Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala berkat, rahmat, dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Alat-Alat Ukur
Multimeter” untuk memenuki salah satu tugas mata teknik pengukur.
Ucapan terimakasih kami tujukan kepada bapak M. Suprapto selaku dosen pengajar,
saya mengucapkan banyak terimakasih.
Selanjutnya, saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tak luput dari
berbagai kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penyusun sangat terbuka dalam
menerima saran dan kritikan yang konstruktif dari pembaca sekalian, demi kesempurnaan
penulisan karya tulis saya di kemudian hari.
Akhirnya, saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat positif bagi
kita semua.
DAFTAR ISI
1.1 Multimeter
Sebuah multimeter atau multitester, juga dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter),
adalah sebuah alat ukur elektronik yang menggabungkan beberapa fungsi pengukuran dalam
satu unit. Sebuah multimeter khas dapat mencakup fitur seperti kemampuan untuk mengukur
tegangan, arus dan hambatan.
Multimeter dapat menggunakan sirkuit analog atau digital-analog multimeter (AMM)
dan digital multimeter (sering disingkat DMM atau DVOM.) Instrumen Analog biasanya
didasarkan pada microammeter yang pointer bergerak di atas skala dikalibrasi untuk semua
pengukuran yang berbeda yang dapat dibuat; digital instrumen biasanya menampilkan digit,
tetapi mungkin menampilkan sebuah bar dengan panjang sebanding dengan kuantitas yang
diukur.
A. Sejarah Multimeter
Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung
vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan multimeter pertama dikaitkan
dengan Kantor Pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus
membawa instrumen yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi.
Macadie menemukan alat yang bisa mengukur ampere (amp) , volt dan ohm, sehingga
meteran multifungsi kemudian dinamai avometer.
Meteran terdiri meter coil bergerak, tegangan dan resistor presisi, dan switch dan
soket untuk memilih kisaran. Macadie mengambil idenya ke Coil yang Winder Otomatis dan
Perusahaan Peralatan Listrik (ACWEEC, didirikan pada ~ 1923). The AVO pertama
memakai dijual pada tahun 1923, dan meskipun itu awalnya DC, banyak fitur-fiturnya tetap
hampir tidak berubah melalui Model terakhir 8.
B. Fungsi Multimeter
Fumgsi alat ukur multimeter ada beberapa macam, tergantung pada tipe dan merk
multimeter yang digunakan. Akan tetapi pada umumnya multimeter memiliki tiga fungsi
utama yaitu untuk mengukur tegangan arus dan hambatan. Berikut fungsi dasar dan fungsi
tambahan pada multimeter:
1. Fungsi dasar multimeter
a. Multimeter digunakan untuk mengukur resistansi
Untuk mengukur resistansi suatu resistor, posisi saklar pemilih multimeter diatur pada
kedudukan W dengan batas ukur x 1. Test lead merah dan test lead hitam saling dihubungkan
dengan tangan kiri, kemudian tangan kanan mengatur tombol pengatur kedudukan jarum
pada posisi nol pada skala W.Langkah selanjutnya kedua ujung test lead dihubungkan pada
ujung-ujung resistor yang akan diukur resistansinya. Cara membaca penunjukan jarum meter
sedemikian rupa sehingga mata kita tegak lurus dengan jarum meter dan tidak terlihat garis
bayangan jarum meter. Supaya ketelitian tinggi kedudukan jarum penunjuk meter berada
pada bagian tengah daerah tahanan.
b. Multimeter digunakan untuk mengukur tegangan DC
Untuk mengukur tegangan DC (misal dari baterai atau power supply DC), saklar
pemilih multimeter diatur pada kedudukan DCV dengan batas ukur yang lebih besar dari
tegangan yang akan diukur. Test lead merah pada kutub (+) multimeter dihubungkan ke
kutub positip sumber tegangan DC yang akan diukur, dan test lead hitam pada kutub (-)
multimeter dihubungkan ke kutub negatip (-) dari sumber tegangan yang akan diukur.
Hubungan semacam ini disebut hubungan paralel. Untuk mendapatkan ketelitian yang paling
tinggi, usahakan jarum penunjuk meter berada pada kedudukan paling maksimum, caranya
dengan memperkecil batas ukurnya secara bertahap dari 1000 V ke 500 V; 250 V dan
seterusnya. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bila jarum sudah didapatkan
kedudukan maksimal jangan sampai batas ukurnya diperkecil lagi, karena dapat merusakkan
multimeter.
c. Multimeter digunakan untuk mengukur tegangan AC
Untuk mengukur tegangan AC dari suatu sumber listrik AC, saklar pemilih
multimeter diputar pada kedudukan ACV dengan batas ukur yang paling besar misal 1000 V.
