Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang MahaEsa , yang telah memberikan masih dan karunia,
yang dilimpahkan-Nya kepada kami, penulis dan penyusun, sehingga dapat menyelesaikan tugas ini
dengan tepat waktu. Penyusunan tugas critical book review ini adalah untuk memenuhi dan
menyelesaikan tugas matakuliah Alat alat ukur fisika yang diampu oleh Bapak Budiman Nasution S. Pd.,
M. Si.

Adapun yang menjadi judul tugas Critical Book Review kami adalah “ Multimeter " .Tugas critical
book report ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang
multimeter, memahami dan mengetahui meringkas buku dengan tepat, dan semakin kritis dalam
menilai kualitas buku yang diketik oleh pengarang. Adapun manfaat tugas critical book review ini adalah
membantu para pembaca, dalam memilih buku yang tepat, untuk digunakan sebagai referensi belajar
nya.

Jika dalam penulisan makalah kami terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam penulisannya,
maka kepada para pembaca, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Dan memohon koreksi-koreksi dan
saran dari pembaca,demi kesempurnaan makalah selanjutnya.

Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu
pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.

MEDAN, 20 Oktober 2020

Kelompok
IDENTITAS BUKU

Buku Utama

Judul : Alat ukur dan Teknik Pengukuran Julie 1

Penulis : Sri Waluyanti,Djoko Santoso ,Slamet ,Umi Rochayati (Sri Waluyanti, dkk.)

Penerbit : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Ukuran Buku : 18,2 x 25,7 cm

Kota Terbit : Jakarta

Tahun terbit : 2008

ISBN : 978-602-8320-11-5
ISBN : 978-602-8320-12-2

• Buku kedua

Judul : Pengenalan Alat Ukur

Penulis : MUHAMMAD MINAN CHUSNI, M.Pd.Si.

Penerbit : Handout Perkuliahan

• Buku Ketiga

Judul : Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi

Penulis : Agah Sutiagah dan Farid Mulyana

Tahun terbit : 2013

• Buku Keempat

Judul : Hafal mahir teori dan rumus

Penulis : Aslizar

Tahun terbit : 2016


Penerbit : Gramedia Widiasarana

Ringkasan buku multimeter

Multimeter merupakan alat ukur yang paling banyak dipergunakan oleh para praktisi, hobist dan orang
yang bekerjaberkaitan dengan rangkaian listrik dan elektronika. Multimeter dapat dipergunakan untuk
mengukur besaran listrik, seperti : hambatan, arus, tegangan. Karena dirancang untuk mengukur tiga
besaran tersebut, maka multimeter sering disebut AVO meter (Amper Volt Ohm).

1. Kelebihan Multimeter Elektronik


Dalam perkembangannya multimeter menggunakan komponen aktif elektronik yang biasanya berfungsi
sebagai penguat. Multimeter elektronik lebih disukai karena beberapa alasan yang menguntungkan :
1. Resistansi masukan multimeter elektronik lebih tinggi dan stabil disemua cakupan pengukuran
2. Pada saat berfungsi sebagai pengukur arus resistansi multimeter elektronik cukup rendah sehingga
dapat mencegah kesalahan ukur karena efek pembebanan.
3. Skala resistansi dari multimeter elektronik arah penyimpangan jarum sama seperti pada
pengukuran tegangan atau arus sehingga tidak membingungkan.

4. Digunakan tegangan rendah sehingga memungkinkan untuk mengukur resistansi

2.. Konstruksi Multimeter Analog

Dasar multimeter elektronik analog dapat dikelompokkan ke dalam tiga bagian utama yaitu jaringan
pengukuran, rangkaian penguat dan penggerak meter analog(seperti jenis PM-MC). Dalam kasus
pengukuran arus dan tegangan jaringan kerja berupa pembagi tegangan yang membatasi tegangan yang
diberikan pada penguat terutama berkaitan dengan pengaturan cakupan instrumen.
Multimeter Philip type PM 2505 dalam gambar 2-26 memiliki skala penuh tegangan DC dan AC yang
rendah sampai 100mV. Cakupan pengukuran arus DC, AC dari skala penuh 1uA sampai 10A. Untuk
cakupan pengukuran dari100? sampai 30M? (FSD). Saklar pemilih fungsi memberi pilihan cakupan Volt
Amper dan Ohm.Multimeter ini dirancang menggunakan penguat IC monolitik dengan penguat masukan
berupa FET, sehingga tahanan input tinggi (10 – 20M?), sehingga dapat mengurangikemungkinan
kesalahan ukur yang disebabkan oleh pembebanan rangkaian yang di uji.

