Anda di halaman 1dari 21

TEKNIK ELEKTRO

SEMIKONDUKTOR
DIODA

Disusun oleh :
Toriq Hidayatul Madinah 1910631160101
Dewa Aprilianto Witono 1910631160115
Dimas Dewanto Putra 1910631160117

BUKU PEMBELAJARAN
UNSIKA 2021

FAKULTAS TEKNIK UNSIKA


TEKNIK ELEKTRO 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas kehadirat Tuhan
umat manusia beserta isinya sudah memberikan kita semua berbagai macam nikmat,
hingga disaat ini kita semua masih berkesempatan untuk senantiasa selalu menuntut
ilmu serta mengembangkan pengetahuan kita semua. Semoga kita selalu dapat
mensyukuri segala macam nikmat berlimpah yang di berikan-Nya dan menjadikannya
untuk selalu taat kepada-Nya.

Buku Pembelajaran ini disusun bertujuan untuk pembelajaran bagi masyarakat


luas umumnya dan bagi mahasiswa teknik elektro unsika khususnya. Hambatan dan
rintangan yang penulis lewati sampai terwujudnya buku pembelajaran ini tidaklah
sedikit. Hal ini terjadi sebab adanya keterbatasan kemampuan, sarana, dan waktu yang
penulis miliki. Hambatan tersebut dapat dilalui dan dilewati oleh bantuan dari
bermacam belah pihak. Maka di momen yang sungguh mulia ini, penulis
menyampaikan banyak banyak terima kasih ke semua pihak yang tidak bisa di ucapkan
semua satu persatu yang telah berperan dalam pembuatan buku pembelajaran ini, hingga
penulis dapat merampungkan buku pembelajaran ini secara baik,tepat dan lancar pada
tempo yang sudah di tentukan.

Di akhir kata semoga saja buku pembelajaran ini bisa terus bermanfaat bagi
seluruh pembaca dan bagi penulis. Penulis menyadari bahwa ketika membuat buku
pembelajaran ini banyak kekurangan ,oleh karenanya penulis selalu mendengarkan
masukan dan kritikan pembaca untuk membangun dan perbaikan ke arah kesempurna.
Diakhir kata, penulis ucapkan banyak banyak terima kasih.

Jawa Barat, 15 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I. DIODA
1.1 pengertian
1.2 sejarah
1.3 konstruksi dioda
1.4 fungsi dioda
1.5 karakteristik dioda

BAB II. DIODA SEMIKONDUKTOR


2.1.Sambungan p-n
2.1.1.Tipe p
2.1.2.Tipe n
2.2.Sejarah P-N Junntion semikonduktor
2.3 Perinsip kerja P-N junction
2.4 pengaruh suhu pada dioda
2.5 garis beban pada dioda
2.6 perencana penyetabil tegangan

BAB III. JENIS JENIS DIODA


3.1 dioda penyearah
3.2 dioda bridge
3.3 led emmiting dioda
3.4 photo dioda
3.5 dioda zener
3.6 dioda laser
3.7 dioda schottky
3.8 dioda peltier
3.9 dioda tunnel
3.10 dioda varactor
3.11 dioda crystal
3.12 dioda scr

BAB IV. RANGKAIAN DIODA


4.1 penyearah setengah gelombang
4.2 penyearah gelombang penuh
4.3 rangkaian dioda bridge
4.4 rangkaian clipper
4.5 rangkaian clamper
4.6 rangkaian zener
4.7 rangkaian pelipat tegangan
4.8 Latihan soal
BAB 1

DIODA

1.1. Pengertian Dioda

Gambar 1.1 Anoda Kathoda


Secara bahasa, dioda berasal dari dua kata yaitu di (dua) dan oda
(elektroda) yang berarti dua elektroda. Dioda merupakan komponen elektronika
yang terdiri dari dua buah elektroda dan berfungsi untuk menyearahkan sinyal
listrik. Dioda adalah komponen aktif semikonduktor yang terdiri dari
persambungan (junction) P-N.

