Teknik Pengukuran
Disusun Oleh :
Kelompok 1
- Aminullah
- Annisa Nurul Santy
- Arigita Puspa Armada
- Dewi Yatni Anggraeni
2021
DAFTAR ISI
PENGERTIAN...................................................................................................................1
JENIS-JENIS AMPEREMETER.......................................................................................1
KOMPONEN AMPEREMETER.......................................................................................3
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah Dari Makalah Ini Adalah :
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Amperemeter?
2. Apa Saja Jenis-Jenis Dari Amperemeter?
3. Apa Bagian-Bagian Dan Fungsi Dari Amperemeter Analog?
4. Bagaimana Prinsip Kerja Dari Amperemeter Analog?
5. Bagaimana Cara Menggunakan Amperemeter Analog?
6. Bagaimana Cara Mengkalibrasi Amperemeter Analog?
7. Bagaimana Pembacaan Hasil Pengukuran Dari Amperemeter Analog?
8. Bagaimana Prosedur Penggunaan Amperemeter Analog?
TUJUAN
Dari Rumusan-Rumusan Masalah Yang Telah Penulis Tentukan, Penulis Menetapkan Tujuan
Sebagai Berikut:
Amperemeter Adalah Alat Untuk Mengukur Kuat Arus Listrik Dalam Rangkaian Tertutup.
Amperemeter Biasanya Dipasang Secara Seri (Berderet) Dengan Elemen Listrik. Dalam
Praktikum Sumber Listrik Arus Searah, Amperemeter Biasanya Digunakan Untuk Mengukur
Besarnya Arus Yang Mengalir Pada Kawat Penghantar.
Alat Ini Sering Digunakan Oleh Teknisi Elektronik Yang Biasanya Menjadi Satu Dalam
Multitester Atau Avometer. Avometer Adalah Singkatan Dari Amperemeter, Voltmeter Dan
Ohmmeter.Terdapat Dua Macam Amperemeter Yaitu: Amperemeter Digital Dan Amperemeter
Analog.
B. Jenis-Jenis Amperemeter
1. Amperemeter Analog
Amperemeter Analog Ini Adalah Model Amperemeter Yang Lama, Dan Jarum Sebagai
Alat Penunjuk Skalanya.
Cara Pembacaannya Adalah Dengan Menetukan Batas Ukur Yang Di Gunakan, Misalnya Batas
Ukur Yang Di Tentukan Adalah 10ma Dimana Jarak Pada Amperemeter Analog Menunjukkan
Pada Skala 28. Maka Penyetelan Saklar Pemilih Batas Ukur Menunjukkan Nilai Skala Penuh
Dari Pembacaan Meter. Karena Skala Meter Di Kalibrasi Dari 0-10, Maka Penting Untuk
Membagi Bacaan Dengan 10 Untuk Memperoleh Kuat Arus.
2. Amperemeter Digital
Amperemeter Digital Adalah Model Amperemeter Baru Dan Lebih Akurat. Dalam
Percobaan Dengan Pengukuran Amperemeter Digital, Di Gunakan Multimeter Dengan
Memfungsikan Saklar Sebagai Amperemeter Dimana Rata – Rata Jangka Ukur Untuk
Multimeter Digital :
• Arus Ac
Amperemeter Bekerja Berdasarkan Prinsip Gaya Magnetik (Gaya Lorentz). Ketika Arus
Mengalir Melalui Kumparan Yang Dilingkupi Oleh Medan Magnet Timbul Gaya Lorentz
Yang Menggerakan Jarum Penunjuk Menyimpang. Apabila Arus Yang Melewati
Kumparan Besar, Maka Gaya Yang Timbul Juga Akan Membesar Sedemikian Sehingga
Penyimpangan Jarum Penunjuk Juga Akan Lebih Besar. Demikian Sebaliknya, Ketika
Kuat Arus Tidak Ada Maka Jarum Penunjuk Akan Dikembalikan Ke Posisi Semula Oleh
Pegas. Besar Gaya Yang Dimaksud Sesuai Dengan Prinsip Gaya Lorentz.
Keterangan :
D. Komponen-Komponen Amperemeter
Keterangan:
1. Papan Skala
1. Medan Magnet Luar; Alat Ukur Akan Terganggu Bilamana Di Sekitar Terdapat Hantaran
Yang Bermuatan Atau Berarus Tinggi, Terdapat Medan Magnet Yang Lebih Besar.
2. Temperatur Keliling; Alat Ukur Akan Terjadi Kesalahan Bilamana Keadaaan Temperatur
Sekelilingnya Lebih Besar Dari . O 20
3. Pemanasan Sendiri; Penunjuk Alat Ukur Akan Stabil Apabila Pemanasan Komponen
Dalam Alat Ukurnya Telah Konstan.
4. Pergeseran Dari Titik Nol; Posisi Daripada Alat Penunjuk Tanpa Kebesaran Listrik,
Disebut Titik Nol. Akan Tetapi, Bilamana Alat Ukur Dipergunakan Beberapa Lama,
Kemungkinan Setelah Selesai Terpakai Ternyata Kedudukan Atau Posisi Jarum Penunjuk
Bergeser Atau Berubah, Hal Ini Disebabkan Oleh Posisi Pegas Dalam Alat Ukur. Hal Ini
Dapat Disetarakan Kembali Dengan Jalan Mengubah Secara Mekanik Atau Setelan
Secara Mekanik Pada Alat Ukurnya Sendiri.
5. Gesekan-Gesekan; Pada Alat Ukur Yang Dibuat Konstruksi Sumbu Dan Bantalan, Maka
Penunjukan Jarum Penunjuk Akan Mengalami Perubahan Yang Diakibatkan Pemakaian
Alat Ukur Yang Secara Berulang-Ulang Yang Mengakibatkan Pergeseran Pada Sumbu
Dan Bantalan.
