitas kerja maupun
mesin kepada manusia, contoh dari display di antaranya adalah jarum speedometer,
keadaan jalan raya memberikan informasi langsung ke mata, peta yang menggambarkan
keadaan suatu kota. Jalan raya merupakan contoh dari display langsung, karena kondisi
lingkungan jalan bisa langsung diterima oleh pengemudi. Jarum penunjuk speedometer
merupakan contoh display tak langsung karena kecepatan kendaraan diketahui secara tak
langsung melalui jarum speedometer sebagai pemberi informasi (Sutalaksana, 1979).
Display pada sistem manusia-mesin digunakan untuk mempresentasikan informasi
yang diberikan oleh mesin mengenai kondisi operasi kerja yang sedang atau telah berjalan.
Misalnya speedometer, fuel display, layar monitor dan lain-lain. Display juga digunakan
untuk mempresentasikan mengenai kondisi lingkungan, misalnya suhu, udara, tekanan
udara, kondisi cuaca dan sebagainya (Mujahidin, 2010).
24
c. Monitor
Monitor merupakan suatu alat yang biasa digunakan sebagai output tampilan grafis
pada komputer yang digunakan. Maka dari itu komputer juga sering disebut sebagai layar
tampilan pada suatu piranti seperti komputer atau laptop. Ketajaman gambar yang
ditampilkan pada layar monitor sangat ditentukan oleh resolusi. Tipe-tipe layar atau monitor
komputer sekarang sangat beragam, mulai dari bentuknya yang besar yang memiliki layar
cembung sampai dengan monitor yang berbentuk tipis dengan layar datar.
25
Gambar 4.2. Minimum System ATMega16
b) Avometer
Avometer berasal dari kata “AVO” dan “meter”. ‘A’ artinya ampere, untuk mengukur
arus listrik. ‘V’ artinya Voltase atau tegangan. ‘O’ artinya Ohm, untuk mengukur ohm atau
hambatan. Terakhir, yaitu meter atau satuan dari ukuran. Avometer sering disebut dengan
multimeter atau Multitester. Secara umum, pengertian dari avometer adalah suatu alat
untuk mengukur arus, tegangan, baik tegangan bolak – balik (AC) maupun tegangan
searah (DC) dan hambatan listrik.
c) Seven Segment
Seven segment adalah suatu segmen-segmen yang digunakan menampilkan angka.
Seven segment ini tersusun atas 7 batang led yang disusun membentuk angka 8 dengan
menggunakan huruf a s/d g yang disebut dot matrix. Setiap segmen ini terdiri dari 1 atau 2
Light Emitting Diode (LED). Seven segment merupakan gabungan dari 7 buah LED (Light
Emitting Diode) yang dirangkaikan membentuk suatu tampilan angka seperti yang terlihat
pada gambar di bawah ini.
26
d) LCD 16 x 2
LCD 16 x 2 berarti dapat menampilkan 16 karakter per baris dan ada dua jalur
tersebut. Pada LCD ini masing – masing karakter ditampilkan dalam pixel matriks 5 x 7.
LCD ini memiliki dua register, yaitu, Perintah dan Data.
b. Program File
$regfile
"m16def.dat"
$crystal=11059200
Config LCDpin = pin,Rs = portd.1,E = Portd.0, Db4 = portd.4, Db5 = portd.5, Db6 =
portd.6, Db7 = portd.7 Config LCD = 16*2
Cursor off
Deflcdchar 0, 14, 10,14, 32, 32, 32, 32, 32
Config Adc = Single, prescaler = Auto, reference = Internal
27
Dim A As Word, Volt As Word, Volt_d As Byte
Start Adc
Cls
Do
Locate 1,1
LCD “thermometer digital”
A = Getadc(0)
Volt = A* 5
Volt_d = Volt Mod 10
Volt_d = Volt_d – 0,19
Volt_d = Volt_d/20
Volt = Volt/20
Locate 2,1
Lcd Volt ;”,”; Volt_d
Locate 2,6
Lcd chr(0); “C” loop
Perhitungan:
• Persentase Cahaya
(Nilai Resolusi Maksimal − Nilai ADC Pembacaan)
% Cahaya = x 100%
Nilai Resolusi Maksimal
• Voltase Analog
Nilai ADC Pembacaan
Va = x V input
Nilai Resolusi Maksimal
Keterangan:
Nilai resolusi maksimal = 1023
Voltase input = 5V
28
DAFTAR PUSTAKA
Ariyana W, Arifianto D. 2009. Cara Top Bikin Komputer Top. Jagakarsa: PT. Kawan
Pustaka.
Bakshi UA, Godse AP. 2009. Analog and Digital Electronics. Pune: Technical Publication
Pune.
Bakashi U. 2008. Electronic Measurements & Instrumentation. Pune: Technical Publication
Pune.
Budiharto W. 2008. Panduan Praktikum Mikrokontroler AVR Atmega16. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.
Fitri. 2012. Landasan Teori. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
Gifson A. 2009. Sistem Pemantau Ruang Jarak Jauh dengan Sensor Passive Infrared
Berbasis Mikrokontroler. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
Jana S. 2019. Modul Converter (ADC dan DAC) dengan Seven Segment Display.
Informatika 5(1).
Julius. 2011. Komponen Sistem Kontrol. Bandung: Universitas Maranatha.
Marpaung NL dan Ervianto E. 2012. Data Logger Sensor Suhu Berbasis Mikrokontroler
ATmega 8535 dengan PC sebagai Tampilan. Jurnal Ilmiah Elite Elektro 3(1): 37-42.
Mujahidin. 2010. Perancangan Display Visual Kuantitatif Pada Sistem Manusia Mesin.
Institut Teknologi Surabaya. 1(1): 31-39.
Pusat Penelitian Elektronika. 2007. Perkembangan Teknologi Sensor dan Aplikasinya
pada Radiasi Nuklir. Bandung: LIPI.
Sumarna. 2011. Alat Ukur Besaran Fisis Laboratorium Fisika. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
Suroso A, Fitri Y, Retnowaty SF, Nurkhamdi N. 2015. Aplikasi Pengenalan Ucapan dengan
Ekstraksi Ciri Mel-Frequency Cepstrum Coefficients (MFCC) dan Jaringan Syaraf
Tiruan (JST) Propagasi Balik untuk Buka dan Tutup Pintu. Jurnal Komputer Terapan
1(2).
Tim Fakultas Teknik. 2003. Sensor dan Transducer. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
29
LAMPIRAN DATA SHEET
1. LDR
2. LM35
30
3. SEVEN SEGMENT
31
4. PHOTODIODA
5. ATMEGA16
32
6. LCD
33
7. LM324
8. LM393
34
35
36