Anda di halaman 1dari 34

DASAR ELEKTRONIKA

Ir. Lela Nurpulaela, MT

Teknik Elektro
JENIS-JENIS KOMPONEN ELEKTRONIKA

Tujuan Instruksional
01

01 Memahami Struktur fisis dan macam2 komponen


pasif
02
01
02
Memahami macam2 Komponen Aktif

03 Memahami mekanisme arus dan Tegangan

04
Komponen Aktif dan komponen pasif “
“ Komponen Elektronika adalah
elemen dasar yang digunakan
untuk membentuk suatu rang
kaian elektronika dan biasanya
Berdasarkan karakteristiknya,
Komponen Elektronika dapat
diklasifikasikan menjadi dua
kelompok utama, yaitu
dikemas dalam bentuk diskrit
komponen
dengan dua atau lebih terminal
elektronika aktif dan komponen
penghubung.
elektronika pasif.
Komponen: Elemen terkecil dari rangkaian/sistem elektronik.

KOMPONEN PASIF

KOMPONEN
ELEKTRONIKA

KOMPONEN AKTIF
KOMPONEN PASIF
Komponen pasif adalah jenis komponen elektronika yang bekerja tanpa memerlukan
arus listrik sehingga tidak bisa menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik s erta tidak
dapat mengubah suatu energi ke bentuk lainnya.

 RESISTOR
 KAPASITOR
 INDUKTOR
RESISTOR

 Resistor
merupakan komponen pasif elektronika
yang berfungsi untuk membatasi arus listrik
yang mengalir.
 Berdasarkan kelasnya resistor dibagi
menjadi 2 yaitu :

1. Fixed Resistor
2. Variable Resistor Bentuk-bentuk Resistor
Fixed Resistor
 Resistor dengan Nilai Resistensi yang
tetap Contoh :
Resistor gelang WARNA

Resistor DAYA
VARIABLE RESISTOR
 Resistor yang nilai hambatan (Resistansinya) dapat diatur (Variable/
dapat berubah-ubah)
 Contoh : potensiometer
Adalah resistor tiga terminal yang nilai tahanannya dapat
diubah dengan cara menggeser (untuk potensio geser)
atau memutar
(untuk potensio putar) tuasnya.
 Trimpot (Trimmer Potentiometer)
• potensiometer yang cara mengubah nilai tahanannya dengan cara
menggunakan obeng.
• Pada televisi, trimpot biasanya digunakan untuk mengatur besaran
arus pada rangkaian oscilator, rangkaian driver.
• bagian-bagian yang menggunakan trimpot berarti bagian tersebut
tidak sering dilakukan penyetelan dan biasanya hanya ditujukan
untuk maintenance.
 NTC & PTC
• PTC (Positive Temperature Coefisien)
• PTC termasuk jenis thermistor, yaitu resistor yang nilai tahanannya di
pengaruhi oleh suhu.
• Nilai hambatan PTC saat dingin adalah sangat rendah, tetapi saat
suhu PTC naik maka nilai hambatannya juga ikut naik.
• Pada pesawat televisi PTC biasanya digunakan untuk
memberikasuplay tegangan pada kumparan degausing (degausing
coil)
 NTC (Negative Temperature Coefisien)
• NTC juga termasuk jenis thermistor, yaitu resistor yang nilai
tahanannya dipengaruhi oleh suhu,tetapi kebalikan dari PTC, NTC
saat dingin sangat tinggi, tetapi saat suhu NTC semakin naik, maka
nilai tahanannya akan semakin mengecil bahkan nol.
• Pada pesawat televisi NTC biasanya dipasang pada terminal
masukan listrik, ini dimaksudkan untukmengurangi kejutan tegangan
pada
rangkaian power suply, sehingga efek yang ditimbulkan dari
penambahan NTC ini adalah sebuah kondisi yang disebut
sebagai "soft start".
 LDR (Light Dependen Resistor) / Fotoresistor