Gambar 1.2 junction p-n

Dioda semikonduktor hanya melewatkan arus searah saja (forward),


sehingga banyak digunakan sebagai komponen penyearah arus. Secara
sederhana sebuah dioda bisa di asumsikan sebuah katup, dimana katup tersebut
akan terbuka manakala air yang mengalir dari belakang katup menuju kedepan,
sedangkan katup akan menutup oleh dorongan aliran air dari depan katup.
1.2. Sejarah Dioda

Gambar 1.3 Karl Ferdinand Braun

Awal mula dari diode adalah peranti kristal Cat's Whisker dan tabung
hampa (juga disebut katup termionik). Walaupun diode kristal (semikonduktor)
dipopulerkan sebelum diode termionik, diode termionik dan diode kristal
dikembangkan secara terpisah pada waktu yang bersamaan. Prinsip kerja dari
diode termionik ditemukan oleh Frederick Guthrie pada tahun 1873 Sedangkan
prinsip kerja diode kristal ditemukan pada tahun 1874 oleh peneliti Jerman, Karl
Ferdinand Braun. Pada waktu penemuan, peranti seperti ini dikenal sebagai
penyearah (rectifier). Pada tahun 1919, William Henry Eccles memperkenalkan
istilah diode yang berasal dari di berarti dua, dan ode (dari ὅδος) berarti "jalur".
Karl Ferdinand Braun (lahir di Fulda, Fulda, Hessen, Jerman, 6 Juni
1850 – meninggal di New York, Amerika Serikat, 20 April 1918 pada umur 67
tahun) adalah seorang fisikawan Jerman. Braun belajar di Universitas Marburg
dan menerima gelar di Universitas Berlin pada tahun 1872. Ia menjadi direktur
di Lembaga Fisika dan profesor fisika di Strasbourg (1895). Pada tahun 1897, ia
membuat osiloskop tabung sinar katode pertama. Teknik ini digunakan oleh
sebagian besar peralatan TV dan monitor komputer. Tabung katode masih
disebut "tabung Braun" (Braunsche Röhre) di negara penutur bahasa Jerman
(dan di Jepang: Buraun-kan). Pada tahun 1909 Braun menerima Penghargaan
Nobel dalam Fisika dengan Guglielmo Marconi untuk "sumbangan pada
pengembangan telegrafi nirkabel." Pada awal Perang Dunia I Braun pindah ke
Amerika Serikat untuk mempertahankan stasiun nirkabel Jerman yang terletak di
Sayville (Long Island) terhadap serangan oleh Marconi Corporation yang
dikendalikan Inggris (saat itu Amerika Serikat belum terjun dalam perang).
Braun meninggal di rumahnya di Brooklyn sebelum perang berakhir, pada tahun
1918.
Prinsip kerja diode termionik ditemukan kembali oleh Thomas Edison
pada 13 Februari 1880 dan dia diberi hak paten pada tahun 1883 (U.S. Patent
307.031), namun tidak dikembangkan lebih lanjut. Braun mematenkan
penyearah kristal pada tahun 1899. Penemuan Braun dikembangkan lebih lanjut
oleh Jagdish Chandra Bose menjadi sebuah peranti berguna untuk detektor
radio.
Penerima radio pertama yang menggunakan diode kristal dibuat oleh
Greenleaf Whittier Pickard. Dioda termionik pertama dipatenkan di Inggris oleh
John Ambrose Fleming (penasihat ilmiah untuk Perusahaan Marconi dan bekas
karyawan Edison) pada 16 November 1904 (diikuti oleh U.S. Patent 803.684
pada November 1905). Pickard mendapatkan paten untuk detektor kristal silikon
pada 20 November 1906 (U.S. Patent 836.531).
Dioda termionik adalah sebuah peranti katup termionik yang merupakan
susunan elektrode-elektrode di ruang hampa dalam sampul gelas. Dioda
termionik pertama bentuknya sangat mirip dengan bola lampu pijar. Dalam
diode katup termionik, arus listrik yang melalui filamen pemanas secara tidak
