Anda di halaman 1dari 13

Paper

Teknik Pengukuran

Alat Ukur Amperemeter

Disusun Oleh :

Kelompok 1

- Aminullah
- Annisa Nurul Santy
- Arigita Puspa Armada
- Dewi Yatni Anggraeni

Course Tnu Xiii Bravo

Politeknik Penerbangan Makassar

2021
DAFTAR ISI

PENGERTIAN...................................................................................................................1

JENIS-JENIS AMPEREMETER.......................................................................................1

PRINSIP KERJA AMPEREMETER.................................................................................2

KOMPONEN AMPEREMETER.......................................................................................3

CARA PENGGUNAAN AMPEREMETER......................................................................4

LANGKAH-LANGKAH DAN HASIL PENGUKURAN................................................4


Kata pengantar
Syukur Alhamdulillah Senantiasa Kami Panjatkan Kehadirat Allah Swt Yang Telah
Melimpahkan Rahmat Dan Karunia-Nya, Sehingga Kami Dapat Menyelesaikan Makalah Ini
Guna Memenuhi Tugas Kelompok Untuk Mata Kuliah Filsafat Manusia Dengan Judul “Teknik
Pengukuran Alat Ukur Amperemeter”.
Kami Menyadari Bahwa Dalam Penulisan Makalah Ini Tidak Terlepas Dari Bantuan
Banyak Pihak Yang Tulus Memberikan Saran Dan Kritik Sehingga Makalah Ini Dapat
Terselesaikan.
Kami Menyadari Spenuhnya Bahwa Makalah Ini Masih Jauh Dari Sempurna
Dikarenakan Terbatasnya Pengalaman Dan Pengetahuann Yang Kami Miliki. Oleh Karena Itu,
Kami Mengharapkan Segala Bentuk Saran Serta Masukan Bahkan Kritik Yang Membangun Dari
Berbagai Pihak. Kami Berharap Semoga Makalah Ini Dapat Memberikan Manfaat Bagi
Perkembangan Dunia Pendidikan

Makassar, 03 November 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam Kehidupan Sehari-Hari Sering Sekali Manusia Berhubungan Dengan Hal


Kelistrikan Dan Banyak Sekali Istilah-Istilah Dalam Kelistrikan Tersebut Seperti Kuat Arus,
Tegangan Listrik, Danhambatan Listrik. Dari Semua Istilah-Istilah Tersebut Hendaknya Kita
Mengetahui Instrumem-Instrumen Dari Istilah Tersebut. Kali Ini Penulis Akan Membahas
Tentang Instrumen Dari Kuat Aus Listrik Yaitu Yang Dikenal Dengan Nama Amperemeter.
Amperemeter Tersebut Dibedakan Menjadi Dua Yaitu Amperemeter Analog Dan Ampremeter
Digital. Dalam Makalah Ini Penulis Akan Lebih Memfokuskan Ke Pembahasan Tentang
Amperemeter Analog. Tentu Saja Jika Kita Ingin Mengetahui Berapa Besar Kuat Arus Yang
Mengalir Pad Suatu Aliran Listrik Lebih Baik Jika Kita Lebih Mengenal Amperemeter Analog.
Seperti Apa Fungsi Dari Amperemeter Analog, Bagaimana Pemanfaatannya, Bagaimana Prinsip
Kerja Yang Digunakan, Bagaimana Cara Kita Menggunakannya, Bagimana, Cara Membaca
Hasil Pengukurannya, Cara Pengkalibrasian Dari Amperemeter Tersebut. Maka Dari Itu Penulis
Menyusun Makalah Ini Agar Tercapai Semua Tujuan Dari Makalah Ini.

Rumusan Masalah
        Adapun Rumusan Masalah Dari Makalah Ini Adalah :
1.      Apa Yang Dimaksud Dengan Amperemeter?
2.     Apa Saja Jenis-Jenis Dari Amperemeter?
3.     Apa Bagian-Bagian Dan Fungsi Dari Amperemeter Analog?
4.      Bagaimana Prinsip Kerja Dari Amperemeter Analog?
5.      Bagaimana Cara Menggunakan Amperemeter Analog?
6.      Bagaimana Cara Mengkalibrasi Amperemeter Analog?
7.      Bagaimana Pembacaan Hasil Pengukuran Dari Amperemeter Analog?
8.      Bagaimana Prosedur Penggunaan Amperemeter Analog?