A. Pengertian
Multimeter disebut juga multitester atau AVOmeter. “A” untuk amperemeter. “V” untuk voltmeter.“O”
untuk ohmeter. Jadi, Multimeter merupakan suatu alat ukur yang dapat kita gunakan untuk mengukur
kuat arus, tegangan, dan juga hambatan listrik. Sedangkan kata multimeter berasal dari kata “multi”
yang berarti banyak dan juga “tester” yang berarti mengukur. (Sari, 2012, p. 1) . Multimeter adalah salah
satu alat ukur yang sangat diperlukan untuk mengukur besaran-besaran seperti kuat arus listrik,
tegangan listrik, hambatan listrik, maupun kapasitansi. Selain itu juga multimeter dapat digunakan untuk
mendeteksi rusak atau tidaknya suatu komponen. (Sumarno & Ruwanto, 2001).

Bagian-Bagian Multimeter
Bagian-bagian AVO meter antara lain (Sari, 2012):
1. Skala . Bagian ini berbentuk seperti busur dan memiliki rentang angka. Ada beberapa skala dengan
angka dan warna berbeda.. Skala Ω untuk mengukur nilai hambatan listik. Ada juga skala yang digunakan
untuk mengukur nilai tegangan dan kuat arus.

2. Jarum Penunjuk

Bagian ini berfungsi untuk menunjukkan angka pada skala hasil pembacaan pengukuran yang akan kita
lakukan. Untuk mengamati hasil pembacaan maka kita harus melihatnya dengan posisi mata tegak lurus
dengan multimeter.

3. Selektor Batas Ukur


Bagian ini dapat kita putar yang berfungsi untuk menentukan batas ukur apa yang akan kita gunakan
dalam pengukuran multimeter. di bagian ini terdapat tanda sebagai berikut:
a. AC V berfungsi untuk mengukur tegangan listrik bolak-balik,
b. DC V berfungsi untuk mengukur tegangan listrik searah,

c. DC mA berfungsi untuk mengukur kuat arus listrik, dan


d. Tanda Ω berfungsi untuk mengukur nilai hambatan suatu komponen.
4. Pengatur Posisi Nol Jarum
Bagian ini berfungsi untuk mengatur posisi nol pada jarum penunjuk skala yang letaknya paling kiri.

5. Pengatur nol ohm


Berfungsi untuk mengenolkan jarum penunjuk ketika akan melakukan pengukuran hambatan listrik.
6. Probe
Bagian ini terdapat 2 probe yaitu probe merah untuk positif (+) dan probe hitam untuk negatif (-).
7. Terminal pengukuran
Bagian ini berfungsi untuk menghubungkan probe dengan Multimeter. terdapat dua terminal yaitu
terminal positif (+) dan terminal negatif (-).

Jenis-jenis Multimeter
Terdapat 2 buah multimeter yaitu (Elektro, 2014) :
1. Multimeter Analog
Jenis multimeter ini menggunakan layar ukur berupa jarum penunjuk sehingga, untuk pembacaan hasil
pengukuran harus dilakukan dengan melihat posisi jarum penunjuk dan melihat posisi selektor pada
posisi batas ukur lalu melakukan perhitungan secara manual untuk mendapatkan pengukurannya.
Adapun bagian-bagian multimeter analog ini adalah sebagai berikut : a. Skala ;b. Jarum penunjuk ;c.
Selektor batas ukur ;d. Pengatur posisi nol jarum ; e. Pengatur posisi nol ohm ;f. Probe ;g. Terminal
pengukuran
Manfaat Multimeter Digital menurut (Prawiroredjo, 2006) Adalah mengukur kuat arus, tegangan,
hambatan listrik, mengukur nilai kapasitansi kapasitor (farad) Mengukur nilai kapasitansi kapasitor dan
memeriksa keadaan suatu komponen. (Farad).
2. Multimeter Digital

Jenis multimeter yang menggunakan layar digital sebagai hasil pembacaan pengukurannya. Hasil ukur
yang ditampilkan pada display multimeter digital merupakan hasil yang telah sesuai sehingga tidak
perlu menghitung lagi seperti pada multimeter analog. Adapun bagian-bagian multimeter digital adalah
sebagai berikut :
a. Layar Monitor
Untuk melihat hasil pembacaan pada alat ukur multimeter
b. Buttons ( tombol )

Tombol yang ada pada Multimeter Digital


c. Dial (tombol penyetel)

d. Input Jacks
Manfaat Multimeter Digital Adalah mengukur kuat arus, tegangan, dan hambatan listrik. (Wahyudi,
2015). Menurut (Prawiroredjo, 2006) Prinsip kerja Multimeter Digital adalah gerak d’arsonval yaitu
gerakan dasar kumparan putar magnet permanen.

