DISUSUN OLEH :
Kelompok 8
Nama : Andestian
NPM 062130310921
Kelas : 3 LM
2023
KARAKTERISTIK GENERATOR DC PENGUAT TERPISAH
1. TUJUAN
Setelah selesai praktikan, diharapkan dapat :
a. Mengoperasikan generator DC jenis penguat terpisah.
b. Memahami prinsip kerja rangkaian generator DC jenis penguat terpisah.
c. Menjelaskan pengamatan tentang karakteristik generator DC penguat terpisah .
d. Menyimpulkan karakteristik beban yang didapat dan pengukuran untuk generator
DC penguat terpisah dan membandingkannya dengan hasil perhitungan.
2. PENDAHULUAN
Generator DC merupakan mesin DC yang digunakan untuk mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik. Secara umum generator DC adalah tidak berbeda dengan motor
DC kecuali pada arah aliran daya.
Berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar
(anker), generator DC dibagi menjadi 3 jenis, yaitu generator penguat terpisah,
generator shunt, dan generator kompon.
Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak terhubung
menjadi satu dengan rotor. Terdapat 2 jenis generator penguat terpisah, yaitu :
1. Penguat elektromagnetik.
2. Magnet permanent / magnet tetap.
Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet dapat diatur melalui
pengaturan tegangan eksitasi. Pengaturan dapat dilakukan secara elektronik atau
magnetik. Generator ini bekerja dengan catu daya DC dari luar yang dimasukkan
melalui belitan. Penguat dengan magnet permanen menghasilkan tegangan output
generator yang konstan dari terminal rotor. Karakteristik tegangan V relatif konstan
dan tegangan akan menurun sedikit ketika arus beban I dinaikkan mendekati harga
nominalnya.
3. DAFTAR PERALATAN
- Kabel secukupnya
4. GAMBAR RANGKAIAN
5. LANGKAH KERJA
a. Membuat rangkaian generator DC penguat terpisah seperti pada gambar diatas.
b. Instruktur memeriksa rangkaian yang sudah siap.
c. Menjalankan generator dana atur tegangan sumber 220V.
d. Mengatur momen pada kontrol unit sesuai pada tabel yang ada.
e. Mematikan generator, dan kembalikan peralatan peralatan.
f. Memasukkan hasil perhitungan pada table.
6. TABEL PERHITUNGAN
-PL = VL x IL
1. 2000 Rpm
𝑃𝐿 = 𝑉𝐿 𝑥𝐼𝐿 = 173,1 𝑥 0,3 = 51,93 𝑊
2. 1750 Rpm
𝑃𝐿 = 𝑉𝐿 𝑥𝐼𝐿 = 152,7𝑥 0,25 = 38,17 𝑊
3. 1500 Rpm
𝑃𝐿 = 𝑉𝐿 𝑥𝐼𝐿 = 131,8 𝑥 0,21 = 27,67 𝑊
4. 1250 Rpm
𝑃𝐿 = 𝑉𝐿 𝑥𝐼𝐿 = 110,8 𝑥 0,17 = 18,83 𝑊
5. 1000 Rpm
𝑃𝐿 = 𝑉𝐿 𝑥𝐼𝐿 = 89,3 𝑥 0,12 = 10,71 𝑊
6. 750 Rpm
𝑃𝐿 = 𝑉𝐿 𝑥𝐼𝐿 = 67,3 𝑥 0,07 = 4,71 𝑊
7. 500 Rpm
𝑃𝐿 = 𝑉𝐿 𝑥𝐼𝐿 = 45,1 𝑥 ,0,02 = 0,90 𝑊
8. 250 Rpm
𝑃𝐿 = 𝑉𝐿 𝑥𝐼𝐿 = 22,64 𝑥 ,0,02 = 0,45 𝑊
𝑷𝒎 = 𝑽𝒎𝒙𝑰𝒎
1. 2000 Rpm
𝑃𝑚 = 𝑉𝑚𝑥𝐼𝑚 = 217,8 𝑥 0,06 = 13,06 𝑊
2. 1750 Rpm
𝑃𝑚 = 𝑉𝑚𝑥𝐼𝑚 = 217,2 𝑥 0,06 = 13,03 𝑊
3. 1500 Rpm
𝑃𝑚 = 𝑉𝑚𝑥𝐼𝑚 = 216,3 𝑥 0,06 = 12,97 𝑊
4. 1250 Rpm
𝑃𝑚 = 𝑉𝑚𝑥𝐼𝑚 = 217,0 𝑥 0,06 = 13,02 𝑊
5. 1000 Rpm
𝑃𝑚 = 𝑉𝑚𝑥𝐼𝑚 = 217,8 𝑥 0,06 = 13,08 𝑊
6. 750 Rpm
𝑃𝑚 = 𝑉𝑚𝑥𝐼𝑚 = 218 𝑥 0,06 = 13,08 𝑊
7. 500 Rpm
𝑃𝑚 = 𝑉𝑚𝑥𝐼𝑚 = 217,6 𝑥 0,06 = 13,05 𝑊
8. 250 Rpm
𝑃𝑚 = 𝑉𝑚𝑥𝐼𝑚 = 216,8 𝑥 0,06 = 13 𝑊
7. KESIMPULAN
Setelah selesai praktikan, dapat disimpulkan bahwa :
a. Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak
terhubung menjadi satu dengan rotor.
b. Terlihat pada tabel, semakin rendah nilai RPM yang digunakan maka semakin
kecil pula nilai tegangan sumbernya (VL).