TUJUAN

Dari Rumusan-Rumusan Masalah Yang Telah Penulis Tentukan, Penulis Menetapkan Tujuan
Sebagai Berikut:

1.       Mengetahui Apa Itu Amperemeter

2.       Mengetahui Jenis-Jenis Amperemeter

3.      Mengetahui Bagian-Bagian Fungsi Dari Amperemeter Analog

4.      Mengetahui Prinsip Kerja Dari Amperemeter Analog

5.      Mengetahui Cara Menggunakan Penggunaan Amperemeter Analog

6.      Mengetahui Cara Mengkalibrasi Amperemeter Analog

7.      Mengetahui Cara Membaca Hasil Pengukuran Dari Amperemeter Analog

8.      Mengetahui Prosedur Penggunaan Amperemeter Yang Baik


A. Pengertian Amperemeter

Amperemeter Adalah Alat Untuk Mengukur Kuat Arus Listrik Dalam Rangkaian Tertutup.
Amperemeter Biasanya Dipasang Secara Seri (Berderet) Dengan Elemen Listrik. Dalam
Praktikum Sumber Listrik Arus Searah, Amperemeter Biasanya Digunakan Untuk Mengukur
Besarnya Arus Yang Mengalir Pada Kawat Penghantar.

Alat Ini Sering Digunakan Oleh Teknisi Elektronik Yang Biasanya Menjadi Satu Dalam
Multitester Atau Avometer. Avometer Adalah Singkatan Dari Amperemeter, Voltmeter Dan
Ohmmeter.Terdapat Dua Macam Amperemeter Yaitu: Amperemeter Digital Dan Amperemeter
Analog.

B. Jenis-Jenis Amperemeter

1. Amperemeter Analog

Amperemeter Analog Ini Adalah Model Amperemeter Yang Lama, Dan Jarum Sebagai
Alat Penunjuk Skalanya.

Pembacaan Skala Pada Amperemeter Analog

Cara Pembacaannya Adalah Dengan Menetukan Batas Ukur Yang Di Gunakan, Misalnya Batas
Ukur Yang Di Tentukan Adalah 10ma Dimana Jarak Pada Amperemeter Analog Menunjukkan
Pada Skala 28. Maka Penyetelan Saklar Pemilih Batas Ukur Menunjukkan Nilai Skala Penuh
Dari Pembacaan Meter. Karena Skala Meter Di Kalibrasi Dari 0-10, Maka Penting Untuk
Membagi Bacaan Dengan 10 Untuk Memperoleh Kuat Arus.

Contoh Pembacaan Skala Di Tunjukkan Pada:

• Jangkah Ukur Dc 10v: 4,4v ( Baca Langsung Skala 0-10 )

• Jangkah Ukur Dc 50 V: 22v ( Baca Langsung Skala0-50 )

• Jangkah Ukur Dc 25ma: 11ma ( Baca 0-250 Dan Bagi Dengan 10 )

• Jangkah Ukur Ac 10v: 4,45v ( Gunakan Skala Merah, Baca 0-10 )

2. Amperemeter Digital
Amperemeter Digital Adalah Model Amperemeter Baru Dan Lebih Akurat. Dalam
Percobaan Dengan Pengukuran Amperemeter Digital, Di Gunakan Multimeter Dengan
Memfungsikan Saklar Sebagai Amperemeter Dimana Rata – Rata Jangka Ukur Untuk
Multimeter Digital :

• Tegangan Dc : 200 Mv, 2000 Mv, 20 V, 200 V, 600 V

• Tegangan Ac : 200v, 600 V

• Arus Dc 200μa, 2000 Μa, 20ma, 200 Ma, 10 A

• Arus Ac

• Resistansi : 200ω, 2kω, 20kω, 200kω, 2000k

C. Prinsip Kerja Amperemeter

Amperemeter Bekerja Berdasarkan Prinsip Gaya Magnetik (Gaya Lorentz). Ketika Arus
Mengalir Melalui Kumparan Yang Dilingkupi Oleh Medan Magnet Timbul Gaya Lorentz
Yang Menggerakan Jarum Penunjuk Menyimpang. Apabila Arus Yang Melewati
Kumparan Besar, Maka Gaya Yang Timbul Juga Akan Membesar Sedemikian Sehingga
Penyimpangan Jarum Penunjuk Juga Akan Lebih Besar. Demikian Sebaliknya, Ketika
Kuat Arus Tidak Ada Maka Jarum Penunjuk Akan Dikembalikan Ke Posisi Semula Oleh
Pegas. Besar Gaya Yang Dimaksud Sesuai Dengan Prinsip Gaya Lorentz.
Keterangan :

F : Gaya Lorentz (N)

B : Medan Magnet (T)

I : Kuat Arus (A)