langsung memanaskan katode (Beberapa diode menggunakan pemanasan
langsung, dimana filamen wolfram berlaku sebagai pemanas sekaligus juga
sebagai katode), elektrode internal lainnya dilapisi dengan campuran barium dan
strontium oksida, yang merupakan oksida dari logam alkali tanah. Substansi
tersebut dipilih karena memiliki fungsi kerja yang kecil.
Bahan yang dihasilkan menimbulkan pancaran termionik elektron ke
ruang hampa. Dalam operasi maju, elektrode logam disebelah yang disebut
anode diberi muatan positif jadi secara elektrostatik menarik elektron yang
terpancar. Walaupun begitu, elektron tidak dapat dipancarkan dengan mudah
dari permukaan anode yang tidak terpanasi ketika polaritas tegangan dibalik.
Karenanya, aliran listrik terbalik apapun yang dihasilkan dapat diabaikan. Dalam
sebagian besar abad ke-20, diode katup termionik digunakan dalam penggunaan
isyarat analog, dan sebagai penyearah pada pemacu daya. Saat ini, diode katup
hanya digunakan pada penggunaan khusus seperti penguat gitar listrik, penguat
audio kualitas tinggi serta peralatan tegangan dan daya tinggi.
Sebagian besar diode saat ini berdasarkan pada teknologi pertemuan p-n
semikonduktor. Pada diode p-n, arus mengalir dari sisi tipe-p (anode) menuju
sisi tipe-n (katode), tetapi tidak mengalir dalam arah sebaliknya. Tipe lain dari
diode semikonduktor adalah diode Schottky yang dibentuk dari pertemuan
antara logam dan semikonduktor (sawar Schottky) sebagai ganti pertemuan p-n
konvensional. Karakteristik arus–tegangan dari dioda, atau kurva I–V,
berhubungan dengan perpindahan dari pembawa melalui yang dinamakan
lapisan penipisan atau daerah pemiskinan yang terdapat pada pertemuan p-n di
antara semikonduktor. Ketika pertemuan p-n dibuat, elektron pita konduksi dari
daerah N menyebar ke daerah P dimana terdapat banyak lubang yang
menyebabkan elektron bergabung dan mengisi lubang yang ada, baik lubang dan
elektron bebas yang ada lenyap, meninggalkan donor bermuatan positif pada
sisi-N dan akseptor bermuatan negatif pada sisi-P. Daerah disekitar pertemuan
p-n menjadi dikosongkan(dikurangi) dari pembawa muatan dan karenanya
berlaku sebagai isolator.
Penggunaan pertama diode adalah demodulasi dari isyarat radio
modulasi amplitudo (AM). Dioda menyearahkan isyarat AM frekuensi radio,
meninggalkan isyarat audio. Isyarat audio diambil dengan menggunakan tapis
elektronik sederhana dan dikuatkan. Penyearah dibuat dari dioda, dimana diode
digunakan untuk mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah. Contoh yang
paling banyak ditemui adalah pada rangkaian adaptor. Pada adaptor, diode
digunakan untuk menyearahkan arus bolak-balik menjadi arus searah.
Sedangkan contoh yang lain adalah alternator otomotif, dimana diode mengubah
AC menjadi DC dan memberikan performansi yang lebih baik dari cincin
komutator dari dinamo DC.
1.3. Struktur Dioda

Gambar 1.4 Sruktur dioda

Struktur utama dioda adalah dua buah kutub elektroda berbahan


konduktor yang masing-masing terhubung dengan semikonduktor silikon jenis p
dan silikon jenis n. Anoda adalah elektroda yang terhubung dengan silikon jenis
p dimana elektron yang terkandung lebih sedikit, dan katoda adalah elektroda
yang terhubung dengan silikon jenis n dimana elektron yang terkandung lebih
banyak. Pertemuan antara silikon n dan silikon p akan membentuk suatu
perbatasan yang disebut P-N Junction.