Multimeter yang diuraikan pada buku ini adalah Multimeter Analog yang menggunakan kumparan putar
untuk menggerakkan jarum penunjuk papan skala. Multimeter ini yang banyak dipakai karena harganya
relatif terjangkau. Jika pada Multimeter Digital hasil pengukuran langsung dapat dibaca dalam bentuk
angka yang tampil pada layar display, pada Multimeter analog hasil pengukuran dibaca lewat
penunjukan jarum pada papan skala.
Kriteria Multimeter
1.Kekhususan kepekaan, ditentukan oleh tahanan/resistan (resistance) dibagi dengan tegangan,
misalnya 20 kΩ/v untuk DCV dan 8 kΩ/v untuk ACV. (20 kΩ/v → I = E/R = 1/20.000 = ½ x 10- 4 A =
0,05mA = 50 µA). Multimeter menggunakan arus sebesar 50 mikroAmpere (50 µA) untuk alat pengukur
(meter) dan akan menarik arus maksimal 50 µA dari rangkaian yang diukur.
2.Fungsi tambahannya sebagai penguji (tester) transistor untuk menentukan hfe transistor
(kemampuan transistor menguatkan arus listrik searah sampai beberapa kali), penguji dioda, dan
kapasitas kapasitor dalam hubungannya dengan pekerjaan perbaikan (repair) alat-alat elektronik.
••Langkah-langkah menggunakan Multimeter
1. Baca dengan teliti buku petunjuk penggunaan (manual instruction) Multimeter yang dikeluarkan oleh
pabrik pembuatnya.
2. Multimeter adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan (Multimeter sebagai
Volt-meter), mengukur Arus (Multimeter sebagai Ampere-meter), mengukur Resistans/Tahanan
(Multimeter sebagai Ohm-meter).

3. Sebelum dan sesudah Multimeter digunakan, posisi saklar jangkauan ukur harus selalu berada pada
posisi ACV dengan batas ukur (range) 250ACV atau lebih.
4. Kabel penyidik (probes) Multimeter selalu berwarna merah dan hitam. Masukkanlah kabel yang
berwarna merah ke lubang penyidik yang bertanda (+) atau out, dan kabel yang berwarna hitam ke
lubang penyidik yang bertanda (-) atau common.
5. Pada saat akan melakukan pengukuran dengan Perhatikan apakah jarum penunjuk sudah berada pada
posisi angka nol. Jika belum lakukanlah peneraan dengan cara memutar sekrup pengatur posisi jarum
(preset) dengan obeng minus (-).
6. Posisi saklar jangkauan ukur harus pada posisi yang sesuai dengan besaran yang akan diukur. Jika akan
mengukur tegangan listrik bolak balik (ACV) letakkan saklar pada posisi batas ukur (range) yang lebih
tinggi dari tegangan yang akan diukur. Jika mengukur tegangan bolak balik 220V/220 ACV, letakkan
saklar pada posisi batas ukur (range) 250 ACV. Hal yang sama juga berlaku untuk pengukuran tegangan
listrik searah (DCV), kuat arus (DCmA-DCµA), dan tahanan/resistan (resistance).

7. Pada pengukuran DCV, kabel penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan pada kutub positip, kabel
penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan pada kutub negatip dari tegangan yang akan diukur.
8. Jangan sekali-kali mengukur kuat arus listrik, kecuali kita sudah dapat memperkirakan besarnya kuat
arus yang mengalir.