L : Panjang Kawat (M)

D. Komponen-Komponen Amperemeter

Keterangan:

1. Papan Skala

2. Jarum Penunjuk Skala

3. Pengatur Jarum Skala


4. Knop Pengatur Nol Ohm

5. Batas Ukur Ohm Meter

6. Batas Ukur Dc Volt (Dcv)

7. Batas Ukur Ac Volt (Acv)

8. Batas Ukur Ampere Meter Dc

9. Saklar Pemilih (Dcv, Acv, Ohm, Ampere Dc)

10. Test Pin Positif (+)

11. Test Pin Negatif (-)

E. Cara Penggunaan Amperemeter

Hal – Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penggunaan Amperemeter :

1. Medan Magnet Luar; Alat Ukur Akan Terganggu Bilamana Di Sekitar Terdapat Hantaran
Yang Bermuatan Atau Berarus Tinggi, Terdapat Medan Magnet Yang Lebih Besar.

2. Temperatur Keliling; Alat Ukur Akan Terjadi Kesalahan Bilamana Keadaaan Temperatur
Sekelilingnya Lebih Besar Dari . O 20

3. Pemanasan Sendiri; Penunjuk Alat Ukur Akan Stabil Apabila Pemanasan Komponen
Dalam Alat Ukurnya Telah Konstan.

4. Pergeseran Dari Titik Nol; Posisi Daripada Alat Penunjuk Tanpa Kebesaran Listrik,
Disebut Titik Nol. Akan Tetapi, Bilamana Alat Ukur Dipergunakan Beberapa Lama,
Kemungkinan Setelah Selesai Terpakai Ternyata Kedudukan Atau Posisi Jarum Penunjuk
Bergeser Atau Berubah, Hal Ini Disebabkan Oleh Posisi Pegas Dalam Alat Ukur. Hal Ini
Dapat Disetarakan Kembali Dengan Jalan Mengubah Secara Mekanik Atau Setelan
Secara Mekanik Pada Alat Ukurnya Sendiri.
5. Gesekan-Gesekan; Pada Alat Ukur Yang Dibuat Konstruksi Sumbu Dan Bantalan, Maka
Penunjukan Jarum Penunjuk Akan Mengalami Perubahan Yang Diakibatkan Pemakaian
Alat Ukur Yang Secara Berulang-Ulang Yang Mengakibatkan Pergeseran Pada Sumbu
Dan Bantalan.

6. Umur Alat Ukur; Setelah Dalam Jangka Waktu Dari Mulai Alat Ukur Dibuat, Maka
Berbagai Komponen Alat Ukur Akan Mengalami Perubahan Kemampuannya, Hal Ini
Akan Mempengaruhi Kepekaan Penunjukan. Agar Alat Ukur Tetap Stabil Maka Perlu
Dilakukan Kalibrasi Secara Berkala, Dalam Interval Waktu Setengah Tahun Sampai Satu
Tahun.

Letak Dari Alat Ukur; Agar Memperoleh Hasil Penunjukan Yang Teliti, Maka Cara Peletakan
Dan Penyimpanan Perlui Diperhatikan Letaknya.

Untuk Amperemeter Jenis Analog, Menggunakan Kekuatan Magnit Yang Biasanya Tidak Bisa
Mengukur Secara Tepat. Apabila Dalam Pengukuran Arus Menggunakan Avometer,Maka
Selector Harus Ditempatkan Pada Posisi Dcma Jika Menggunakan Avo Analog,Maka Cara
Membaca Hasil Pengukuran Adalah Batas Ukur Dibagi Dengan Penyimpangan Skala Penuh
Klemudian Dikalikan Dengan Penunjukan Jarum,Atau Dapat Ditulis Dengan Rumus :

Hasil = Batas Ukur X Penunjukan : Simpangan Skala Penuh

E. Langkah-Langkah Pengukuran & Hasil Pengukuran

1. Jika Diperlukan, Menggunakan Sekrup Pengatur Posisi Jarum (Preset), Atur Posisi Jarum
Pada Papan Skala Sehingga Berada Pada Posisi Angka Nol.

2. Saklar Jangkauan Ukur Diletakkan Pada Posisi Dcma, Batas Ukur (Range) Pada Angka
500.

3. Kabel Penyidik (Probes) Warna Merah (+) Diletakkan Pada Kutub Positip Baterai.

4. Kabel Penyidik (Probes) Warna Hitam (-) Diletakkan Pada Kutub Negatip Baterai.

5. Jarum Penunjuk Pada Papan Skala Akan Bergerak Ke Kanan Menunjuk Angka Antara 0-
250 Dcv, (Pada Beberapa Alat Ukur Pada Papan Skala Tertulis Dcv, A Artinya Skala
Tersebut Untuk Dcv, Dca Dan Dcma, Atau Vma Artinya Skala Tersebut Untuk Dcv, Acv
Dan Dcma).