Gambar 1.4 Sruktur dioda plate


Pada dioda, plate diletakkan dalam posisi mengelilingi katoda sedangkan
heater disisipkan di dalam katoda. Elektron pada katoda yang dipanaskan oleh
heater akan bergerak dari katoda menuju plate.
1.4. Fungsi Dioda
Dioda Berfungsi Sebagai Snuber Relay AC

Gambar 1.5 Dioda Berfungsi Sebagai Snuber Relay AC

Dioda bisa digunakan sebagai proteksi induksi di rangkaian relay. Biasanya,


relay berisi banyak lilitan yang berubah jadi medan magnet ketika listrik mengalir,
bukan itu saja, pada lilitan relay, biasanya juga tersimpan arus listrik.Kondisi ini
cenderung berbahaya dan dapat mengakibatkan kerusakan. Untuk pencegahan,
dioda biasanya diberikan pada relay, jadi, relay akan tetap aman.Bukan itu saja,
transistor pengendali relay juga akan lebih aman dengan adanya dioda di lilitan.
Dioda Dipasang pada Rangkaian Motor DC

Gambar 1.6 Dioda Dipasang pada Rangkaian Motor DC


Karena motor DC juga terdapat lilitan, fungsi dioda di sini kurang lebih sama.
Motor DC memiliki lilitan yang bisa berubah menjadi magnet ketika listrik
mengalir.Jadi, Dioda adalah pengaman yang mengatur agar tidak terdapat kendala
ketika beroperasi.
Dioda Berfungsi Sebagai Proteksi Input Terbalik DC

Gambar 1.7 Dioda Berfungsi Sebagai Proteksi Input Terbalik DC


Dioda sangat sering digunakan sebagai proteksi input tegangan DC di banyak
rangkaian. Kenapa harus? Tidak dipungkiri, human error adalah salah satu dari
banyak penyebab kerusakan pada alat kelistrikan.Dengan dipasangnya dioda,
kesalahan karena human error dapat dikurangi, lebih lagi ketika mencolok
powersupply dan dihubungkan ke rangkaian sistem.
Dioda Berfungsi Sebagai Over Voltage Protection

Gambar 1.8 Dioda Berfungsi Sebagai Over Voltage Protection


Pada alat elektronik yang memiliki tegangan tinggi, sudah wajib hukumnya
untuk memasang dioda. Sering kali, rangkaian memiliki tegangan berlebih apalagi
ketika pertama kali dihidupkan.Contohnya yakni rangkaian H dioda bridge yang ada
di driver motor yang didalamnya terdapat tegangan spike.Dengan adanya dioda,
tegangan dapat dipangkas dan melindungi komponen yang sensitif. Biasanya dioda
zener adalah yang dipakai untuk alat-alat bertegangan tinggi.
1.5. Karakteristik dioda

Karakteristik dioda adalah adalah hubungan antara tegangan yang diberikan


pada ujung-ujung terminal dioda dan arus listrik yang mengalir melaluinya.
Karakteristik dioda ditunjukkan Gambar 2, tiap-tiap skala untuk tegangan maju VF
adalah 10 mA, untuk tegangan mundur VR adalah -10, sedangkan IF untuk arus
maju adalah 10 mA, dan untuk arus mundur iR adalah 1 A. Untuk VF = 0 sampai
dengan 0,7 V pertambahan kuat arus maju iF sangat kecil, dapat dikatakan bahwa
dalam tegangan maju ini dioda belum menghantarkan arus listrik. Jika VF sedikit
melebihi 0,7 V maka iF meningkat sangat tajam. Tegangan ini dikatakan bahwa
dioda telah mengalirkan arus listrik dan tegangan 0,7 V sehingga disebut dengan
tegangan nyala (turn on voltage). Nilai arus mundur iR adalah sangat kecil jika
dibandingkan dengan arus maju. 