• LDR adalah merupakan resistor peka cahaya ,dimana nilai resistansinya akan
menurun jika ada penambahan intensitas cahaya yang mengenainya.
• Foto resistor dibuat dari semikonduktor beresistansi tinggi. Jika cahaya yang
mengenainya memiliki frekuensi yang cukup tinggi, foton yang diserap oleh
semikonduktor akan menyebabkan elektron memiliki energi yang cukup untuk meloncat
ke pita konduksi. Elektron
• bebas yang dihasilkan (dan pasangan hole-nya) akan mengalirkan listrik, sehingga
• menurunkan resistansinya.
Contoh komponen pasif: Induktor
Induktor termasuk komponen pasif karena tidak dapat menguatkan dan
menyearahkan sinyal maupun mengubah suatu energi ke bentuk lainnya.
Bagi arus DC induktor bersifat mengalirkannya tetapi bagi arus AC induktor
bersifat menghambat.
Jenis Induktor
A. Jenis induktor berdasarkan Inti (core) :
- Air Core induktor: Induktor yang tidak menggunakan inti dari bahan
magnetik. Biasanya hanya berupa gulungan kawat atau menggunakan
inti non-magnetik seperti plastik, keramik atau kertas.
- Ferromagnetic atau Iron core induktor : Induktor yang menggunakan
inti dari bahan ferromagnetic atau besi. Pada induktor jenis ini nilai
induktansi sangat dipengaruhi jenis inti yang digunakan.

Air Core Ferromagnetic core


C. Jenis induktor berdasarkan fungsinya :
- Coupled inductors : induktor yang memiliki beberapa
gulungan yang saling dihubungkan dengan induksi
magnetis. Contohnya adalah transformator.
- RF (radio freqwensi) Inductor : inductor yang digunakan
untuk rangkaian dengan freqwensi tinggi.
- Choke : Induktor yang digunakan sebagai filter sinyal.
Untuk freqwensi tinggi biasa disebut RF choke sedang
untuk freqwensi rendah biasa disebut power choke.
- Dan lain-lain.
Hubungan Induktor
• Induktor dapat dihubungkan secara seri atau paralel dalam suatu
rangkaian.
– Nilai total induktor pada hubungan Seri dirumuskan dengan:

Lseri  L1  L2  L3  ...  Ln
– Nilai total induktor pada hubungan paralel dirumuskan dengan:

1 1 1 1 1
    ... 
L paralel L 1 L 2 L 3 Ln
Pengisian dan Pengosongan
Induktor
• Saat kehilangan sumber tegangan dia akan memberikan
tegangan keluar untuk sesaat.
• Saat mendapat tegangan induktor  juga memiliki
karateristik menjadikan intinya bersifat magnet
• Karakteristik magnet ini juga sering dimanfaatkan dalam
berbagai perangkat elektronika.
Kapasitansi dan Kapasitor
• Kapasitansi adalah kemampuan komponen
untuk menyimpan energi listrik. Komponen yang
memiliki kapasitansi adalah Kapasitor.
• Jumlah elektron yang dapat disimpan untuk
menghasilkan tegangan merupakan ukuran
besarnya kapasitansi
• Satuan kapasitansi adalah Farad (F)
Konstruksi Kapasitor
1. Kutub negatif
2. Kutub positif
3. Dielektrik (isolator)
4. Plat logam
5. Alumunium
6. Plastik isolasi
Jenis-Jenis Kapasitor

Nilai kapasitor pada umumnya ditulis dalam bentuk kode atau angka.
Hubungan Kapasitor
• Kapasitor dapat dihubungkan secara seri atau paralel dalam suatu rangkaian.