6. Umur Alat Ukur; Setelah Dalam Jangka Waktu Dari Mulai Alat Ukur Dibuat, Maka
Berbagai Komponen Alat Ukur Akan Mengalami Perubahan Kemampuannya, Hal Ini
Akan Mempengaruhi Kepekaan Penunjukan. Agar Alat Ukur Tetap Stabil Maka Perlu
Dilakukan Kalibrasi Secara Berkala, Dalam Interval Waktu Setengah Tahun Sampai Satu
Tahun.
Letak Dari Alat Ukur; Agar Memperoleh Hasil Penunjukan Yang Teliti, Maka Cara Peletakan
Dan Penyimpanan Perlui Diperhatikan Letaknya.
Untuk Amperemeter Jenis Analog, Menggunakan Kekuatan Magnit Yang Biasanya Tidak Bisa
Mengukur Secara Tepat. Apabila Dalam Pengukuran Arus Menggunakan Avometer,Maka
Selector Harus Ditempatkan Pada Posisi Dcma Jika Menggunakan Avo Analog,Maka Cara
Membaca Hasil Pengukuran Adalah Batas Ukur Dibagi Dengan Penyimpangan Skala Penuh
Klemudian Dikalikan Dengan Penunjukan Jarum,Atau Dapat Ditulis Dengan Rumus :
1. Jika Diperlukan, Menggunakan Sekrup Pengatur Posisi Jarum (Preset), Atur Posisi Jarum
Pada Papan Skala Sehingga Berada Pada Posisi Angka Nol.
2. Saklar Jangkauan Ukur Diletakkan Pada Posisi Dcma, Batas Ukur (Range) Pada Angka
500.
3. Kabel Penyidik (Probes) Warna Merah (+) Diletakkan Pada Kutub Positip Baterai.
4. Kabel Penyidik (Probes) Warna Hitam (-) Diletakkan Pada Kutub Negatip Baterai.
5. Jarum Penunjuk Pada Papan Skala Akan Bergerak Ke Kanan Menunjuk Angka Antara 0-
250 Dcv, (Pada Beberapa Alat Ukur Pada Papan Skala Tertulis Dcv, A Artinya Skala
Tersebut Untuk Dcv, Dca Dan Dcma, Atau Vma Artinya Skala Tersebut Untuk Dcv, Acv
Dan Dcma).
Jika Pada Pada Batas Ukur (Range) 500, Hasil Pengukuran Kurang Terbaca, Batas Ukur (Range)
Dapat Dipindahkan Posisinya Pada Angka 25 Atau 0,25
1. Jika Diperlukan, Menggunakan Sekrup Pengatur Posisi Jarum (Preset), Atur Posisi Jarum
Pada Papan Skala Sehingga Berada Pada Posisi Angka Nol.
2. Saklar Jangkauan Ukur Diletakkan Pada Posisi Dcma, Batas Ukur (Range) Pada Angka
500.
3. Perhatikan Gambar 32. Kabel Penyidik (Probes) Warna Merah (+) Diletakkan Pada Titik
Uji (Test Point/Tp) Rangkaian Yang Ter-Koneksi Dengan Titik Positip Catu
Daya/Baterai.
4. Kabel Penyidik (Probes) Warna Hitam (-) Diletakkan Pada Titik Uji (Test Point/Tp)
Rangkaian Yang Ter-Koneksi Dengan Titik Negatip Catu Daya/Baterai.
5. Jarum Penunjuk Pada Papan Skala Akan Bergerak Ke Kanan Menunjuk Angka Antara 0-
250 Dcv, A (Pada Beberapa Alat Ukur, Pada Papan Skala Tertulis Dcv, A Artinya Skala
Tersebut Untuk Dcv, Dca Dan Dcma, Atau Vma Artinya Skala Tersebut Untuk Dcv, Acv
Dan Dcma).
6. Jika Pada Pada Batas Ukur (Range) 500, Hasil Pengukuran Kurang Terbaca, Batas Ukur
(Range) Dapat Dipindahkan Posisinya Pada Angka 25 Atau 0,25.
Ada Dua Cara Membaca Hasil Pengukuran Kuat Arus Pada Papan Skala, Pertama,
Menggunakan Rumus :
Untuk Cara Pertama, Misalkan Batas Ukur (Range) Diletakkan Pada Posisi Angka 25, Skala
Yang Digunakan Adalah Penunjukan Skala Penuh (0-250). Jarum Menunjuk Angka 175, Kuat
Arus Yang Mengalir Adalah : I = 175 X 25/250 = 17,5 Ma.
Cara Kedua:
1. Untuk Batas Ukur (Range) 0,25, Hasil Pengukuran Dibaca Pada Skala 0-250. Jarum Pada
Papan Skala Menunjuk Angka 250, Hasil Pengukuran = 0,25 Ma. Jarum Pada Papan
Skala Menunjuk Angka 200, Hasil Pengukuran = 0,20 Ma Dan Seterusnya.
2. Untuk Batas Ukur (Range) 25, Hasil Pengukuran Dibaca Pada Skala 0-250. Jarum Pada
Papan Skala Menunjuk Angka 250, Hasil Pengukuran = 25 Ma. Jarum Pada Papan Skala
Menunjuk Angka 200, Hasil Pengukuran = 20 Ma Dan Seterusnya.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
2. Adapun Bagian-Bagian Dari Amperemeter Analog Adalah Jarum Penunjuk Skala (Pada
Amperemeter Analog), Probe, Kalibrator, Ground, Cermin Pemantul