Sebelum dioda menghantarkan arus dalam arah reverse terjadi arus bocor
reverse karena pembawa muatan minoritas berkisar dalam picoampere (1 pA – 10-
12 A). Apabila tegangan dioda yang polaritasnya negatif dinaikkan terus, maka
dapat menyebabkan kerusakan pada sambungan pn sehingga dinamai tegangan
rusak atau tegangan tembus (breakdown voltage).

Gambar 1.9 Kurva arus Tegangan diode penyearah


Dioda Diberi Tegangan Nol

Gambar 1.10 Dioda Diberi Tegangan Nol


Ketika dioda diberi tegangan nol maka tidak ada medan listrik yang
menarik elektron dari katoda. Elektron yang mengalami pemanasan pada katoda
hanya mampu melompat sampai pada posisi yang tidak begitu jauh dari katoda
dan membentuk muatan ruang ( Space Charge ). Tidak mampunya elektron
melompat menuju katoda disebabkan karena energi yang diberikan pada
elektron melalui pemanasan oleh heater belum cukup untuk menggerakkan
elektron menjangkau plate.
Dioda Diberi Tegangan Negative

Gambar 1.11 Dioda Diberi Tegangan Negative

Ketika dioda diberi tegangan negatif maka potensial negatif yang ada pada
plate akan menolak elektron yang sudah membentuk muatan ruang sehingga
elektron tersebut tidak akan dapat menjangkau plate sebaliknya akan terdorong
kembali ke katoda, sehingga tidak akan ada arus yang mengalir.
Dioda Diberi Tegangan Positive

Gambar 1.12 Dioda Diberi Tegangan Positive


Ketika dioda diberi tegangan positif maka potensial positif yang ada pada
plate akan menarik elektron yang baru saja terlepas dari katoda oleh karena
emisi thermionic, pada situasi inilah arus listrik baru akan terjadi. Seberapa
besar arus listrik yang akan mengalir tergantung daripada besarnya tegangan
positif yang dikenakan pada plate. Semakin besar tegangan plate akan semakin
besar pula arus listrik yang akan mengalir.
Oleh karena sifat dioda yang seperti ini yaitu hanya dapat mengalirkan
arus listrik pada situasi tegangan tertentu saja, maka dioda dapat digunakan
sebagai penyearah arus listrik (rectifier). Pada kenyataannya memang dioda
banyak digunakan sebagai penyearah tegangan AC menjadi tegangan DC.
BAB 2

SAMBUNGAN DIODA
2.1.Sambungan P-N

Dioda termasuk komponen elektronika yang terbuat dari bahan


semikonduktor. Beranjak dari penemuan dioda, para ahli menemukan juga
komponen turunan lainnya yang unik. Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu
hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda tidak lain adalah
sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe
P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya
akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.

Gambar 2.1 Sambungan P-N


Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda.
Lambang dioda seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya
ini mengingatkan kita pada arus konvensional dimana arus mudah mengalir dari
sisi P ke sisi N.
Semikonduktor dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
 Semikonduktor intrinsik
Semikonduktor intrinsik adalah semikonduktor murni yang tidak diberi doping
atau campuran atom lainnya (Contoh Silikon murni dan Germanium murni).
 Semikonduktor ekstrinsik
Semikonduktor ekstrinsik adalah semikonduktor yang sudah dimasukkan sedikit
ketidakmurnian (doping) atau pengotoran dari luar (ekstraneous inqurities).
Akibat doping ini maka hambatan jenis semikonduktor mengalami penurunan.
Semikonduktor jenis ini terdiri dari dua macam, yaitu tipe-N dan semikonduktor
tipe-P.