- Nilai total kapasitor pada hubungan Seri dirumuskan dengan:

1 1 1 1
   ... 
C seri C 1 C 2 Cn
- Nilai total kapasitor pada hubungan paralel dirumuskan dengan:

C paralel  C1  C2  ...  Cn
Pengisian dan Pengosongan
Kapasitor
• Jika suatu kapasitor dengan kapasitansi C dihubungkan dengan
suatu sumber tegangan V maka setelah beberapa waktu kapasitor
akan terisi muatan inilah yang disebut proses pengisian kapasitor
• Bila kapasitor yang terisi penuh muatan kemudian pelat – pelat
kapasitor tersebut terhubung singkat dengan suatu penghantar
maka akan terjadi pengosongan (discharging) pada kapasitor
berupa penyaluran arus pada penghantar tersebut.
Transformator
• Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan bolak-balik (AC).
• Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu:
– Kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input
– Kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output
– Inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan .
Prinsip Kerja Transformator
• Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik,
perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang
berubah.
• Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi, kemudian dihantarkan
ke kumparan sekunder
• Pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi
• Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance)
Jenis Transformator
• Ada berbagai macam tipe transformator yang digunakan di pasaran dan
biasanya dinamakan sesuai aplikasinya. Namun jika dilihat dari fungsinya
transformator dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
Step-Up :
Berfungsi untuk
menaikan tegangan :
Lilitan sekunder > lilitan primer
Tegangan Output > Tegangan Input

Step-Down :
Berfungsi untuk
menurunkan tegangan :
Lilitan sekunder < lilitan primer
Tegangan Output < Tegangan Input
Transformator Ideal
• Pada transformator ideal, tidak ada energi yang diubah
menjadi bentuk energi lain di dalam transformator
sehingga daya listrik pada kumparan skunder sama
dengan daya listrik pada kumparan primer.
• efisiensi pada transformator ideal adalah 100%.
Persamaan-PersamaanTransformator

Vp : tegangan primer (volt)


Vs : tegangan sekunder (volt)
Pprimer  Psekunder Pout
  Ip:Arus primer (Ampere)
Vp * Ip  Vs * Is Pin Is:Arus sekunder (Ampere)
Vp Is Np Ps Np:jumlah lilitan primer
   *100%
Vs Ip Ns Pp Ns:jumlah lilitan sekunder
Pp: daya primer (Watt)
Ps: daya sekunder (Watt)
 Komponen Aktif:
 Komponen yang dapat menguatkan dan menyearahkan sinyal
 listrik, serta mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk
lainnya.

Contoh : Transistor
Transistor merupakan komponen
elektronika dengan 3 elektrode.
 Contoh komponen aktif: Transistor
Jika menjadi komponen dalam rangkaian penguat, karena merupakan
komponen aktif, maka transistor dapat menguatkan sinyal listrik. Dalam hal
ini inputnya dimasukkan ke titik B dan outputnya diambil dari titik A.

Outputnya sinyal
AC yang dikuatkan

Transistor

Inputnya sinyal AC
 Contoh komponen aktif: Diode
Diode adalah piranti elektronika dengan dua
elektrode, yang dapat digunakan untuk
menyearahkan sinyal listrik, sehingga
termasuk komponen aktif. Pada contoh di
bawah ini, diode merupakan komponen dari
Bentuk Diode rangkaian penyearah sinyal AC menjadi DC.

Inputnya Sinyal AC Outputnya Sinyal DC


 Contoh komponen aktif: Diode
Jika dilakukan pengukuran dengan osiloskop menghasilkan:

Bentuk
Gelombang
Input:
Sinusoidal
(AC)
di titik B

Bentuk
Gelombang
Output: DC
Berdenyut
Contoh komponen aktif: LED (light emitting diode)
Jika dihubungkan dengan sumber tegangan seperti pada rangkaian di bawah
ini, maka LED tersebut akan menyala. Jadi, LED termasuk komponen aktif
karena dapat mengubah suatu bentuk energi (listrik) ke bentuk lainnya
(cahaya).

RESISTOR
LED
MENYALA

BATERE
K

Bentuk LED Rangkaian LED


Thank you

Anda mungkin juga menyukai