Jika Pada Pada Batas Ukur (Range) 500, Hasil Pengukuran Kurang Terbaca, Batas Ukur (Range)
Dapat Dipindahkan Posisinya Pada Angka 25 Atau 0,25

A. Mengukur Arus Pada Rangkaian

1. Jika Diperlukan, Menggunakan Sekrup Pengatur Posisi Jarum (Preset), Atur Posisi Jarum
Pada Papan Skala Sehingga Berada Pada Posisi Angka Nol.

2. Saklar Jangkauan Ukur Diletakkan Pada Posisi Dcma, Batas Ukur (Range) Pada Angka
500.

3. Perhatikan Gambar 32. Kabel Penyidik (Probes) Warna Merah (+) Diletakkan Pada Titik
Uji (Test Point/Tp) Rangkaian Yang Ter-Koneksi Dengan Titik Positip Catu
Daya/Baterai.

4. Kabel Penyidik (Probes) Warna Hitam (-) Diletakkan Pada Titik Uji (Test Point/Tp)
Rangkaian Yang Ter-Koneksi Dengan Titik Negatip Catu Daya/Baterai.

5. Jarum Penunjuk Pada Papan Skala Akan Bergerak Ke Kanan Menunjuk Angka Antara 0-
250 Dcv, A (Pada Beberapa Alat Ukur, Pada Papan Skala Tertulis Dcv, A Artinya Skala
Tersebut Untuk Dcv, Dca Dan Dcma, Atau Vma Artinya Skala Tersebut Untuk Dcv, Acv
Dan Dcma).

6. Jika Pada Pada Batas Ukur (Range) 500, Hasil Pengukuran Kurang Terbaca, Batas Ukur
(Range) Dapat Dipindahkan Posisinya Pada Angka 25 Atau 0,25.

7. Membaca Hasil Pengukuran

Ada Dua Cara Membaca Hasil Pengukuran Kuat Arus Pada Papan Skala, Pertama,
Menggunakan Rumus :

Dan Kedua, Membacanya Secara Langsung.


Cara Pertama:

Untuk Cara Pertama, Misalkan Batas Ukur (Range) Diletakkan Pada Posisi Angka 25, Skala
Yang Digunakan Adalah Penunjukan Skala Penuh (0-250). Jarum Menunjuk Angka 175, Kuat
Arus Yang Mengalir Adalah : I = 175 X 25/250 = 17,5 Ma.

 Cara Kedua:

1. Untuk Batas Ukur (Range) 0,25, Hasil Pengukuran Dibaca Pada Skala 0-250. Jarum Pada
Papan Skala Menunjuk Angka 250, Hasil Pengukuran = 0,25 Ma. Jarum Pada Papan
Skala Menunjuk Angka 200, Hasil Pengukuran = 0,20 Ma Dan Seterusnya.

2. Untuk Batas Ukur (Range) 25, Hasil Pengukuran Dibaca Pada Skala 0-250. Jarum Pada
Papan Skala Menunjuk Angka 250, Hasil Pengukuran = 25 Ma. Jarum Pada Papan Skala
Menunjuk Angka 200, Hasil Pengukuran = 20 Ma Dan Seterusnya.

 
BAB III

PENUTUP

3.1.   Kesimpulan

Dari Makalah Amperemeter Ini Dapat Disimpulkan Bahwa :

1.   Amperemeter Adalah Alat Yang Digunakan Untuk Mengukur Kuat Arus


Listrik. Amperemeter Analog Adalah Amperemeter Yang Hasil Pengukurannya Ditunjukkan
Oleh Pergerakan Jarum Pada Skala. Satuan Yang Dipakai Untuk Menyatakan Hasil Pengukuran
Amperemeter Adalah Amper (A).

2.  Adapun Bagian-Bagian Dari Amperemeter Analog Adalah Jarum Penunjuk Skala (Pada
Amperemeter Analog), Probe, Kalibrator, Ground, Cermin Pemantul

3.   Prinsip Kerja Yang Digunakan Dalam Amperemeter Adalah Dengan Menggunakan


Kumparan Putar Pada Galvanometer Dan Dengan Ditambahkan Hambatan Shunt Yang
Berfungsi Untuk Memperbesar Batas Ukur.

Anda mungkin juga menyukai