2.1.1.Tipe p

Semikonduktor ini dibuat dengan penambahan bahan Gallium (Ga) ,


phosporus (P) ,dan Boron (Br), memiliki tiga valence electron intrinsik
semikonduktor. Melalui empat lapisan luar elektron yang dimilikinya, bila kedua
jenis material ini dengan bertemu satu lainnya, maka atom silikon dari kedua
jenis atom ini tidak bisa berbagi elektron, sehingga arus listrik dapat mengalir
dengan mudah dimana lowongan ini disebut hole. Tipe semikonduktor ini biasa
disebut dengan P (positive) karena diasumsikan muatan listriknya adalah positif
karena elektronnya lebih sedikit. Saat mendapat tegangan, elektron mengisi sisi
hole kemudian hole tersebut secara terus menerus bergerak menurun. Arus
listriknya mengalir melalui hole yang ada di dalam semiconductor tipe P ini.

2.1.2.Tipe n
Semikonduktor ini dibuat dengan menambahkan material phosporus (P) ,
arsen (As), antimony (Sb), memiliki 5 lapisan luar elektron dalam intrinsik
semikonduktor. Bila lima valensi elemen ini ditambahkan untuk mengikat
dengan silikon, maka satu elektron tetap bertahan sebagai kelebihan di dalam
oktet, sehingga daya hantar elektron tersebut bisa baik melalui gerak bebas
elektron yang tertinggal. Semikonduktor ini disebut dengan tipe N (negatif)
karena arus listriknya diasumsikan adalah negatif. Arus listrik ini mengalir
melalui semikonduktor tipe N

Ketika kedua tipe semikonduktor (p dan n) dijadikan satu, maka


semikonduktor tersebut bersifat p dan n. Daerah tempat terjadinya kontak antara
kedua tipe semionduktor disebut p-n junction. Dari penggabungan ini kita
mengenal dioda yang menghasilkan arus listrik hanya dalam satu arah saja
(direct current). Kombinasi dari p-n junction dapat digunakan untuk membuat
transistor dan berbagai device semikonduktor yang sifat kelistrikannya dapat
dikontrol. Sedangkan hasil dari penggabungan transistor yang dihasilkan oleh p-
n junction tersebut dengan dipadukan oleh komponen pasif serta komponen aktif
dalam sebuah chip tunggal dari silikon adalah integrated circuit yang biasa
dikenal di kalangan masyarakat sebagai IC. IC memiliki kegunaan yang sangat
luas di dunia elektronik, semua perangkat elektronik seperti komputer,
handphone, dan peralatan digital elektronik lainnya menggunakan IC sebagai
komponen dasarnya.

Gambar 2.2 P-N junction semikonduktor

Permukaan junction ini disebut dengan depletion layer, dan semikonduktor yang


dipisah disebut dengan p-n junction semikonduktor atau diode. Maka muatan listrik
yang ada dari perbedaan polaritas satu sama lainnya, menghasilkan sedikit potensial
listrik, disebut dengan electric potential barrier.
2.2.Sejarah P-N Junntion semikonduktor

P-n junction ditemukan pertama kali oleh seorang fisikawan amerika


bernama Russel S.Ohl yang mengamati efek fotovoltaik saat cahaya melintasi
batang silikon pada tahun 1940. Pada masa itu, dunia masih bergantung sepenuhnya
kepada vacuum tube untuk inovasi peralatan elektronik seperti radio. Namun Bell
Laboratories (laboratorium tempat Russel bekerja) memiliki misi untuk mencari
alternatif dari vacuum tube yaitu menggunakan kristal. Banyak penelitian dilakukan
pada kristal seperti Silicon & Germanium sampai 1939 dan tidak satupun dari
penelitian tersebut memberikan wawasan yang diperlukan mengenai sifat dan
properties dari kristal. Kesulitan dalam memahami sifat kristal, dipercayai oleh
russel disebabkan karena adanya impurities dalam kristal, sehingga selanjutnya
penelitiannya lebih berfokus pada bagaimana mendapatkan kristal silikon dengan
kadar kemurnian tinggi.