Kedua test lead multimeter dihubungkan ke kedua kutub sumber listrik AC tanpa memandang
kutub positif atau negatif. Selanjutnya caranya sama dengan cara mengukur tegangan DC di
atas.
d. Multimeter digunakan untuk mengukur arus DC
Untuk mengukur arus DC dari suatu sumber arus DC, saklar pemilih pada multimeter
diputar ke posisi DCmA dengan batas ukur 500 mA. Kedua test lead multimeter dihubungkan
secara seri pada rangkaian sumber DC Ketelitian paling tinggi akan didapatkan bila jarum
penunjuk multimeter pada kedudukan maksimum. Untuk mendapatkan kedudukan
maksimum, saklar pilih diputar setahap demi setahap untuk mengubah batas ukurnya dari 500
mA; 250 mA; dan 0, 25 mA. Yang perlu diperhatikan adalah bila jarum sudah didapatkan
kedudukan maksimal jangan sampai batas ukurnya diperkecil lagi, karena dapat merusakkan
multimeter.
2. Fungsi tambahan multimeter
a. Hfe meter
Hfe meter tidak selalu ada dalam multimeter. Fungsi hfe meter adalah untuk
mengetahui nilai factor penguat transistor yang pada umumnya penguat transisitor bertipe
NPN dan PNP.
b. Kapasistansi meter
Kapasistansi meter yaitu untuk mengetahui nilai kapasistansi suatu kapasistor. Pada
multimeter analog yang telah memiliki fungsi kapasistansi meter saklar selaktor berfungsi
sebagai multiplier atau factor pengali dari nilai yang ditunjuk oleh jarum meter. Sedangkan
pada multimeter digital dengan fungsi kapasistansi meter maka saklar selector berfungsi
sebagai batas ukur maksimum.
c. Frekuensi meter
Frekuensi meter hanya terdapat pada tipe multimeter digital tertentu. Fungsi frekuensi
meter ini digunakan untuk mengetahui frekuensi suatu sinyal atau isyarat pada suatu
rangkaian elektronika.
d. Penguji dioda
e. Pengukur temperature
f. Induktansi dalam henrys.
C. Bagian-Bagian Multimeter
D. Jenis-Jenis Multimeter
Berdasarkan tampian display atau meter yang digunakan mak multitester/ multimeter
di bedakan menjadi dua kategori, yaitu: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)
(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-
masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.
1. Multimeter analog
Multimeter analog adalah jenis multimeter yang menggunakan display ukur (meteran)
dengan tipe jarum penunjuk sehingga untuk membaca hasil ukur harus dilakukan dengan cara
melihat jarum posisi penunjuk pada meter dan melihat posisi saklak selector pada batas ukur,
kemudian melakukan perhitungan secara manual untuk mencapatkan hasil ukurnya. Kondisi
atu proses pembaaan hasil ukur masih manual inilah yang menyebabkan mltimeter jenis ini
disebut multimeter analog.
Gambar 1. Multitester analog
2. Multimeter Digital (elektronis elektronis)
Multimeter digital atau yang lebih sering disebut digital multitester yang merupakan
jenis multitester yang telah menggunakan display digital sebagi hasil ukurnya. Hasil ukur
yang ditampilkan display digital merupakan hasil yang telah sesuai, seingga tidak perlu
dilakukan pengukuran antar hasil ukur dan batas ukur.
E. Aplikasi
F. Modifikasi
Volset adalah digital multitester yang terhubung ke smartphone, seperti android.
Perangkat ini dibuat terpisah menggunakan power smarthone sedangkan layar multitester
digantikan ke smartphone melalui software.
3.1 Simpulan
Multimeter atau multitester juga dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) adalah
sebuah alat ukur elektronik yang menggabungkan beberapa fungsi pengukuran dalam satu
unit. Sebuah multimeter khas dapat mencakup fitur seperti kemampuan untuk mengukur
tegangan, arus dan hambatan. Namun tidak menutup kemungkinan untuk memiliki fitur lain
seperti sebagai hfe meter. Berdasarkan hasil pengukuran ada dua jenis multimeter, yaitu:
multimeter analog dan multimeter digital.
Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal
listrik agar dapat dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode, dimana peranti
pemancar electron memproyeksikan sorotan electron ke layar tabung sinar katode yang
mnegakibatkan sorotan electron membekas di layar. Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop
membuatnya bergerak berulang-ulang keriki dan kekanan. Pengulangan ini menyebabkan
entuk sinyal continue sehingga mudah dipelajari. Osiloskop terdapat dalam dua bentu, yaitu
dalam bentuk analog dan dalam bentuk digital.
Galvanometer adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus dan
beda potensial listrik yang relative kecil. Prinsip kerja galvanometer sama dengan motor
listrik, tapi karena dilengkapi pegas, maka kumparannya tidak berputar. Galvanometer
terbagi kedalam dua jenis, yaitu galvanometer balistik dan galvanometer suspense.
3.2 Saran
Alat ukur listrik multimeter, osiloskop dan galvanometer merupakan jenis aalat ukur
yang umum di temui dalam kehidupan sehari-hari. Namun alangkah lebih baik sebelum
melakukan penulisan makalah, observasi alat terlebih dahulu, untuk mendalami materi yang
di dapat dari kajian pustaka. Karena tidak semua materi dapat kita temukan dalam kajian
pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Multimeter. Diakses pada tanggal 01 Oktober 2018 jam 16.00 wita
http://multimeternevata.blogspot.co.id/2012/12/multimeter.html