Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PENGUKURAN LISTRIK

MAKALAH GALVANOMETER,AMMETER DC, dan


VOLTMETER DC

NAMA KELOMPOK: HENGKI PURBA


PITA ELISA SIAHAAN
LIV PASARIBU
 1. GALVANOMETER
 . Galvanometer pada umumnya dipakai untuk
penunjuk analog arus searah, dimana arus yang
diukur merupakan arus-arus kecil misalnya yang
diperoleh pada pengukuran fluks magnet. Oleh
karena itu galvanometer adalah alat ukur listrik yang
digunakn untuk mengukur kuat arus dan beda
potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer
tidak dapat digunakan untuk mengukur kuat arus
maupun beda potensial listrik yang relatif besar,
karena komponen-komponen internalnya yang tidak
mendukung . Galvanometer bisa digunakan untuk
mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik
yang besar, jika pada galvanometer tersebut
dipasang hambatan eksternal (pada voltmeter
disebut hambatan depan, sedangkan pada
ampermeter disebut hambatan shunt
 A. Jenis jenis Galvanometer

1. Galvanometer Suspensi
2. Galvanometer Balistik
3. Galvanometer tangen
4. Galvanometer Astatic
5. Galvanometer Refleksi Cermin
b. Prinsip Kerja Galvanometer

Galvanometer pada umumnya dipakai untuk arus tetapi


dalam mengukur kuat arus listrik galvanometer bekerja
berdasarkan prinsip bahwa sebuah kumparan yang
dialiri arus listrik dapat berputar ketika diletakkan dalam
satu daerah medan magnetic. Pada dasarnya kumparan
terdiri dari banyak lilitan kawat. Sebuah galvanometer
yang digantungkan pada kumparan, kopel magnetic
akan memutar kumparan seperti yang telah kita ketahui
kumparan hanya dapat berputar maksimal seperempat
putaran kedudukan kumparan tegak lurus terhadap
medan magnet.
c. Cara kerja galvanometer

Cara kerja galvanometer yaitu berputanya kumparan


karena munculnya dua gaya Lorentz sama besar tetapi
berlawan arah. Yang bekerja pada dua sisi kumparan yang
saling berhadapan. Kawat tembaga dililitkan pada inti besi
lunak berbentuk selinder membentuk satu kumparan, dan
diletakkan diantara kutub-kutub sebuah magnet permanen.
Arus listrik memasuki dan meninggalkan kumparan melalui
pegas spiral yang terpasang diatas dan dibawah kumparan,
maka sisi kumparan yang dekat dengan kutub utara dan
kutub selatan mengalami gaya Lorentz yang sama tetapi
berlawanan arah, yang akan menyebabkan kumparan
berputar jarum untuk menunjukkan pada skala tertentu.
Angka yang ditunjukkan oleh skala menyatakan besar arus
listrik yang diukur.
2.AMPEREMETER
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk
mengukur kuat arus listrik (Ampere) yang ada dalam
rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang
berderet dengan elemen listrik. Cara menggunakannya
adalah dengan menyisipkan amperemeter secara
langsung ke rangkaian.
Dalam fisika, ampere dilambangkan dengan A, adalah
satuan SI untuk arus listrik yang sering dipendekkan
menjadi amp. Satu ampere adalah suatu arus listrik yang
mengalir dari kutup positif ke kutup negatif, sedemikian
sehingga di antara dua penghantar lurus dengan panjang
tak terhingga, dengan penampang yang dapat diabaikan,
dan ditempatkan terpisah dengan jarak satu meter dalam
vakum, menghasilkan gaya sebesar 2 × 10-7 newton per
meter.
A. Prinsip kerja Amperemeter
Amperemeter bekerja sesuai dengan prinsip gaya
magnetik (Gaya Lorentz). Dimana jika arus mengalir
melewati kumparan yang dililit medan magnet muncul
gaya lorentz dan menggerakkan jarum penunjuk secara
menyimpang. Serta jika arus yang melalui kumparan
besar, maka gaya yang muncul pun akan membesar
seperti demikian, sehingga penyimpangan jarum
penunjuk pun lebih besar.
Dan sebaliknya, jika kuat arus tak ada sama sekali, maka
jarum penunjuk pun akan kembali pada posisi semula
oleh pegas. Nah, besar gaya inilah yang dimaksud
dengan Prinsip Gaya Lorentz.
Rumus yang digunakan dalam gaya Lorentz yakni F = B.
I. L
B. Cara pengunaan Amperemeter
 Pasang alat ukur ini menjadi seri dengan beban yang
ada.
 Knob pemilih cakupan harus diatur mendekati cakupan
yang sesuai atau sudah diprediksi menurut perhitungan
arus yang dilakukan secara teori.
 Tentukan range batasan ampere dengan cara
memutarkan knob pada alat ukur.
 Jika anda sudah memastikan rangkaian telah benar,
nyalakan sumber tegangan, cermati jarum penunjuk yang
ada pada skala V dan juga A. Pembacaan yang tepat
dapat ditunjukkan dari posisi jarum yang lebih besar dari
60% skala penuh meter.
 Periksa cakupan yang ada jika mendapati simpangan
yang terlalu kecil. Anda juga diharapkan mengecek
pembacaan cakupan. Bila “Ya” berarti pembacaan masih
berada di bawah cakupan pengukuran. Oleh karenanya,
anda bisa mematikan power supply. Ubah knob ke
cakupan yang lebih kecil.
6. Setelah itu, hidupkan sumber tegangan dari baca
jarum penunjuk lagi agar lebih mudah untuk dibaca.
7. Step terakhir adalah menghindari kesalahan
pemasangan polaritas sumber tegangan. Mengapa? Ha
ini akan menyebabkan arah simpangan jarum menjadi
berlawanan dengan semestinya. Jangan sampai arus
terlalu besar karena akan merusak jarum penunjuk yang
ada pada alat ini.
Voltmeter DC

Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang


terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah
tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berperan sebagai
anode sedangkan yang di tengah sebagai katode. Umumnya
tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter).
A. Pengertian Voltmeter DC

Voltmeter DC yaitu alat ukur biasa digunakan untuk


mengukur tegangan DC dengan cara mengukur beda
potensial dari tegangan DC antara 2 titik suatu beban listrik
atau rangkaian elektronika. Penambah sebuah tahanan seri
atau pengali (multiplier), mengubah gerakan d’arsonval
menjadi sebuah voltmeter arus searah
B. Prinsip Kerja Voltmeter
 Cara kerja voltmeter tidak jauh berbeda dengan
amperemeter. Pada alat voltmeter juga terdapat
komponen yang terdiri dari galvanometer yang
dikolaborasikan dengan multiplier atau alat yang biasa
disebut dengan hambatan seri.
 Dalam suatu alat ukur kelistrikan tentu bekerja dengan
prinsip kerja tertentu, termasuk Voltmeter. Dimana ada
fluksi magnetik yang memiliki bentuk mirip gelombang
sinus dengan frekuensinya sama.
 Selain itu, fluksi magnetik ini nantinya juga akan
memasuki kepingan dalam logam yang dirangkai secara
paralel. Terdapat juga perbedaan antara fase dalam satu
fluks dengan fluks lainnya. Dan tegangan-tegangan yang
memunculkan arus putar pada kepingan itu pun
dipengaruhi akibat adanya fluks yang terjadi secara
bolak-balik
C. Cara menggunakan Amperemeter dari Multitester
Pasang Kabel hitam ke COM (Ground), dan pasang Kabel
Merah ke Lubang paling kanan (V/Ohm). Tentukan object
pengukuran, misalnya akan mengukur battere Nokia yang
berkapasitas 3,7V. Lihat skala pada Multitester pd bagian V
(Volt) ada dua yaitu :
1.DC Volt (Tegangan searah)
Tegangan searah terdapat pada tegangan Batere, Teg.
Output IC Power, dan lain sebagainya. Terdapat Polaritas
(+) dan (-)
2. AC Volt (Tegangan Bolak Balik)
Tegangan bolak-balik contohnya seperti PLN dan
sejenisnya.
3. Umumnya yg digunakan dalam pengukuran arus lemah
seperti pengukuran ponsel, baterai laptop dan lain
sebagainya dipilih DC Volt. Setelah dipilih skala DC Volt,
ada nilai2 yang tertera pada bagian DC Volt tsb
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai