DOSEN PENGAMPU :
Dr. Ni Ketut Rapi , M.Pd
OLEH :
Ni Ketut Sidiratni Adnyaningsih 2113021003
Tiur Yesica Siahaan 2113021016
I Kadek Kania Yasa 2113021019
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul ‘ Ohmmeter, Multimeter
dan CRO’ dengan baik dan selesai tepat waktu. Dan juga kami berterima pada Ibu dosen
pengampu mata kuliah pengelolaan laboratorium yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai alat ukur ohmmeter, multimeter dan CRO. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan dan
belum sempurna. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang sudah disusun dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
makalah ini di masa depan.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Ohmmeter
2.2 Multimeter
2.3 CRO
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengukuran adalah suatu aktivitas atau kegiatan membandingkan suatu besaran yang belum
diketahui nilainya terhadap besaran yang lain yang sudah diketahui nilainya, pekerjaan itu
yang disebut dengan kegiatan mengukur. Ada berbagai macam alat yang digunakan dalam
suatu pengukuran, salah satunya yaitu alat ukur listrik seperti ohmmeter, multimeter dan
CRO. Alat ukur listrik adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran- besaran
listrik beserta turunannya, contohnya seperti arus, tegangan, daya, frekuensi, dan hambatan.
Dalam alat ukur listrik, memiliki berbagai keunggulan diantaranya seperti mudah
digunakan, cepat menampilkan hasil pengukuran, mampu untuk menyimpan informasi,
akurasi, presisi, dan sensitivitas cukup baik dan keunggulan-keunggulan yang lainnya (Alifis,
2013). Alat ukur listrik ini adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran-besaran
listrik seperti kuat arus listrik, beda potensial listrik, hambatan listrik dan yang lainnya. Alat
ukur listrik ada yang analog dan ada juga yang digital untuk menghasilkan arus listrik pada
rangkaian, maka diperlukan beda potensial. Selain itu , salah satu cara untuk menghasilkan
beda potensial adalah dengan baterai (Sutrisno, 1978).
Ohmmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang
merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Selain daripada
ohmeter juga ada multimeter. Multimeter merupakan gabungan alat dari volt meter,
amperemeter dan ohmmeter. Multimeter ini lebih dipilih untuk mengukur ketimbang alat
ukur yang lain, yang ini disebabkan karena simpel dan bisa digunakan untuk mengukur
banyak satuan listrik meskipunn dengan satu alat saja yaitu multimeter. Tidak kalah bagusnya
dari alat ukur CRO. Osiloskop atau yang sering disebut dengan CRO (Cathode Ray
Oscilloscope ) adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik, beserta
frekuensi dan fasenya dan sekaligus menampilkan bentuk sinyal dari tegangan tersebut.
Makalah ini akan membahasa secara lebih rinci mengenai hal diatas yaitu ohmmeter,
multimeter dan CRO.
Ada dua jenis ohmmeter yaitu ohmmeter analog dan ohmmeter digital.
1. Ohmmeter analog
Ohmmeter analog ini memiliki model penghitungan manual dan simpel untuk dibaca. Pada alat
ohmmeter terdapat jarum ukur yang nantinya berhenti pada angka tertentu pada saat pengukuran
2. Ohmmeter digital
Selain dari ohmmeter analog ada juga ohmmeter digital yang digunakan lebih simpel dari ohmmeter
analog. Ohmmeter digital ini memiliki tingkat akurasi yang jauh lebih tinggi dan akurat. Nilai
hambatan yang ditunjukkan oleh ohmmeter digital memiliki tambahan satuan yang jauh lebih
terperinci. Skala pengukurannya juga lebih variatif dibandingkan dengan analog, namun ohmmeter
digital ini susah untuk melakukan monitoring terutama pada saat voltase tidak stabil atau naik turun.
Pada dasarnya prinsip kerja dari ohmmeter ini adalah besarnya arus listrik yang mengalir melalui
sebuah penghantar metal pada rangkaian. Cara kerja dari ohmmeter ini sebenarnya sangat
sederhana. Ohmmeter mampu menghasilkan aliran pada internal arus listrik, oleh karena itu alat
ohmmeter ini dilengkapi dengan baterai. Ohmmeter juga terdiri dari dua arah yang kemudian
resistensi di antara keduanya akan diukur.
Ujung merah dihubungkan ke terminal positif sesuai unit listrik yang sedang diuji sedangkan ujung
hitam ke terminal negatif. Ketika arus mengalir dari baterai dan melalui unit, ohmmeter mengukur
penurunan tegangan atau hambatan yang terjadi.
2.2 Multimeter
2.3 CRO