Gambar 2.3 Russel S.Ohl

Penemuan p-n junction diawali ketika suatu hari, Russel sedang memeriksa


kristal silikon unik yang memiliki celah di bagian tengahnya. Kristal itu terhubung
ke voltmeter dan dia melihat adanya perubahan tiba-tiba pada voltase (sekitar
setengah volt) saat dia meletakkan kristal di atas aliran cahaya dari sebuah lampu di
mejanya. Dengan pengamatan lebih jauh, diketahui bahwa kristal tersebut memiliki
tingkat pengotor yang berbeda di kedua sisi retak2. Satu sisi kristal memiliki
kelebihan elektron dan sisi lainnya memiliki kekurangan elektron. Dengan prinsip
saling tarik menarik antara sisi negatif dan positif, elektron mulai bergerak dari
daerah surplus ke daerah yang kurang dengan melintasi celah. Karena sifat kristal
yang khas, elektron hanya bisa bergerak sejauh jarak tertentu melintasi celah (tidak
melebihi keseluruhan kristal), sehingga menciptakan penghalang antara wilayah
surplus elektron dan daerah yang kekurangan elektron. Ketika Russel meletakkan
kristal di atas sumber cahaya, kristal menjadi mendapat eksitasi (bias maju) dan
elektron menerima energi yang cukup untuk bergerak. Namun barrier menciptakan
pembatasan aliran elektron bebas yang memungkinkan elektron mengalir hanya
dalam satu arah.

Teori p-n junction diode kemudian dikembangkan oleh Shockley pada tahun


1949 yang kemudian menjadi cikal bakal penemuan transistor junction bipolar.
Hingga saat ini, p-n junction telah digunakan secara umum sebagai komponen
penyearah dalam industri elektronik. P-n junction juga menjadi dasar yang sangat
penting blokir untuk penemuan maupun perancangan peralatan lainnya

2.3.Perinsip kerja P-N junction

P-N Junction adalah batas pertemuan antara kedua bahan semikonduktor tipe P dan


tipe N yang ada didalam sebuah kristal semikonduktor yang merupakan cikal bakal
komponen dioda, transistor, dan IC. Pada dasarnya P-N Junction merupakan sebuah
blok yang ada didalam komponen tersebut, misalnya sebuah dioda disusun oleh P-N
tunggal sedangkan transistor ada dua jenis yaitu P-N-P dan N-P-N.

P-N Junction terjadi karena elektron bebas pada semikonduktor tipe N mengisi


“hole” pada semikonduktor tipe P. Area pertemuan ini disebut dengan depletion
region atau Area penipisan. Ketika persimpangan P-N terbentuk, beberapa elektron
bebas dari area tipe N yang berhasil mencapai pita konduksi bebas akan menyebar dan
mengisi lubang (hole) pada area tipe P.

Gambar 2.4 Prinsip kerja p-n junction semikonduktor 

Hal ini meninggalkan ion positif pada sisi semikonduktor tipe N. Kemudian sebuah
ruang pengisian muatan terbangun, menciptakan daerah penipisan yang kemudian
menghambat transfer elektron lanjut kecuali dibantu dengan meletakkan bias maju di
persimpangan yang disebut dengan Forward Biased. Pemberian bias terbalik (Reverse
Biased) tidak akan memicu pergerakan elektron didalam semikonduktor sehingga
membuat komponen semikonduktor hanya bisa dialiri arus satu arah saja.

Prinsip dasar P-N Junction ini kemudian diterapkan pada komponen elektronika
seperti dioda yang bisa berfungsi sebagai penyearah tegangan maupun penahan
tegangan arah tertentu. Selain itu penerapan P-N junction juga bisa lebih kompleks lagi
pada komponen transistor. Disini dipasang kombinasi tiga bahan semikonduktor, yaitu
P-N-P dan N-P-N. Dengan kombinasi ini dapat diperoleh berbagai fungsi seperti
penguatan sinyal, pensaklaran elektronis dan sebagainya.

2.4.pengaruh suhu pada dioda

2.5.garis beban pada dioda


2.6.perencana penyetabil tegangan

Anda mungkin juga menyukai