9. Untuk mengukur tahanan/resistan (resistance) , letakkan saklar jangkauan ukur pada batas ukur
(range) Ω atau kΩ (kilo Ohm), pertemukan ujung kedua kabel penyidik (probes), tera jarum penunjuk
agar berada pada posisi angka nol dengan cara memutar-mutar tombol pengatur jarum pada posisi
angka nol (zero adjustment).
10. Berhati-hatilah jika akan mengukur tegangan listrik setinggi 220 AC
Kuat arus yang mengalir pada suatu rangkaian dapat diukur dengan menggunakan amperemeter. Alat
lain yang juga digunakan adalah multimeter , galvanometer, dan basicmeter yang dilengkapi shunt.
Cara pemakaiannya amperemeter adalah dipasang secara seri pada rangkaian.

Ada 2 Cara pengukuran untuk menentukan nilai hambatan suatu penghambat yaitu sebagai berikut:

a. Mengukur nilai tegangan dan kuat arusnya dengan menggunakan voltmeter dan amperemeter.

b. Dengan mengukur langsung memakai ohmmeter atau multimeter. Multimeter adalah alat yang dapat
mengukur V, I,dan R secara langsung.

++++Kelebihan dan kekurangan buku


••Buku utama

Kelebihan : Sampul yang menarik dan warna yang jreng,membuat semangat dan daya tarik tuk
membaca buku tersebut. Kelengkapan identitas utama pada buku. Memuat materi yang lebih lengkap
dan rinci tentang multimeter. Dimulai dari kegunaan multimeter yang bisa mengukur tenggangan ,arus,
dan hambatan, dijelaskan di buku ini subbab nya yang merupakan penjelasan lebih rinci tentang materi
multimeter dan pembagian fungsinya. Memuat gambar gambar multimeter dan pembagiannya serta
jenis nya, sehingga memudahkan pembaca mengetahui bentuk alatnya, dan dijelaskan cara memakai
nya. Memuat soal soal tentang pengukuran multimeter yang kemudian dibagi lagi mengukur hambatan,
tegangan dan kuat arus, dan soal yang diketik, diberi solusi penyelesaiannya. Memuat catatan catatan
penting tentang multimeter. Gaya bahasa buku yang mudah dipahami.

Kekurangan : Penyusunan paragraf masih belum rapi, sehingga mau membuat bingung kelanjutan
bacaan bagi pembaca buku ini.

••Buku kedua

Kelebihan: Sampul yang bagus dan menarik,dan memuat judul yang mencakup seluruh bab
pembahasan. Memuat materi yang lumayan banyak tentang multimeter dan penjelasan pembagiannya .
Dijelaskan bagian bagian dari multimeter, baik itu multimeter analog dan multimeter digital. Dijelaskan
cara penggunaan multimeter nya. Gaya bahasa buku nya mudah dipahami. Susunan paragraf nya
menurut kami sudah tersusun rapi dan bagus dilihat.

Kekurangan : kurang lengkapnya identitas pada buku. Gambar nya sedikit. Tidak Ada evaluasi contoh
soal dan bagaimana cara penyelesaiannya.

••Buku ketiga :

Kelebihan: Sampul yang bagus, dan menarik bagi mata karena berwarna hijau . Mencantumkan materi
materi tambahan tentang multimeter seperti kriteria nya. Gaya bahasa nya mudah dipahami. Susunan
paragraf nya menurut kami sudah bagus dan tidak berantakan. Memuat penjelasan bagian bagian pada
multimeter.

Kekurangan : Kurang lengkapnya identitas pada buku. Sedikit nya gambar tentang multimeter pada
buku ini. Kurang banyak materi materi penjelasan tentang multimeter yang bisa mengukur tegangan,
arus dan hambatan. Tidak Ada soal evaluasi tentang multimeter pada buku ini.
•• Buku Keempat :

Kelebihan : Sampul yang menarik dan bagus bagi pandangan mata. Susunan paragraf yang sudah bagus.
Gaya bahasa yang mudah dipahami.

Kekurangan: Kurang dalam kelengkapan identitas buku. Sedikit nya materi tentang penjelasan
multimeter. Sedikit sekali gambar gambar pendukung materi multimeter. Tidak Ada soal evaluasi dan
pembahasan soal pada buku ini.

DAFTAR PUSTAKA

Waluyanti, Sri, dkk .2008. Alat Ukur dan Teknik Pengukuran Jilid 1 . Jakarta : Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan

Chusni, Muhammad Minan. Pengenalan Alat Ukur : Handout Perkuliahan

Sutiagah, agah dan Farid Mulyana. 2013. Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi

Aslizar. 2016. Hafal mahir teori dan rumus : Gramedia Widiasarana

Anda mungkin juga menyukai